Papers by Iswanda F. Satibi

SEMINAR NASIONAL & CALL FOR PAPERS PRODI ILMU PERPUSTAKAAN UM 2017, 2017
Abstrak Ketertarikan pemerintah daerah dalam membangun sistem Open Access repositori institusi (i... more Abstrak Ketertarikan pemerintah daerah dalam membangun sistem Open Access repositori institusi (institutional repository)akhir-akhir ini merupakan fenomena baru. Pengelolaan dan penyebaran informasi hasil penelitian dalam bentuk digital telah terbukti memberikan kemudahan akses dan keluasan jangkauan. Perhatian khusus pemerintah daerah tersebut membuka lokus baru terkait isu pengembangan repositori institusi. Oleh sebab itu, penelitian ini menitikberatkan pada faktor-faktor pendukung dan penghambat dalam proses pengembangan repositori institusi di lingkungan pemerintah daerah. Pendekatan penelitian yang digunakan adalah studi kasus. Teknik pengumpulan data melalui wawancara semi-struktural terhadap tiga informan dari BAPPEDA dan tiga informan yang berasal dari perguruan tinggi di Kabupaten Pamekasan. Tujuh faktor terkait pengembangan repositori institusi dari hasi review literatur digunakan sebagai dasar penyusunan pertanyan wawancara.Teknik axial coding digunakan untuk mengidentifikasi pengaruh ketujuh faktor tersebut terhadap pengembangan repositori institusi. Hasil analisis data menunjukkan bahwa terdapat empat faktor dominan yang dapat mendukung pengembangan repositori institusi di lingkungan pemerintah daerah; motivasi dan tujuan pengembangan, pendanaan, kesinambungan pengembangan konten, dan ketersediaan infrastruktur. Sedangkan faktor potensial yang menghambat pengembangan repositori adalah menejemen pengguna dan layanan, fungsionalitas sistem repositori, dan kebijakan pendukung repositori. Kata kunci: repositori institusi, open access, faktor pengembangan, pamekasan PENDAHULUAN Pergerakan informasi semakin tidak bisa dibendung dengan adanya kebutuhan yang semakin meningkat. Cepat dan instan menjadi syarat utama pada setiap pengembangan teknologi guna memberikan kepuasan pengguna. Apalagi bagi seorang intelektual, pengetahuan yang didapatkan melalui informasi penting untuk menunjang predikat mereka. Teknologi digital sekarang ini menjadi pilihan utama daripada manual seperti buku dan majalah. Salah satu teknologi yaitu IR (Institutional Repository) diharapkan mampu membantu mereka yang membutuhkan pengetahuan dan informasi yang valid untuk kepentingan mereka. IR merupakan teknologi sarana penyimpanan pengetahuan (artikel, jurnal, dan lain sebagainya) secara digital yang cara mengaksesnyapun juga digital. IR ini tidak hanya ditujukan bagi para intelektual, namun siapapun bisa menggunakannya. Dalam pengembangannya, tentu saja tidak mudah, ada faktor-faktor yang mempengaruhi, pendukung maupun penghambat. Untuk itu, penelitian ini dilakukan untuk mengungkap faktor-faktor tersebut. Diharapkan, penelitian ini mampu memberikan manfaat bagi masyarakat mengani pengembangan IR.

SEMINAR NASIONAL & CALL FOR PAPERS PRODI ILMU PERPUSTAKAAN UM 2017, 2017
Abstrak Revolusi gerakan Open Access (OA) di berbagai institusi selama hampir dua dekade terakhir... more Abstrak Revolusi gerakan Open Access (OA) di berbagai institusi selama hampir dua dekade terakhir telah menempatkan institutional repository (IR) sebagai salah satu saluran alternatif pendukung komunikasi ilmiah, serta pengelola konten digital yang dihasilkan oleh institusi. Saat ini beberapa institusi pemerintah juga turut berperan dalam mengembangkan IR guna mendukung kegiatan penelitian, baik yang dilakukan oleh Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah (BAPPEDA) maupun lembaga atau individu di luar pemerintahan. Penelitian ini secara spesifik bertujuan untuk mengidentifikasi sikap dan peranan pemerintah daerah Kabupaten Pamekasan dalam mengadopsi IR. Teknik pengumpulan data yang digunakan pada penelitian ini adalah kuisioner dengan komposisi lima pertanyaan berskala Likert, empat pertanyaan tertutup, dan satu pertanyaan terbuka. Data hasil kuisioner dianalisa dan ditabulasi menggunakan perangkat lunak Qualtrics untuk menentukan tingkat adopsi dan sikap dari informan. Hasil analisis data menunjukkan bahwa sebagian besar responden memahami konsep IR dan Open Access, serta memiliki sikap positif yang didukung motivasi kuat untuk berpartisipasi di dalamnya. Meskipun IR dianggap penting oleh sebagian besar responden, 84% responden menyadari bahwa karya mereka tidak cukup baik dalam hal kualitas untuk disebarluaskan secara global. Selain itu, penyalahgunaan terhadap karya mereka merupakan hal yang ditakuti oleh sebagian besar responden. Berbeda dengan hasil penelitian sebelumnya, responden pada penelitian ini tidak mengalami kendala serius terkait dengan perangkat teknologi informasi dan komunikasi (TIK). Studi mengenai IR di lingkungan pemerintah daerah merupakan isu baru di Indonesia. Oleh sebab itu, terlepas dari kelemahan metodologi dan jumlah responden, penelitian initelah mengidentifikasi isu terkait tingkat adopsi dan sikap pemerintah daerah terhadap kebaradaan IR. Kata kunci: open access, repositori institusi, sikap, Pamekasan PENDAHULUAN Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) dewasa ini semakin banyak diminati insititusi maupun lembaga pemerintahan dengan implementasi teknologi berbasis website (web-based) dan internet. Penggunaan teknologi tersebut di lingkungan Pemerintahan Pusat maupun Daerah bertujuan untuk menunjang kegiatan administratif dan pelayanan publik. Lebih jauh, Pemerintah Daerah (Pemda) telah menyadari peranan TIK dalam kaitanya dengan manajemen pengetahuan (knowledge management) untuk mendukung upaya pengembangan daerah dan meningkatkan partisipasi masyarakat terhadap isu sosial, budaya, politik, dan ekonomi. Salah satu parameter peningkatan kualitas manajemen pengetahuan pada tingkatan Pemda adalah terwujudnya sebuah sistem terintegrasi

What we know about association between social media and media literacy is largely based upon case... more What we know about association between social media and media literacy is largely based upon case studies that investigate how teenagers' behavior in digital environment. Although studies focusing on the level of media literacy skills towards social media have been conducted in recent years, much uncertainty still exists about the relationship between the media literacy skills and the use of social media among teenagers. This study aims to contribute to this growing area of research by exploring the level of media literacy skills and motivations among the teenagers towards social media in urban area. A quantitative descriptive survey research design was used to identify, analyze, and describe the media literacy skills of teenagers towards social media. The purposive sampling method was taken to appropriately select an evenly balanced group of participants. In total, 34 students participated, of which 83% living in the rural-urban fringe area, the intersection area between urban and farming field. It is evidently clear from the findings that the average level of media literacy skills among teenagers in urban area is at medium level. There is a high level of information dimension among teenagers, whereas other dimensions are fractionally less popular. On average, the level of dimensional motivations is medium. Teenagers seem to use social media to support their study and socially engage with friends. The result of this study confirm previous studies that focused on the level of media literacy among teenagers towards social media. Analysis of data shows that teenagers acknowledged the benefits of social media. However, no statistically significant difference between the mean sores of four sets of media literacy skills was evident. Media literacy is maturing, as evidenced by the significant understanding of social media in the digital environment.
Tulisan ini mencoba memberikan gambaran dan peran profesional informasi dalam menanggapi persoala... more Tulisan ini mencoba memberikan gambaran dan peran profesional informasi dalam menanggapi persoalan politik, khusunya isu Literasi Politik. Isu ini sangat hangat di Indonesia mengingat belum selesainya proses demokrasi yang terangkum dalam serangkaian Pemilu 2014.
Tulisan ini membahas peluang dan tantangan penulisan ilmiah bidang perpustakaan dan informasi di ... more Tulisan ini membahas peluang dan tantangan penulisan ilmiah bidang perpustakaan dan informasi di Indonesia. Data diambil dari sumber-sumber relevan tentang kondisi penulisan ilmiah bidang perpustakaan dan informasi di Indonesia, baik dari terbitan nasional maupun terbitan internasional

NARATION-KSM UI, Sep 2012
Perkembangan perpustakaan digital dan layanan digital di Indonesia cukup pesat, terutama di perpu... more Perkembangan perpustakaan digital dan layanan digital di Indonesia cukup pesat, terutama di perpustakaan perguruan tinggi. Perpustakaan perguruan tinggi adalah salah satu jenis perpustakaan yang memiliki peran dan fungsi akademis, karena mendukung kegiatan pembelajaran dan pusat ilmu pengetahuan. Salah satu layanan yang berkembang saat ini adalah layanan digital dalam bentuk e-jurnal. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui (1) bagaimana usaha yang dilakukan perpustakaan UI dalam memenuhi kebutuhan layanan digital di lingkungan civitas akademik UI, (2) mengetahui tingkat kepuasan pengguna layanan digital perpustakaan UI, dan (3) mengetahui kebutuhan pemustaka terhadap layanan digital perpustakaan UI. Penelitian ini merupakan penelitian dasar (basic research) menggunakan metode deskriptif untuk mengetahui kualitas layanan digital di Perpustakaan UI, serta meng-observasi layanan referensi digital yang dilaksanakan oleh Perpustakaan UI. Pengumpulan data dilakukan dengan survei dan kuisioner kepada 132 mahasiswa UI. Hasil penelitian menunjukkan; 1) PUI sebagai salah satu perpustakaan perguruan tinggi telah memaksimalkan layanan digital, terutama bahan referensi digital e-jurnal. PUI melanggan sebanyak 39 database online terakreditasi ditambah database e-jurnal hasil penelitian civitas akademik UI. Selain itu, PUI juga menyediakan akses skripsi, thesis, dan disertasi dalam bentuk digital. User Interface laman PUI (http:lontar.ui.ac.id dan http://lib.ui.ac.id) menurut mahasiswa UI sudah bagus (58% dan 47%). Useablility fitur kedua laman infterface di atas, menurut mahasiswa UI, sudah baik (45% dan 49%). 2) Sebagian besar mahasiswa UI menyatakan layanan e-jurnal PUI sudah baik (44%). Tingkat kepuasan terendah hanya menunjukkan angka (16%). Bahkan 12% mahasiswa mengatakan layanan e-Jurnal sangat baik. 3) Sebagian besar pemustaka masih mengharapkan peningkatan layanan e-jurnal, terutama penambahan kualitas dan kuantitas e-jurnal yang dilanggan. Selain itu, mahasiswa UI juga membutuhkan sosialisasi dan pelatihan seputar akses dan penggunaan layanan e-jurnal PUI.

Pemustaka.com
Perpustakaan sekolah merupakan bagian integral dan penting di sebuah institusi pendidikan. Selain... more Perpustakaan sekolah merupakan bagian integral dan penting di sebuah institusi pendidikan. Selain sebagai penunjuang kegiatan belajar mengajar (KBM), perpustakaan sekolah juga memiliki berbagai tugas untuk pengembangan ilmu pengetahuan dilingkungan sekolah dan menfasilitias pelajar dalam proses belajar. UU No. 43 2007 memberikan acuan sebesar 5% dari anggaran belanja operasional/madrasah atau belanja barang di luar belanja pegawai dan belanja modal untuk pengembangan perpustakaan. Sayangnya, aturan tersebut belum sepenuhnya dijalankan oleh kebanyakan perpustakaan sekolah di Indonesia. Permasalahan lain yang muncul adalah bagaimana perpustakaan sekolah informal menyediakan anggaran 5% untuk perpustakaan? Salah satu solusinya adalah fundraising perpustakaan sekolah. Studi ini berdasarkan pengalaman Penulis ketika menangani program Revitalisasi Perpustakaan Sekolah Master Juli 2011 sampai Februari 2012. Hasil dari studi menunjukkan bahwa fundraising perpustakaan sekolah adalah kebutuhan institusi. Terutama pada perpustakaan sekolah informal.
Persoalan profesi pustakwan di Indonesia memang sangat beragam. Keberagaman ini dapat dikaji dari... more Persoalan profesi pustakwan di Indonesia memang sangat beragam. Keberagaman ini dapat dikaji dari berbagai sudut pandang. Profesi pustakan sendiri di Indonesia sudah berumur. Peringatan 60 tahun Departemen Perpustakaan dan Informasi, Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya, Universitas Indonesia, pada 26 Oktober 2012 yang lalu merupakan eksistensi profesi pustakwan Indonesia. Sayangnya, keberadaan pustakawan masih memiliki permasalahan klasik seputar "identitas" dan "persepsi" dari kalangan pustakawan sendiri dan masyarakat luas.

International Symposium on Information System and Information Management, Nov 8, 2013
Social networks have much success in attracting youths’ interest to exist in society. In contrast... more Social networks have much success in attracting youths’ interest to exist in society. In contrast, there is no particular social networks which have much success in increasing youths’ interest in reading and reducing stupidity. Social-Private Library Network, as known as SPLN, is a social media project based on library and information science that can support youths to increase their interest in reading and reducing stupidity. The main object of this project is youths because their golden age is an important moment which will bring a big impact for their future to have success. Social network technology is the right choice to actualize this project because of its success attracting youths’ interest to exist in society. PHP and JQuery ease this project to be done simply and successfully. The purpose of this project is to make youths able to make their own private library which consist a collection of books, photos, music, videos, and other private collection which usually exist in library. There will be a lot of possibilities for people in every age to reap the benefits from this project. In conclusion, it is the right time for us to create a particular container based on library and information science for youths to increase their interest in reading. As their interest in reading increase, it will indirectly participate in reducing stupidity.

e-Imtiyaz, Nov 28, 2012
The roles of mosque library in wide-spreading and engraft Moslem's teaching is very strategic. Mo... more The roles of mosque library in wide-spreading and engraft Moslem's teaching is very strategic. Most of major and important library in the past like Baitul Hikmah in Baghdad, Ibn Suwar's library in Basrah, Darul Hikmah in Kairo, represent the message that the intelligence o f Moslems in the time, is directly proportional with the quality of its information institute, in this context, the library itself The Indonesian Islamic Library Center (PPII) is an information institute, which is become the center of Islamic literation in Indonesia and to be under,for 643.843 library mosques. The aim of this study is to understand the purpose of the PPII itself for wide-spreading and developing the Islamic literation in Indonesia such as books, magazines, journals, reports, and online portals. The design used for this study is descriptive-longitudinal. The collectable data including the history of PPII, services and literation works, also the development of Indonesian literation from 19 70 until 201 0. The result shows that the existence of PPII improving the quality and quantity of Islamic literarion in Indonesia. PPII is also become the public representation,for Islamic literation development in Indonesia.

ISKO UK Conference 2013, Jul 8, 2013
The Digital Library Studio (DLS) and Social Library Network (SLN) projects are information servic... more The Digital Library Studio (DLS) and Social Library Network (SLN) projects are information service concepts based on interactive and interaction values in the library. These concepts accommodate professional needs behaviour using social networks as the media for dissemination of information. The purposes of the DLS and SLN projects are to increase knowledge and to support life-long learning of the library’s communities in the digital era. The DLS provides services based on user’s preferences, such as music, novels, poetry, movies and travel. The DLS also accommodates the creative works of a library’s users through interactive online applications, such as games, productivity, education, and design. On the other hand, the SLN provides social space for users to share information with other users through the library’s website. The DLS and SLN concepts are integrated into web-based library automation system software using a content management system (CMS) as a platform to support features from online application providers and social networks, such as Facebook, Twitter, Flickr, Linked In, and Google+. The DLS and SLN concepts will enhance the roles of libraries and librarians in developing a knowledge and information sharing culture in the digital environment. In addition, the DLS and SLN are able to provide space for creativity and interaction for the community. These concepts will become the new wave services in both present and future libraries.
Presentations by Iswanda F. Satibi
Research Reviews by Iswanda F. Satibi
Survei/penelitian ini menitikberatkan pada fungsi pelayanan perpustakaan pada perguruan tinggi. S... more Survei/penelitian ini menitikberatkan pada fungsi pelayanan perpustakaan pada perguruan tinggi. Sebagai salah satu komponen penting di dalam perguruan tinggi, peran perpustakaan dalam pencapaian mahasiswa di perguruan tinggi tersebut. Untuk itu, Association of College and ResearchLibraries (ACRL) pada tahun 1999 menyetujui Information Literacy Competency Standard for Higher Education. Hal ini merupakan jawaban dari pertanyan, "how are our user changed by contact with libraries?" Standard ini kemudian diperbaiki pada tahun 2004.
Uploads
Papers by Iswanda F. Satibi
Presentations by Iswanda F. Satibi
Research Reviews by Iswanda F. Satibi