Papers by Zubari Sulaiman

Guru SMKN 5 Kendari ABSTRAK penelitian ini dikembangkan dari masalah pokok yaitu (1) Bagaimana ga... more Guru SMKN 5 Kendari ABSTRAK penelitian ini dikembangkan dari masalah pokok yaitu (1) Bagaimana gambaran aktivitas belajar siswa kelas XIA SMK Negeri 5 Kendari yang diajar dengan menggunakan model Pengajaran Langsung pada materi Pokok menyiapkan wadah dan media budidaya? (2) Bagaimana gambaran hasil belajar siswa kelas XI A SMK Negeri 5 Kendari yang diajar dengan menggunakan model Pengajaran Langsung pada materi pokok menyiapkan wadah dan media budidaya? (3) Apakah Penerapan Model Direc Instruction dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa materi Pokok Menyiapkan wadah dan media budidaya di kelas XI A SMK Negeri 5 Kendari?. Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang telah dilaksanakan pada semester ganjil 2016/2017, pelaksanaan selama 2 siklus dengan melalui instrumen lembar observasi untuk memperoleh data aktivitas guru dan siswa, dan instrumen tes untuk memperoleh hasil belajar siswa. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa pertama, Aktivitas belajar siswa dengan penggunaan model pengajaran langsung pada setiap siklus cenderung meningkat. Hal ini ditunjukkan dengan skor rata-rata pada setiap siklus, dimana pada siklus I skor rata-rata aktivitas siswa adalah 2,33 yang termasuk kategori cukup mengarah ke baik meningkat pada siklus II menjadi 3,62 yang termasuk pada kategori baik mengarah ke sangat baik. Kedua, Aktivitas mengajar guru dengan penggunaan model pengajaran langsung pada setiap siklus cenderung meningkat. Hal ini ditunjukkan dengan skor rata-rata pada setiap siklus, dimana pada siklus I skor ratarata aktivits guru adalah 2,42 yang termasuk kategori baik dan meningkat pada siklus II menjadi 3,46 yang berkategori baik. Ketiga, Hasil belajar siswa kelas XI A dapat ditingkatkan dengan penggunaan model pengajaran langsung pada materi pokok biosfer dan aspek penyebaran hewan dan tumbuhan. Dimana pada siklus I yaitu diperoleh nilai terendah 45, nilai tertinggi 80, nilai rata-rata 69 dan yang mencapai KKM atau dari 18 siswa hanya 12 siswa yang memperoleh nilai ≥ 75. Pada siklus II diperoleh nilai terendah 50, nilai tertinggi 95, nilai rata-rata adalah 80,2 dan ketuntasan belajar pada siklus II mengalami peningkatan yaitu dari 18 orang siswa ada 16 orang siswa yang yang memperoleh nilai ≥ 75, dengan persentase ketuntasan hasil belajar adalah 88,9%. Dengan demikian penerapan model Direc Instruction atau pengajaran langsung dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa khususnya terkait dengan materi yang memerlukan direc atau pemanduan langsung dari guru.

Masalah pokok dalam penelitian ini adalah (1) Apakah ada hubungan kepribadian guru dengan peningk... more Masalah pokok dalam penelitian ini adalah (1) Apakah ada hubungan kepribadian guru dengan peningkatan prestasi belajar sejarah siswa SMA Negeri I Tikep Kabupaten Muna Barat? (2) Bagaimana wujud hubungan kepribadian guru dengan prestasi belajar siswa SMA Negeri I Tikep Kabupaten Muna Barat? Penelitian ini terdiri dari dua variabel yang meliputi satu variabel bebas yaitu: Kepribadian guru (X) dan variabel terikat adalah Prestasi Belajar Sejarah Siswa (Y). Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas X SMA Negeri I Tikep yang berjumlah 149 siswa, dan terdiri atas empat rombel yakni Xa, Xb, Xc, Xd. Metode pengumpulan data dalam penelitian ini yaitu: pengumpulandata denganangket. Sedangkan data prestasi belajar dalam penelitian ini dikumpulkan yakni Prestasi Belajar Siswa Sejarah Siswa yang berupa nilai raport. Teknik menganalisis data dalam penelitian digunakan 2 (dua) macam analisis yaitu analisis deskriptif dan analisis inferensial. Hasil penelitian menunjukan bahwa 1) Hasil uji normalitas menggunakan Kolmogorov Smirnov diperoleh nilai signifikansi variabel kepribadian guru sebesar 0,451, dan variabel prestasi belajar sejarah siswa sebesar 0,634. Nilai signifikansi dari masing-masing variabel > 0,05 yang berarati bahwa Ho diterima. Dari hasil pengujian dengan menggunakan analisis korelasi Product Moment Pearson. diperoleh koefisien korelasi (rxy) untuk variabel kepribadian guru dengan peningkatan hasil belajar sejarah siswa sebesar 0,954 berarti terdapat hubungan yang positif antara kepribadian guru dengan prestasi belajar sejarah siswa dengan nilai signifikansi sebesar 0,00 < α = 0,05. 2) Wujud kepribadian guru dapat meningkatkan prestasi belajar sejarah siswa di SMA Negeri I Tikep adalah bagaimana individu memiliki tingkah laku yang baik, menjadi lebih giat dalam belajar, menjadi terampil, patuh terhadap guru, meneladani sosok guru yang baik, dan lain-lain. Jadi dalam performance kepribadian guru dapat dipahami oleh siswa dengan mempertimbangkan perkembangan performance kepribadian guru dalam mengajar siswa dengan baik dan hubungannya secara terus-menerus sehingga performance guru yang secara tidak langsung dapat mempengaruhi peningkatan prestasi belajar siswa mata pelajaran sejarah di sekolah.

Historical Education: Jurnal Penelitian Pendidikan Sejarah, 2016
Permasalahan utama dalam penelitian ini adalah (1) Bagaimana proses kedatangan oarang Wakatobi di... more Permasalahan utama dalam penelitian ini adalah (1) Bagaimana proses kedatangan oarang Wakatobi di Desa Labotaone dan Desa Tambeanga (2) Faktor apa yang mendorong dan menarik orang Wakatobi datang di Desa Labotaone dan Desa Tambeanga(3) Bagaimana proses interaksi sosial orang Wakatobi yang ada di Desa Labotaone dan Desa Tambeanga?, (4) Bagaimana peranan sosial ekonomi orang Wakatobi yang ada di Desa Labotaone dan Desa Tambeanga? Metode yang di gunakan dalam penelitian ini yaitu metode sejarah yang dikemukakan oleh Helius Sjamsuddin (2007) yang terbagi atas heuristik (pengumpulan data), kritik (verifikasi), dan historiografi (penulisan sejarah). Sedang kajian pustaka yang digunakan dalam penelitian ini yaitu konsep dan teori sejarah, konsep perubahan sosial dan konsep migrasi. Hasil penelitian sejarah Orang Wakatobi di Desa Labotaone dan Desa Tambeanga Kecamatan Laonti Kabupaten Konawe Selatan (1970-2014) menunjukkan bahwa (1)Proses kedatangan Orang Wakatobi di Desa Labotaone dan Desa Tambeanga terjadi dua tahap yakni tahap I tahun 1970-1973 dan tahap II tahun 1973-1979, (2)Faktor pendorong dan Daya tarik Orang Wakatobi datang ke Desa Labotaone dan Desa Tambeanga yakni adanya faktor geografis, ekonomi serta tradisi, dimana tidak suburan tanah yang ada dikepulauan Wakatobi menjadi salah satu faktor yang mendorong mereka meninggalkan daerahnya serta keadaan ekonomi yang tidak memungkinkan untuk bertahan dan masyarakat Wakatobi telah mengenal budaya merantau dari daerah satu kedaerah yang lain yang dimana masa pelayaran mereka dengan mencari pengalaman,disamping itu daya tarik dari Desa Labotaone dan Tambeanga memiliki letak geografis yang cukup baik serta potensi alam yang cukup memadai, dan faktor sosial dimana warga Desa Labotaone dan Desa Tambeanga akan selalu memberikan sikap sopan dan toleran. (3)Dalam hal proses interaksi orang Wakatobi di Desa Labotaone dan Desa Tambeanga yakni melalui perdagangan (4)Peranan sosial ekonomi Orang Wakatobi di Desa Labotaone dan Desa Tambeanga yakni bekerja sama dalam berbagai suatu acara, baik acara pernikahan atau kedukaan, baik dari acara orang Wakatobi maupun masyarakat setempat tetap mengedapankan gotong royong untuk melakukan pekerjaan,Adanya kegiatan sampingan dari beberapa petani juga berdagang sembako, tukang, dan nelayan.

Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan membaca peserta didik pada mata pelajaran a... more Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan membaca peserta didik pada mata pelajaran aspek membaca dengan pendekatan terpadu kelompok A Taman Kanak-Kanak Negeri Pembina Raha. Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Prosedur pelaksanaan penelitian inti terdiri dari dua siklus. Setiap siklus dilaksanakan sesuai dengan perubahan yang ingin dicapai seperti apa yang didesain da faktor-faktor yang diselidiki, yakni perubahan hasil belajar Bahasa Indonesia aspek membaca. Subjek dalam penelitian ini adalah peserta didik kelompok A yang berjumlah 30 orang, terdiri dari 12 orang laki-laki dan 18 orang perempuan tahun pelajaran 2012/2013. Hasil Penelitian pada siklus I, perolehan nilai peserta didik berdasarkan ketuntasan belajar yakni peserta didik yang memperoleh nilai 65 atau lebih sesuai KKM yang ditetapkan sekolah hanya 17 orang (56,7%) dan 13 orang (43, 3%) peserta didik belum mencapai ketuntasan belajar. Dengan demikian indikator kinerja belum tercapai dan pembelajaran ini dinyatakan belum tuntas, sehingga dilanjutkan ke siklus ke II. Pada evaluasi siklus II nilai peserta didik menunjukkan peningkatan, dimana dari 30 orang peserta didik, 26 orang (86,7%) peserta didik telah mencapai ketuntasan belajar dan 4 orang (13,3%) peserta didik yang tidak tuntas. Dengan demikian ini merekomendasikan bagi penelitian selanjutnya agar mempertimbangkan pendekatan terpadu dengan mengangkat kembali permasalahan yang sama tetapi pada aspek dan pembelajaran yang berbeda, sehingga dapat memberikan masukan-masukan atau temuan-temuan baru dalam meningkatkan dan mengembangkan potensi peserta didik secara optimal.

Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) siswa di ... more Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) siswa di kelas II SD Negeri 13 Kabawo melalui penggunaan metode bermain peran. Penelitian ini dilaksanakan di kelas II SD Negeri 13 Kabawo pada semester ganjil tahun ajaran 2013/2014 bulan November 2013, dengan subjek penelitian seluruh siswa yang berjumlah 29 orang. Instrumen yang digunakan adalah tes tertulis, untuk tes awal (sebelum tindakan), tes siklus I dan siklus II (setelah pemberian tindakan); lembar observasi bagi guru dan murid untuk kondisi pelaksanaan tindakan; serta jurnal refleksi diri. Metode bervariasi yang digunakan adalah pemberian tugas, kerja kelompok, peneluan terbimbing, diskusi, tanya jawab dan pembiasaan. Prosedur penelitian ini terdiri dari : (1) perencanaan, (2) pelaksanaan tindakan, (3) observasi dan evaluasi, dan (4) refleksi. Hasil Penelitian ini menunjukan bahwa dalam proses pembelajaran IPS guru telah menerapkan model pembelajaran role playing. Hal ini dapat dilihat pada proses belajar mengajar guru dan siswa telah melaksanakan langkah-langkah model pembelajaran role playing. Dari hasil observasi, evaluasi dan refleksi pada pelaksanaan tindakan pada siklus diperoleh bahwa pada siklus I hasil belajar IPS siswa meningkat dari 48% menjadi 67%. Sedangkan pada siklus II prestasi belajar IPS siswa meningkat menjadi 97%. Pada siklus II pelaksanaan pembelajaran sudah mencapai 97%, maka sudah dikatakan berhasil. Sehingga dapat disimpulkan bahwa hasil belajar siswa kelas II SD Negeri 13 Kabawo pada mata pelajaran IPS dapat ditingkatkan melalui metode pembelajaran role playing.

Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan membaca peserta didik pada mata pelajaran a... more Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan membaca peserta didik pada mata pelajaran aspek membaca dengan pendekatan terpadu kelompok A Taman Kanak-Kanak Negeri Pembina Raha. Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Prosedur pelaksanaan penelitian inti terdiri dari dua siklus. Setiap siklus dilaksanakan sesuai dengan perubahan yang ingin dicapai seperti apa yang didesain da faktor-faktor yang diselidiki, yakni perubahan hasil belajar Bahasa Indonesia aspek membaca. Subjek dalam penelitian ini adalah peserta didik kelompok A yang berjumlah 30 orang, terdiri dari 12 orang laki-laki dan 18 orang perempuan tahun pelajaran 2012/2013. Hasil Penelitian pada siklus I, perolehan nilai peserta didik berdasarkan ketuntasan belajar yakni peserta didik yang memperoleh nilai 65 atau lebih sesuai KKM yang ditetapkan sekolah hanya 17 orang (56,7%) dan 13 orang (43, 3%) peserta didik belum mencapai ketuntasan belajar. Dengan demikian indikator kinerja belum tercapai dan pembelajaran ini dinyatakan belum tuntas, sehingga dilanjutkan ke siklus ke II. Pada evaluasi siklus II nilai peserta didik menunjukkan peningkatan, dimana dari 30 orang peserta didik, 26 orang (86,7%) peserta didik telah mencapai ketuntasan belajar dan 4 orang (13,3%) peserta didik yang tidak tuntas. Dengan demikian ini merekomendasikan bagi penelitian selanjutnya agar mempertimbangkan pendekatan terpadu dengan mengangkat kembali permasalahan yang sama tetapi pada aspek dan pembelajaran yang berbeda, sehingga dapat memberikan masukan-masukan atau temuan-temuan baru dalam meningkatkan dan mengembangkan potensi peserta didik secara optimal.

Tujuan mendasar dari penelitian ini adalah untuk mendiskpsikan Implementasi Kooperativ Learning M... more Tujuan mendasar dari penelitian ini adalah untuk mendiskpsikan Implementasi Kooperativ Learning Melalui Strategi Crossword Puzzle Dalam Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa. Desain penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Tahapan penelitian ini dilakukan dengan empat tahap yaitu mulai Perencanaan, Pelaksanaan tindakan, Pengamatan dan terakhir Reflektif. Sedangkan pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian yaitu teknik observasi, wawancara dan dokumentasi. Sumber data dari penelitian ini adalah satu kelas yaitu siswa kelas VII SMP Negeri 8 Raha. Hasil penelitian menunjukan bahwa model pembelajaran kooperativ melalui Strategi Crossword Puzzle terbukti dapat meningkatkan motivasi belajar materi saling ketergantungan dalam ekosistem pada siswa kelas VII SMP Negeri 8 Raha. Hal penelitian ini dapat diketahui dari hasil evaluasi yang menunjukan peningkatan belajar yang semula nilai rata-rata pretes sebesar 64,8. Pada siklus I sebesar 72,4 dan meningkat pada siklus II sebesar 78. Sedangkan bukti dari data kualitatif yang menjelaskan keantusiasan siswa terhadap strategi pembelajaran tersebut sehingga suasana kelas menjadi lebih hidup dan pengalaman siswa menjadi bertambah.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui metode demonstrasi dapat meningkatkan prestasi belajar ... more Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui metode demonstrasi dapat meningkatkan prestasi belajar siswa dengan materi shalat pada siswa kelas VI SD Negeri 15 Lohia Tahun 2014. Penelitian tindakan kelas ini menggunakan metode demonstrasi dengan cara memperagakan atau mempertunjukkan kepada siswa suatu proses, situasi yang sedang dipelajari sehingga proses penerimaan siswa terhadap pelajaran akan lebih berkesan secara mendalam. Penelitian ini merupakan PTK dengan 3 siklus melalui 4 tahapan yaitu perencanaan, pelaksanaan, observasi dan refleksi. Penelitian dilakukan di SD Negeri 15 Lohia dengan bantuan 3 kolaborator.

Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan tentang Meningkatkan Kemampuan Mengenal angka melalui me... more Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan tentang Meningkatkan Kemampuan Mengenal angka melalui media kartu angka. Metode penelitian yang digunakan deskriptif dengan bentuk Penelitian Tindakan Kelas. Subjek dalam penelitian ini berjumlah 27 anak. Hasil analisa data bahwa : 1) perencanaan pembelajaran seperti menentukan bahan pelajaran dan merumuskan tujuan, mengembangkan dan mengorganisasikan media pembelajaran, merencanakan pengelolaan kelas, dan menyiapkan alat penilaian rencana pembelajaran. 2) langkah pada pembelajaran antara lain: melakukan pembelajaran, melaksanakan penilaian proses dan hasil belajar, 3) peningkatan kemampuan dengan indikator : menyebutkan angka 1-10, menunjukkan angka 1-10, dan mengurutkan angka 1-10 dalam mengenal konsep bilangan dan lambang bilangan pada anak usia dini dengan menggunakan media kartu angka di Taman Kanak-Kanak Aisyiyah Bustanul Athfal Duruka yaitu anak mengenal angka 1-10 mencapai 93%. Sehingga penggunaan media kartu angka bagi anak TK khususnya dalam penelitian ini bisa meningkatkan semangat dan kemampuan anak untuk mengenal angka atau bilangan.

Tujuan pokok dari Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini adalah pertama, Ingin mengetahui peningkata... more Tujuan pokok dari Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini adalah pertama, Ingin mengetahui peningkatan prestasi belajar peserta didik setelah diterapkannya pembelajaran model permainan. Kedua, Ingin mengetahui pengaruh motivasi belajar peserta didik setelah diterapkannya metode pembelajaran model permainan. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini menggunakan penelitian tindakan (action research) sebanyak tiga putaran. Setiap putaran terdiri dari empat tahap yaitu : rancangan, kegiatan dan pengamatan, refleksi dan revisi. Sasaran penelitian ini adalah peserta didik di kelompok A Taman Kanak-Kanak PGRI Sangia Jaya. Data yang diperoleh berupa hasil tes formatif, lembar observasi kegiatan belajar mengajar. Dari hasil analsis didapatkan bahwa prestasi belajar peserta didik mengalami peningkatan dari siklus I sampai siklus III yaitu, siklus I (68,18%), siklus II (77,27%), siklus III (86,36%). Kesimpulan dari Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini adalah metode model permainan dapat berpengaruh positif terhadap motivasi belajar peserta didik di kelompok A serta metode pembelajaran ini dapat digunakan sebagai salah satu alternative pembelajaran bahasa Indonesia.

Rumusan permasalahan sebagai acuan penelitian ini yaitu bagaimanakah penerapan metode jigsaw pada... more Rumusan permasalahan sebagai acuan penelitian ini yaitu bagaimanakah penerapan metode jigsaw pada materi menghafal surat-surat pendek di kelas V SD Negeri 5 Parigi, dan adakah peningkatan prestasi siswa pada materi menghafal suratsurat pendek di kelas V SD Negeri 5 Parigi setelah menggunakan metode JIGSAW? Permasalahan tersebut di bahas melalui Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dilakukan melalui 2 siklus dengan setiap siklus tahapannya adalah perencanaan, tindakan, observasi dan refleksi. Data penelitian diperoleh melalui observasi dikelas dan dokumentasi. Kajian ini menunjukkan bahwa penerapan metode jigsaw pada materi menghafal surat-surat pendek di kelas V SD Negeri 5 Parigi dengan berbagai siklus yang terdiri dari: pertama perencanaan dengan membuat RPP, merancang kelompok dan menyetting kelas dan menyiapkan media pembelajaran, kedua tindakan ini merupakan proses pembelajaran yang dilakukan yang dimulai dari persiapan dengan do'a dan absensi , membaca bersama, menerangkan materi, diskusi kelompok dan presentasi kelompok, khusyu' pada siklus II juga menggunakan media gambar dan CD Murottal untuk memperjelas materi yang disampaikan, terakhir guru mengajak berdo'a bersama,ketiga observasi peneliti meneliti kegiatan siswa dan guru tiap siklus, ke empat dari hasil observasi tersebut di refleksi untuk pedoman pembelajaran siklus berikutnya ada peningkatan prestasi siswa pada materi menghafal surat-surat pendek di kelas V SD Negeri 5 Parigi menggunakan metode jigsaw dapat di lihat dari tingkat ketuntasan belajar siswa persiklus yaitu pra siklus ada 5 siswa atau 24% menjadi 14 siswa atau 67%, dan siklus II ada 17 siswa atau 81%, demikian juga dengan keaktifan siswa persiklus yaitu di siklus I 14 siswa atau 66% dan siklus II 18 siswa atau 85%, ini menunjukkan apa dilakukan guru untuk meningkatkan prestasi belajar siswa dengan menggunakan metode JIGSAW berhasil.

Masalah pokok penelitian ini adalah apakah prestasi belajar pelajaran Bahasa Indonesia siswa kela... more Masalah pokok penelitian ini adalah apakah prestasi belajar pelajaran Bahasa Indonesia siswa kelas V SD Negeri 12 Kabawo dapat ditingkatkan melalui kegiatan pemberian penguatan? Sedangkan tujuan penelitian ini dilakukan untuk meningkatkan prestasi belajar pelajaran Bahasa Indonesia siswa kelas V SD Negeri 12 Kabawo melalui kegiatan pemberian penguatan. Penelitian ini dilaksanakan di kelas V SD Negeri 12 Kabawo pada semester ganjil tahun ajaran 2014/2015 bulan Oktober 2014, dengan subjek penelitian seluruh siswa yang berjumlah 20 orang. Instrumen yang digunakan adalah tes tertulis, untuk tes awal (sebelum tindakan), tes siklus I dan siklus II (setelah pemberian tindakan); lembar observasi bagi guru dan murid untuk kondisi pelaksanaan tindakan; serta jurnal refleksi diri. Metode bervariasi yang digunakan adalah pemberian tugas, kerja kelompok, peneluan terbimbing, diskusi, tanya jawab dan pembiasaan. Prosedur penelitian ini terdiri dari : (1) perencanaan, (2) pelaksanaan tindakan, (3) observasi dan evaluasi, dan (4) refleksi. Sedangkan hasil penelitian ini melalui perlakuan sebanyak dua siklus menunjukan bahwa prestasi belajar pelajaran Bahasa Indonesia siswa Kelas V SD Negeri 12 Kabawo dapat ditingkatkan melalui pemberian penguatan. Hal ini tampak pada hasil tes, yaitu siklus I ketuntasan belajar siswa meningkat dari 45% menjadi 70%. Pada siklus II ketuntasan belajar siswa semakin meningkat menjadi 95%.

Tujuan dan fokus dari penelitian ini adalah pertama, untuk mengetahui peningkatan prestasi belaja... more Tujuan dan fokus dari penelitian ini adalah pertama, untuk mengetahui peningkatan prestasi belajar dasar-dasar sepakbola pada siswa setelah diterapkannya metode demonstrasi, kedua, untuk mengetahui motivasi belajar dasar-dasar sepakbola setelah diterapkannya metode demonstrasi. Penelitian ini menggunakan penelitian tindakan (action research) sebanyak dua putaran. Setiap putaran terdiri dari dua tahap yaitu: rancangan, kegiatan dan pengamatan. Refleksi dan refisi Sasaran penelitian ini adalah Siswa Kelas X SMA Negeri 1 Raha Kabupaten Muna dari data diperoleh berupa hasil tes praktik, lembar observasi kegiatan beolajar mengajar. Dari hasil analisa didapat bahwa prestasi belajar siswa mengalami peningkatakan dari siklus I sampai II yaitu, siklus I (61.54%), siklus II (89,74%) untuk ranah psikomotro, siklus I (84,62%). Siklus II (100%) untuk ranah afktif. Dengan demikian simpulan dari penelitian ini adalah metode demonstrasi dapat berpengaruh positif terhadap motivasi belajar siswa Kelas X SMA Negeri 1 Raha serta model pembejalaran dapat digunakan sebagai salah satu alternative penjas.

Tujuan utama penelitian ini untuk meningkatkan kualitas dan hasil belajar sisiwa melalui peerapan... more Tujuan utama penelitian ini untuk meningkatkan kualitas dan hasil belajar sisiwa melalui peerapan model Kooperatif tipe STAD pada siswa SD Negeri 8 Katobu Kelas VI. Pengambilan data menggunakan metode observasi, angket, tes tulis dan perbuatan, serta dokumentasi. Penelitian dilakukan dengan tiga siklus. Setiap siklus dilakukan perencanaan, pelaksanaan, tindakan, observasi, dan refleksi. Pelaksanaan tindakan secara berurutan berupa: pembelajaran klasikal, pembelajaran kelompok membuat soal dan jawaban model STAD, dan kuis. Hasil penelitian akhir dari penelitian ini menunjukan bahwa kualitas hasil belajar siswa meningkat dan telah memenuhi indikator kinerja penelitian, hal ini dapat dilihat pada hasil tes pada siklus akhir yaitu siklus III bahwa hasil proses Pembelajaran kelompok meningkat menjadi 97,61%, dan proses kegiatan kuis meningkat menjadi 92,77%. Sedangkan hasil belajar mencapai rerata 79,61% dengan 100% siswa mencapai nilai 60 ->60. Dengan demikian semua target yang ditetapkan telah tercapai. Dengan demikian secara keseluruhan dapat disimpulkan Pembelajaran model kooperatif STAD dapat mendorong siswa untuk belajar tentang luas bangun lebih bersemangat, meningkatkan proses pembelajaran, dan hasil belajar.

Penyajian pembelajaran Matematika dengan ceramah dan latihan-latihan individual sering tidak disu... more Penyajian pembelajaran Matematika dengan ceramah dan latihan-latihan individual sering tidak disukai oleh para siswa. Akibatnya hasil belajar selalu di urutan paling bawah dibandingkan mata pelajaran lainnya. Padahal ilmu matematika memiliki peranan sangat strategis dalam berbagai kehidupan. Untuk menciptakan proses pembelajaran yang menyenangkan, mengasyikkan dan dapat meningkatkan hasil belajar, maka perlu adanya perubahan pembelajaran yang menarik yaitu menerapkan pembelajaran model kooperatif STAD dan kuis. Maka tujuan utama penelitian yaitu untuk membangun semangat (motivasi) dan meningkatkan hasil belajar siswa pada pelajaran matematika khususnya materi luas bangun melalui penerapan model kooperatif STAD. Penelitian ini termasuk kategori Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan subyek 26 orang siswa dari jumlah siswa seluruhnya 26 siswa SD Negeri 4 Pasikolaga Kelas V. Pengambilan data menggunakan metode observasi, angket, tes tulis dan perbuatan, serta dokumentasi semunya dilakuan pada semua siklus. Hasil penelitian pada siklus I, aktifitas pembelajaran klasikal hanya mencapai 54,22%. Hal ini belum mencapai peningkatan proses pembelajaran yang diharapkan yaitu 60-70%. Pada siklus II terjadi peningkatan proses pembelajaran klasikal menjadi 66,15%, Proses Pembelajaran kelompok meningkat menjadi 92,85%. Dan Pembelajaran kuis meningkat menjadi 86,16%. Sedangkan hasil belajar mencapai rerata 72,3% dengan 76,92% siswa mencapai 60 ->60. Selanjutnya pada siklus III terjadi peningkatan proses pembelajaran klasikal yang cukup tinggi menjadi 84,61%, kemudian proses Pembelajaran kelompok meningkat menjadi 97,61%, dan proses kegiatan kuis meningkat menjadi 92,77%. Sedangkan hasil belajar mencapai rerata 79,61% dengan 100% siswa mencapai nilai 60 ->60. Dengan demikian semua target yang ditetapkan telah tercapai.

Penelitian dilakukan dengan mengacu pada hasil evaluasi PKn selama ini merupakan salah satu mata ... more Penelitian dilakukan dengan mengacu pada hasil evaluasi PKn selama ini merupakan salah satu mata pelajaran yang dirasakan sulit oleh banyak siswa. Hal ini dikarenakan materi pelajaran PKn seperti Memahami peran Indonesia dalam lingkungan Negara-negara di Asia Tenggara belum secara aplikatif di implementasikan dalam kehidupan sehari-hari, sehingga siswa sulit memahaminya. Dengan demikian pembelajaran PKn perlu diusahakan sesuai dengan kemampuan kognitif siswa, mengkongkritkan objek yang sulit dianalisis sehingga mudah difahami siswa. Pendekatan yang dilakukan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif dengan menggunakan rancangan penelitian tindakan kelas. Pelaksanaan tindakan dilakukan dalam dua siklus, dan setiap siklus terdiri dari tiga pertemuan. Dari setiap pertemuan pembelajaran dilakukan dengan Metode Inkuiri. Data dalam penelitian ini diperoleh dengan cara observasi, pemberian angket, dan tes kepada objek penelitian. Data yang diperoleh dari observasi dan angket dianalisis dengan cara analisis kualitatif, sedangkan data yang diperoleh dari tes dianalisis dengan cara analisis kuantitatif. Hasil penelitian menunjukan bahwa penggunaan metode Inquiri mampu meningkatkan hasil belajar siswa dan minat belajar siswa.

Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan tujuan untuk meningkatkan kemampu... more Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan tujuan untuk meningkatkan kemampuan pengerjaan soal cerita operasi hitung perkalian dan pembagian pada siswa kelas V SD Negeri 10 Lohia melalui pendekatan pemecahan masalah. Hipotesis tindakan dari penelitian ini adalah kemampuan menyelesaikan soal cerita operasi hitung perkalian dan pembagian siswa kelas V SD Negeri 10 Lohia dapat ditingkatkan". Penelitian ini dilaksanakan pada bulan November 2014 di kelas V SD Negeri 10 Lohia tahun ajaran 2014/2015 dengan jumlah siswa sebanyak 16 orang yang terdiri dari 11 orang laki-laki dan 5 orang perempuan. Prosedur pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini terdiri dari dua siklus. Adapun prosedur penelitian ini adalah (1) Perencanaan; (2) Pelaksanaan; (3) Observasi dan Evaluasi; (4) Refleksi. Tiap siklus dilaksanakan sesuai dengan perubahan yang dicapai seperti apa yang telah didesain dalam factor-faktor yang diselidiki. Sumber data penelitian yaitu terdiri dari siswa dan guru. Jenis data yang didapatkan adalah data kuantitatif dan data kualitatif. Data tersebut diperoleh dari tes hasil belajar, lembar observasi dan jurnal. Tehnik pengambilan data: (1) data tentang kondisi pembelajaran diambil dengan menggunakan lembar observasi; (2) data tentang hasil belajar siswa diambil dengan menggunakan alat evaluasi hasil belajar. Berdasarkan hasil analisis data yang diperoleh dapat disimpulkan bahwa hasil belajar matematik siswa dikelas V SD Negeri 10 Lohia dapat ditingkatkan melalui pendekatan pemecahan masalah. Hal ini dapat dilihat pada hasil Siklus I sebesar 56,2% (9 orang dari 16 siswa) dengan nilai rata-rata 82,5 dan meningkat pada siklus II sebesar 93,7% (15 orang dari 16 siswa) dengan nilai rata-rata 82,5. Hal ini telah mencapai target yang telah dirancang yaitu minimal 75% siswa yang memperoleh nilai 65 dan 98,9% dari rencana pelaksanaan perbaikan pembelajaran telah terlaksana maka dikatakan bahwa penelitian ini berhasil.

Tujuan kegiatan penelitian ini adalah untuk meningkatkan hasil belajar IPA pada materi pokok gaya... more Tujuan kegiatan penelitian ini adalah untuk meningkatkan hasil belajar IPA pada materi pokok gaya dan magnet Melalui metode eksperimen Siswa kelas V SD Negeri 13 Kabangka. Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Prosedur pelaksanaan penelitian tindakan kelas ini terdiri dari dua siklus. Setiap siklus dilaksanakan sesuai dengan perubahan yang ingin dicapai seperti apa yang didesain dan faktor-faktor yang diselidiki. Subyek dalam penelitian ini adalah murid kelas V SD Negeri 13 Kabangka yang berjumlah 25 orang, terdiri dari 10 orang laki-laki dan 15 orang perempuan tahun pelajaran 2013/2014. Hasil belajar IPA siswa pada materi pokok gaya dan magnet , pada siklus I siswa yang memperoleh nilai ≥ 70 sebanyak 16 orang dimana ketuntasan siswa mencapai 64% dengan nilai rata-rata 74,4. Hal ini menunjukkan indikator kinerja terhadap tindakan yang telah ditetapkan belum tercapai pada siklus I. Setelah dilakukan beberapa perbaikan dalam proses pembelajaran, hasil belajar pada siklus II menunjukkan peningkatan dari siklus I ke siklus II yaitu, siswa yang memperoleh nilai ≥ 70 sebanyak 24 orang dimana ketuntasan siswa mencapai 96% dengan nilai rata-rata 91,2. Dengan demikian indikator kinerja terhadap tindakan telah tercapai yakni minimal 85% siswa telah memperoleh nilai ≥ 70. Dengan demikian bahwa melalui metode eksperimen dapat meningkatkan hasil belajar siswa dalam pembelajaran IPA materi pokok gaya dan magnet kelas V SD Negeri 13 Kabangka.
Uploads
Papers by Zubari Sulaiman