Papers by Nazaruddin Sinaga

International Conference on Technology and Vocational Teacher (ICTVT-2018), 2018
Increased motor vehicles have resulted in increased fuel consumption and emissions. Pramium fuel ... more Increased motor vehicles have resulted in increased fuel consumption and emissions. Pramium fuel has an octane value of 88. Acetone 110 octane value and wet methanol 113 octane value. Mixing of premium acetone and wet methanol is expected to improve engine performance and reduce emissions. Research using gasoline engines with electronic fuel injection (EFI) systems. The results of the testing, there was a 12.62% increase in brake power. Brake specific fuel consumption (BSFC) has increased by 4.35% compared to P100. The increase in BSFC was due to the calorific value of acetone and wet methanol which was lower than the premium. The resulting CO and HC emissions have decreased. The decrease in CO emissions reached 87.5%. The lowest level of HC produced reaches 46 ppm. Mixing acetone and wet methanol into the premium can improve engine performance. It can be seen from the increase in brake power produced. Exhaust emissions are produced better. CO and HC levels have decreased.

International Conference on Advance of Mechanical Engineering Research and Application (ICOMERA 2018), 2018
Improvement of heat transfer in fin and tube heat exchangers for improving energy efficiency is r... more Improvement of heat transfer in fin and tube heat exchangers for improving energy efficiency is required to be performed. In the present study, an enhancement in the rate of heat transfer is done by manipulating fin geometry on the fin and tube using longitudinal vortex generators. Perforated concave delta winglet is introduced as the latest longitudinal vortex generator that can improve heat transfer better than previous vortex generators. Experimental study is conducted to investigate the thermal and hydraulic performance of perforated concave delta winglet vortex generators in a rectangular channel. From the results of the study, it is found that the heat transfer rate increases up to 78.9% of the baseline by using three pairs of concave delta winglet vortex generators with three holes. This value is 27.3% higher than using delta winglet vortex generator with three holes. However, this increase in heat transfer rate is also accompanied by an increase in pressure losses in the flow. Pressure drop increases up to five times from the baseline by installing three pairs of three-hole concave delta winglet vortex generators.
International Conference on Advance of Mechanical Engineering Research and Application (ICOMERA 2018), 2018
Surface texturing on the lubricated bearing has proven to enhance the hydrodynamic performance. T... more Surface texturing on the lubricated bearing has proven to enhance the hydrodynamic performance. The present work explores the influence of texture parameter as well as the Reynolds number on the tribological performance using computational fluid dynamic (CFD) approach. The inclusion of cavitation model in the analysis of lubrication performance is of particular interest. It is shown that the cavitation has a significant effect on the hydrodynamic pressure, and thus the cavitation model should be considered in analysis. Moreover, in this study the optimal relative texture depth is discussed in more detail regarding with the cavitation effect.

International Conference on Advance of Mechanical Engineering Research and Application (ICOMERA 2018), 2018
The utilization and development of clean and renewable energy resources is very attractive becaus... more The utilization and development of clean and renewable energy resources is very attractive because of the world sustainability and environmental pollution. Methanol, ethanol and their blends with gasoline are well known as important alternative fuels for vehicle engines. A serious problem encountered in using gasoline-alcohol blends as motor fuel at low temperatures is the separation of the mixture into two liquid phases, which is strongly influenced by the water content. An important multipurpose chemical that has an extensive use as antifreeze agent, 1,2-propylene glycol, is attracting interest in recent years as an additive for methanol-gasoline fuel. The aim of this work is to investigate the effect of composition of the 1,2-propylene glycol additive on engine power and torque of an EFI passenger car fueled with methanol-gasoline blend M15. Research was conducted in the laboratory on a 1.2 L small gasoline passenger car, equipped with electronic injection system, using a blend of 15% gasoline and 85% methanol, by varying the composition of additive of 3 ml/l, 4 ml/l, 5 ml/l, 6 ml/l, 7 ml/l, 8 ml/l, 9 ml/ l, and 10 ml/l. The measurement of power and torque was facilitated by using a simple engine dyno scanner on a dynamometer roll chassis. From the study it has found that the effect of variation of additive composition tend to decrease engine power, but the value of the torque has a little bit increased, compared to pure gasoline engine. There was a best value of additive composition that showed high power and torque. According to the effect of additive composition on the power and torque it can be concluded that the best additive composition is 8 ml/l, which is 86.6 Nm on 2500 rpm, while the power remains constant in the value of 51.7 kW on 5800 rpm..
EKSERGI Jurnal Teknik Energi, 2011
Pengukuran daya mesin merupakan pengukuran torsi yang berhubungan dengan tenaga mekanik, baik unt... more Pengukuran daya mesin merupakan pengukuran torsi yang berhubungan dengan tenaga mekanik, baik untuk tenaga yang diperlukan maupun tenaga yang dikembangkan oleh mesin. Dinamometer merupakan suatu mesin elektro-mekanik yang digunakan untuk mengukur torsi dan kecepatan (rpm) dari tenaga yang diproduksi oleh suatu mesin, motor atau penggerak berputar lain. Perancangan dilakukan untuk membuat dinamometer arus eddy sebagai alat uji. Alat uji tersebut dihubungkan ke chasis yang dibebani mesin uji. Hasil perhitungan perancangan putaran 4000 rpm, torsi 600 Nm dan daya 251,3 kW.

EKSERGI Jurnal Teknik Energi, 2012
Tujuan dari eksperimen ini adalah membuat sebuah dynamometer sasis arus Eddy, menentukan tempera... more Tujuan dari eksperimen ini adalah membuat sebuah dynamometer sasis arus Eddy, menentukan temperatur maksimum pada rotor dinamometer, mengetahui hubungan antara beban dinamometer terhadap daya input yang diperlukan, mendapatkan kurva hubungan torsi dan daya terhadap putaran kendaraan dan memberikan saran-saran untuk meningkatkan unjuk kerja dinamometer. Sebagai tambahan untuk digunakan dalam menentukan torsi atau karakteristik tenaga dari mesin dalam tes (Machine Under Test), Dinamometer juga mempunyai peran lain dalam siklus standar uji emisi, seperti yang digambarkan oleh US Environmental Protection Agency (US EPA), dinamometer digunakan untuk membuat simulasi jalan baik untuk mesin (dengan menggunakan dinamometer mesin) atau kendaraan secara penuh (dengan menggunakan dinamometer sasis). Pada eksperimen ini kami membuat dinamometer sasis arus Eddy berpendingin udara kapasitas 130 KW 4000 rpm untuk di amati karakteristiknya dengan pengujian menggunakan kendaraan bermotor roda empat dengan kapasitas 1000 CC torsi 9,9 kg.m, dari pengujian menunjukkan bahwa data hasil yang diperoleh tidak berbeda dengan data spesifikasi dari kendaraan mobil tersebut, maka dinamometer yang dibuat mampu digunakan untuk menguji mobil dng spesifikasi tersebut. Sedangkan dari hasil pengukuran temperatur plat rangka rugi-rugi dengan 12 sudu pendingin ternyata panas maksimum yang di hasilkan pada arus 40 A yaitu sebesar 111oC masih aman dalam eksperimen ini.

EKSERGI Jurnal Teknik Energi , 2011
Dynamometer, adalah suatu mesin yang digunakan untuk mengukur torsi (torque) dan kecepatan putara... more Dynamometer, adalah suatu mesin yang digunakan untuk mengukur torsi (torque) dan kecepatan putaran (rpm) dari tenaga yang diproduksi oleh suatu mesin, motor atau penggerak berputar lain. Dynamometer dapat juga digunakan untuk menentukan tenaga dan torsi yang diperlukan untuk mengoperasikan suatu mesin. Dalam hal ini, maka diperlukan dynamometer. Dynamometer yang dirancang untuk dikemudikan disebut dynamometer absorsi/penyerap. Dynamometer yang dapat digunakan, baik penggerak maupun penyerap tenaga disebut dynamometer aktif atau universal. Sebagai tambahan untuk digunakan dalam menentukan torsi atau karakteristik tenaga dari mesin dalam test/Machine Under Test (MUT), Dynamometer juga mempunyai peran lain. Dalam siklus standar uji emisi, seperti yang digambarkan oleh US Environmental Protection Agency (US EPA), dynamometer digunakan untuk membuat simulasi jalan baik untuk mesin (dengan menggunakan dynamometer mesin) atau kendaraan secara penuh (dengan menggunakan dynamometer chasis). Sebenarnya, diluar pengukuran torsi dan power yang sederhana, dynamometer dapat digunakan sebagai bagian dari pengujian untuk berbagai aktifitas pengembangan mesin seperti kalibrasi pengontrol manajemen mesin, pengembangan sistem pembakaran dsb. Dynamometer arus eddy yang paling umum digunakan pada dynamometer chasis modern. Dynamometer ini dapat menghasilkan perubahan beban yang cepat untuk penyelesaian aliran beban yang diinginkan. Perancangan dynamometer arus eddy dengan pendinginan udara kipas ini dititik beratkan pada rancangan berbagai bentuk variasi sudu (blade) untuk menentukan optimalisasi pendinginan yang optimum dengan dibantu oleh software FLUENT.

Seminar Nasional Teknik Mesin X Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Brawijaya, 2011
Kelangkaan minyak tanah dipasaran dan harga yang mahal mendorong masarakat kususnya masyarakat pe... more Kelangkaan minyak tanah dipasaran dan harga yang mahal mendorong masarakat kususnya masyarakat pedesaan dan industri kecil kembali ke penggunaan kayu bakar untuk keperluan memasak. Hal ini mendorong peningkatan polusi asap, akibat penggunaan tungku yang sederhana. Dengan penelitian ini dikembangkan disain tungku yang lebih efisien dan rendah polusi. Dalam penelitian ini digunakan tungku modifikasi dari bahan logam yang dibuat dengan dua ukuran ruang bakar, besar (18 cm) dan kecil (13 cm). Pengujian dilakukan dengan memanaskan 8 Liter air hingga 100 0C .Pada tungku besar diuji dengan variasi penggunaan tanpa isolator, dengan isolator glass wooll dan abu kayu. Sedangkan tungku kecil hanya diuji dengan isolator glass wool. Dari hasil penelitian diketahui bahwa tungku besar dengan isolator abu kayu menghasilkan efisiensi terbaik (20 %). Sedangkan pada tungku kecil dengan isolator glass wool menghasilkan efisiensi lebih tingggi yaitu 22 %. Dari kedua tungku tersebut jika dibandingkan dengan tungku sederhana yang mempunyai konsumsi bahan bakar 177,5 gram/L air, maka desain tungku besar mampu meningkatkan konsumsi bahan bakar menjadi 95 gram /L air (46 %), dan tungku kecil 81 gram /L air (54 %).

Seminar Nasional Tahunan Teknik Mesin (SNTTM) II, 2003
Perpindahan kalor yang pada susunan berkas pipa bersirip anular sangat
dipengaruhi oleh mekanisme... more Perpindahan kalor yang pada susunan berkas pipa bersirip anular sangat
dipengaruhi oleh mekanisme pembentukan horseshoe vortex yang terjadi pada
permukaan sirip. Pembentukan vorteks ini terjadi karena adanya interaksi antara
pertumbuhan lapisan batas pada permukaan sirip dan gradien tekanan positip di
daerah hulu silinder dengan medan aliran di sekeliling silinder. Daerah yang
dilalui oleh vorteks ini mempunyai tegangan geser dan laju perpindahan kalor
yang relatif tinggi. Dalam makalah ini dilaporkan hasil pengamatan visual
terhadap pembentukan vorteks yang terjadi pada permukaan sebuah pipa bersirip
tunggal, yang ujungnya dibuat tajam dan tumpul dengan memvariasikan bilangan
Reynolds dari 200 hingga 7000 yang dihitung berdasarkan diameter pipa.
Selanjutnya diutarakan hasil pengamatan pembentukan vorteks pada sebuah pipa
bersirip tunggal dengan memvariasikan diameter pipa, diameter sirip, dan tebal
sirip. Dari studi ini diperoleh hasil bahwa bentuk ujung sirip mempengaruhi
hoseshoe vortex yang terjadi di atas permukaan sirip. Didapatkan bahwa variabel
L/t merupakan parameter yang menentukan pembentukan HV di atas permukaan
sirip yang berujung tumpul. Apabila rasio L/t > 5,9 maka lapisan batas di atas
sirip berujung tumpul dapat melekat kembali pada permukaan sirip sehingga
dapat membentuk HV luar dan HV dalam, sebaliknya jika L/t < 5,4 maka aliran
tidak melekat kembali dan membentuk HV luar saja.

Prosiding Seminar Nasional Tahunan Teknik Mesin II, 2003
Eksistensi horseshoe vortex yang terjadi di atas permukaan sirip diyakini merupakan salah
satu fa... more Eksistensi horseshoe vortex yang terjadi di atas permukaan sirip diyakini merupakan salah
satu faktor yang menentukan kebaikan perpindahan kalor pada alat penukar kalor susunan
pipa bersirip anular. Pengetahuan rinci tentang hal ini dapat memberikan intuisi untuk
memperbaiki kinerjanya. Dalam makalah ini dilaporkan hasil perhitungan numerik dan
pengamatan eksperimental terhadap pembentukan horseshoe vorteks. Perhitungan numerik
dilakukan dengan menggunakan metoda volume berhingga dengan model aliran laminar
pada rejim subkritik. Pengamatan eksperimental dilakukan dengan mengukur distribusi
tegangan geser yang terjadi pada permukaan sirip dengan teknik polarografi di dalam
saluran air. Benda kerja yang digunakan adalah pipa bersirip dengan diameter pipa 16 mm,
diameter sirip 33.6 mm, tinggi sirip 9 mm, tebal sirip 2 mm berbentuk lingkaran, dan jarak
antar sirip 5 mm. Kecepatan aliran divariasikan pada 0,4 m/s dan 1,4 m/s. Diperoleh hasil
bahwa posisi horseshoe vortex berimpit dengan posisi tekanan statik minimum pada
permukaan sirip, yang tidak sama dengan posisi tegangan geser maksimum. Selain itu, pada
susunan pipa bersirip yang diamati, terjadi gelembung separasi laminar di bagian depan
sirip, yang keberadaannya tidak mempengaruhi pembentukan horseshoe vortex. Dari hasil
penelitian ini dapat disimpulkan bahwa horseshoe vortex akan meningkatkan tegangan geser
terutama pada daerah di dekat pipa. Melalui penelitian ini dapat disimpulkan pula bahwa
perhitungan dengan menggunakan metoda numerik dapat memberikan hasil yang cukup
dekat dengan hasil pengukuran.

EKSERGI Jurnal Teknik Energi , 2015
Studi eksperimental ini menguji sepeda motor empat langkah 125 cc dengan variasi bahan bakar yait... more Studi eksperimental ini menguji sepeda motor empat langkah 125 cc dengan variasi bahan bakar yaitu premium, pertamax dan pertamax-plus. Pengujian dilakukan dengan menempatkan sepeda motor uji di atas dinamometer inersia chassis roller tunggal dengan variasi gigi transmisi untuk mendapatkan kinerja sepeda motor, yaitu besar torsi dan daya yang dihasilkan. Dari studi ini dihasilkan torsi maksimal didominasi bahan bakar premium di tiap gigi transmisi. Bahan bakar premium memberikan torsi maksimum rata-rata di empat gigi transmisi sebesar 5,21 % lebih besar dari torsi maksimum pertamax dan sebesar 5,25 % dari torsi maksimal pertamaxplus. Daya maksimum tertinggi gigi satu didapat dari premium 9,4 % diatas pertamax dan 4,5 % diatas pertamax-plus. Daya maksimum tertinggi di gigi dua, tiga dan empat dari pertamax-plus berturut-turut ratarata lebih besar 1,18 % atas premium dan lebih besar 4,16.% dari pertamax.

EKSERGI Jurnal Teknik Energi , 2017
Pemerintah saat ini telah mengambil kebijakan untuk mengganti penggunaan bahan bakar minyak menja... more Pemerintah saat ini telah mengambil kebijakan untuk mengganti penggunaan bahan bakar minyak menjadi bahan bakar gas. Untuk melakukan konversi ini diperlukan converter kit yang harganya relatif mahal, karena harus diimpor dari luar negeri. Pada tulisan ini disajikan hasil perancangan awal pressure regulator sederhana yang berfungsi untuk menurunkan tekanan dan mengatur aliran gas dari tangki gas LPG menuju saluran hisap mesin bensin 4 tak, dengan daya maksimum 10 Hp. Dalam perancangan ini tekanan masuk pressure regulator maximum 10 bar, dan tekanan keluar maksimum 1,1 bar. Komponen yang dirancang adalah rumah/casing pressure regulator, diafragma dan pegas, dengan kriteria sederhana, murah, materialnya mudah ditemui di pasaran dan mudah untuk diperbaiki. Dalam perancangan ini didapatkan hasil rancangan berupa geometri rumah/casing yang terbuat dari bahan alumunium, diafragma dari bahan karet khusus dan pegas dari bahan music wire dengan ukuran yang sesuai dengan kriteria perancangan. Melalui penelitian ini diperkirakan harga untuk sebuah unit pressure regulator adalah sekitar 750 ribu rupiah.

EKSERGI Jurnal Teknik Energi, 2017
Pemanfaatan energi angin di Indonesia terkendala oleh rendahnya kecepatan rata-rata angin di kaba... more Pemanfaatan energi angin di Indonesia terkendala oleh rendahnya kecepatan rata-rata angin di kabanyakan wilayah Indonesia. Oleh karena itu perlu diupayakan dan dikembangkan teknologi yang dapat digunakan untuk memanfaatkan energi angin yang berkecepatan rendah ini sehingga dapat diterapkan secara komersial. Salah satu upaya yang perlu dilakukan untuk mencapai tujuan ini adalah dengan memantapkan kemampuan dalam melakukan analisis dan perancangan turbin angin untuk berbagai parameter yang mempengaruhi karakteristik turbin angin. Dalam tulisan ini dikemukakan hasil-hasil perhitungan numerik 2 dan 3 dimensi dari suatu turbin angin yang terdapat di Laboratorium Efisiensi dan Konservasi Energi, Universitas Diponegoro. Tujuan utamanya adalah untuk mendapatkan model simulasi perhitungan yang nantinya dapat digunakan untuk menganalisis dan merancang turbin angin dengan berbagai variasi parameter, misalnya sudut pitch, sudut yaw, sudut tilt, sudut precone, diameter rotor, jenis airfoil, kecepatan angin, intensitas turbulensi, dan sebagainya. Simulasi dilakukan dengan menggunakan perangkat lunak ANSYS FLUENT dengan model turbulensi k standard dan Spalart-Allmaras, pada sebuah turbin angin sumbu horizontal 3 sudu berdiameter 120 cm menggunakan airfoil NACA 4415 dengan panjang chord terlebar 153 mm. Kecepatan angin divariasikan dari 2,5 m/s - 3,4 m/s dengan kecepatan rotor 355 rpm, dengan sudut serang dari 0 - 16 derajat serta sudut pitch 23 - 26 derajat. Kesimpulan utama yang dihasilkan dari studi ini adalah bahwa analisis aliran pada turbin angin dapat dilakukan dengan metoda numerik dengan hasil yang cukup baik. Kesimpulan lainnya adalah bahwa model turbulensi k standard memberikan hasil yang lebih baik dibandingkan dengan model turbulensi Spalart-Allmaras. Dari simulasi ini juga dihasilkan rancangan rotor turbin angin yang dapat bekerja pada kecepatan angin yang lebih rendah dibandingkan dengan turbin angin yang dimiliki saat ini.

EKSERGI Jurnal Teknik Energi , 2016
M15 merupakan campuran metanol ( CH30H ) – bensin dengan ratio 15:85. Keunggulan metanol adalah ... more M15 merupakan campuran metanol ( CH30H ) – bensin dengan ratio 15:85. Keunggulan metanol adalah mempunyai angka oktan yang lebih tinggi dari pada bensin yaitu 109, kemudian metanol memiliki kandungan oksigen yang tinggi hingga 50% [1]. Pada penelitian ini bahan bakar ditambah dengan zat aditif 1,2-Propylene Glycol sebanyak 7mL per liter bahan bakar. Kemudian pada injektor bensin mesin mobil dipasang Metanol Injection Controller. Proses pengujian dilakukan pada posisi gigi ke-3 transmisi mobil. Proses pengambilan data parameter operasi mesin menggunakan Engine Scanner Auterra Dashdyno, parameter yang diambil adalah kecepatan mobil, air flow rate, fuel rate, air fuel ratio, ignition time advance, absolute throtlle position, dan instant economy. Pada beberapa grafik didapat berbagai fenomena yang terjadi, khususnya terdapat daerah efisiensi bahan bakar yang rendah. Hasil perbandingan nilai beberapa parameter yang diuji antara M15 dan bensin nilainya hampir sama khususnya pada kondisi idlehingga kecepatan dibawah 5000 rpm pada posisi gigi 3.

EKSERGI Jurnal Teknik Energi , 2016
Indonesia merupakan negara dengan industri kelapa sawit terbesar di dunia. Limbah cair pabrik kel... more Indonesia merupakan negara dengan industri kelapa sawit terbesar di dunia. Limbah cair pabrik kelapa sawit adalah limbah cair yang berminyak dan tidak beracun, hasil pengolahan minyak sawit. Meski tak beracun, limbah cair tersebut dapat menyebabkan bencana lingkungan karena dibuang di kolam terbuka dan melepaskan sejumlah besar gas metana dan gas berbahaya lainnya yang menyebabkan emisi gas rumah kaca. Digestasi anaerobik merupakan proses konversi senyawa organik menjadi biogas dengan kondisi tanpa oksigen melalui empat tahapan. Limbah cair pabrik kelapa sawit (POME) berasal dari proses produksi minyak mentah kelapa sawit atau biasanya disebut crude palm oil (CPO). Kandungan yang terdapat didalam limbah cair pabrik kelapa sawit ialah 95 % air dan 4-5 % padatan total. Tujuan dari penelitian ini untuk mempelajari pengaruh komposisi limbah cair pabrik kelapa sawit terhadap kandungan air biogas dan daya listrik yang dihasilkan oleh mesin gas. Penelitian ini diharapkan dapat menemukan informasi mengenai pengoptimalan data yang ingin dicapai. Dalam simulasi ini, metode perhitungan biogas menggunakan metode stoikiometri danmetode pemurnian biogasnya ialahwater scrubbing dengan kondisi operasi tekanan 9 bar dan jumlah stage sebanyak 4. Feedstream input limbah cair sebesar 400 m 3 /day. Digester yang digunakan ialah CSTR dengan pendegradasian sebesar 71 %. Kondisi mesophilik yang dipilih dalam simulasi ini yaitu 37 o C. Variasi Komposisi TSS POME berkisar 2-4 % dan komposisi air sebesar 95-96 %. Daya listrik dan panas yang dibangkitkan menggunakan mesin gas. Debit massa air tanpa cooler sebesar 0.82 kg/h dan 0.8 kg/h tanpa cooler. Simulasi ini menghasilkan daya listrik dan daya panas terbesar pada 4 % TSS sebesar 0.9961 MW menggunakan cooler. Pada kondisi tanpa cooler menghasilkan daya listrik sebesar 0.9963 MW.

ROTASI, 2012
Dinamometer adalah alat yang digunakan untuk mengukur prestasi sebuah mesin. Menurut tipe nya din... more Dinamometer adalah alat yang digunakan untuk mengukur prestasi sebuah mesin. Menurut tipe nya dinamometer dibagi menjadi dinamometer transmisi, dinamometer penggerak dan dinamometer absorsi. Dinamometer tipe water brake adalah salah satu macam dari dinamometer absorsi. Dinamometer tipe water brake adalah bentuk lain sebuah pompa penyerap hidraulik. Konsep dinamometer tipe water brake sama dengan pompa sentrifugal, tetapi yang tidak efisien. Setelah diproduksi maka sebuah dinamometer perlu diuji untuk mengetahui spesifikasi dari dinamometer tersebut. Jarangnya penggunaan chassis dinamometer tipe water brake membuat sebagian besar masyarakat belum mengetahui cara dan langkah kerja dari alat ini, maka dibutuhkan sebuah panduan berupa buku petunjuk operasi yang berisi tentang penjelasan dan langkah-langkah pengukuran daya kendaraan dengan menggunakan chassis dinamometer tipe water brake. Dari hasil pengujian dapat diketahui bahwa semakin besar debit air yang dialirkan maka semakin besar daya yang diserap oleh dinamometer. Chassis dinamometer yang dikarakterisasi dapat digunakan untuk mengukur daya sesuai dengan trendline grafik torsi dan daya mesin uji yang digunakan yaitu 29.56 hp/2962 rpm dan torsi hingga 76.03 N.m / 2542 rpm. Daya yang terukur bukan merupakan daya maksimal yang mampu diserap oleh dinamometer, melainkan daya dari mesin yang di uji.

EKSERGI Jurnal Teknik Energi, 2013
Kumparan elektromagnet atau sering disebut koil dibuat dengan cara menggulung kawat pada sebuah i... more Kumparan elektromagnet atau sering disebut koil dibuat dengan cara menggulung kawat pada sebuah inti. Apabila arus listrik dialirkan pada kumparan tersebut maka akan dibangkitkan suatu medan magnet. Untuk memperoleh medan magnet yang kuat diperlukan banyak lilitan dan jenis kawat yang baik. Kawat yang biasa dipergunakan pada dinamometer arus eddy adalah kawat enamel, yang harus dipilih berdasarkan kuat medan magnet yang hendak dibangkitkan, kemampuan menerima arus listrik, panas yang dibangkitkan, kemudahan mendapatkan, harga dan umur. Dalam tulisan ini disajikan hasil perancangan kawat solenoid yang akan digunakan pada dynamometer arus eddy dengan torsi maksimum 496 Nm. Dari hasil penelitian ini dipilih kawat enamel Hellenic Mediotherm 200 dengan diameter 1,05 mm (AWG 18). Hasil pengujian koil yang menggunakan kawat jenis ini menunjukkan bahwa pada arus 4,4 A temperaturnya mencapai 91,6 °C dan tidak menunjukkan tanda-tanda kerusakan atau putusnya kawat tersebut. Oleh karena itu kawat ini dapat digunakan sebagai kawat solenoid pada dinamometer arus eddy karena temperaturnya masih di bawah 150°C.

Momentum, 2016
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh variasi komposisi air dalam proses digestasi t... more Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh variasi komposisi air dalam proses digestasi terhadap kebutuhan kompresor yang digunakan untuk proses scrubbing. Variasi pada debit air di dalam digester digunakan pada rentan 1-10 ton/jam, dan pada kompresor dibuat variasi tekanan antara 9-12 bar. Kondisi temperatur dibedakan pada kondisi mesopilik dan termopilik. Pada saat kondisi mesopilik, temperatur dalam ruang digester sebesar 37 oC, dan saat kondisi termopilik, temperaturnya sebesar 55 oC. EFB digunakan sebagai material utama dalam simulasi produksi biogas ini. Jumlah EFB yang masuk ke digester sebesar 1 ton/jam, dan simulasi yang dilakukan untuk proses digestasi anaerobik menggunakan metode stoikiometri. Daya kompresor didapatkan setelah dilakukan variasi debit air, kondisi temperatur, dan tekanan kompresor, dihitung dalam satuan kW. Kebutuhan daya terbesar pada temperatur mesopilik adalah pada saat komposisi debit air 5 ton/jam dan tekanan kompresor 12 bar, dengan besar daya sebesar 50,9 kW, dan kebutuhan daya terkecil terjadi ketika komposisi debit air 1 ton/jam dan tekanan kompresor 9 bar, sebesar 42,36 kW. Kebutuhan daya terbesar pada temperatur termopilik terjadi pada debit air 5 ton/jam dan tekanan kompresor 12 bar, sebesar 39,23 kW. Produksi biogas terbaik terjadi debit air 1 ton/jam dan tekanan kompresor 12 bar. Pada kondisi ini, untuk temperatur mesopilik dan termopilik membutuhkan daya sebesar 49,39 dan 37,19 kW.

Momentum, 2016
Ketergantungan kendaraan bermotor pada konsumsi bahan bakar minyak menyebabkan transportasi menj... more Ketergantungan kendaraan bermotor pada konsumsi bahan bakar minyak menyebabkan transportasi menjadi sektor pengguna energi terbesar kedua setelah sektor industri sehingga dibutuhkan energi alternatif. Penggunaan LGV (liquefied gas for vehicle) sebagai bahan bakar alternatif untuk mobil telah dipelajari secara mendalam pada beberapa tahun terakhir. Tujuan penelitian ini untuk mempelajari pengaruh perubahan engine map terhadap beberapa parameter operasi dan emisi. Penelitian dilakukan dengan metode eksperimen pada kendaraan Mitsubishi Mirage yang menggunakan konverter kit Lovato Easy Fast untuk mesin 3-4 silinder. Engine remap dilakukan dengan menambahkan dan mengurangkan nilai koefisien gas injection time sebesar 20 dari map autokalibrasi. Kendaraan uji dioperasikan diatas chassis dynamometer dengan engine scanner Auterra Dash Dyno yang terhubung OBD II port. Hasil penelitian ini didapatkan bahwa perubahan nilai map autokalibrasi menjadi map 20 dan (-20) mempengaruhi parameter operasi mesin. Throttle position, laju udara dan laju bahan bakar pada LGV map 20 dan (-20) lebih besar dibandingkan dengan LGV autokalibrasi. Ignition timing semua bahan bakar LGV lebih rendah dibandingkan bahan bakar bensin. Pengapian map (-20) terjadi lebih lambat dan map 20 terjadi lebih cepat sebelum TMA dibandingkan map autokalibrasi. Emisi HC LGV map 20 lebih rendah dan map (-20) lebih tinggi dari bahan bakar bensin.

POLITEKNOSAINS, 2016
LGV (liquefied gas for vehicle) is one of the alternative fuel, which prioritized for a fuel dive... more LGV (liquefied gas for vehicle) is one of the alternative fuel, which prioritized for a fuel diversification program of transportation sector in Indonesia. Having different characteristics and properties of gasoline fuel, the use of LGV fuel will have an effect on the working parameters of an engine. Based on that, this research is conducted to analyze the effect of using LGV fuel at a mass air flow rate and fuel rate in passenger cars. Through this research also expected as an act to support the diversification fuel program that proclaimed by Indonesia Government. Passenger cars used in this research have a different engine capacity, i.e., 1200 cc and 1500 cc. Measurement of mass air flow rate and fuel rate are performed with the throttle position variation (absolute throttle position) from 14% to 30% on third gear. The results obtained indicate that there is a decrease in air and fuel flow rate of 4% for the test car Honda Mobilio (1500 cc) and 2% for Mitsubishi Mirage (1200 cc). In addition, the air fuel ratio (AFR) of LGV fuel has the same range like fuel petrol mixing, the value of the measured air fuel ratio is 14.4-14.8 for Honda Mobilio and 13.5-14.6 for Mitsubishi Mirage. The lower value of fuel flow rate than gasoline fuel, prove that the use of the LGV fuel is more efficient and cheaper (due to the LGV price) than gasoline. In addition, LGV fuel also more environmentally friendly than gasoline fuel as seen from result of emission testing done by the most researchers.
Uploads
Papers by Nazaruddin Sinaga
dipengaruhi oleh mekanisme pembentukan horseshoe vortex yang terjadi pada
permukaan sirip. Pembentukan vorteks ini terjadi karena adanya interaksi antara
pertumbuhan lapisan batas pada permukaan sirip dan gradien tekanan positip di
daerah hulu silinder dengan medan aliran di sekeliling silinder. Daerah yang
dilalui oleh vorteks ini mempunyai tegangan geser dan laju perpindahan kalor
yang relatif tinggi. Dalam makalah ini dilaporkan hasil pengamatan visual
terhadap pembentukan vorteks yang terjadi pada permukaan sebuah pipa bersirip
tunggal, yang ujungnya dibuat tajam dan tumpul dengan memvariasikan bilangan
Reynolds dari 200 hingga 7000 yang dihitung berdasarkan diameter pipa.
Selanjutnya diutarakan hasil pengamatan pembentukan vorteks pada sebuah pipa
bersirip tunggal dengan memvariasikan diameter pipa, diameter sirip, dan tebal
sirip. Dari studi ini diperoleh hasil bahwa bentuk ujung sirip mempengaruhi
hoseshoe vortex yang terjadi di atas permukaan sirip. Didapatkan bahwa variabel
L/t merupakan parameter yang menentukan pembentukan HV di atas permukaan
sirip yang berujung tumpul. Apabila rasio L/t > 5,9 maka lapisan batas di atas
sirip berujung tumpul dapat melekat kembali pada permukaan sirip sehingga
dapat membentuk HV luar dan HV dalam, sebaliknya jika L/t < 5,4 maka aliran
tidak melekat kembali dan membentuk HV luar saja.
satu faktor yang menentukan kebaikan perpindahan kalor pada alat penukar kalor susunan
pipa bersirip anular. Pengetahuan rinci tentang hal ini dapat memberikan intuisi untuk
memperbaiki kinerjanya. Dalam makalah ini dilaporkan hasil perhitungan numerik dan
pengamatan eksperimental terhadap pembentukan horseshoe vorteks. Perhitungan numerik
dilakukan dengan menggunakan metoda volume berhingga dengan model aliran laminar
pada rejim subkritik. Pengamatan eksperimental dilakukan dengan mengukur distribusi
tegangan geser yang terjadi pada permukaan sirip dengan teknik polarografi di dalam
saluran air. Benda kerja yang digunakan adalah pipa bersirip dengan diameter pipa 16 mm,
diameter sirip 33.6 mm, tinggi sirip 9 mm, tebal sirip 2 mm berbentuk lingkaran, dan jarak
antar sirip 5 mm. Kecepatan aliran divariasikan pada 0,4 m/s dan 1,4 m/s. Diperoleh hasil
bahwa posisi horseshoe vortex berimpit dengan posisi tekanan statik minimum pada
permukaan sirip, yang tidak sama dengan posisi tegangan geser maksimum. Selain itu, pada
susunan pipa bersirip yang diamati, terjadi gelembung separasi laminar di bagian depan
sirip, yang keberadaannya tidak mempengaruhi pembentukan horseshoe vortex. Dari hasil
penelitian ini dapat disimpulkan bahwa horseshoe vortex akan meningkatkan tegangan geser
terutama pada daerah di dekat pipa. Melalui penelitian ini dapat disimpulkan pula bahwa
perhitungan dengan menggunakan metoda numerik dapat memberikan hasil yang cukup
dekat dengan hasil pengukuran.
dipengaruhi oleh mekanisme pembentukan horseshoe vortex yang terjadi pada
permukaan sirip. Pembentukan vorteks ini terjadi karena adanya interaksi antara
pertumbuhan lapisan batas pada permukaan sirip dan gradien tekanan positip di
daerah hulu silinder dengan medan aliran di sekeliling silinder. Daerah yang
dilalui oleh vorteks ini mempunyai tegangan geser dan laju perpindahan kalor
yang relatif tinggi. Dalam makalah ini dilaporkan hasil pengamatan visual
terhadap pembentukan vorteks yang terjadi pada permukaan sebuah pipa bersirip
tunggal, yang ujungnya dibuat tajam dan tumpul dengan memvariasikan bilangan
Reynolds dari 200 hingga 7000 yang dihitung berdasarkan diameter pipa.
Selanjutnya diutarakan hasil pengamatan pembentukan vorteks pada sebuah pipa
bersirip tunggal dengan memvariasikan diameter pipa, diameter sirip, dan tebal
sirip. Dari studi ini diperoleh hasil bahwa bentuk ujung sirip mempengaruhi
hoseshoe vortex yang terjadi di atas permukaan sirip. Didapatkan bahwa variabel
L/t merupakan parameter yang menentukan pembentukan HV di atas permukaan
sirip yang berujung tumpul. Apabila rasio L/t > 5,9 maka lapisan batas di atas
sirip berujung tumpul dapat melekat kembali pada permukaan sirip sehingga
dapat membentuk HV luar dan HV dalam, sebaliknya jika L/t < 5,4 maka aliran
tidak melekat kembali dan membentuk HV luar saja.
satu faktor yang menentukan kebaikan perpindahan kalor pada alat penukar kalor susunan
pipa bersirip anular. Pengetahuan rinci tentang hal ini dapat memberikan intuisi untuk
memperbaiki kinerjanya. Dalam makalah ini dilaporkan hasil perhitungan numerik dan
pengamatan eksperimental terhadap pembentukan horseshoe vorteks. Perhitungan numerik
dilakukan dengan menggunakan metoda volume berhingga dengan model aliran laminar
pada rejim subkritik. Pengamatan eksperimental dilakukan dengan mengukur distribusi
tegangan geser yang terjadi pada permukaan sirip dengan teknik polarografi di dalam
saluran air. Benda kerja yang digunakan adalah pipa bersirip dengan diameter pipa 16 mm,
diameter sirip 33.6 mm, tinggi sirip 9 mm, tebal sirip 2 mm berbentuk lingkaran, dan jarak
antar sirip 5 mm. Kecepatan aliran divariasikan pada 0,4 m/s dan 1,4 m/s. Diperoleh hasil
bahwa posisi horseshoe vortex berimpit dengan posisi tekanan statik minimum pada
permukaan sirip, yang tidak sama dengan posisi tegangan geser maksimum. Selain itu, pada
susunan pipa bersirip yang diamati, terjadi gelembung separasi laminar di bagian depan
sirip, yang keberadaannya tidak mempengaruhi pembentukan horseshoe vortex. Dari hasil
penelitian ini dapat disimpulkan bahwa horseshoe vortex akan meningkatkan tegangan geser
terutama pada daerah di dekat pipa. Melalui penelitian ini dapat disimpulkan pula bahwa
perhitungan dengan menggunakan metoda numerik dapat memberikan hasil yang cukup
dekat dengan hasil pengukuran.