Sebagian besar jenis batuan yang mengandung emas memiliki sejumlah logam pembawa sejumlah kecil l... more Sebagian besar jenis batuan yang mengandung emas memiliki sejumlah logam pembawa sejumlah kecil logam perak, tembaga, platinum, serta mineral pembawa lainnya. Jenis batuan mineral yang paling umum mengandung emas signifikan dari pelapisan mineral emas adalah Calaverite, Sylvanite, Petzite, Krennite, Naggyagite, Pengolahan Bijih Emas Diawali Dengan Proses kominusi kemudian dilanjutkan dengan proses yang di sebut Metalurgy.
Bentuk butir (form atau shape) merupakan keseluruhan kenampakan partikel secara tiga dimensi yang... more Bentuk butir (form atau shape) merupakan keseluruhan kenampakan partikel secara tiga dimensi yang berkaitan dengan perbandingan antara ukuran panjang sumbu panjang, menengah dan pendeknya. Ada berbagai cara untuk mendefinisikan bentuk butir. Cara yang paling sederhana dikenalkan oleh Zingg (1935) dengan cara menggunakan perbandingan b/ a dan c/b untuk mengelaskan butir dalam empat bentuk yaitu oblate, prolate, bladed clan equant. Dalam hal ini, a : panjang (sumbu terpanjang), b : lebar (sumbu menengah) dan c : tebal/tinggi (sumbu terpendek). Sejauh ini penamaan butir dalam bahasa Indonesia belum dibakukan sehingga seringkali penggunaan istilah asal tersebut masih dikekalkan. Pengkelasan bentuk butir ini biasanya diperuntukkan pada butiran yang berukuran kerakal sampai berangkal (pebble) karena kisaran ukuran tersebut memungkinkan untuk dilakukan pengukuran secara tiga dimensi karena keterbatasan alat dan cara yang harus dilakukan, terutama pada bongkah dengan diameter yang mencapai puluhan sampai ratusan centimeter. Pada butir pasir yang bisa diamati secara tiga dimensi, pendekatan secara kualitatif (misalnya dengan metode visual comparison) bisa juga dilakukan untuk mendefinisikan bentuk butir meskipun tingkat akurasinya rendah. Contoh : a. partikel berbentuk bola, dimensi ukuran yang penting antara lain: Diameter, Volum, luas permukaan. b. Partikel berbentuk kubus, dimensinya panjang, volum, luas permukaan.
Pemanfaatan sumber daya air untuk berbagai keperluan di satu pihak terus meningkat dari tahun ke ... more Pemanfaatan sumber daya air untuk berbagai keperluan di satu pihak terus meningkat dari tahun ke tahun, sebagai dampak pertumbuhan penduduk dan pengembangan aktivitasnya. Di lain
Industri pertambangan yang merubah bentang alam seringkali menimbulkan dampak berupa air asam tam... more Industri pertambangan yang merubah bentang alam seringkali menimbulkan dampak berupa air asam tambang (AAT) yang dapat membaga logam-logam yang menyebabkan pencemaran lingkungan. Pencegahan dapat dilakukan secara aktif maupun pasif pada area bekas penambangan. Penggunaan tanaman untuk merevegetasi lahan bekas penambangan tentunya terpengaruh oleh timbulnya air asam tambang sehingga dapat mengakibatkan kegagalan revegetasi. Resume ini berisi tentang potensi aplikasi hidrogeologi dan isotop dalam mengidentifikasi AAT sebagai sumberdaya Logam tanah jarang serta penentuan tanaman untuk revegetasi di lahan bekas penambangan yang tahan terhadap dampak air asam tambang dan bahkan bisa menjadi potensi tanaman hiperakumulator.
Sebagian besar jenis batuan yang mengandung emas memiliki sejumlah logam pembawa sejumlah kecil l... more Sebagian besar jenis batuan yang mengandung emas memiliki sejumlah logam pembawa sejumlah kecil logam perak, tembaga, platinum, serta mineral pembawa lainnya. Jenis batuan mineral yang paling umum mengandung emas signifikan dari pelapisan mineral emas adalah Calaverite, Sylvanite, Petzite, Krennite, Naggyagite, Pengolahan Bijih Emas Diawali Dengan Proses kominusi kemudian dilanjutkan dengan proses yang di sebut Metalurgy.
Bentuk butir (form atau shape) merupakan keseluruhan kenampakan partikel secara tiga dimensi yang... more Bentuk butir (form atau shape) merupakan keseluruhan kenampakan partikel secara tiga dimensi yang berkaitan dengan perbandingan antara ukuran panjang sumbu panjang, menengah dan pendeknya. Ada berbagai cara untuk mendefinisikan bentuk butir. Cara yang paling sederhana dikenalkan oleh Zingg (1935) dengan cara menggunakan perbandingan b/ a dan c/b untuk mengelaskan butir dalam empat bentuk yaitu oblate, prolate, bladed clan equant. Dalam hal ini, a : panjang (sumbu terpanjang), b : lebar (sumbu menengah) dan c : tebal/tinggi (sumbu terpendek). Sejauh ini penamaan butir dalam bahasa Indonesia belum dibakukan sehingga seringkali penggunaan istilah asal tersebut masih dikekalkan. Pengkelasan bentuk butir ini biasanya diperuntukkan pada butiran yang berukuran kerakal sampai berangkal (pebble) karena kisaran ukuran tersebut memungkinkan untuk dilakukan pengukuran secara tiga dimensi karena keterbatasan alat dan cara yang harus dilakukan, terutama pada bongkah dengan diameter yang mencapai puluhan sampai ratusan centimeter. Pada butir pasir yang bisa diamati secara tiga dimensi, pendekatan secara kualitatif (misalnya dengan metode visual comparison) bisa juga dilakukan untuk mendefinisikan bentuk butir meskipun tingkat akurasinya rendah. Contoh : a. partikel berbentuk bola, dimensi ukuran yang penting antara lain: Diameter, Volum, luas permukaan. b. Partikel berbentuk kubus, dimensinya panjang, volum, luas permukaan.
Pemanfaatan sumber daya air untuk berbagai keperluan di satu pihak terus meningkat dari tahun ke ... more Pemanfaatan sumber daya air untuk berbagai keperluan di satu pihak terus meningkat dari tahun ke tahun, sebagai dampak pertumbuhan penduduk dan pengembangan aktivitasnya. Di lain
Industri pertambangan yang merubah bentang alam seringkali menimbulkan dampak berupa air asam tam... more Industri pertambangan yang merubah bentang alam seringkali menimbulkan dampak berupa air asam tambang (AAT) yang dapat membaga logam-logam yang menyebabkan pencemaran lingkungan. Pencegahan dapat dilakukan secara aktif maupun pasif pada area bekas penambangan. Penggunaan tanaman untuk merevegetasi lahan bekas penambangan tentunya terpengaruh oleh timbulnya air asam tambang sehingga dapat mengakibatkan kegagalan revegetasi. Resume ini berisi tentang potensi aplikasi hidrogeologi dan isotop dalam mengidentifikasi AAT sebagai sumberdaya Logam tanah jarang serta penentuan tanaman untuk revegetasi di lahan bekas penambangan yang tahan terhadap dampak air asam tambang dan bahkan bisa menjadi potensi tanaman hiperakumulator.
Uploads
Papers by Robertho Kadji
Drafts by Robertho Kadji