Skip to main content

Andreas Wibowo

Universitas Katolik Parahyangan, Civil Engineering, Faculty Member

Followers

2,343

Following

141

Co-authors

5

Public Views

Dr. -Ing. habil. Wibowo is the Head of Center of Excellence in Urban Infrastructure Development and a senior lecturer in construction management at the Department of Civil Engineering of Parahyangan Catholic University. He was the Head of the Secretariat for the Agency for Promoting Water Supply Systems (BPPSPAM) and a research professor at the Agency for Research and Development, Ministry of Public Works Indonesia. His specialty areas include public/private/partnership in infrastructure development; financial engineering; risk modeling; simulation and analysis; construction economics. Dr.-Ing. habil. Wibowo has authored and coauthored more than 130 journal and conference papers. He obtained his Habilitation degree (German postdoctoral qualification leading to a professorship) from Bauhaus Universitaet Weimar (2016), a doctoral degree from Technische Universitaet Berlin (2005), and a bachelor's and a master's degree from Institute of Technology Bandung (1995, 1998), all majoring in civil engineering. He won several renowned scholarships and awards, including the Alexander von Humboldt re-invitation postdoc fellowship (2018), Emerald Literati Award (2016), Alexander von Humboldt fellowship (2011-2014), DAAD doctoral (2001-2005), and re-invitation scholarships (2009), Australia-Indonesia Governance Research Partnership (2007), URGE World Bank scholarship (1996-1998), and several conference best paper awards.
Supervisors: Univ. Prof. Dr. Hans Wilhelm Alfen and Univ. Prof. Dr. Bernd Kochendoerfer
Address: Graduate Program in Civil Engineering
Universitas Katolik Parahyangan
Jalan Ciumbuleuit 94 Bandung
Indonesia

less

Universitas Tadulako

Universitas Merdeka Surabaya

20_131_Rizky Maulidia Sutrisno Putri

Yasser Basuwendro

Sebelas Maret University

Dewi Endria Ningsih

InterestsView All (6)

Uploads

Books by Andreas Wibowo

Fostering Public-Private Partnerships for Infrastructure Development : Trend, Issues, and Solutions from Indonesia’s Perspective

Risk-Return Model in Public-Private Partnered (PPP) Infrastructure Development (in Bahasa Indonesia)

Papers by Andreas Wibowo

Sistem Rating Bangunan Hijau Indonesia

Jurnal Permukiman

Sektor bangunan gedung memberikan kontribusi signifikan terhadap kerusakan lingkungan. Penerapan ... more Sektor bangunan gedung memberikan kontribusi signifikan terhadap kerusakan lingkungan. Penerapan konsep bangunan hijau merupakan salah satu cara meminimalkan dampak kerusakan lingkungan yang disebabkan sektor ini. Penelitian ini bertujuan untuk memeroleh sistem Rating bangunan hijau, berdasarkan metode Delphi. Survei dilakukan dalam 3 (tiga) tahap untuk mendefinisikan : (a) kriteria dan subkriteria bangunan hijau, (b) subkriteria yang urgen untuk saat ini hingga lima tahun ke depan, dan (c) pembobotan masing-masing subkriteria serta sistem penilaiannya. Metode Delphi hanya dilakukan pada tahap I. Sementara tahap II dan III menggunakan kuesioner 1 putaran. Pada survei tahap I diperoleh hasil perhitungan yang memperlihatkan perbaikan konsensus, yaitu : nilai IQR (interquartile range) turun; dan Nilai IRR (interater reliability) naik. Tingkat konsensus dalam survei tersebut berada dalam rentang poor agreement (0-0,3), lack agreement (0,3-0,5) dan moderate agreement (0,51-0,7). Hasil pe...

Struktur dan Kinerja Industri Konstruksi Nasional: Pendekatan Analisis Input-Output

Jurnal Permukiman

Tulisan ini mendiskusikan struktur dan kinerja sektor industri konstruksi sebelum dan setelah kri... more Tulisan ini mendiskusikan struktur dan kinerja sektor industri konstruksi sebelum dan setelah krisis moneter 1997/8 secara kuantitatif men ggunakan model input-output (I-O). Data yang digunakan adalah data I-O tahun 1990, 1995, 2000, dan 2003 dari Badan Pusat Statistik. Analisis I-O menunjukkan tidak terjadi perubahan berarti dalam hal efisiensi, permintaan akhir, bilangan pen gganda output dan input serta upah dan gaji. Perubahan yang cukup substansial hanya terjadi pada pen gganda tenaga kerja yang bisa diserap untuk setiap unit permintaan terhadap sektor konstruksi dan rasio nilai tambah bruto dan output yang dihasilkan. Statistik yang ada menunjukkan bahwa industri konstruksi nasional tampaknya sudah kembali ke kin erjanya semula.

Tren, Biaya, Dan Tantangan Structural Health Monitoring Jembatan

Jurnal Transportasi

Information technology and the Internet of Things are developing rapidly, resulting in changes ... more Information technology and the Internet of Things are developing rapidly, resulting in changes in all fields, including monitoring and testing bridges. Structural Health Monitoring (SHM) is currently an alternative to replace conventional visual inspections. This study aims to determine trends in the use of Structural Health Monitoring on bridges, including cost factors and challenges faced, so that they can be considered and referenced in the installation of Structural Health Monitoring on bridges in the future. This study uses biblio-metric analysis methods and literature review. Bibliometric analysis was carried out to determine the type of bridge, the method of Structural Health Monitoring, the type of sensor, and the part that the sensor was installed on, so that the trend of Structural Health Monitoring installation could be observed. A literature review was carried out on the challenges that occurred and the cost factors that were considered and their potential in the futur...

State-of-the-art of Literature Reviews on Project Financing Models for Toll Road Investments

The financial sustainability has been a major issue in greenfield toll-road projects. Most of Ind... more The financial sustainability has been a major issue in greenfield toll-road projects. Most of Indonesia’s 24 toll road concessions already signed by Toll Road Authority, for instance, cannot be put in operation because of financing problems. Uncertainties of long-term project revenues, limitation of budget provided by governments, inadequate government supports for land acquisitions, lack of toll road financing itself and low traffic estimates have been widely cited as potential sources of this unsustainability. Using desk study and meta analysis, this research aims to investigate the state-of-the-art of innovative financing models recently introduced to address financial problems. These models include earmarked tax revenue system, deep discount bonds, take out financing, tax increment financing, land leases, deferred debt, and private donation.

Utilizing uncertainty management to analyze the uncertainty of toll road land acquisition

A significant construction activity, especially for developing toll roads, is land acquisition. D... more A significant construction activity, especially for developing toll roads, is land acquisition. Due to pending issues regarding land acquisition, many construction projects have not been finished as well as financiers have been unable to pay their outstanding debts. Land acquisition is a very complex issue, although the government has overcome this problem with a regulation that land costs are under the state budget. In the case of Indonesia, land costs are operated by the State Asset Management Institution (SAMI) under the Ministry of Finance. In fact, land funds from SAMI are very late and land cost estimation is always under the actual land price. Therefore, the government asks the toll road company to bail out the land cost, and then the government will pay it the next year. However, investment costs can far exceed the original costs because land acquisition problems are still complex, and that price can be multiplied up to 10 times higher. This paper aims to analyze the unpredi...

Mengeksplorasi Penerapan Building Information Modeling (Bim) Pada Industri Konstruksi Indonesia Dari Perspektif Pengguna

Penerapan Building Information Modeling (BIM) di industri konstruksi di Indonesia masih dianggap ... more Penerapan Building Information Modeling (BIM) di industri konstruksi di Indonesia masih dianggap rendah meski BIM bukan hal baru dan menawarkan keuntungan efisiensi dan kinerja selama tahap desain dan konstruksi. Literatur tentang aplikasi BIM di industri konstruksi Indonesia juga masih sangat terbatas. Penelitian ini bertujuan mengeksplorasi penerapan BIM di Indonesia dari perspektif penggunanya. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif melalui wawancara semi-terstruktur dengan praktisi yang berpengetahuan dan berpengalaman dengan BIM. Berdasarkan hasil wawancara, alasan responden menggunakan BIM karena mendapatkan manfaat yaitu dapat mengontrol proyek konstruksi lebih baik, mendeteksi lebih dini potensi konflik selama fase desain, dan menjadi sarana promosi guna mendapatkan proyek baru . K ekurangan BIM sejauh ini belum ditemukan . B eberapa faktor penghambat adalah biaya investasi awal yang tinggi dan pergeseran budaya kerja. Responden sepakat bahwa BIM memiliki potensi y...

Defining Public Private Partnership in infrastructure development within the Indonesian context

Analisis Bibliometrik Manajemen Risiko Konstruksi : 2005–2015

Abstrak . Tulisan ini memaparkan tinjauan kritis perkembangan riset manajemen risiko konstruksi b... more Abstrak . Tulisan ini memaparkan tinjauan kritis perkembangan riset manajemen risiko konstruksi berdasarkan analisis bibliometrik atas 243 artikel yang dipublikasikan dalam enam jurnal-international konstruksi terkemuka selama kurun waktu 2005–2015. Analisis menunjukkan riset manajemen risiko konstruksi masih didominasi beberapa negara tertentu saja. Area spesifik riset memiliki spektrum dari decision support system sampai kontrak dengan pemodelan risiko menjadi area yang paling kerap dikaji. Pendekatan kuantitatif dan hibrid kualitatif-kuantitatif menjadi metodologi pilihan utama. Pendekatan statistik digunakan satu dari tiga artikel yang menjadikannya metode yang paling sering diterapkan dalam ranah ini. Kombinasi lebih dari satu metode juga merupakan hal yang jamak ditemukan. Di samping analisis statistik, tulisan ini juga mendiskusikan dua metode kuantitatif populer lainnya yaitu fuzzy set theory dan simulasi Monte Carlo. Tulisan ini juga menawarkan beberapa ranah riset ke depan...

Opsi Terminasi Sebagai Instrumen Dukungan Pemerintah untuk Proyek Infrastruktur Berisiko Permintaan Tinggi

Abstrak . Tulisan ini menawarkan opsi bagi pemegang konsesi untuk melakukan terminasi prematur ko... more Abstrak . Tulisan ini menawarkan opsi bagi pemegang konsesi untuk melakukan terminasi prematur kontrak sebagai alternatif dukungan pemerintah yang selama ini ada untuk proyek infrastruktur kerjasama Pemerintah dan badan usaha dengan skema Build-Operate-Transfer (BOT). Instrumen ini bermanfaat untuk proyek-proyek BOT dengan risiko tinggi yang tidak dapat dikendalikan dan diprediksi dengan pasti oleh para pihak, seperti ketidakpastian permintaan pada infrastruktur yang bersifat ritel. Instrumen ini memunyai elemen dukungan dengan mereduksi risiko permintaan dan, mengingat karakteristik aset yang berderajat spesifisitas tinggi, memberikan pemegang konsesi fleksibilitas terbatas atas keputusan mereka untuk tetap bertahan atau tidak saat proyek ternyata tidak layak finansial. Keuntungan lainnya menerapkan opsi ini adalah kewajiban kontijen pemerintah mudah diukur, yang tentunya memudahkan penyusunan anggaran berisiko. Dites pada sebuah proyek jalan tol hipotetik menggunakan simulasi Mon...

Maturitas Enterprise Risk Management Kontraktor Besar di Indonesia dan Faktor-Faktor yang Memengaruhinya

Abstrak Enterprise Risk Management (ERM) adalah salah satu pendekatan holistik dalam mengidentifi... more Abstrak Enterprise Risk Management (ERM) adalah salah satu pendekatan holistik dalam mengidentifikasi risiko perusahaan yang mungkin dihadapi dan menentukan respon yang tepat dan sesuai dengan risk appetite perusahaan tersebut. Penelitian terkait ERM sudah banyak dilakukan di banyak bidang di berbagai negara, namun penelitian terkait ERM kontraktor besar di Indonesia belum pernah dilakukan. Penelitian ini bertujuan untuk mengukur tingkat maturitas ERM kontraktor besar di Indonesia dan mengidentifikasi faktor faktor yang memengaruhi tingkat maturitas ERM. Penelitian ini melibatkan 31 kontraktor besar Indonesia dengan klasifikasi B1 dan B2. Metode perhitungan tingkat maturitas adalah fuzzy set theory karena memiliki keunggulan dalam menangani ambiguitas data. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat maturitas ERM kontraktor Indonesia berada pada “mediumhigh”. Analisis lebih lanjut menemukan adanya hubungan positif antara tingkat maturitas ERM terhadap pengalaman perusahaan, klasifik...

Standar Nasional Indonesia Tentang Tata Cara Perhitungan Harga Satuan: Aplikasi Dan Permasalahannya

Analisa harga satuan diperlukan untuk mengestimasi biaya langsung proyek konstruksi. Dalam prakti... more Analisa harga satuan diperlukan untuk mengestimasi biaya langsung proyek konstruksi. Dalam praktik analisa Burgerlijke Openbare Werken (BOW) yang dipublikasikan lebih dari 80 tahun yang lalu masih digunakan meski banyak perkembangan metoda dan teknologi konstruksi selama kurun waktu tersebut. Untuk mengakomodasi perkembangan yang ada dikeluarkan Standar Nasional Indonesia tentang Analisa Biaya Konstruksi (SNI DT ABK). Tulisan ini mendiskusikan berbagai hal terkait dengan penerapan SNI DT ABK, termasuk segala permasalahan yang paling relevan saat ini. Hasil survei persepsi terhadap pengguna dan penyedia jasa memperlihatkan bahwa dari aspek kewajaran, kelengkapan item pekerjaan, dan keunggulan dibandingkan analisa BOW rata-rata respoden memberikan penilaian yang cukup baik, antara rating 3 dan 4 dari skala maksimum 5. Antara pandangan pengguna dan penyedia jasa tidak terjadi perbedaan secara statistik. Faktor persetujuan SNI DT ABK diwajibkan yang paling sering dipilih responden adala...

Public-Private Partnerships for Tollway Construction and Operation: Risk Assessment and Allocation from the Perspective of Investors

This study aims to assess and allocate the key risk events for public-private partnerships in Ind... more This study aims to assess and allocate the key risk events for public-private partnerships in Indonesian tollway construction and operation. The data were collected from a risk assessment survey of tollway companies in Indonesia based on two perspectives: the degrees of occurrence and impact. The top-ranked risk events (18 out of 55 risks) generated from the value-of-risk index are the focus of this study and the relationships among risk events are analysed and explained using risk mechanism models. Risks related to land acquisition were identified as the major risk events in the Indonesian tollway business and 10 out of the 18 top-ranked risk events were judged as suitable for assumption by the government. The weather risk should be shared by both parties with the remaining risks borne by the investor. The findings are expected to be useful for government review of regulations and practices and for private sectors interested in investing in tollway projects.

Developing a Fuzzy Value-for-Money Analysis Model for Annuity-Based Public-Private Partnership Infrastructure Projects under Consideration of Risk Mitigation Capability

Journal of Construction Engineering and Management, 2020

AbstractOptimal allocation of risk between the public and private sector is instrumental to the e... more

Perbandingan Kinerja Pendekatan Simulasi dan Analitis pada Kasus Perhitungan Dampak Konsumsi Float Aktivitas Nonkritis dalam Penjadwalan Proyek

Jurnal Teknik Sipil, 2010

Tulisan ini membandingkan hasil perhitungan menggunakan pendekatan simulasi dan analitik dampak k... more Tulisan ini membandingkan hasil perhitungan menggunakan pendekatan simulasi dan analitik dampak konsumsi waktu ambang aktivitas nonkritis terhadap skedul dan biaya proyek. Dasar teori yang digunakan untuk analisis adalah teori reliabilitas yang populer dikombinasikan dengan beberapa pendekatan seperti probabilistic network evaluation technique (PNET) dan transformasi Rosenblatt. Kedua pendekatan menghasilkan kesimpulan bahwa pengunduran aktivitas nonkritis meski belum melebihi waktu ambang total yang dimiliki tetap berpengaruh negatif terhadap jadwal dan biaya proyek. Secara probalistik konsumsi waktu ambang yang bertambah mengakibatkan waktu penyelesaian proyek bertambah yang pada gilirannya meningkatkan biaya total proyek. Hasil perbandingan menunjukkan meski tidak ada perbedaan yang signifikan di antara keduanya, dalam beberapa hal pendekatan analitik berkinerja lebih baik daripada pendekatan simulasi dalam kekonsistenan menjelaskan hubungan yang terjadi antara jadwal, biaya, dan konsumsi waktu ambang.

Model Matematis Penentuan Interval Profit yang Wajar untuk Pelaksanaan Proyek Konstruksi

Jurnal Teknik Sipil, 2010

Menentukan profit yang wajar masih menjadi salah satu isu penting dalam industri konstruksi, khus... more Menentukan profit yang wajar masih menjadi salah satu isu penting dalam industri konstruksi, khususnya untuk proyek-proyek pemerintah. Namun sayangnya Keppres No. 80 tahun 2003 yang mengatur pengadaan proyekproyek publik pun tidak mendefinisikan secara spesifik kewajaran profit. Tulisan ini mempresentasikan pengembangan model penentuan rentang profit yang wajar berdasarkan karakteristik proyek yang teridentifikasi. Model-model dibangun berdasarkan respon kualitatif dan kuantitatif dari responden yang diperoleh dari distribusi kuesioner yang dikirimkan melalui pos. Teknik statistik yang digunakan dalam studi ini adalah analisis conjoint dan regresi ordinal yang saling melengkapi satu sama lain. Tingkat kewajaran rentang profit diterjemahkan kemudian dalam bentuk skor skala 0-100 dengan 0 adalah sama sekali tidak wajar dan 100 sangat wajar dan nilai 70 ditetapkan sebagai ambang minimum untuk membedakan proyek yang profitnya wajar dengan yang tidak wajar. Model matematis lain untuk menentukan rentang profit yang lebih wajar untuk proyek-proyek dengan skor rendah juga diberikan dalam tulisan ini.

Metodologi Perhitungan Required Rate of Return berdasarkan Cumulative Prospect Theory: Studi Kasus Proyek Investasi Jalan Tol

Jurnal Teknik Sipil, 2011

Salah satu faktor mendasar yang perlu dipertimbangkan saat menawarkan proyek-proyek jalan tol ke ... more Salah satu faktor mendasar yang perlu dipertimbangkan saat menawarkan proyek-proyek jalan tol ke sektor swasta adalah bahwa proyek tersebut harus layak secara finansial. Dalam konteks yang lebih sempit, keatraktivan biasanya diukur dari NPV atau IRR. Dengan demikian isu menentukan tingkat diskonto atau minimum acceptable/attractive rate of return yang tepat menjadi salah satu isu yang sangat krusial. Tulisan ini menawarkan metodologi perhitungan required rate of return (RRR) yang sistematis untuk proyek infrastruktur berbasis total risk approach yaitu risiko sistematis dan risiko non-sistematis. Capital asset pricing model dan certainty equivalent method yang dikombinasikan dengan cumulative prospect theory diaplikasikan untuk mengestimasi premium risiko sistematis dan risiko non-sistematis. Tiga proyek jalan tol yang diselenggarakan dengan kontrak build, operate, transfer dijadikan studi kasus dalam makalah ini untuk keperluan ilustrasi aplikasinya dengan hasil RRR untuk masing-masing proyek. Kata-kata Kunci: Total risk approach, capital asset pricing model, cumulative prospect theory, premium, jalan tol.

Inflasi dalam Analisis Finansial Investasi Jalan Tol: Perlakuan dan Pengaruhnya bagi Badan Usaha dan Pemerintah

Jurnal Teknik Sipil, 2012

Tulisan ini membahas peran penting yang dimainkan inflasi dalam analisis kelayakan proyek investa... more Tulisan ini membahas peran penting yang dimainkan inflasi dalam analisis kelayakan proyek investasi jalan tol yang diselenggarakan dengan kontrak build, operate, transfer (BOT) dikaitkan dengan rejim tarif yang berlaku saat ini di industri jalan tol nasional dan kewajiban kontingensi pemerintah dari dukungan yang diberikan kepada badan usaha. Konversi arus kas dari nominal ke riil menunjukkan rejim tarif yang berlaku saat ini bertentangan dengan salah satu prinsip alokasi risiko yang efisien dengan, secara implisit, menempatkan badan usaha sebagai pihak yang harus mengelola risiko inflasi sementara mereka bukan pihak yang paling mampu, setidaknya bila dibandingkan dengan pengguna jalan tol sebagai konsumen dalam konteks alokasi risiko yang optimal. Asumsi laju inflasi juga berkaitan langsung dengan besaran kompensasi dan risiko fiskal yang harus ditanggung pemerintah saat memberikan dukungan land capping dan garansi pendapatan minimum. Tulisan ini merekomendasikan adanya peninjauan ulang rejim tarif yang berlaku saat ini dengan memberlakukan interval penyesuaian tarif tiap tahun dalam upaya lebih baik mengimunisasi badan usaha dari risiko inflasi. Tulisan ini juga menyarankan badan usaha dan khususnya pemerintah untuk tetap menaruh perhatian pada asumsi laju inflasi.

Model Asesmen Rating Jembatan Berbasis Analytic Network Process

Jurnal Teknik Sipil, 2018

1993 sampai dengan saat ini masih digunakan sebagai panduan dalam melakukan pemeriksaan jembatan.... more 1993 sampai dengan saat ini masih digunakan sebagai panduan dalam melakukan pemeriksaan jembatan. Namun, panduan tersebut tidak menyediakan pendekatan sistematis mengintegrasikan hasil penilaian dari hierarki terendah ke hierarki yang lebih tinggi sehingga mengakibatkan penilaian akhir rentan terhadap isu inkonsistensi dan sangat tergantung pada penilaian subjektif pemeriksa. Oleh karena itu, untuk mengatasi kelemahan tersebut, penelitian ini mengusulkan model asesmen baru untuk menilai dan menentukan nilai kondisi setiap level kondisi jembatan. Model ini menggunakan Analytic Network Process untuk menentukan bobot elemen dan kerusakan elemen dan metode Delphi untuk mendapatkan konsensus dari pemeriksa jembatan untuk ketergantungan antar-kerusakan elemen. Nilai kondisi jembatan ditentukan dari skor rata-rata tertimbang akhir yang dinyatakan dari 0 sampai dengan 100 dengan nilai 0 berarti tidak terjadi kerusakan dan 100 terjadi kerusakan secara menyeluruh.Uji cobatelah dilakukan untuk menunjukkan aplikabilitasnya dengan hasil yang memuaskan.

Fostering Public-Private Partnerships for Infrastructure Development : Trend, Issues, and Solutions from Indonesia’s Perspective

Risk-Return Model in Public-Private Partnered (PPP) Infrastructure Development (in Bahasa Indonesia)

Sistem Rating Bangunan Hijau Indonesia

Jurnal Permukiman

Sektor bangunan gedung memberikan kontribusi signifikan terhadap kerusakan lingkungan. Penerapan ... more Sektor bangunan gedung memberikan kontribusi signifikan terhadap kerusakan lingkungan. Penerapan konsep bangunan hijau merupakan salah satu cara meminimalkan dampak kerusakan lingkungan yang disebabkan sektor ini. Penelitian ini bertujuan untuk memeroleh sistem Rating bangunan hijau, berdasarkan metode Delphi. Survei dilakukan dalam 3 (tiga) tahap untuk mendefinisikan : (a) kriteria dan subkriteria bangunan hijau, (b) subkriteria yang urgen untuk saat ini hingga lima tahun ke depan, dan (c) pembobotan masing-masing subkriteria serta sistem penilaiannya. Metode Delphi hanya dilakukan pada tahap I. Sementara tahap II dan III menggunakan kuesioner 1 putaran. Pada survei tahap I diperoleh hasil perhitungan yang memperlihatkan perbaikan konsensus, yaitu : nilai IQR (interquartile range) turun; dan Nilai IRR (interater reliability) naik. Tingkat konsensus dalam survei tersebut berada dalam rentang poor agreement (0-0,3), lack agreement (0,3-0,5) dan moderate agreement (0,51-0,7). Hasil pe...

Struktur dan Kinerja Industri Konstruksi Nasional: Pendekatan Analisis Input-Output

Jurnal Permukiman

Tulisan ini mendiskusikan struktur dan kinerja sektor industri konstruksi sebelum dan setelah kri... more Tulisan ini mendiskusikan struktur dan kinerja sektor industri konstruksi sebelum dan setelah krisis moneter 1997/8 secara kuantitatif men ggunakan model input-output (I-O). Data yang digunakan adalah data I-O tahun 1990, 1995, 2000, dan 2003 dari Badan Pusat Statistik. Analisis I-O menunjukkan tidak terjadi perubahan berarti dalam hal efisiensi, permintaan akhir, bilangan pen gganda output dan input serta upah dan gaji. Perubahan yang cukup substansial hanya terjadi pada pen gganda tenaga kerja yang bisa diserap untuk setiap unit permintaan terhadap sektor konstruksi dan rasio nilai tambah bruto dan output yang dihasilkan. Statistik yang ada menunjukkan bahwa industri konstruksi nasional tampaknya sudah kembali ke kin erjanya semula.

Tren, Biaya, Dan Tantangan Structural Health Monitoring Jembatan

Jurnal Transportasi

Information technology and the Internet of Things are developing rapidly, resulting in changes ... more Information technology and the Internet of Things are developing rapidly, resulting in changes in all fields, including monitoring and testing bridges. Structural Health Monitoring (SHM) is currently an alternative to replace conventional visual inspections. This study aims to determine trends in the use of Structural Health Monitoring on bridges, including cost factors and challenges faced, so that they can be considered and referenced in the installation of Structural Health Monitoring on bridges in the future. This study uses biblio-metric analysis methods and literature review. Bibliometric analysis was carried out to determine the type of bridge, the method of Structural Health Monitoring, the type of sensor, and the part that the sensor was installed on, so that the trend of Structural Health Monitoring installation could be observed. A literature review was carried out on the challenges that occurred and the cost factors that were considered and their potential in the futur...

State-of-the-art of Literature Reviews on Project Financing Models for Toll Road Investments

The financial sustainability has been a major issue in greenfield toll-road projects. Most of Ind... more The financial sustainability has been a major issue in greenfield toll-road projects. Most of Indonesia’s 24 toll road concessions already signed by Toll Road Authority, for instance, cannot be put in operation because of financing problems. Uncertainties of long-term project revenues, limitation of budget provided by governments, inadequate government supports for land acquisitions, lack of toll road financing itself and low traffic estimates have been widely cited as potential sources of this unsustainability. Using desk study and meta analysis, this research aims to investigate the state-of-the-art of innovative financing models recently introduced to address financial problems. These models include earmarked tax revenue system, deep discount bonds, take out financing, tax increment financing, land leases, deferred debt, and private donation.

Utilizing uncertainty management to analyze the uncertainty of toll road land acquisition

A significant construction activity, especially for developing toll roads, is land acquisition. D... more A significant construction activity, especially for developing toll roads, is land acquisition. Due to pending issues regarding land acquisition, many construction projects have not been finished as well as financiers have been unable to pay their outstanding debts. Land acquisition is a very complex issue, although the government has overcome this problem with a regulation that land costs are under the state budget. In the case of Indonesia, land costs are operated by the State Asset Management Institution (SAMI) under the Ministry of Finance. In fact, land funds from SAMI are very late and land cost estimation is always under the actual land price. Therefore, the government asks the toll road company to bail out the land cost, and then the government will pay it the next year. However, investment costs can far exceed the original costs because land acquisition problems are still complex, and that price can be multiplied up to 10 times higher. This paper aims to analyze the unpredi...

Mengeksplorasi Penerapan Building Information Modeling (Bim) Pada Industri Konstruksi Indonesia Dari Perspektif Pengguna

Penerapan Building Information Modeling (BIM) di industri konstruksi di Indonesia masih dianggap ... more Penerapan Building Information Modeling (BIM) di industri konstruksi di Indonesia masih dianggap rendah meski BIM bukan hal baru dan menawarkan keuntungan efisiensi dan kinerja selama tahap desain dan konstruksi. Literatur tentang aplikasi BIM di industri konstruksi Indonesia juga masih sangat terbatas. Penelitian ini bertujuan mengeksplorasi penerapan BIM di Indonesia dari perspektif penggunanya. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif melalui wawancara semi-terstruktur dengan praktisi yang berpengetahuan dan berpengalaman dengan BIM. Berdasarkan hasil wawancara, alasan responden menggunakan BIM karena mendapatkan manfaat yaitu dapat mengontrol proyek konstruksi lebih baik, mendeteksi lebih dini potensi konflik selama fase desain, dan menjadi sarana promosi guna mendapatkan proyek baru . K ekurangan BIM sejauh ini belum ditemukan . B eberapa faktor penghambat adalah biaya investasi awal yang tinggi dan pergeseran budaya kerja. Responden sepakat bahwa BIM memiliki potensi y...

Defining Public Private Partnership in infrastructure development within the Indonesian context

Analisis Bibliometrik Manajemen Risiko Konstruksi : 2005–2015

Abstrak . Tulisan ini memaparkan tinjauan kritis perkembangan riset manajemen risiko konstruksi b... more Abstrak . Tulisan ini memaparkan tinjauan kritis perkembangan riset manajemen risiko konstruksi berdasarkan analisis bibliometrik atas 243 artikel yang dipublikasikan dalam enam jurnal-international konstruksi terkemuka selama kurun waktu 2005–2015. Analisis menunjukkan riset manajemen risiko konstruksi masih didominasi beberapa negara tertentu saja. Area spesifik riset memiliki spektrum dari decision support system sampai kontrak dengan pemodelan risiko menjadi area yang paling kerap dikaji. Pendekatan kuantitatif dan hibrid kualitatif-kuantitatif menjadi metodologi pilihan utama. Pendekatan statistik digunakan satu dari tiga artikel yang menjadikannya metode yang paling sering diterapkan dalam ranah ini. Kombinasi lebih dari satu metode juga merupakan hal yang jamak ditemukan. Di samping analisis statistik, tulisan ini juga mendiskusikan dua metode kuantitatif populer lainnya yaitu fuzzy set theory dan simulasi Monte Carlo. Tulisan ini juga menawarkan beberapa ranah riset ke depan...

Opsi Terminasi Sebagai Instrumen Dukungan Pemerintah untuk Proyek Infrastruktur Berisiko Permintaan Tinggi

Abstrak . Tulisan ini menawarkan opsi bagi pemegang konsesi untuk melakukan terminasi prematur ko... more Abstrak . Tulisan ini menawarkan opsi bagi pemegang konsesi untuk melakukan terminasi prematur kontrak sebagai alternatif dukungan pemerintah yang selama ini ada untuk proyek infrastruktur kerjasama Pemerintah dan badan usaha dengan skema Build-Operate-Transfer (BOT). Instrumen ini bermanfaat untuk proyek-proyek BOT dengan risiko tinggi yang tidak dapat dikendalikan dan diprediksi dengan pasti oleh para pihak, seperti ketidakpastian permintaan pada infrastruktur yang bersifat ritel. Instrumen ini memunyai elemen dukungan dengan mereduksi risiko permintaan dan, mengingat karakteristik aset yang berderajat spesifisitas tinggi, memberikan pemegang konsesi fleksibilitas terbatas atas keputusan mereka untuk tetap bertahan atau tidak saat proyek ternyata tidak layak finansial. Keuntungan lainnya menerapkan opsi ini adalah kewajiban kontijen pemerintah mudah diukur, yang tentunya memudahkan penyusunan anggaran berisiko. Dites pada sebuah proyek jalan tol hipotetik menggunakan simulasi Mon...

Maturitas Enterprise Risk Management Kontraktor Besar di Indonesia dan Faktor-Faktor yang Memengaruhinya

Abstrak Enterprise Risk Management (ERM) adalah salah satu pendekatan holistik dalam mengidentifi... more Abstrak Enterprise Risk Management (ERM) adalah salah satu pendekatan holistik dalam mengidentifikasi risiko perusahaan yang mungkin dihadapi dan menentukan respon yang tepat dan sesuai dengan risk appetite perusahaan tersebut. Penelitian terkait ERM sudah banyak dilakukan di banyak bidang di berbagai negara, namun penelitian terkait ERM kontraktor besar di Indonesia belum pernah dilakukan. Penelitian ini bertujuan untuk mengukur tingkat maturitas ERM kontraktor besar di Indonesia dan mengidentifikasi faktor faktor yang memengaruhi tingkat maturitas ERM. Penelitian ini melibatkan 31 kontraktor besar Indonesia dengan klasifikasi B1 dan B2. Metode perhitungan tingkat maturitas adalah fuzzy set theory karena memiliki keunggulan dalam menangani ambiguitas data. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat maturitas ERM kontraktor Indonesia berada pada “mediumhigh”. Analisis lebih lanjut menemukan adanya hubungan positif antara tingkat maturitas ERM terhadap pengalaman perusahaan, klasifik...

Standar Nasional Indonesia Tentang Tata Cara Perhitungan Harga Satuan: Aplikasi Dan Permasalahannya

Analisa harga satuan diperlukan untuk mengestimasi biaya langsung proyek konstruksi. Dalam prakti... more Analisa harga satuan diperlukan untuk mengestimasi biaya langsung proyek konstruksi. Dalam praktik analisa Burgerlijke Openbare Werken (BOW) yang dipublikasikan lebih dari 80 tahun yang lalu masih digunakan meski banyak perkembangan metoda dan teknologi konstruksi selama kurun waktu tersebut. Untuk mengakomodasi perkembangan yang ada dikeluarkan Standar Nasional Indonesia tentang Analisa Biaya Konstruksi (SNI DT ABK). Tulisan ini mendiskusikan berbagai hal terkait dengan penerapan SNI DT ABK, termasuk segala permasalahan yang paling relevan saat ini. Hasil survei persepsi terhadap pengguna dan penyedia jasa memperlihatkan bahwa dari aspek kewajaran, kelengkapan item pekerjaan, dan keunggulan dibandingkan analisa BOW rata-rata respoden memberikan penilaian yang cukup baik, antara rating 3 dan 4 dari skala maksimum 5. Antara pandangan pengguna dan penyedia jasa tidak terjadi perbedaan secara statistik. Faktor persetujuan SNI DT ABK diwajibkan yang paling sering dipilih responden adala...

Public-Private Partnerships for Tollway Construction and Operation: Risk Assessment and Allocation from the Perspective of Investors

This study aims to assess and allocate the key risk events for public-private partnerships in Ind... more This study aims to assess and allocate the key risk events for public-private partnerships in Indonesian tollway construction and operation. The data were collected from a risk assessment survey of tollway companies in Indonesia based on two perspectives: the degrees of occurrence and impact. The top-ranked risk events (18 out of 55 risks) generated from the value-of-risk index are the focus of this study and the relationships among risk events are analysed and explained using risk mechanism models. Risks related to land acquisition were identified as the major risk events in the Indonesian tollway business and 10 out of the 18 top-ranked risk events were judged as suitable for assumption by the government. The weather risk should be shared by both parties with the remaining risks borne by the investor. The findings are expected to be useful for government review of regulations and practices and for private sectors interested in investing in tollway projects.

Developing a Fuzzy Value-for-Money Analysis Model for Annuity-Based Public-Private Partnership Infrastructure Projects under Consideration of Risk Mitigation Capability

Journal of Construction Engineering and Management, 2020

AbstractOptimal allocation of risk between the public and private sector is instrumental to the e... more

Perbandingan Kinerja Pendekatan Simulasi dan Analitis pada Kasus Perhitungan Dampak Konsumsi Float Aktivitas Nonkritis dalam Penjadwalan Proyek

Jurnal Teknik Sipil, 2010

Tulisan ini membandingkan hasil perhitungan menggunakan pendekatan simulasi dan analitik dampak k... more Tulisan ini membandingkan hasil perhitungan menggunakan pendekatan simulasi dan analitik dampak konsumsi waktu ambang aktivitas nonkritis terhadap skedul dan biaya proyek. Dasar teori yang digunakan untuk analisis adalah teori reliabilitas yang populer dikombinasikan dengan beberapa pendekatan seperti probabilistic network evaluation technique (PNET) dan transformasi Rosenblatt. Kedua pendekatan menghasilkan kesimpulan bahwa pengunduran aktivitas nonkritis meski belum melebihi waktu ambang total yang dimiliki tetap berpengaruh negatif terhadap jadwal dan biaya proyek. Secara probalistik konsumsi waktu ambang yang bertambah mengakibatkan waktu penyelesaian proyek bertambah yang pada gilirannya meningkatkan biaya total proyek. Hasil perbandingan menunjukkan meski tidak ada perbedaan yang signifikan di antara keduanya, dalam beberapa hal pendekatan analitik berkinerja lebih baik daripada pendekatan simulasi dalam kekonsistenan menjelaskan hubungan yang terjadi antara jadwal, biaya, dan konsumsi waktu ambang.

Model Matematis Penentuan Interval Profit yang Wajar untuk Pelaksanaan Proyek Konstruksi

Jurnal Teknik Sipil, 2010

Menentukan profit yang wajar masih menjadi salah satu isu penting dalam industri konstruksi, khus... more Menentukan profit yang wajar masih menjadi salah satu isu penting dalam industri konstruksi, khususnya untuk proyek-proyek pemerintah. Namun sayangnya Keppres No. 80 tahun 2003 yang mengatur pengadaan proyekproyek publik pun tidak mendefinisikan secara spesifik kewajaran profit. Tulisan ini mempresentasikan pengembangan model penentuan rentang profit yang wajar berdasarkan karakteristik proyek yang teridentifikasi. Model-model dibangun berdasarkan respon kualitatif dan kuantitatif dari responden yang diperoleh dari distribusi kuesioner yang dikirimkan melalui pos. Teknik statistik yang digunakan dalam studi ini adalah analisis conjoint dan regresi ordinal yang saling melengkapi satu sama lain. Tingkat kewajaran rentang profit diterjemahkan kemudian dalam bentuk skor skala 0-100 dengan 0 adalah sama sekali tidak wajar dan 100 sangat wajar dan nilai 70 ditetapkan sebagai ambang minimum untuk membedakan proyek yang profitnya wajar dengan yang tidak wajar. Model matematis lain untuk menentukan rentang profit yang lebih wajar untuk proyek-proyek dengan skor rendah juga diberikan dalam tulisan ini.

Metodologi Perhitungan Required Rate of Return berdasarkan Cumulative Prospect Theory: Studi Kasus Proyek Investasi Jalan Tol

Jurnal Teknik Sipil, 2011

Salah satu faktor mendasar yang perlu dipertimbangkan saat menawarkan proyek-proyek jalan tol ke ... more Salah satu faktor mendasar yang perlu dipertimbangkan saat menawarkan proyek-proyek jalan tol ke sektor swasta adalah bahwa proyek tersebut harus layak secara finansial. Dalam konteks yang lebih sempit, keatraktivan biasanya diukur dari NPV atau IRR. Dengan demikian isu menentukan tingkat diskonto atau minimum acceptable/attractive rate of return yang tepat menjadi salah satu isu yang sangat krusial. Tulisan ini menawarkan metodologi perhitungan required rate of return (RRR) yang sistematis untuk proyek infrastruktur berbasis total risk approach yaitu risiko sistematis dan risiko non-sistematis. Capital asset pricing model dan certainty equivalent method yang dikombinasikan dengan cumulative prospect theory diaplikasikan untuk mengestimasi premium risiko sistematis dan risiko non-sistematis. Tiga proyek jalan tol yang diselenggarakan dengan kontrak build, operate, transfer dijadikan studi kasus dalam makalah ini untuk keperluan ilustrasi aplikasinya dengan hasil RRR untuk masing-masing proyek. Kata-kata Kunci: Total risk approach, capital asset pricing model, cumulative prospect theory, premium, jalan tol.

Inflasi dalam Analisis Finansial Investasi Jalan Tol: Perlakuan dan Pengaruhnya bagi Badan Usaha dan Pemerintah

Jurnal Teknik Sipil, 2012

Tulisan ini membahas peran penting yang dimainkan inflasi dalam analisis kelayakan proyek investa... more Tulisan ini membahas peran penting yang dimainkan inflasi dalam analisis kelayakan proyek investasi jalan tol yang diselenggarakan dengan kontrak build, operate, transfer (BOT) dikaitkan dengan rejim tarif yang berlaku saat ini di industri jalan tol nasional dan kewajiban kontingensi pemerintah dari dukungan yang diberikan kepada badan usaha. Konversi arus kas dari nominal ke riil menunjukkan rejim tarif yang berlaku saat ini bertentangan dengan salah satu prinsip alokasi risiko yang efisien dengan, secara implisit, menempatkan badan usaha sebagai pihak yang harus mengelola risiko inflasi sementara mereka bukan pihak yang paling mampu, setidaknya bila dibandingkan dengan pengguna jalan tol sebagai konsumen dalam konteks alokasi risiko yang optimal. Asumsi laju inflasi juga berkaitan langsung dengan besaran kompensasi dan risiko fiskal yang harus ditanggung pemerintah saat memberikan dukungan land capping dan garansi pendapatan minimum. Tulisan ini merekomendasikan adanya peninjauan ulang rejim tarif yang berlaku saat ini dengan memberlakukan interval penyesuaian tarif tiap tahun dalam upaya lebih baik mengimunisasi badan usaha dari risiko inflasi. Tulisan ini juga menyarankan badan usaha dan khususnya pemerintah untuk tetap menaruh perhatian pada asumsi laju inflasi.

Model Asesmen Rating Jembatan Berbasis Analytic Network Process

Jurnal Teknik Sipil, 2018

1993 sampai dengan saat ini masih digunakan sebagai panduan dalam melakukan pemeriksaan jembatan.... more 1993 sampai dengan saat ini masih digunakan sebagai panduan dalam melakukan pemeriksaan jembatan. Namun, panduan tersebut tidak menyediakan pendekatan sistematis mengintegrasikan hasil penilaian dari hierarki terendah ke hierarki yang lebih tinggi sehingga mengakibatkan penilaian akhir rentan terhadap isu inkonsistensi dan sangat tergantung pada penilaian subjektif pemeriksa. Oleh karena itu, untuk mengatasi kelemahan tersebut, penelitian ini mengusulkan model asesmen baru untuk menilai dan menentukan nilai kondisi setiap level kondisi jembatan. Model ini menggunakan Analytic Network Process untuk menentukan bobot elemen dan kerusakan elemen dan metode Delphi untuk mendapatkan konsensus dari pemeriksa jembatan untuk ketergantungan antar-kerusakan elemen. Nilai kondisi jembatan ditentukan dari skor rata-rata tertimbang akhir yang dinyatakan dari 0 sampai dengan 100 dengan nilai 0 berarti tidak terjadi kerusakan dan 100 terjadi kerusakan secara menyeluruh.Uji cobatelah dilakukan untuk menunjukkan aplikabilitasnya dengan hasil yang memuaskan.

Determining reasonable bid ratios under two-sided power distribution assumption for public procurement under capped lowest-cost bidding system

International Journal of Procurement Management, 2019

This paper proposes a new definition of reasonable bid ratios-a ratio of bid price to published o... more This paper proposes a new definition of reasonable bid ratios-a ratio of bid price to published owner cost estimate-under the capped lowest-cost bidding system and provides a closed-form solution to determine the ratios for a given number of bidders. Bid ratios are assumed to be random, obeying two-sided power distribution (TSP). A reasonable bid ratio is found to decrease with increased number of bidders. The Monte Carlo simulations demonstrate that the computed reasonable bid ratios under the assumption of TSP distribution are proven to be very close to those under beta distribution and those from empirical data and are more accurate than those estimated from triangular distribution. Using Indonesian public procurement as a case study, this paper shows that reasonable bid ratios with uncertain numbers of bidders are lower than the traditional cutoff point. To make the proposed model operational, this paper also presents a simple protocol including the determination of minimum sample size required for TSP approximation. This paper concludes with model limitations and directions for future research.

Developing a Self-assessment Model of Risk Management Maturity for Client Organizations of Public Construction Projects: Indonesian Context

Procedia Engineering, 2017

Tinjauan Sistematis Kerja Sama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU) dalam Penyediaan Perumahan bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah di Perkotaan

Bunga Rampai Perumahan dalam Dinamika Penyediaan, 2019

Defining Public–Private Partnership in Infrastructure within the Indonesian Context in A. Akintoye and M. Kumaraswamy (Eds.), Public–Private Partnerships: A Global Review, Routledge (Taylor & Francis), London, 153–179.

The participation of the private sector in infrastructure service provision under the arrangement... more The participation of the private sector in infrastructure service provision under the arrangement of public–private partnership (PPP) dates back to the 19th century in Indonesia. While the number of completed PPP projects remains limited, this arrangement is growing in importance as the gap between the supply of government funding and the demand for infrastructure development widens. The build–operate–transfer model is still the main option for PPP. The Government of Indonesia (GoI) has taken significant efforts to more foster PPP development, including reforming the legal and regulatory framework and providing government supports. These supports may take the form of contingent (e.g., land capping instruments, guarantees) and non-contingent supports (e.g., Project Development Facility, land revolving and acquisition fund, Viability Gap Funding). To allow for more competition between state-owned enterprises and private-sector firms, the GoI has also introduced a public–corporate partnership, a broader concept of PPP. The capital market is generally liquid, especially with the presence of non-banking financing institutions established by the GoI, which can provide flexible and long-term capital. The key issues that may hinder successful PPP implementation center on commitment to policy sustainability, coordination amongst government stakeholders, and capacities of public sector. Indonesia has been on the right track; the next challenge is how to maintain this forward momentum.

Is the Construction Industry Riskier than Other Industries in Indonesia? (in Bahasa Indonesia)

Risk allocation of PPP waste to energy projects in Indonesia: A research framework Risk allocation of PPP waste to energy projects in Indonesia: A research framework

IOP Conference Series: Materials Science and Engineering, 2020

Public-Private Partnership (PPP) scheme has been widely adopted in both developed and developing ... more Public-Private Partnership (PPP) scheme has been widely adopted in both developed and developing countries to fulfill the need of infrastructure facilities such as toll roads and water supply. In Indonesia, another sector that would be feasible to be developed using the scheme is the energy sector through Waste to Energy (WTE) projects. However, the lack of knowledge and experience of public sectors on the PPP field particularly risk-allocation issues may barrier the project success. This paper presents a research framework to develop a model of risk allocation decision making for PPP WTE projects in Indonesia. A combination of qualitative (literature review and semi-structured interview) and quantitative (Delphi survey) research method is utilized to identify critical risk factors in PPP WTE projects. To develop a risk allocation model, an Adaptive Neuro-Fuzzy Inference System (ANFIS) with two outputs (public and private risk share) is proposed. A set of surveys to collect data for training and checking will be distributed to PPP experts representing government and private sectors in Indonesia, while selected WTE projects are used for data testing. The proposed model is a novel approach in risk allocation PPP research and would be useful for local authorities in Indonesia in proposing the WTE project using the PPP scheme.