Papers by Penina Stephanie
Talks by Penina Stephanie

Sebelum seorang atlit melatih skill basketnya ia perlu terlebih dulu tahu apa itu basket dan baga... more Sebelum seorang atlit melatih skill basketnya ia perlu terlebih dulu tahu apa itu basket dan bagaimana olahraga ini dimainkan apakah sendiri atau berkelompok, berapa lama ia perlu memainkannya bersama timnya dan seperti apa aturan-aturannya apa bola perlu di bawa dengan kaki atau tangan. Tanpa ini semua seorang atlit mustahil memainkan basket apalagi mengasah skillnya untuk memenangkan pertandingan. Oleh karena itu ia belajar. Segala informasi yang ia dapat tentang basket disebut pengetahuan. Sulit sekali membayangkan surat yang awalnya dikirim melalui kantor pos dan kini dapat masuk ke notebook dan Android kita berupa email tanpa pengetahuan tentang teknologi dan gelombang yang memungkinan itu semua. Begitu juga saat ingin melanjutkan kuliah calon mahasiswa akan terlebih dulu mencari jurusan apa yang kira-kira sesuai dengan minat dan tujuannya selanjutnya memutuskan universitas mana yang memungkinkan sehingga minat dan tujuannya itu bisa ia kembangkan. Semua ini dapat terjadi karena adanya pengetahuan. Dalam kamus Merriam-Webster, arti knowledge (pengetahuan) yaitu information, understanding, or skill that you get from experience or education (informasi, pemahaman, atau skill yang diperoleh dari pengalaman atau pendidikan) atau awareness of something; the state of being aware of something (kesadaran akan sesuatu; keadaan sadar akan sesuatu). Meski ada lebih banyak kategori pengetahuan, akan tetapi penulis membatasi pada pengetahuan ilmiah, non-ilmiah dan rasional (dialektis). Ada 2 hal yang menjadi permasalahan yang dibahas dalam tulisan ini. Yang pertama, fundamentalisme. Kedua, budaya yang dikendalikan ketakutan, emosi/perasaan, atau sikap anti-rasional. Sebelum menjelaskan dua poin penting ini, akan dijelaskan lebih dulu kategori pengetahuan. Pertama, pengetahuan ilmiah. Syarat sebuah informasi dikatakan ilmiah yaitu jika ia dapat dibuktikan dan diverifikasi (diuji) secara empiris. Jenis ini termasuk ilmu, kumpulan pengetahuan yang disusun secara sistematis dan berguna membantu manusia mengatasi persoalan hidup sehari-hari. Ilmu pasti seperti fisika mempunyai hukum-hukum yang diterima sebagai kebenaran karena dapat dibuktikan dan diuji secara empiris contohnya hukum gravitasi Newton. Akan tetapi apabila ada temuan-temuan baru yang membuktikan sebaliknya serta dapat diuji kebenarannya, maka temuan pertama sebagai fakta menjadi tidak valid atau gugur. Kebenarannya bersumber dari fakta. Selain ilmu alam, kita juga mengenal ilmu sosial, politik, ekonomi dan hukum yang mempelajari sifat-sifat dan hubungan manusia. Kedua, pengetahuan non-ilmiah. Ini termasuk pengetahuan teologis. Pengetahuan ini diperoleh melalui kitab suci, dan berhubungan dengan hal-hal spiritual (transenden) diluar fenomena-fenomena alam. Animisme, dinamisme, agama suku dan monoteisme termasuk dalam bentuk ini. Sedangkan yang terakhir yaitu pengetahuan rasional. Pengetahuan ini penting khususnya karena berkaitan dengan dua latarbelakang yang penulis utarakan
Uploads
Papers by Penina Stephanie
Talks by Penina Stephanie