Papers by Ahe joko riyanto

Secara historis ilmu kalam atau teologi muncul pada masa khulafaur Rasyiddin. Manurut Harun Nasut... more Secara historis ilmu kalam atau teologi muncul pada masa khulafaur Rasyiddin. Manurut Harun Nasution pemicu kemunculan teologi ialah akibat dari politik yaitu menyangkut peristiwa pembunuhan Ustman bin Affan yang berkelanjutan hingga penolokan Muawwiyah atas Kekhilafahan Ali bin Abi Tholib. Akibatnya munculah berbagai aliran-aliran seperti Khawarij yang dalam sejarahnya dapat dikatakan aliran ekstrimis, yang memandang bagi mereka seseorang yang berdosa besar tidak lagi disebut muslim sehingga harus dibunuh. Yang sangat anarkis lagi, mereka menganggap bahwa seorang muslim dapat menjadi kafir apabila ia tidak mau membunuh muslim lain yang telah dianggap kafir dengan resiko ia menanggung beban dan harus dilenyapkan. serta setiap Muslim harus berhijrah dan bergabung dengan golongan mereka. Bila tidak mau bergabung, ia wajib diperangi. Berbeda dengan Aliran Murji'ah, mereka lebih moderat dalam ajarannya, yaitu mereka beranggapan masih ada harapan terhadap orang Muslim yang berdosa besar untuk memperoleh ampunan dan rahmat dari Allah SWT. Perbedaan pendapat tersebut di dalam teologi, dari masa kemasa mengalami perkembangan hingga sampai pembahasan kebebasan manusia di dalam ber-kehendak. Jabariah berpendapat bahwa perbuatan manusia telah ditentukan oleh qadha dan qadar. Lawan dari aliran Jabariah ialah qadiriah yang memaknai sesung-guhnya kebebasan manusia dalam memilih tidak ada intervensi Tuhan. Jauh setelah pergumulan aliran-aliran tersebut, setelah dunia Islam mulai mengenal tradisi pemikiran dari yunani kuno. Para cendekiawan muslim mulai berfikir filosofis tentang segala sesuatu, yang bercirikan Metafisis, Kosmologis dan Antroposentris. Maka munculah aliran mu'tazilah yang secara implisit terpengaruh oleh tradisi pemikiran filsafat yunani, karena di dalam ajarannya menurut Harun Nasution dalam menafsirkan ayat-ayat Mutasyabihat dengan metode rasional dan logis.
Asghar Ali Engineer, 2004).
Secara etimologis tauhid merupakan masdhar dari kata wahada yang artinya satu/esa. Sedangkan seca... more Secara etimologis tauhid merupakan masdhar dari kata wahada yang artinya satu/esa. Sedangkan secara terminologis tauhid adalah suatu bentuk keyakinan paling tertinggi kepada Allah SWT sebagai Tuhan yang tidak lain adalah tempat makhluk bergantung. Akan tetapi tauhid sebagai ilmu adalah suatu ilmu yang membahas Tuhan sebagai dzat, sifat dan perbuatanNya. Ilmu tauhid dalam Islam pastilah tidak akan terlepas dari sebuah dalil-dalil yang terdapat dalam Al-Qur"an dan Hadis. Q.S. Al-Ikhlas :1-4 yang artinya "1. Penulis di sini tidak akan menerangkan arti secara bahasa dalam ayat-ayat tersebut, melainkan penulis mencoba menarik makna yang terkandung dalam ayatayat tersebut.

Akhir-akhir ini saya dikejutkan dengan fenomena keagamaan yang termediasi oleh media online. Ya, ... more Akhir-akhir ini saya dikejutkan dengan fenomena keagamaan yang termediasi oleh media online. Ya, wajah spritualitas seseorang sudah masuk kedalam ruang cyberspace, yang oleh Yasraf diartikan sebagai ruang tumbuh berkembangnya cyber-cemiotic. Tanda-tanda berterbangan di dalamnya. Pemahaman konvensional tentang makna spiritualitas yang dicapai dengan sebuah jalan kesunyian oleh para sufistik, kini dengan sangat mudah diakses dan diekspos ke dalam dunia cyber. Ruang cyberspace ini dapat dilihat di dalam sebuah media online yang diwujudkan kedalam bentuk berita-berita online sebagai citra, iklan-iklan komoditi yang berdiri di atas spirituallitas keagamaan (sebagai wujud kesolehan individu) yang ditawarkan olehnya, simbol-simbol dalam poster-poster (meme spiritualitas) dan film-film yang berbau keagamaan tanpa kandungan filosofis yang fundamental. Kejutasn pertama, berita Anis Baswedan dan Sandiaga Uno dalam twitter yang sedang shalat berjamaah berdua. Bukan bermaksud su'udzon ataupun ada unsur ketidaksenangan terhadap pemimpin Jakarta sekarang. Melainkan muncul sebuah pertanyaan dalam benak fikiran saya, apakah sebuah keshalehan individu itu harus diekspos ke media yang sekiranya ukuran keshaleh adalah para publik maya. Bukankah itu ibadah yang hubungannya individu dengan Allah SWT yang harus dilandasi atas keikhlasan pada setiap diri manusia yang menjalankannya tanpa ada unsur riya' di dalamnya. Sebagaimana terkandung di dalam Q.S. Al-Maa'un : 4-7 " Maka celakalah bagi orang-orang yang lalai dari shalatnya, orang-orang yang berbuat riya', dan enggan (menolong dengan) barang berguna. Dalam pengertian sederhana riya' adalah mencari muka, atau kedudukan di hati manusia dengan mempertunjukkan hal-hal yang baik. Fenomena spiritualitas yang ditampilkan dalam berita-berita tersebut setidaknya tidak membuat masyarakat kedalam sebuah kesimpulan bahwa orang tersebut baik ataupun shaleh atau bahkan orang tersebut melakukan sebuah citra di dalam topeng-topeng tanda yang diproduksinya. Melainkan kita harus bersikap sabar atau tenang. Karna Allah bersama orang-orang yang sabar (Innallaha ma'ashabirin) dan percayalah bahwa ukuran sebuah keshalehan individu adalah Tuhan sendirilah yang menentukan. Kita sebagai manusia hanya berusaha semampu kita untuk menjalankan ibadah Maghdoh (shalat, puasa, zakat dll) tentunya dengan sebuah keikhlasan di dalamnya. Apapun nilai dari
mempertanyakan keberadaan kita sebagai manusia tidak akan selesai sampai kematian akan menjemput ... more mempertanyakan keberadaan kita sebagai manusia tidak akan selesai sampai kematian akan menjemput kita. Akan tetapi, tidak menutup kemungkinan kita harus puas atau malas-malasan untuk menyelami jati diri kita. Oleh karena itu, sebagian teks paper ini secara filosofis saya persembahkan untuk mengetahui sejatinya kita sebagai manusia.

Filosofi Cangkir " Seindah apa pun cangkir yang kau ukir, dapatkah ia bermakna apabila tak berisi... more Filosofi Cangkir " Seindah apa pun cangkir yang kau ukir, dapatkah ia bermakna apabila tak berisi? Dapatkah ia bermakna jika hanya berisi? Dapatkah ia tahan banting jika kau lemparkan pada dinding? Bukankah kita baru bisa bergerak jika ada ruang? Dan selalu berhati-hati jika suatu saat kita terlempar karna kita berada pada realitas ilusi " ― jack riyan Suatu ketika kita berkempul di kediaman salah seorang teman, kita sebut saja Sopi. Dan kami dihidangi bebarapa cangkir yang mana bentuk serta warna dari cangkir tersebut berbeda satu sama lainnya. Kalau dapat saya klasifkasikan ada dua model bentuk cangkir tersebut, lima cangkir terlihat retak-retak dan hampir tak layak pakai. Namun lima lainya memiliki bentuk dan warna yang indah sepertinya hasil dari ukiran seorang profesional ukir. " Pilihlah cangkir sesuai keinginan kalian dan tuanglah kopi tersebut kedalamnya " ujar si Sopi kepada kita. Kelima teman kami mengambil cangkir indah sedangkan ketiga teman kami mengambil cangkir yang tersisa. " huuuu, masak kami disuruh minum kopi dengan cangkir yang jelek bro " kata mereka. " tenanglah dulu bro, karena ada sesuatu hal yang akan kita pelajari malam ini " jawabnya serambi menungkan kopi kepada teman temannya. Tak tinggal diam aku bertanya pada Sopi, " emang pelajaran apa sopi, hanya sebatas minum kopi dengan cangkir jelek gini kau bilang pelajaran? " dengan wajah agak kesal kepada Sopi. " ada tiga hal dalam pelajaran malam ini Jack: pertama nilai Ontologis si cangkir tersebut, ke dua nilai epistemologis si cangkir tersebut, ke tiga nilai Aksiologis si cangkir. " Penjelasan singkat dari Sopi. Serentak kami diam dan berfikir dalam keheningan malam tak berbintang yang ada hanyalah cahaya lampu jalanan yang menerobos jendela kaca. Hingga mata kami berkaca-kaca bukan karna tersentuhnya hati akan tetapi akibat silaunya lampu jalanan itu. " nilai Ontologis: bukankah cangkir itu ada, ada dalam ruang dan waktu, keberadaannya dapat kita liyat dari berbagai persepektif. Begitu juga manusia, manusia ada dapat diliyat dari berbagai persepektif, yang nantinya melahirkan perspektif antropologi. Selain itu, cangkir juga memiliki nilai-nilai historisitasnya masing-masing, begitu juga manusia dari zaman ke zaman manusia ada dalam historis. Sedangkan mengenai bentuk dan warna itu hanyalah tampilan yang tak bermakna. Walupun cangkir tersebut jelek dan tak layak pakai, apakah ia mempengaruhi kualitas rasa kopi yang aku sedu untuk kalian. Ini adalah sebuah analogi manusia yang memiliki beragam bentuk fisik dan warna kulit

Oleh : Joko Riyanto NIM : 13510009 A. Definisi Okhasionalisme Okasionalisme secara etimologi bera... more Oleh : Joko Riyanto NIM : 13510009 A. Definisi Okhasionalisme Okasionalisme secara etimologi berasal dari kata dasar occasion yang artinya kesempatan. dalam kamus filsafat karangan lorens bagus, 2000. Mengatakan bahwa okasionalisme adalah berupa paham yang menyatakan bahwa jiwa dan tubuh tidak berinteraksi dalam hubungan kausalitas. Jiwa dan tubuh berhubungan pada saat-saat tertentu, di mana perisiwa tersebut dimungkinkan oleh perantara Allah. Atau dapat dikatakan bahwa jiwa tidak dapat mempengaruhi badan dan sebaliknya, badan tidak dapat mempengaruhi jiwa. Akan tetapi pada kesempatan lain terjadinya perubahan badan. Tuhan menyebabkan perubahan yang sesuai dengannya dalam jiwa dan demikian puala dapat berlaku sebaliknya, misalnya, pada saat tangan terbakar oleh api, maka Tuhan mengakibatkan rasa sakit dalam jiwanya, sebaliknya, jiwa seseorang berkehendak mengulurkan tanganya (peristiwa dalam jiwa), maka Tuhan menyebabkan bahwa tangannya itu benar-benar diulurkan. Ini tidak berarti bahwa Tuan ikut campur secara khusus dalam setiap peristiwa. Dalam hal ini Tuhan bekerja sebab penyebab menurut hokum-hukum yang tetap yang telah ditentukan satu kali untuk selamanya. Jadi, dapat dikatakan bahwa menurut paham ni Tuhan adalah sebagai sebab dari segala sebab tidak ada sebab lain. Di kalangan pemikir Islam kususnya di kalangan kalam okhasionalisme yang menduduki tempat ini yaitu al-Asy'ari, al-Ghazali, al-Baqillani, al-Juwini. Pemikiran mereka kurang lebihnya seperti yang disebutkan oleh Majid Fachry Islamic Occasionalism dan salah satu timbulnya adalah The Reaction of Islamic Scholasticism to Hellenism. Dalam okhasionalisme mempunyai ajaran metafisika atom dan aksiden.
Ilmu Ushuluddin sangatlah tidak asing di kalangan para intelektual Islam, Intelektual barat, atau... more Ilmu Ushuluddin sangatlah tidak asing di kalangan para intelektual Islam, Intelektual barat, atau akademisi. Akan tetapi ilmu ushuluddin ini akan asing dan berbahaya pada
Berjalan dalam kebenaran menjadikan manusia hidup lebih indah dan nyaman. Karena jika hidup di am... more Berjalan dalam kebenaran menjadikan manusia hidup lebih indah dan nyaman. Karena jika hidup di ambang-ambang kesalahan pastilah orang-orang seperti ini akan enggan dan enyah untuk hidup, selalu dalam perkataannya terdapat unsur sarkasme terhadap apa yang
Istilah qurban tidaklah asing di kalangan masyarakat modern. Di dalam ritual idul adha itu apa ya... more Istilah qurban tidaklah asing di kalangan masyarakat modern. Di dalam ritual idul adha itu apa yang biasa disebut udlhiyah, atau penyembelihan hewan qurban. Qurban dalam arti

Manusia adalah jenis makhluk yang memiliki potensi luar biasa dari bekal akal yang ada padanya. D... more Manusia adalah jenis makhluk yang memiliki potensi luar biasa dari bekal akal yang ada padanya. Dengan akal manusia secara terus menerus menjalani kehidupan secara dinamis, terutama perkembangan mental atau psikis. Akal menunjukkan perubahan positif (perkembangan cara berpikir) seiring pertumbuhan usia manusia. Kapasitas berpikir akan semakin kompleks ketika manusia hidup dan tumbuh di kehidupannya. Seorang balita berpikir tentang sebuah pohon, tentu tidak sama dengan seorang dewasa yang berpikir tentang pohon. Inilah yang disebut pengetahuan, subyek obyek bertemu dan terjadi interaksi subyek yang mengetahui dan obyek yang diketahui. Dalam kesatuan itu, obyek berada dalam rohani subyek sebagai dikenal. 1 Dan apakah pengethuan itu benar atau tidak inilah permasalahanya, potensi akal manusia yang secara kontinu berpikir terus menerus untuk mencari kebenaran. Kebenaran yang bisa mereka terima secara logis dan empiris atau kebenaran ilmiah. Maka perlu kita menyimak sejarah perkembangan manusia dalam mencari kebenaran yang akan kami bahas dalam makalah ini.
Uploads
Papers by Ahe joko riyanto