Papers by Yosep Situmeang

Ayat 2 mengatakan "Tiba-tiba turunlah dari langit suatu bunyi seperti tiupan angin keras yang mem... more Ayat 2 mengatakan "Tiba-tiba turunlah dari langit suatu bunyi seperti tiupan angin keras yang memenuhi seluruh rumah dimana mereka duduk." Kata angin ( Wind ), dalam bahasa Yunani adalah kata Πνοηs -bunyi seperti tiupan angin. Bagaimana bunyi itu ? Dalam pasal ini memang tidak dicatat, akan tetapi suara itu seperti "angin", hal ini menunjukkan halhal yang supranatural ( angin adalah simbol Roh Kudus ). Dikatakan dalam Yohanes 3 : 8 :"Angin bertiup kemana ia mau, dan engkau mendengar bunyinya, . . . Demikianlah halnya dengan tiap-tiap orang yang lahir dari Roh." Dalam Perjanjian Lama, angin adalah simbol simbol dari kehadiran Allah ( God presence as Spirit ). Ayat 3 dikatakan : "dan tampaklah kepada mereka lidah-lidah seperti nyala api yang bertebaran dan hinggap pada mereka masing-masing." Setelah bunyi seperti tiupan angin memenuhi rumah itu nampak "lidah-lidah api" (γλοσαιωσειπυροs). Πυροs ( api = fire ) adalah juga simbol kehadiran Allah. Dalam Perjanjian Lama, misalnya peristiwa Sodom dan Gomora dalam Kejadian 19 : 28 : "dan memandang ke arah Sodom dan Gomora serta ke seluruh tanah Lembah Yordan, maka dilihatnyalah asap dari bumi membumbung ke atas sebagai asap dari dapur peleburan." Kemudian dalam Keluaran 19 : 18 dikatakan : "Gunung Sinai ditutupi seluruhnya dengan asap, karena Tuhan turun ke atasnya dalam api; asapnya membumbung seperti asap dari dapur, dan seluruh gunung itu gemetar sangat." 2 Ayat 4 dikatakan : maka penuhlah mereka dengan Roh Kudus, lalu mereka mulai berkata-kata dalam bahasa-bahasa lain, seperti yang diberikan oleh Roh itu kepada mereka untuk mengatakannya." Gejala yang tiga yaitu mereka berbicara dalam bahasa-bahasa lain ( γλωσολαλια ). Jadi setelah dipenuhi Roh Kudus, mereka berbicara dengan bahasa yang lain yang diberikan Roh Kudus untuk dikatakan. Walaupun mereka yang hadir ada yang memahaminya ( ayat 5 -13 ) , namun mereka sendiri tidak mengertinya. Lukas membuat daftar orang-orang yang berkumpul di tempat ditu dari Timur sampai ke Barat. Bangsa-bangsa itu tercengang-cengang dengan perbuatan Allah melalui para rasul yang penuh dengan Roh Kudus dan berbahasa Roh. Apakah artinya ? Para rasul disindiri "sedang mabuk anggur manis." Jadi peristiwa yang menyertai pencurahan Roh Kudus pada hari Pentakosta itu adalah : • Bunyi dari surga seperti tiupan angin Namun yang terulang lagi hanyalah glosolalia. Dalam ayat 14 dikisahkan, ketika para rasul yang ada di Yerusalem mendengar bahwa di Samaria banyak orang mendengar pemberitaan Injil oleh Filipus, maka Petrus dan Yohanes pergi ke Samaria. Mereka mendengar bahwa orang-orang Samaria belum dibaptis dengan Roh Kudus tetapi mereka baru dibaptis dalam nama Yesus ( ay. 16 ). Kemudian para rasul berdoa dan menumpangkan tangan ke atas mereka ( orang-orang Samaria ). Setelah mereka berdoa dan menumpangkan tangan ke atas mereka, maka Roh Kudus turun ke atas orangorang Samaria dengan cara yang sama seperti baptisan dalam Roh Kudus yang terjadi pada hari Pentakosta ( 1 : 8 ; 2 : 4 ). Dalam peristiwa Baptisan Roh Kudus yang terjadi di Samaria, memang tidak disebutkan tentang "berkata-kata dalam bahasa Roh", tetapi kita dapat melihat reaksi Simon pada saat menyaksikan mereka yang menerima Roh Kudus, sehingga kita dapat menyimpulkan bahwa menifestasi baptisan Roh Kudus itu lain dengan kesembuhankesembuhan, pengusiran roh-roh jahat. Kita melihat dalam ayat 18, ketika Simon melihat peristiwa baptisan Roh Kudus itu, Simon menganggap bahwa penumpangan tangan itu merupakan pemindahan suatu karunia rohani dan penumpangan tangan sebagai alat. Simon tidak tahu bahwa cara yang sedemikian itu diberikan dengan cuma-cuma, tetapi Simon 3 3 menganggap bahwa hal itu dapat diusahakan dan dapat memberi keuntungan material. Kemudian timbul pikiran jahat Simon, ia berfikir, seumpama ia mendapat kuasa seperti rasulrasul, maka ia dapat menarik keuntungan yang lebih daripada seorang tukang sihir.. Ini terbukti dari kata-kata Simon kepada Petrus ( ay. 19 ). Tetapi Petrus menegur Simon dengan keras, supaya Simon bertobat. Menurut Stronstad, Op. Cit, hlm 116-117 dikatakan bahwa karunia Roh yang diberikan kepada orang-orang di Samaria memiliki dua fungsi yang sama dengan pencurahan Roh kepada murid-murid pada Hari pentakosta, yaitu : Penumpangan tangan oleh rasul-rasul menegaskan keautentikan realitas Roh Kudus dalam diri orang-orang Samaria sebagaimana halnya tanda-tanda angin, api, dan berbahasa lidah menegaskan keautentikan realitas Roh dalam diri murid-murid. Karunia roh memperlengkapi orang-orang Samaria untuk pemuridan, meskipun Yesus telah mengutus murid-murid sebelum hari Pentakosta dan memperlengkapi mereka pada hari Pentakosta, tugas misioner belumlah menjadi prerogatif ekslusif mereka. Karunia Roh kepada orang-orang percaya di Samaria memperlihatkan bahwa semua orang, bahkan kelompok yang terbuang seperti orang-orang Samaria terlibat dalam tugas misioner.

Dalam Injil Lukas peristiwa kenaikan Tuhan Yesus merupakan penutup pekerjaan Tuhan Yesus dakan ke... more Dalam Injil Lukas peristiwa kenaikan Tuhan Yesus merupakan penutup pekerjaan Tuhan Yesus dakan keadaan inkarnasi dan dalam Kisah Para Rasul kenaokan-Nya merupakan fondasi untuk jaman Roh Kudus. Dalam Lukas 24 : 49 diceritakan Lukas tentang pertemuan terakhir Tuhan Yesus dengan muridNya sebelum kenaikanNya ke sorga memperbaharui janji akan datangNya Roh Kudus. Hari Pentakosta sering disebut hari raya ke 50 (παντεκοστοs), setelah penuaian atau 50 hari sesudah minggu Paskah (Im 23 : 15). Pada hari raya ini, hasil dari panen gandum dibawa kepada Allah (Kel 34 : 22). Dalam peristiwa Pentakosta ada 3 gejala yang terjadi yaitu: Ayat 2 mengatakan "Tiba-tiba turunlah dari langit suatu bunyi seperti tiupan angin keras yang memenuhi seluruh rumah dimana mereka duduk." Kata angin (Wind), dalam bahasa Yunani adalah kata Πνοηs-bunyi seperti tiupan angin. Bagaimana bunyi itu ? Dalam pasal ini memang tidak dicatat, akan tetapi suara itu seperti "angin", hal ini menunjukkan halhal yang supranatural (angin adalah simbol Roh Kudus). Dikatakan dalam Yohanes 3 : 8 :"Angin bertiup kemana ia mau, dan engkau mendengar bunyinya,. .. Demikianlah halnya dengan tiap-tiap orang yang lahir dari Roh." Dalam Perjanjian Lama, angin adalah simbol simbol dari kehadiran Allah (God presence as Spirit). Ayat 3 dikatakan : "dan tampaklah kepada mereka lidah-lidah seperti nyala api yang bertebaran dan hinggap pada mereka masing-masing." Setelah bunyi seperti tiupan angin memenuhi rumah itu nampak "lidah-lidah api" (γλοσαιωσειπυροs). Πυροs (api = fire) adalah juga simbol kehadiran Allah. Dalam Perjanjian Lama, misalnya peristiwa Sodom dan Gomora dalam Kejadian 19 : 28 : "dan memandang ke arah Sodom dan Gomora serta ke seluruh tanah Lembah Yordan, maka dilihatnyalah asap dari bumi membumbung ke atas sebagai asap dari dapur peleburan." Kemudian dalam Keluaran 19 : 18 dikatakan : "Gunung Sinai ditutupi seluruhnya dengan asap, karena Tuhan turun ke atasnya dalam api; asapnya membumbung seperti asap dari dapur, dan seluruh gunung itu gemetar sangat.

Abstract Proceedings International Scholars Conference, Oct 29, 2018
In this study the author tried to examine the use of clothing which is suitable for use by women ... more In this study the author tried to examine the use of clothing which is suitable for use by women in the Church based on the principle in 1 Timothy 2: 9-10. Simply put, this study was based on four indicators of discussion, namely: Definition of dressing with modesty 1 Timothy 2:9; The notion of dressing with shamefacedness according to 1 Timothy 2:9; The notion of dressing up by not braiding hair by 1 Timothy 2:9; and the meaning of costly attire in the context of 1 Timothy 2:9. The notion of dressing up appropriately on the basis of 1 Timothy 2: 9 means that women should wear clothing that does not invite sexual desire to those who look at it, and should also wear conservative attire. The notion of dressing up modestly according to 1 Timothy 2: 9 is that women will dress themselves respectfully; thus, will not wear impolite clothing. One of them is a narrow garment that will show body parts. The notion of dressing with no braids based on 1 Timothy 2: 9 is that women should not be busy spending time just to decorate their hair, and should not show any striking hairstyles. The notion of the meaning of costly attire in the context of 1 Timothy 2: 9 is a garment bought with a personal motive to boast.
Jurnal Koinonia, May 31, 2018
Does God Exist? (Apakah Allah Ada?), 2019
Does God Exist? This is a common question for those, who deeply inside their heart, think and ask... more Does God Exist? This is a common question for those, who deeply inside their heart, think and asking about their existence in this world. A question that lead us into a study about God, specially through bible perspective as the oldest holy book the world ever had.
The Nature, Role, and Identity of Michael based on the Bible
Many of Moslem people do not know that aside Qur'an, they have some other holy books. Many Chris... more Many of Moslem people do not know that aside Qur'an, they have some other holy books. Many Christian also blame Moslem people and accusing that they did not know anything about their faith.
Truly, a Moslem should be friend with a Christian!
Baptisan Roh Kudus adalah pengalaman dalam kepenuhan kuasa, kasih, dan hidup Allah (Efesus 3:16-19)
Baptisan Roh Kudus adalah pengalaman kepenuhan akan kasih, kehidupan, dan kuasa Ilahi

Seorang wanita terlahir dalam keluarga yang tidak di ketahui identitasnya. Ia hidup dalam lingku... more Seorang wanita terlahir dalam keluarga yang tidak di ketahui identitasnya. Ia hidup dalam lingkungan yang pada akhirnya membuatnya menjadi berantakan, rusak, dan hancur. Pendidikannya mungkin saja tidak terlalu tinggi, sehingga ia mengambil langkah yang salah dalam menjalin hidup. Ia memilih untuk menjadi seekor kupu-kupu malam, yang senantiasa hinggap dibawah jemari orang-orang tuna susila. Di lain cerita, seorang yang dijuluki sebagai Guru di undang oleh tamu istimewa-Nya, yang juga senantiasa mencobai Dia dalam segala hal. Suatu hal yang tidak dapat di sangka-sangka, kupu-kupu itu akhirnya hinggap di kaki sang Guru, dan selanjutnya mengalami perubahan yang disebut sebagai Metamorphosis Sempurna. Ada banyak tahapan-tahapan perubahan yang ia alami, walaupun menyakitkan karena harus di saksikan di depan mata semua orang yang ada disitu. Tetapi dengan Iman, kupu-kupu malam ini berubah menjadi Kupu-kupu yang indah. Yang senantiasa menyaksikan kepada orang lain betapa indahnya kasih TUHAN Allah. Pengampunan yang ia terima membuatnya bersahaja, dan menjadi saksi bagi siapapun yang siap untuk mendengarkan. Banyak jiwa-jiwa yang telah diselamatkan oleh kesaksian wanita ini. Perubahan yang drastis ini sangat dihargai oleh sang Pendipta Agung, sehingga ia menerima hidup kekal sebagai implementasi dari Metamorphosis Sempurna tersebut. Kisah ini berakhir dengan suatu amanat agung yang menyatakan bahwa pergilah, imanmu telah menyelamatkanmu. Mengindikasikan kepada kita juga bahwa Tuhan berharap wanita ini akan membagikan pekabaran yang menyatakan keselamatan oleh iman kepada Yesus Kristus.
12 karakteristik murid-murid Isa Almasih menurut pandangan Alkitab.
Teaching Documents by Yosep Situmeang
Pembahasan Tentang Hukum TUHAN Allah dari Waktu ke Waktu
This sermon is about a chief lawyer who asked to Jesus: "who is my neighbor?" and so it does rela... more This sermon is about a chief lawyer who asked to Jesus: "who is my neighbor?" and so it does related to the meaning of love.
Uploads
Papers by Yosep Situmeang
Truly, a Moslem should be friend with a Christian!
Teaching Documents by Yosep Situmeang
Truly, a Moslem should be friend with a Christian!