Papers by nurma rizqiana
Nurma Rizqiana, 1506690164, KD VI Kelas A, HG 4 Chronic Kidney Disease (CKD) merupakan penyakit d... more Nurma Rizqiana, 1506690164, KD VI Kelas A, HG 4 Chronic Kidney Disease (CKD) merupakan penyakit dengan kelainan progresif yang bersifat irreversible dan dapat menurunkan fungsi ginjal (Smeltzer et al, 2010). Dimana fungsi ginjal antara lain ialah untuk mempertahankan keseimbangan cairan dan elektrolit, mengatur keseimbangan asam basa, menghasilkan beberapa hormon seperti hormon renin yang akan aktif apabila perfusi ke ginjal tidak adekuat, menghasilkan pula hormon eritropoetin yang merangsang produksi sel darah merah, dan ekskresi sisa metabolisme seperti urea, asam urat, dan kreatinin (Martini & Nath, 2012). Pada CKD, fungsi tersebut akan terganggu sebagian atau seluruhnya. Oleh karena itu, diperlukan pemeriksaan lab dan diagnostik pada klien dengan CKD untuk melihat kondisi klien secara lebih komprehensif.
Syok merupakan suatu kondisi ketika terjadi abnormalitas pada sel. Hal ini diakibatkan oleh perfu... more Syok merupakan suatu kondisi ketika terjadi abnormalitas pada sel. Hal ini diakibatkan oleh perfusi jaringan yang tidak adekuat sehingga sel tidak dapat dipertahankan fungsinya karena terjadi hipoksia (Ignatavicius & Workman, 2013).

Sirosis hepatis merupakan salah satu penyakit hati yang muncul ketika individu mempunyai penyakit... more Sirosis hepatis merupakan salah satu penyakit hati yang muncul ketika individu mempunyai penyakit hati kronis telah mencapai tahap akhir atau tingkat keparahan yang tinggi. Menurut Perhimpunan Peneliti Hati Indonesia (2013), data dari rumah sakit umum pemerintah di Indonesia, prevalensi sirosis hepatis adalah 3,5% dari seluruh pasien dari bangsal penyakit dalam. Sementara itu, rata-rata sirosis hepatis dari seluruh pasien penyakit hati yang di rawat adalah 47,4%. Angka yang terbilang tinggi dari sebuah penyakit. Sirosis hepatis dikategorikan menjadi penyakit kronik dan dapat mengakibatkan berbagai komplikasi. LTM ini akan menguraikan mengenai sirosis hepatis dimulai dari pengertian, etiologi, komplikasi yang terjadi akibat sirosis hepatis yang terfokus kepada gangguan eliminasi urin. Sirosis hepatis merupakan salah satu penyakit kronis ditandai dengan timbulnya jaringan fibrosa yang menggantikan jaringan hati normal dan hal ini dapat mengganggu struktur serta fungsi hati (Smeltzer et al, 2010). Selain itu, pada sirosis hepatis juga terjadi pembentukan nodul (Black & Hawks, 2014). Penyakit ini umumnya identik dengan alkoholisme yang termasuk juga dalam faktor risiko primer namun, dapat juga disebabkan oleh virus hepatitis, reaksi toksik terhadap obat atau bahan kimia, obstruksi empedu, dan Non-Alcoholic Fatty Liver Disease (NAFLD) (Porth & Grossman, 2014). Menurut Smeltzer et al (2010), sirosis hepatis terbagi menjadi: 1. Sirosis alkoholik : terdapat jaringan parut yang mengelilingi daerah porta. Sisrosis tipe ini merupakan kejadian sirosis paling umum karena diakibatkan oleh konsumsi alkohol secara terus-menerus (candu) 2. Postnecrotic sirosis : berkaitan dengan penyakit hepatitis di mana terjadi penyebaran jaringan parut akibat virus hepatitis 3. Sirosis empedu : terdapat jaringan parut di sekitar saluran-saluran empedu. Kondisi ini terjadi akibat obstruksi pada saluran empedu dan infeksi. Kejadian sirosis empedu lebih jarang terjadi dibandingkan 2 kejadian sirosis di atas.
Kelompok adalah sekumpulan individu yang mempunyai hubungan satu sama lain, saling bergantung, da... more Kelompok adalah sekumpulan individu yang mempunyai hubungan satu sama lain, saling bergantung, dan mempunyai norma yang sama (Stuart, 2013). Umumnya, anggota kelompok merupakan individu yang mempunyai latar belakang berbeda. Walaupun begitu, hal ini akan membuat antar individu dalam kelompok dapat belajar satu sama lain melalui cerita atau pengalaman yang diutarakan. Pada pasien dengan gangguan jiwa, kelompok dapat dijadikan sebagai salah satu bentuk terapi yang dinamakan terapi aktivitas kelompok. Terapi ini merupakan tanggung jawab penuh seorang perawat (Keliat, B & Akemat, 2009).

Rizqiana, 1506690164, Mahasiswa FIK UI 2015 Manusia di sepanjang hidupnya melakukan pernapasan un... more Rizqiana, 1506690164, Mahasiswa FIK UI 2015 Manusia di sepanjang hidupnya melakukan pernapasan untuk memenuhi asupan oksigen yang konstan. Sistem pernapasan atau respirasi terjadi ketika udara yang berupa oksigen masuk melalui hidung menuju alveoli, kemudian oksigen tersebut mengalami difusi ke darah untuk di transportasikan ke seluruh tubuh dan mengeluarkan karbondioksida sebagai suatu produk akhir metabolisme yang akan dibuang (Black & Hawks, 2014). Sementara itu, mekanika pernapasan merupakan bidang yang menjelaskan tentang bagaimana udara dapat mengalir ke dalam paru. Hal mengenai mekanika pernapasan akan dijelaskan lebih lanjut di dalam LTM ini. Udara dapat mengalir ke dalam paru karena ada perbedaan gradien tekanan akibat perubahan volume yang terjadi dalam paru (Martini, Nath & Bartholomew, 2012). Udara cenderung mengalir dari daerah dengan tekanan tinggi ke daerah bertekanan rendah atau menuruni gradien tekanan. Aktivitas siklik otot pernapasan membuat tekanan pada alveolus dan atmosfer berbalik arah secara bergantian sehingga, udara dapat berpindah mengikuti perubahan tekanan (Sherwood, 2012). Terdapat tiga tekanan penting dalam ventilasi antara lain : 1. Tekanan atmosfer (barometrik) bernilai 760 mmHg pada ketinggian permukaan laut. 2. Tekanan intra-alveolus atau tekanan intraparu merupakan tekanan di dalam alveolus bernilai 760 mmHg ketika diseimbangkan oleh tekanan atmosfer. Ketika inhalasi, tekanan intra-aveolus bernilai 759 mmHg dan ketika ekshalasi tekanan ini bernilai 761 mmHg (Martini, Nath & Bartholomew, 2012) 3. Tekanan intrapleura merupakan tekanan yang ditimbulkan di luar paru namun terjadi di dalam thoraks. Tekanan ini lebih rendah dibanding tekanan atmosfer. Tekanan intrapleura mempunyai kisaran nilai 756 mmHg. Ketika inspirasi maksimum, tekanan intra-pleura dapat bernilai 742 mmHg (-18 mmHg) (Martini, Nath & Bartholomew, 2012). Selain tiga tekanan yang disebutkan, terdapat gradien tekanan transmural yang juga mempunyai peranan penting. Menurut Sherwood (2012), gradien tekanan

Manusia selama hidupnya akan mengalami proses pertumbuhan dan perkembangan. Hal ini dikarenakan p... more Manusia selama hidupnya akan mengalami proses pertumbuhan dan perkembangan. Hal ini dikarenakan pertumbuhan dan perkembangan merupakan proses yang dinamis. Walaupun begitu, antara pertumbuhan dan perkembangan memiliki arti yang berbeda. Pertumbuhan merupakan proses perubahan fisik dan bertambahnya ukuran yang dapat diukur secara kuantitatif seperti tinggi badan, berat badan, ukuran tulang dan gigi dan bersifat irreversible (Kozier, Erb, Berman & Synder, 2008). Proses pertumbuhan akan berlangsung hingga individu tumbuh dewasa. Pertumbuhan secara pesat terjadi pada masa prenatal, neonatal, bayi, remaja, sementara secara lambat terjadi pada masa kanak-kanak, lalu secara minim ketika telah dewasa (Kozier, Erb, Berman & Synder, 2008). Pertumbuhan mempunyai aspek perilaku yang disebut dengan perkembangan. Perkembangan berhubungan dengan adaptasi seseorang. Perkembangan merupakan peningkatan kompleksitas fungsi dan keterampilan, misalnya individu yang mengembangkan fungsi kakinya untuk berjalan dan berlari (Kozier, Erb, Berman & Synder, 2008).
6. Profesi kesehatan apa saja yang dapat berperan dalam kolaborasi tim kesehatan? Jelaskan secara... more 6. Profesi kesehatan apa saja yang dapat berperan dalam kolaborasi tim kesehatan? Jelaskan secara singkat peran setiap profesi tersebut pada setting pelayanan kesehatan individu, keluarga, dan masyarakat (kaitkan dengan video yang telah anda lihat).
Nurma Rizqiana, 1506690164, Komkes-2, Mahasiswa FIK UI 2015 Manusia sebagai makhluk sosial senant... more Nurma Rizqiana, 1506690164, Komkes-2, Mahasiswa FIK UI 2015 Manusia sebagai makhluk sosial senantiasa akan menjalin hubungan dengan manusia lainnya. Ketika menjalin hubungan tersebut, diperlukan suatu komunikasi satu sama lain. Tidak terkecuali dalam dunia kesehatan diperlukan
Book Reviews by nurma rizqiana
Uploads
Papers by nurma rizqiana
Book Reviews by nurma rizqiana