Papers by Teuku R A E H A N Revikhasyah

PENDAHULUAN Penduduk asli Jakarta dengan ciri utamanya mempergunakan bahasa Betawi sebagai bahasa... more PENDAHULUAN Penduduk asli Jakarta dengan ciri utamanya mempergunakan bahasa Betawi sebagai bahasa ibu, tinggal dan berkembang di wilayah DKI Jakarta dan sekitarnya. Terbentuk sekitar abad ke-17, merupakan hasil dari campuran beberapa suku bangsa seperti Bali, Sumatera, China, Arab dan Portugis. Dari latar belakang sosial dan budaya yang berbeda-beda, mereka mencoba mencari identitas bersama dalam bentuk lingua franca bahasa Melayu yang akhirnya terbentuk masyarakat homogen secara alamiah. Suku bangsa ini biasa juga disebut Orang Betawi atau Orang Jakarta (atau Jakarte menurut logat Jakarta). Nama "Betawi" berasal dari kata "Batavia". Nama yang diberikan oleh Belanda pada zaman penjajahan dahulu. FORUM BETAWI REMPUG (FBR) SEJABODETABEK kebangkitan bangsa orang betawi mulai tampak sejak munculnya organisasi ke " betawi " an yang bernama forum betawi rempug disingkat FBR. Namun belum bisa dirasakan oleh warga inti Jakarta dan masyarakat lainnya yang telah lama hidup berdampingan. Gerak perjuangan FBR berdasarkan kepada keikhlasan,kebersaman, dan tanggung jawab moral terhadap maasyarakat di sekitarnya yang kebetulan turut tersisih dan ter-marginalkan akibat pembangunan ekonomi yang tanpa komromi. Karena pembangunan tersebut tidak melibatkan kaumnya. FBR melalui program-programnya, berusaha ingin membawa perubahan ke arah yang lebih baik, berdaya guna dan bermartabat, dan kedepannya bisa menjadi tuan rumah di kampungnya sendiri melalui kompetisi secara profesional dan proporsional, namun banyak kendala yang datang menghadang dari berbagai arah. Berangkat dari suatu keperihatinan terhadap nasib dan masa depan kaumnya secara struktural dan kultural menjadi terasing dan terpinggirkan di kampung halamannya sendiri. Sebagai kaum yang sadar akan hak, kewajiban, peran serta dan tanggung jawabnya kepada masyarakat, bangsa dan Negara Kesatuan Republik Indonesia, maka pada hari Minggu Legi, 8 Rabiul Tsani 1422 Hijriah, bertepatan dengan tanggal 29 Juli 2001 Masehi, FBR lahir berdiri ditonggaki oleh beberapa agamawan muda Betawi di Pondok Pesantren Yatim " Zidatul Mubtadi'ien Cakung Jakarta Timur. Semenjak berdiri, keinginan kuat kaum Betawi dan para simpatisan di sekitar Jakarta, bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi untuk bersatu dan care dalam wadah FBR. Walau FBR hanya sebuah organisasi massa lokal namun gerak langkah dan gayanya " mendunia " karena dunia telah mengakui keberadaannya. Rempuk dalam kebersamaan dan menjunjung tinggi tali silahturahmi sebagai bentuk karekter khusus organisasi ini, yang berarti akur, musyawarah, kerjasama, gotong royong dan bersatu. Tidak hanya sebatas kata, melainkan dimanifestasikan dan diimplementasikan dalam perbuatan keseharian para anggotanya, sehingga menumbuh kembangkan keikhlasan, kebersamaan dan tanggung jawab dalam memperjuangkan hak-hak dan aspirasi warga kaum betawi. Meskipun ancaman, gangguan, hampatan, dan tantangan, datang dari dalam, melalui penyusupan dari luar, silih berganti, namun FBR tetap tegar serta berdiri tegak untuk selalu berkarya dan berdaya cipta dalam semangat ke-FBR-an (FBR minded). Sejarah perjalanan dan perjuangan FBR masih membutuhkan banyak waktu dan tenaga terus menerus, sehingga harus dipersiapkan, guna menyongsong arus perubahan yang cepat.
Uploads
Papers by Teuku R A E H A N Revikhasyah