Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

ABSTRACT
Iksan Maulana, Danang. 2012. Integrating Character Education Into Social Lesson In The Higher Class Of Elementary School. Thesis, Elementary Education Study Program, Post Graduate Program of State University of Surabaya. Advisor I :  Prof. Dr. Made Pidarta, Advisor II Dr. H. Ketut Prasetya, MS.

Key Words: Character education, Social Lesson in higher class of elementary school.

A concept of integrating character education to social lesson in a higher class of elementary school is need to improve the understanding of elementary school teachers. This research aimed to integrate character education to social lesson in a higher class of elementary school. The specific purposes of this research were; (1) to develop a learning set based on the characters education; (2) to identify the characters which are appropriate to be integrated into social lesson in a higher class of elementary school; (3) to integrate the characters into the lesson plan of social lesson in a higher class of elementary school; and (4) to describe the students’ attitude and characters which are expected.
The design of this research was positivistic development research by examining the concept with the data source. The data source was document. The documents were in the form of book, content standard of social lesson 2006 about standard competence and basic competence. Besides that the document was also in the form of learning set which was character based. The instruments used in this research were observation, interview, and documentation. The learning set was used in the four grades of State Elementary School 8 Karangharjo, Glenmore, Banyuwangi. There were 20 student in this class.
Based on the analysis, the results are: (1) in the beginning, the process of making learning set (syllabus, lesson plan, students’ worksheet, study test result, student’s learning materials) is conducted individually. Besides that, these learning sets only follows the rules without considering the students’ characters, and did not have the value of character education. After implementing a learning set (syllabus, lesson plan, students’ worksheet, study test result, student’s learning materials) which has been consulted to the many class teacher, are adapted with the students’ characters, are integrated with the value of character education, it has a good quality, validity, and were effective to be used, (2) the researcher did not find anything significant in the beginning of the research. After developing the characters value which were integrated into social lesson in a higher class of elementary school. Those lessons were: religious, tolerance, discipline, creative, democratic, curiosity, nationality, achievements, friendship/ communicative, readily, and environment awareness; (3) the researcher did not find anything in the beginning of the research, then the characters were integrated into social lesson in a higher class of elementary school, especially in the fourth grade. In the fourth grade, there are only seven characters which can be integrated. The competence standard of recognizing the natural sources, economical activity, and technological development in the city and province, and basic competence which includes: 2.1 recognizing economical activity which is related to natural resources and another potency in the area. It can be integrated by the teacher when they put the characters value into the indicators to achieve the competence in the appropriate time. The characters in this process are creativity, curiosity, environment awareness. 2.2 understanding the importance of cooperation in increasing society’s prosperity. It can be integrated by the teacher when they put the characters value into the indicators to achieve the competence in the appropriate time. The characters in this process are creativity, curiosity, friendship/ communicative. 2.3 recognizing production technological development, communication, transportation, and the experience using them. It can be integrated by the teacher when they put the  characters value into the indicators to achieve the competence in the appropriate time. The characters in this process are discipline creative, curiosity, love reading. 2.4 recognizing social problem in their area. It can be integrated by the teacher when they put the characters value into the indicators to achieve the competence in the appropriate time. The characters in this process are tolerance, friendship/ communicative and environment awareness; (4) in the beginning of the research, students’ attitude or characters cannot be observed well, because there were not an appropriate instrument to measure it. After they were given treatment, their attitudes are characters based in the social lesson of the fourth grade. In general, their attitude gets satisfying result. The value which were meant in this research were tolerance, discipline, creative, curiosity, friendship/ communicative, love reading, and environment awareness.

Abstrak : Suasana kondusif dan menyenangkan dalam pembelajaran mutlak diperlukan untuk mencapai tujuan pembelajaran secara optimal. Kenyamanan pembelajaran bisa terganggu dengan adanya siswa yang kurang disiplin. Disamping itu kurang menariknya cara penyampaian serta tidak didukungnya media yang tepat membuat siswa jenuh mempelajari IPS, sehingga hasil belajar siswa tidak maksimal. Faktor yang mempengaruhi hal ini harus dianalisis dan dipecahkan oleh guru dengan keterampilan menggunakan metode dan media yang tepat. Untuk mengatasi gangguan saat pembelajaran guru berusaha menyelesaikan dengan menggunakan media permainan monopoli. Hal ini dapat dilakukan melalui penelitian tindakan kelas yang terdiri dari perencanaan tindakan, pelaksanaan tindakan, evaluasi, dan refleksi. Berdasarkan data kualitatif dengan subjek kelas V SDN 8 Karangharjo sebanyak 20 siswa. Pengumpulan data yang digunakan adalah lembar tes, observasi, dan angket. Lembar tes digunakan untuk mengetahui hasil belajar siswa, lembar observasi digunakan untuk mengetahui aktivitas guru dan siswa selama proses pembelajaran, dan lembar angket digunakan untuk mengetahui respon siswa terhadap penggunaan media permainan monopoli. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perolehan persentase ketuntasan hasil belajar siswa pada siklus I mencapai 55% dengan rata-rata kelas sebesar 64,55, siklus II mencapai 75% dengan rata-rata kelas sebesar 72,05, dan pada siklus III mencapai 85% dengan rata-rata kelas 79,2. Ini berarti hasil belajar siswa telah melebihi standar persentase ketuntasan yaitu sebesar 80%. Aktivitas guru mengalami peningkatan sangat baik dengan presentase 75% pada siklus I, 83,7% pada siklus II, dan 84,2% pada siklus III. Aktivitas siswa siklus I mencapai 60%, siklus II mencapai 70%, dan siklus III 80%. Berdasarkan penelitian ini dapat disimpulkan bahwa hasil belajar siswa mengalami peningkatan pada setiap siklus menunjukkan penggunaan media permainan monopoli dianggap lebih efektif dalam pembelajaran. PENDAHULUAN Pendidikan di Indonesia diharapkan dapat mempersiapkan peserta didik menjadi warga Negara yang memiliki komitmen kuat dan komitmen untuk mempertahankan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Hakikat Negara Kesatuan Republik Indonesia adalah Negara yang pembentukannya didasarkan pada semangat kebangsaan atau nasionalisme yaitu pada tekad suatu masyarakat untuk membangun masa depan bersama di bawah satu Negara yang sama walaupun warga masyarakat tersebut berbeda-beda agama, ras, etnik, atau golongannya.

Abstrak : Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan pembelajaran keliling bangun datar menurut standar National Council Of Teachers Mathematics (NCTM) dengan setting kooperatif. Untuk mencapai tujuan penelitian tersebut digunakan penelitian kualitatif jenis penelitian tindakan kelas. Pembelajaran keliling bangun datar menurut standar National Council Of Teachers Mathematics (NCTM) dengan setting kooperatif dalam penelitian ini dilakukan dengan mengembangkan 4 komponen NCTM yaitu tugas, wacana, lingkungan, dan analisis. Adapun langkah-langkah pembelajarannya adalah identifikasi masalah, perencanaan tindakan, pengumpulan data, serta analisis data yang semuanya dilaksanakan di dalam dua siklus. Berdasarkan hasil tes pembelajaran, diketahui rata-rata nilai tes hasil belajar siswa mengalami peningkatan. Pada rata-rata nilai pada tes akhir siklus I sebesar 71,72 dan kemudian rata-rata nilai pada tes akhir siklus II mengalami peningkatan menjadi 85,68. Selain itu diketahui pula, bahwa ketuntasan hasil belajar pada siklus I dan II mengalami peningkatan sebanyak 72,41% siswa telah mencapai skor ≥ 65 pada siklus I dan meningkat menjadi 96,55% pada siklus II, hal ini melebihi kriteria keberhasilan yaitu 80%. Pada rata-rata nilai proses pembelajaran mengalami peningkatan, pada siklus I sebesar 94,55% meningkat pada siklus II menjadi 98,87%.
Kata Kunci : pembelajaran keliling bangun datar, standar National Council Of Teachers Mathematics (NCTM), setting kooperatif.

Abstrak : Objek dari matematika adalah benda-benda pikiran yang sifatnya abstrak.  Berarti objek matematika tidak dapat ditangkap/diamati dengan panca indera, dengan demikian tidak mengherankan jika matematika tidak mudah difahami oleh sebagian siswa SD/MI. Benda-benda pikiran yang bersifat abstrak tersebut dapat berasal dari benda-benda nyata yang sifatnya konkrit dengan melalui abstraksi dan idealisasi . Dengan demikian  hal yang abstrak tersebut dapat dikurangi keabstakkannya dengan menggunakan model-model benda kongkrit. Model benda nyata yang digunakan untuk mengurangi keabstrakan materi matematika tersebut dinamakan alat peraga pembelajaran matematika. Alat peraga matematika dapat diartikan sebagai suatu perangkat benda konkrit yang dirancang, dibuat, dihimpun atau disusun secara sengaja yang digunakan untuk membantu menanamkan atau mengembangkan konsep-konsep atau prinsip-prinsip dalam matematika. Dengan alat peraga hal-hal yang abstrak itu dapat disajikan dalam bentuk model-model berupa benda konkrit yang dapat dilihat, dipegang diputarbalikkan sehingga mudah dipahami.
Pada kesempatan ini peneliti merancang sebuah media peraga, sama halnya seperti media-media lain yang ia rancang untuk proses pembelajaran sehari-hari, media peraga volume kerucut (PRAVOCUT) bukanlah media yang pembuatannya menghabiskan banyak biaya. Peneliti hanya terinspirasi dari kegemaran siswanya bermain air dalam ember. Saat air dalam ember tersebut tumpah, ia melihat siswa kegirangan dan mengulang-ulang momen tersebut.
Untuk itu, peneliti pun memutar otak agar dapat membantu siswa menyerap lebih cepat materi tentang mengenal konsep rumus volume kerucut dengan menggunakan prinsip ember tumpah.
Kata Kunci : Hasil Belajar, Materi Sifat-Sifat Bangun Datar Kerucut, Media Pravocut.

Sesuai amanat Undang-Undang (UU) Nomor 16 Tahun 1997 tentang Statistik, Badan Pusat Statistik (BPS) berkewajiban melaksanakan kegiatan Sensus Ekonomi (SE) setiap sepuluh tahun sekali pada tahun yang berakhiran angka enam.

Sensus Ekonomi 2016 (SE2016) adalah kegiatan sensus ke empat, yang merupakan kegiatan pendataan lengkap atas seluruh unit usaha/perusahaan yang berada dalam batas-batas wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Seluruh informasi yang dikumpulkan bermanfaat untuk mengetahui gambaran tentang performa dan struktur ekonomi baik menurut wilayah, lapangan usaha, maupun skala usaha.

Pelaksanaan SE2016 dilakukan dalam beberapa tahapan, mulai dari persiapan, listing/pendaftaran unit usaha/perusahaan, pencacahan lengkap unit usaha/perusahaan menengah dan besar (UMB), dan pencacahan sampel unit usaha/perusahaan mikro dan kecil (UMK), sampai dengan diseminasi hasil.

Kegiatan listing/pendaftaran unit usaha/perusahaan dilakukan di seluruh lapangan usaha di luar Lapangan Usaha Pertanian, pada bulan Mei 2016.

Kemudian, pada tahun 2017 dilakukan pendataan lengkap unit usaha/perusahaan menengah dan besar, dan pencacahan sampel unit usaha/perusahaan mikro dan kecil.

Data yang dihasilkan dari kegiatan SE2016 dapat memberikan gambaran secara aktual mengenai kondisi ekonomi di seluruh lapangan usaha di luar lapangan usaha pertanian di Indonesia. Hal tersebut sangat berguna bagi perencanaan pembangunan serta merupakan data yang sangat ditunggu dan diharapkan oleh semua pihak.

This research aimed to measure the effect of the availability of audiovisual media to the 8th grade students' learning civics education activities SMPN 2 Bangorejo Banyuwangi. This research is an ex-post-facto research design, In determining the respondents the researchers used proportional random sampling method with the number of respondents 50 students. This research uses simple linear regression analysis of the predictor. To determine the effect of independent variables on the dependent variables, can be seen on the probability of the inefficiency of the regression analysis. The analysis is done by the SPSS program. The finding of this research known that the value of t=3.858 with the significant value 0,000 < 0,05, Ho rejected and H 1 accepted which means there is a real effect (significant) of visual media availability to the students' learning activeness. The influence of the availability of audio visual media to the students' learning activities is 23.7%. This means that there is impact on availability of audiovisual media to 8 th grade students' learning activities SMPN 2 Bangorejo Banyuwangi.