Papers by Raissa Hartanto

Background The use of fluid resuscitation in a large amount is an important factor which influenc... more Background The use of fluid resuscitation in a large amount is an important factor which influences the balance of fluid and electrolytes in pathological patients. To give a large amount of fluid, the least affecting plasma osmolarity should be choosen and one of its parameter is sodium. Sodium is the biggest electrolyte ion component found in extracellular fluid. Ringer lactate and ringer acetate malate are crystalloid fluid types with different sodium concentrations. Ringer acetate malate has a higher sodium concentration and its osmolarity is closer to plasma osmolarity compared with ringer lactate. Therefore, it is considered more effective in fluid resuscitation. Aim To Analyze the difference of plasma sodium concentration modification between preload 20 cc/kgBody weight of ringer lactate and preload 20 cc/kgBody weight ringer acetate malate. Methodology This study is an experimental study with phase II clinical trial which was conducted randomly single-blind. The sample is 40 ...

Media Medika Muda, 2012
Latar Belakang Penggunaan resusitasi cairan dalam jumlah besar merupakan salah satu faktor pentin... more Latar Belakang Penggunaan resusitasi cairan dalam jumlah besar merupakan salah satu faktor penting mempengaruhi keseimbangan cairan dan elektrolit pada pasien-pasien patologis. Pemberian cairan dalam jumlah besar perlu dipilih cairan yang paling sedikit mempengaruhi osmolaritas plasma yang salah satu parameternya adalah kandungan natrium karena natrium adalah komponen ion elektrolit terbesar yang terdapat dalam cairan ekstraseluler. Ringer laktat dan ringer asetat malat adalah jenis cairan kristaloid dengan konsentrasi natrium yang berbeda. Ringer asetat malat memiliki konsentrasi natrium lebih tinggi dan osmolaritas lebih mendekati osmolaritas plasma dibanding ringer laktat, sehingga dikatakan lebih efektif dalam resusitasi cairan Tujuan Menganalisis perbedaan perubahan konsentrasi natrium plasma antara preload 20cc/kgBB Ringer Laktat dibandingkan dengan preload 20cc/kgBB Ringer Asetat Malat Metode Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental dengan uji klinik tahap II yang dilakukan secara acak tersamar tunggal. Sampel adalah 40 pasien operasi elektif dengan anestesi spinal di Instalasi Bedah Sentral RS.Dr.Kariadi Semarang yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi dibagi menjadi dua kelompok. Pemilihan sampel secara Consecutive Random Sampling. Kelompok I mendapat preload 20cc/kgBB RL dan kelompok II mendapat preload 20cc/kgBB RAM. Sebelum pemberian preload, pasien diambil sampel darah untuk pemeriksaan konsentrasi natrium plasma. Setelah pemberian preload dilakukan dan selesai dalam 10-15 menit, langsung dilakukan pengambilan sampel darah untuk pemeriksaan elektrolit konsentrasi Natrium plasma setelah perlakuan. Hasil pemeriksaan dibandingkan dengan data dasar dan diuji statistik. Data diolah dan dianalisis dengan menggunakan program software komputer. Uji statistik menggunakan t-test dan derajat kemaknaan p = 0,05. Hasil analisis data akan disajikan dalam bentuk tabel dan grafik. Hasil Nilai rerata natrium sebelum preload ringer laktat=137,1±2,8 dan setelah preload ringer laktat=138,2±3,3 (p=0,021). Nilai rerata natrium sebelum preload ringer asetat malat=137,2±1,8 dan setelah preload ringer asetat malat=138,3±2,2 (p=0,013). Perubahan natrium plasma sebelum dan setelah perlakuan pada kelompok I adalah 1,10 1,97 dan kelompok II sebesar 1,15 1,87. Secara statistik perbedaan itu tidak bermakna (p = 0,880). Kesimpulan Tidak didapat perbedaan bermakna perubahan konsentrasi natrium dalam plasma antara pemberian preload 20cc/kgBB ringer laktat dibandingkan dengan pemberian preload 20cc/kgBB ringer asetat malat
Uploads
Papers by Raissa Hartanto