Papers by Aegi Nisa Postmoderna

Organisasi sangat penting dilakukan agar membentuk kepribadian. hampir semua mahasiswa pernah mer... more Organisasi sangat penting dilakukan agar membentuk kepribadian. hampir semua mahasiswa pernah merasakan dan mengikuti organisasi dikampus tersamasuk saya. saya pribadi mengikuti organisasi dalam jurusan administrasi negara. namun setiap organisasi tentu saja ada konflik tersendiri – sendiri. konflik yang paling terbanyak adalah ketidakcocokan pendapat antara nggota. Dalam proses interaksi antara suatu subsistem dengan subsistem lainnya tidak ada jaminan akan selalu terjadi kesesuaian atau kecocokan antara individu pelaksananya. Setiap saat ketegangan dapat saja muncul, baik antar individu maupun antar kelompok dalam organisasi. Banyak faktor yang melatar-belakangi munculnya ketidakcocokan atau ketegangan, antara lain: sifat-sifat pribadi yang berbeda, perbedaan kepentingan, komunikasi yang " buruk " , perbedaan nilai, dan sebagainya. Perbedaan-perbedaan inilah yang akhirnya membawa organisasi ke dalam suasana konflik. Agar organisasi dapat tampil efektif, maka individu dan kelompok yang saling tergantung itu harus menciptakan hubungan kerja yang saling mendukung satu sama lain, menuju pencapaian tujuan organisasi. Selain dapat menciptakan kerjasama, hubungan saling tergantung dapat pula melahirkan konflik. Hal ini terjadi jika masing-masing komponen organisasi memiliki kepentingan atau tujuan sendiri-sendiri dan tidak saling bekerjasama satu sama lain. Konflik dapat menjadi masalah yang serius dalam setiap organisasi, tanpa peduli apapun bentuk dan tingkat kompleksitas organisasi tersebut. Konflik tersebut mungkin tidak membawa " kamatian " bagi organisasi, tetapi pasti dapat menurunkan kinerja organisasi yang bersangkutan, jika konflik tersebut dibiarkan berlarut-larut tanpa penyelesaian. Karena itu keahlian untuk mengelola konflik sangat diperlukan bagi setiap pimpinan atau manajer organisasi.. Disini penulis akan membahas seberapa besar pengaruh konflik dalam organisasi. Stereotipe dan prasangka (prehudice) memainkan peranan yang penting dalam peningkatan suatu konflik antara kelompok. Selama konflik ini terjadi, kelompok lawan daan anggotanay sering dianggap sebagai orang lain yang aeh dana sing. Dikarenakan oleh jarak psikologis, orang lain tersebut menjadi sarana untuk memproyeksikan ketakutan terburuk yang mereka miliki. Berikut ini hal yang dilihat oleh seseorang yaitu mirror imgae (apa yang kita lihat pada musuk kita merupakan pa yang kita lihat dari diri kita) , double standard (apapun yang kita lakukan selalu di anggap baik sedangkan yang dilakukan oleh musuh kita akan selalu dianggap buruk) , conflict maintaining attributions (penjelasan yang negative adalah penelasan yang selalu disenangi misalnyapernikahan yang tidak bahagia , mereka saling percaya bahwa pasangan emreka buruk dan mengabaikan hal yang positif). Dalam bentuk yang ekstrem, pandangan yang negative terhadap orang lain dapat menyebabkan dehumanisasi, yaitu presepsi yang emmandang bahwa seseorang memiliki kualitas yang lebih rendah atau dianggap sebagai submanusia. berdasarkan atas stereotype yang membahayakan mengenai outgroup, dehumanisasi merupakan akibat dari kekerasan yang terjadi antar kelompok dan penyebab terjadinya konflik intergroup (bandura, 1990; Struch & Schwartz, 1989). Pendekatan paradigma intergroup public gods (IPG), paradigm IPG menggabungkan respons intragroup dan intergroup terhadap dilemma fasilitas umum (Rapoport et al., 1989). di dalam paradigma ini, kedua kelompok berhak atas sebuah reward. Masing – masing kelompm, setiap anggotanya memutuskan apakah mereka mengiventasikan sumberdaya pribadi mereka untuk membantu
Drafts by Aegi Nisa Postmoderna
Uploads
Papers by Aegi Nisa Postmoderna
Drafts by Aegi Nisa Postmoderna