Abstrak Mentimun (Cucumis sativus L) merupakan buah yang dapat dikonsumsi dan dapat diolah lebih ... more Abstrak Mentimun (Cucumis sativus L) merupakan buah yang dapat dikonsumsi dan dapat diolah lebih lanjut sebagai bahan baku pada industri kecantikan, dan memiliki pangsa pasar yang luas mulai dari pasar tradisional hingga pasar modern. Adanya kemiripan tekstur kulit mentimun antara yang matang dengan yang belum matang mengakibatkan orang kesulitan dalam mengidentifikasi mentimun matang dari segi ciri tekstur kulit buah. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeteksi kematangan mentimun berdasarkan tekstur kulit buah dengan menggunakan teknik clustering metode fuzzy c-means. Subjek penelitian ini adalah mengetahui tekstur citra mentimun matang, setengah matang dan mentah, dengan menggunakan dua parameter ciri yaitu contras dan homohenity. Data penelitian ini menggunakan 30 sampel citra yang tediri dari 15 database dan 15 data uji truecolor 24 bit dengan format ekstensi *.bmp yang diambil dengan kamera kemudian dilakukan pemotongan ukuran (cropping) menjadi 512 x 512 pixels, yang terdiri masing-masing 5 citra pada tekstur kulit mentimun matang, setengah matang dan mentah. Berdasarkan hasil pengujian dengan menggunakan 15 data uji, yang terdiri dari 5 citra mentimun matang, 5 citra mentimun setengah matang, 5 citra mentimun mentah menunjukkan hasil mencapai 100%. Secara keseluruhan tingkat keberhasilan identifikasi kematangan mentimun berdasarkan tekstur kulit buah dengan metode fuzzy c-means yaitu sebesar 100%. Kata Kunci: Ekstraksi ciri, fuzzy c-means, kematangan mentimun, pengolahan citra. Abstract Cucumber is a fruit that can be consumed and can be further processed as raw materials in the beauty industry, and has a large market share from traditional markets to modern market. Cucumber skin texture similarity between mature with immature lead to the difficulty in identifying the cucumber matured in terms of characteristic texture of the fruit skin. The purpose of this study was to detect the maturity cucumber rind texture by using the techniques of clustering fuzzy c-means. Subjects of this study was to determine the texture of the image of ripe cucumber, half-ripe and unripe, using two parameters that characterize contras and homohenity. Data of this study using 30 samples image database consisting of 15 and 15 truecolor 24-bit test data with the extension * .bmp format captured by the camera and then cutting the size to 512 x 512 pixels, comprising respectively 5 imagery on ripe cucumber skin texture, half-cooked and raw. Based on test results using 15 test data, which consists of five ripe cucumber image, image 5 cucumber half cooked, raw cucumber image 5 shows the results reached 100%. Mentimun, timun atau ketimun (Cucumis sativus L) merupakan buah yang mempunyai nilai komersial di Indonesia dan memiliki pangsa pasar yang luas mulai dari pasar tradisional hingga pasar modern. Hal ini menunjukkan bahwa komoditas mentimun sudah dikonsumsi masyarakat secara luas dan memiliki daya saing. Dalam rangka meningkatkan daya saing tersebut maka buah mentimun yang dihasilkan harus dapat memenuhi standar pasar dalam negeri maupun pasar internasional dan di terima secara luas oleh konsumen. Industri pengolahan hasil pertanian dan perkebunan sangat berkembang pesat. Kegiatan pasca panen erat kaitannya dengan mutu produk yang dihasilkan, yang pada akhirnya menentukan pula harga jual yang dapat diterima oleh petani. Salah satu tahap dalam proses pengolahan hasil perkebunan setelah panen adalah pemilahan produk berdasar kualitasnya yang dapat menjamin keseragaman mutu. Mutu buah mentimun ditentukan oleh berbagai parameter diantaranya adalah parameter tingkat usia tanam, bentuk dan ukuran fisik serta kematangannya [1].
Abstrak Mentimun (Cucumis sativus L) merupakan buah yang dapat dikonsumsi dan dapat diolah lebih ... more Abstrak Mentimun (Cucumis sativus L) merupakan buah yang dapat dikonsumsi dan dapat diolah lebih lanjut sebagai bahan baku pada industri kecantikan, dan memiliki pangsa pasar yang luas mulai dari pasar tradisional hingga pasar modern. Adanya kemiripan tekstur kulit mentimun antara yang matang dengan yang belum matang mengakibatkan orang kesulitan dalam mengidentifikasi mentimun matang dari segi ciri tekstur kulit buah. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeteksi kematangan mentimun berdasarkan tekstur kulit buah dengan menggunakan teknik clustering metode fuzzy c-means. Subjek penelitian ini adalah mengetahui tekstur citra mentimun matang, setengah matang dan mentah, dengan menggunakan dua parameter ciri yaitu contras dan homohenity. Data penelitian ini menggunakan 30 sampel citra yang tediri dari 15 database dan 15 data uji truecolor 24 bit dengan format ekstensi *.bmp yang diambil dengan kamera kemudian dilakukan pemotongan ukuran (cropping) menjadi 512 x 512 pixels, yang terdiri masing-masing 5 citra pada tekstur kulit mentimun matang, setengah matang dan mentah. Berdasarkan hasil pengujian dengan menggunakan 15 data uji, yang terdiri dari 5 citra mentimun matang, 5 citra mentimun setengah matang, 5 citra mentimun mentah menunjukkan hasil mencapai 100%. Secara keseluruhan tingkat keberhasilan identifikasi kematangan mentimun berdasarkan tekstur kulit buah dengan metode fuzzy c-means yaitu sebesar 100%. Kata Kunci: Ekstraksi ciri, fuzzy c-means, kematangan mentimun, pengolahan citra. Abstract Cucumber is a fruit that can be consumed and can be further processed as raw materials in the beauty industry, and has a large market share from traditional markets to modern market. Cucumber skin texture similarity between mature with immature lead to the difficulty in identifying the cucumber matured in terms of characteristic texture of the fruit skin. The purpose of this study was to detect the maturity cucumber rind texture by using the techniques of clustering fuzzy c-means. Subjects of this study was to determine the texture of the image of ripe cucumber, half-ripe and unripe, using two parameters that characterize contras and homohenity. Data of this study using 30 samples image database consisting of 15 and 15 truecolor 24-bit test data with the extension * .bmp format captured by the camera and then cutting the size to 512 x 512 pixels, comprising respectively 5 imagery on ripe cucumber skin texture, half-cooked and raw. Based on test results using 15 test data, which consists of five ripe cucumber image, image 5 cucumber half cooked, raw cucumber image 5 shows the results reached 100%. Mentimun, timun atau ketimun (Cucumis sativus L) merupakan buah yang mempunyai nilai komersial di Indonesia dan memiliki pangsa pasar yang luas mulai dari pasar tradisional hingga pasar modern. Hal ini menunjukkan bahwa komoditas mentimun sudah dikonsumsi masyarakat secara luas dan memiliki daya saing. Dalam rangka meningkatkan daya saing tersebut maka buah mentimun yang dihasilkan harus dapat memenuhi standar pasar dalam negeri maupun pasar internasional dan di terima secara luas oleh konsumen. Industri pengolahan hasil pertanian dan perkebunan sangat berkembang pesat. Kegiatan pasca panen erat kaitannya dengan mutu produk yang dihasilkan, yang pada akhirnya menentukan pula harga jual yang dapat diterima oleh petani. Salah satu tahap dalam proses pengolahan hasil perkebunan setelah panen adalah pemilahan produk berdasar kualitasnya yang dapat menjamin keseragaman mutu. Mutu buah mentimun ditentukan oleh berbagai parameter diantaranya adalah parameter tingkat usia tanam, bentuk dan ukuran fisik serta kematangannya [1].
Uploads
Papers by NAGA BONAR