Papers by Zaitun YA Kherid

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh magang kognitif terhadap penciptaan hasil kary... more Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh magang kognitif terhadap penciptaan hasil karya lukis mahasiswa dalam mata kuliah Seminar Penciptaan Tugas Akhir (SPTA). Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen. Metodologi penelitian yang digunakan menggunakan metode kuasi eksperimen (quasi experiment) desain faktorial 2x2. Magang terdiri magang tradisional dan magang kognitif. Dalam prosedur magang tradisional pemagang melakukan segala sesuatu berdasarkan prosedur dan aturan main yang berlaku di tempat magang dan menciptakan karya berdasarkan arahan dari narasumber, sedangkan prosedur dalam magang kognitif lebih menitikberatkan pada membangun proses berpikir pemagang di dalam memahami, menciptakan dan mengatasi persoalan berpikir dalam proses penciptaan karya. Penelitian ini mengungkapkan bahwa model magang dan jenis kelamin secara signifikan mempengaruhi varian hasil karya lukis dan terdapat interaksi antara model magang dengan jenis kelamin yang berperan bagi varian hasil...

Istilah belajar sudah terlalu akrab dengan kehidupan kita sehari-hari. Mungkin kita sering menjum... more Istilah belajar sudah terlalu akrab dengan kehidupan kita sehari-hari. Mungkin kita sering menjumpai penggunaan istilah belajar seperti: belajar membaca, belajar bernyanyi, belajar berbicara, belajar matematika. Masih banyak lagi penggunaan istilah, bahkan termasuk kegiatan belajar yang sifatnya lebih umum dan tak mudah diamati, seperti: belajar hidup mandiri, belajar menghargai waktu, belajar berumah-tangga, belajar bermasyarakat, belajar mengendalikan diri, dan sejenisnya.
Belajar merupakan usaha yang dilakukan seseorang melalui interaksi dengan lingkungannya untuk merubah perilakunya. Dengan demikian, hasil dari kegiatan belajar adalah berupa perubahan perilaku yang relatif permanen pada diri orang yang belajar. Tentu saja, perubahan yang diharapkan adalah perubahan ke arah yang positip. Jadi, sebagai pertanda bahwa seseorang telah melakukan proses belajar adalah terjadinya perubahan perilaku pada diri orang tersebut. Perubahan perilaku tersebut, misalnya, dapat berupa: dari tidak tahu sama sekali menjadi samar-samar, dari kurang mengerti menjadi mengerti, dari tidak bisa menjadi terampil, dari anak pembangkang menjadi penurut, dari pembohong menjadi jujur, dari kurang taqwa menjadi lebih taqwa, dll. Jadi, perubahan sebagai hasil kegiatan belajar dapat berupa aspek kognitif, psikomotor maupun afektif.

IKRAITH-ABDIMAS Vol 2 No 3 Bulan November 2019151, 2019
The training of graphics design on t-shirt by digital technique for learners in Karya Ummat commu... more The training of graphics design on t-shirt by digital technique for learners in Karya Ummat community learning center. This training is intended for participants of the Karya Ummat Community Learning Center (PKBM) in Cengkareng, West Jakarta. This PKBM organizes out-of-school education Package A, B and C. Specifically for Package B and C, they were accredited B in 2017. The target of this training is participants of Package C. Their age are generally older than formal education students, and most have permanent jobs already. The problems occur in a small number of participants who do not or do not have a permanent job yet. After having an equalization certificate, participants in their productive age do not have specific skills for certain types of work. The proposing team is a lecturer with a background in art, art education, and educational technology whose combination forms the representative competencies to train a creative industry-based basic skills, especially graphic design. In carrying out the training the team involved a number of UNJ students who have graphic design skills. By practicing basic skills, it can produce printed images on t-shirts that are needed by the industry and the public directly. To print by digital techniques is used the printing services that spread in many places. Armed with these skills participants can work in a graphic design services company or open an independent business. The training ended with on-line marketing assistance. Abstrak Pelatihan Merancang Grafis di T-Shirt dengan Teknik Cetak Digital. Pelatihan merancang grafis pada T-shirt dengan teknik cetak digital ini ditujukan bagi peserta Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) Karya Ummat Cengkareng Jakarta Barat. PKBM ini menyelenggarakan pendidikan luar sekolah Paket A, B, dan C. Khusus untuk Paket B dan C mendapat akreditasi B pada tahun 2017. Sasaran pelatihan ini peserta Paket C. Usia peserta umumnya lebih tua dibandingkan dengan siswa pendidikan formal, dan sebagian besar telah memiliki pekerjaan tetap. Permasalahan terdapat pada sebagian kecil peserta yang belum atau tidak memiliki pekerjaan tetap. Setelah memiliki ijazah penyetaraan, peserta kelompok ini dalam usia produktifnya belum memiliki keterampilan spesifik untuk jenis pekerjaan tertentu. Tim PKM terdiri dari tiga dosen berlatar belakang seni rupa, pendidikan seni rupa, dan teknologi pendidikan yang kombinasinya membentuk kompetensi lengkap dalam melatih keterampilan berbasis industri kreatif, khususnya merancang grafis. Tim PKM dalam pelaksanaan pelatihan melibatkan enam mahasiswa UNJ yang memiliki keterampilan merancang grafis. Dengan melatihkan keterampilan dasar, dapat menghasilkan cetakan gambar di t-shirt yang dibutuhkan dunia industri dan masyarakat secara langsung. Pencetakannya memakai jasa cetak digital yang tersebar di banyak tempat. Berbekal keterampilan ini peserta dapat bekerja di perusahaan penyedia jasa rancangan grafis atau membuka usaha mandiri. Pelatihan diakhiri pendampingan pemasaran on-line.
Thesis Chapters by Zaitun YA Kherid

Jurnal Pembelajaran Inovatif , Mar 6, 2020
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh magang kognitif terhadap penciptaan hasil kary... more Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh magang kognitif terhadap penciptaan hasil karya lukis mahasiswa dalam mata kuliah Seminar Penciptaan Tugas Akhir (SPTA). Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen. Metodologi penelitian yang digunakan menggunakan metode kuasi eksperimen (quasi experiment) desain faktorial 2x2. Magang terdiri magang tradisional dan magang kognitif. Dalam prosedur magang tradisional pemagang melakukan segala sesuatu berdasarkan prosedur dan aturan main yang berlaku di tempat magang dan menciptakan karya berdasarkan arahan dari narasumber, sedangkan prosedur dalam magang kognitif lebih menitikberatkan pada membangun proses berpikir pemagang di dalam memahami, menciptakan dan mengatasi persoalan berpikir dalam proses penciptaan karya. Penelitian ini mengungkapkan bahwa model magang dan jenis kelamin secara signifikan mempengaruhi varian hasil karya lukis dan terdapat interaksi antara model magang dengan jenis kelamin yang berperan bagi varian hasil karya lukis pada kuliah Seminar Penciptaan Tugas Akhir (SPTA). https://doi.org/10.21009/JPI.031.09
Uploads
Papers by Zaitun YA Kherid
Belajar merupakan usaha yang dilakukan seseorang melalui interaksi dengan lingkungannya untuk merubah perilakunya. Dengan demikian, hasil dari kegiatan belajar adalah berupa perubahan perilaku yang relatif permanen pada diri orang yang belajar. Tentu saja, perubahan yang diharapkan adalah perubahan ke arah yang positip. Jadi, sebagai pertanda bahwa seseorang telah melakukan proses belajar adalah terjadinya perubahan perilaku pada diri orang tersebut. Perubahan perilaku tersebut, misalnya, dapat berupa: dari tidak tahu sama sekali menjadi samar-samar, dari kurang mengerti menjadi mengerti, dari tidak bisa menjadi terampil, dari anak pembangkang menjadi penurut, dari pembohong menjadi jujur, dari kurang taqwa menjadi lebih taqwa, dll. Jadi, perubahan sebagai hasil kegiatan belajar dapat berupa aspek kognitif, psikomotor maupun afektif.
Thesis Chapters by Zaitun YA Kherid
Belajar merupakan usaha yang dilakukan seseorang melalui interaksi dengan lingkungannya untuk merubah perilakunya. Dengan demikian, hasil dari kegiatan belajar adalah berupa perubahan perilaku yang relatif permanen pada diri orang yang belajar. Tentu saja, perubahan yang diharapkan adalah perubahan ke arah yang positip. Jadi, sebagai pertanda bahwa seseorang telah melakukan proses belajar adalah terjadinya perubahan perilaku pada diri orang tersebut. Perubahan perilaku tersebut, misalnya, dapat berupa: dari tidak tahu sama sekali menjadi samar-samar, dari kurang mengerti menjadi mengerti, dari tidak bisa menjadi terampil, dari anak pembangkang menjadi penurut, dari pembohong menjadi jujur, dari kurang taqwa menjadi lebih taqwa, dll. Jadi, perubahan sebagai hasil kegiatan belajar dapat berupa aspek kognitif, psikomotor maupun afektif.