
Hamdani Fauzi
Related Authors
dwiko permadi
Universitas Gadjah Mada (Yogyakarta)
Praszt Nugroho
Universitas Diponegoro (Semarang)
Pardi Affandi
Lambung Mangkurat University
Dr Cecilia Luttrell
CIFOR
Lukas Giessen
Georg-August-Universität Göttingen
Gun Lidestav
Swedish University of Agricultural Sciences
Uploads
Papers by Hamdani Fauzi
In line with the above efforts, it is necessary to held an international seminar on innovation and commercialization for forest products with the title “The 1st International Conference on Innovation and commercialization of the Forest Products”. Hopefully, by the seminar, researchers, bureaucracy, practitioners, industry, business and policy makers related to the business development of forest products can come together to share research experiences, ideas and concepts as well as business experience relating to innovation and the commercialization of products Forest.
untuk berpartisipasi aktif dalam pengelolaan hutan secara
lestari yang mensinergikan antara sosial budaya, ekonomi,
dan lingkungan. Secara empiris banyak bukti menunjukkan
pengelolaan hutan oleh masyarakat telah mampu
meningkatkan kesejahteraan mereka, dan memperbaiki
serta mempertahankan lingkungan hidup yang lebih baik.
Secara teknis, perhutanan sosial berbasis agroforestri telah
ter bukti d apat meng emb alikan f un gs i hutan ,
keanekaragaman hayati, sekaligus membuka kesempatan
berusaha dan peningkatan pendapatan masyarakat.
Program W-Bridge di Kalimatan Selatan salah satu model
hutan kemasyaratan yang menerapkan teknologi
agroforestri di hutan lindung merupakan implementasi dari
Perhutanan Sosial dengan melibatkan parapihak. Dalam
rangka berbagi pengalaman implementasi W-Bridge, dan
memperkaya hasil-hasil penelitian dan pemikiran serta
pengalaman maka Seminar Nasional Perhutanan Sosial ini dilaksanakan.
Upaya pemberdayaan masyarakat merupakan cara untuk mengangkat harkat dan martabat masyarakat dalam rangka pengelolaan hutan lestari dan masyarakat sejahtera. Agar kegiatan pemberdayaan dapat lebih terarah diperlukan suatu model pemberdayaan masyarakat di dalam dan sekitar hutan rawa bergambut.
Penelitian ini bertujuan untuk (a) mengidentifikasi kondisi modal sumberdaya di wilayah KPHK Kuala Lupak, (b) mengkaji interaksi masyarakat di dalam dan sekitar hutan di wilayah KPHK Kuala Lupak dengan sumberdaya hutan, (c) mendeskripsikan implementasi program pemberdayaan masyarakat yang telah dilaksanakan di wilayah KPHK Kuala Lupak, (d) mengevaluasi program pemberdayaan masyarakat yang telah dilaksanakan di wilayah KPHK Kuala Lupak, dan merumuskan model pemberdayaan masyarakat di di wilayah KPHK Kuala Lupak Kuala Lupak dalam rangka meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan mewujudkan kelestarian hutan.
Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini merupakan kombinasi antara penelitian kuantitatif dan penelitian kualitatif. Pembahasan hasil analisis penelitian kuantitatif akan dapat lebih mendalam dan tidak kering jika dikombinasikan dengan hasil analisis penelitian kualitatif. Dengan kombinasi ini, akan memberikan pemahaman yang lebih luas terhadap masalah-masalah penelitian. Penelitian akan dilaksanakan di desa-desa di wilayah KPHK Kuala Lupak yang mempunyai karakteristik lahan hutan rawa.
Luaran penelitian terdiri atas luaran wajib dan luaran tambahan. Luaran wajib pada tahun pertama berupa publikasi ilmiah dalam jurnal International Journal of Science and Research (IJSR) dengan Impact Factor (IF) 3.358, menjadi penyaji dalam seminar nasional, dan draft Buku Ajar.
In line with the above efforts, it is necessary to held an international seminar on innovation and commercialization for forest products with the title “The 1st International Conference on Innovation and commercialization of the Forest Products”. Hopefully, by the seminar, researchers, bureaucracy, practitioners, industry, business and policy makers related to the business development of forest products can come together to share research experiences, ideas and concepts as well as business experience relating to innovation and the commercialization of products Forest.
untuk berpartisipasi aktif dalam pengelolaan hutan secara
lestari yang mensinergikan antara sosial budaya, ekonomi,
dan lingkungan. Secara empiris banyak bukti menunjukkan
pengelolaan hutan oleh masyarakat telah mampu
meningkatkan kesejahteraan mereka, dan memperbaiki
serta mempertahankan lingkungan hidup yang lebih baik.
Secara teknis, perhutanan sosial berbasis agroforestri telah
ter bukti d apat meng emb alikan f un gs i hutan ,
keanekaragaman hayati, sekaligus membuka kesempatan
berusaha dan peningkatan pendapatan masyarakat.
Program W-Bridge di Kalimatan Selatan salah satu model
hutan kemasyaratan yang menerapkan teknologi
agroforestri di hutan lindung merupakan implementasi dari
Perhutanan Sosial dengan melibatkan parapihak. Dalam
rangka berbagi pengalaman implementasi W-Bridge, dan
memperkaya hasil-hasil penelitian dan pemikiran serta
pengalaman maka Seminar Nasional Perhutanan Sosial ini dilaksanakan.
Upaya pemberdayaan masyarakat merupakan cara untuk mengangkat harkat dan martabat masyarakat dalam rangka pengelolaan hutan lestari dan masyarakat sejahtera. Agar kegiatan pemberdayaan dapat lebih terarah diperlukan suatu model pemberdayaan masyarakat di dalam dan sekitar hutan rawa bergambut.
Penelitian ini bertujuan untuk (a) mengidentifikasi kondisi modal sumberdaya di wilayah KPHK Kuala Lupak, (b) mengkaji interaksi masyarakat di dalam dan sekitar hutan di wilayah KPHK Kuala Lupak dengan sumberdaya hutan, (c) mendeskripsikan implementasi program pemberdayaan masyarakat yang telah dilaksanakan di wilayah KPHK Kuala Lupak, (d) mengevaluasi program pemberdayaan masyarakat yang telah dilaksanakan di wilayah KPHK Kuala Lupak, dan merumuskan model pemberdayaan masyarakat di di wilayah KPHK Kuala Lupak Kuala Lupak dalam rangka meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan mewujudkan kelestarian hutan.
Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini merupakan kombinasi antara penelitian kuantitatif dan penelitian kualitatif. Pembahasan hasil analisis penelitian kuantitatif akan dapat lebih mendalam dan tidak kering jika dikombinasikan dengan hasil analisis penelitian kualitatif. Dengan kombinasi ini, akan memberikan pemahaman yang lebih luas terhadap masalah-masalah penelitian. Penelitian akan dilaksanakan di desa-desa di wilayah KPHK Kuala Lupak yang mempunyai karakteristik lahan hutan rawa.
Luaran penelitian terdiri atas luaran wajib dan luaran tambahan. Luaran wajib pada tahun pertama berupa publikasi ilmiah dalam jurnal International Journal of Science and Research (IJSR) dengan Impact Factor (IF) 3.358, menjadi penyaji dalam seminar nasional, dan draft Buku Ajar.