
Karia Karia
Related Authors
Muhammad Sila
The Australian National University
dini safitri
Universitas Negeri Jakarta
Bayu Mitra A. Kusuma
UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta
Saipul Hamdi
Universitas Mataram
Ahmad Ali MD
Syarif Hidayatullah State Islamic University, Jakarta
Ahmad Fuad Fanani
The Australian National University
Uploads
Drafts by Karia Karia
Secara metodologis, penelitian ini merupakan penelitian lapangan (Field research) yang terfokus mengkaji gagasan dan setiap kegiatan yang dilakuakn HTI cabang Palembang dengan menggunakan pendekatan kesejarahan dan sosiologi. Adapun metode penelitian yang digunakan oleh penulis adalah metode diskriptif kualitatif. Metode ini penulis pilih atas pertimbangan terhadap analisis masalah penelitian yang menuntut sejumlah informasi dari bawah berdasarkan perinsip-perinsip penelitian kualitatif. Jenis dan sumber data yang dijadikan bahan analisis adalah jenis data kualitatif yang bersumber dari dua bentuk data, primer dan skunder. Data primer yaitu semua bahan tulis yang terkait dengan HTI seperti Mafahim Hizbut Tahrir (Konsep-Konsep Hizbut Tahrir) dan Mafahim Siyasiyah li Hizbit Tahrir (Konsepsi Politik Hizbut Tahrir). Sumber data skunder yaitu sumber-sumber pendukung untuk melengkapi sumber primer seperti jurnal ilmiah, majalah, dokumen, serta hasil wawancara. Dengan teknik pengambilan data melalui dokumentasi, observasi dan interview.
Dengan mengetahui pemikiran dan ideologi serta profil Hizbut Tahrir Indonesia di Palembang, maka dapat diungkapakan temuan dalam penelitian ini secara garis besar menjelaskan tentang gerakan sosial Hizbut Tahrir Indonesia di Palembang yaitu: Pertama di bidang dakwah, HTI menjelaskan bahwa grakannya yang paling gencar dilakukan adalah gerakannya di bidang dakwah melalui media cetak maupun media elektronik. Kedua di bidang pendidikan, secara garis besar HTI tidak pernah berperan dalam hal pendidikan karena ia bukanlah madrasah, akan tetapi individu dari HTI sendiri diperbolehkan untuk membuka sekolah-sekolah untuk menciptakan kader-kader yang cerdas dan berakhlak. Ketiga di bidang politik, meskipun Hizbut Tahrir adalah partai politik namun Hizbut Tahrir tidak masuk dalam parlemen. Hal ini dikarenakan strategi dan kegiatan yang diperjuangkan HTI sebagai bentuk pembebasan umat Islam dari segala hegemoni imperialisme baik secara fisik maupun pemikiran dan penyadaran umat Islam untuk kembali kepada nilai-nilai ajaran Islam.
Konklusi akhir dari hasil penelitian menggambarkan bahwa Hizbut Tahrir di Palembang adalah sebuah gerakan yang cendrung konsisten dan tegas. Hal ini terlihat di setiap kegiatan yang dilakuakn HTI selalu mengedapankan kedamaian dan ketertiban. Baik itu gerakan di bidang dakwah, pendidikan dan politik.
Secara metodologis, penelitian ini merupakan penelitian lapangan (Field research) yang terfokus mengkaji gagasan dan setiap kegiatan yang dilakuakn HTI cabang Palembang dengan menggunakan pendekatan kesejarahan dan sosiologi. Adapun metode penelitian yang digunakan oleh penulis adalah metode diskriptif kualitatif. Metode ini penulis pilih atas pertimbangan terhadap analisis masalah penelitian yang menuntut sejumlah informasi dari bawah berdasarkan perinsip-perinsip penelitian kualitatif. Jenis dan sumber data yang dijadikan bahan analisis adalah jenis data kualitatif yang bersumber dari dua bentuk data, primer dan skunder. Data primer yaitu semua bahan tulis yang terkait dengan HTI seperti Mafahim Hizbut Tahrir (Konsep-Konsep Hizbut Tahrir) dan Mafahim Siyasiyah li Hizbit Tahrir (Konsepsi Politik Hizbut Tahrir). Sumber data skunder yaitu sumber-sumber pendukung untuk melengkapi sumber primer seperti jurnal ilmiah, majalah, dokumen, serta hasil wawancara. Dengan teknik pengambilan data melalui dokumentasi, observasi dan interview.
Dengan mengetahui pemikiran dan ideologi serta profil Hizbut Tahrir Indonesia di Palembang, maka dapat diungkapakan temuan dalam penelitian ini secara garis besar menjelaskan tentang gerakan sosial Hizbut Tahrir Indonesia di Palembang yaitu: Pertama di bidang dakwah, HTI menjelaskan bahwa grakannya yang paling gencar dilakukan adalah gerakannya di bidang dakwah melalui media cetak maupun media elektronik. Kedua di bidang pendidikan, secara garis besar HTI tidak pernah berperan dalam hal pendidikan karena ia bukanlah madrasah, akan tetapi individu dari HTI sendiri diperbolehkan untuk membuka sekolah-sekolah untuk menciptakan kader-kader yang cerdas dan berakhlak. Ketiga di bidang politik, meskipun Hizbut Tahrir adalah partai politik namun Hizbut Tahrir tidak masuk dalam parlemen. Hal ini dikarenakan strategi dan kegiatan yang diperjuangkan HTI sebagai bentuk pembebasan umat Islam dari segala hegemoni imperialisme baik secara fisik maupun pemikiran dan penyadaran umat Islam untuk kembali kepada nilai-nilai ajaran Islam.
Konklusi akhir dari hasil penelitian menggambarkan bahwa Hizbut Tahrir di Palembang adalah sebuah gerakan yang cendrung konsisten dan tegas. Hal ini terlihat di setiap kegiatan yang dilakuakn HTI selalu mengedapankan kedamaian dan ketertiban. Baik itu gerakan di bidang dakwah, pendidikan dan politik.