Latar Belakang: Kecemasan merupakan masalah psikososial yang dapat berdampak buruk terhadap progn... more Latar Belakang: Kecemasan merupakan masalah psikososial yang dapat berdampak buruk terhadap prognosis penyakit pasien Tujuan penelitian ini mengidentifikasi pengaruh terapi foot massage terhadap kecemasan pada pasien gagal ginjal kronis yang menjalani hemodialisa di Rumah Sakit Ulin Banjarmasin Metode: Penelitian ini menggunakan desain quasi experiment dengan metode pre-posttest with control group design. Sampel dipilih secara puposive sampling yang berpedoman kepada kriteria penelitian, Hasil: Sebanyak 40 responden telah dipilih dalam penelitian ini untuk mengikuti terapi foot message dengan karakteristik usia 46-55 tahun (72,5%), jenis kelamin laki-laki (60%), tingkat pendidikan SMA 67,5%), mayoritas responden sudah bekerja (80%) dengan lama menjalani hemodialisis < 1 tahun (67,5%). Responden yang telah diberikan terapi foot massage menunjukan penurunan skor kecemasan secara signifikan dengan nilai p 0,000. Perbedaan yang bermakna juga ditemukan antara kelompok yang diberikan t...
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh teknik pernapasan buteyko terhadap ACT (asthma... more Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh teknik pernapasan buteyko terhadap ACT (asthma control test). Jenis penelitian quasi eksperimental dengan pendekatan pretest and post test one group design ini melibatkan 14 pasien asma yang dipilih dari Poli Paru RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung dengan consecutive sampling. Kontrol asma dikumpulkan dengan menggunakan ACT secara time series. Data yang terkumpul dianalisis secara deskriptif dan inferensial dengan skala signifikansi p<0,05.Hasil penelitian menunjukkan adanya perbedaan rerata yang signifikan lebih tinggi antara skor ACT setelah diberikan teknik pernapasan buteyko (19,79±1,47) dengan skor ACT pada minggu III (17,50±1,78), minggu II (12,64±1,82), minggu I (9,57±1,95), dan pretest (7,64±1,82). Post hoc analisis menemukan skor post test minggu ke empat (19,79±1,47) signifikan lebih baik dari pada post test minggu III (17,50±1,78), minggu II (12,64±1,82), minggu I (9,57±1,95), dan pre-test (7,64±1,82) dalam meningkatkan kontrol asma. Disimpulkan bahwa ada pengaruh teknik pernapasan buteyko terhadap ACT (asthma control test). Dengan demikian, hasil penelitian ini menjadi penting sebagai bahan telaah bagi perawat di Rumah Sakit dalam upaya peningkatan kontrol asma.
Latar Belakang: Kecemasan merupakan masalah psikososial yang dapat berdampak buruk terhadap progn... more Latar Belakang: Kecemasan merupakan masalah psikososial yang dapat berdampak buruk terhadap prognosis penyakit pasien Tujuan penelitian ini mengidentifikasi pengaruh terapi foot massage terhadap kecemasan pada pasien gagal ginjal kronis yang menjalani hemodialisa di Rumah Sakit Ulin Banjarmasin Metode: Penelitian ini menggunakan desain quasi experiment dengan metode pre-posttest with control group design. Sampel dipilih secara puposive sampling yang berpedoman kepada kriteria penelitian, Hasil: Sebanyak 40 responden telah dipilih dalam penelitian ini untuk mengikuti terapi foot message dengan karakteristik usia 46-55 tahun (72,5%), jenis kelamin laki-laki (60%), tingkat pendidikan SMA 67,5%), mayoritas responden sudah bekerja (80%) dengan lama menjalani hemodialisis < 1 tahun (67,5%). Responden yang telah diberikan terapi foot massage menunjukan penurunan skor kecemasan secara signifikan dengan nilai p 0,000. Perbedaan yang bermakna juga ditemukan antara kelompok yang diberikan t...
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh teknik pernapasan buteyko terhadap ACT (asthma... more Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh teknik pernapasan buteyko terhadap ACT (asthma control test). Jenis penelitian quasi eksperimental dengan pendekatan pretest and post test one group design ini melibatkan 14 pasien asma yang dipilih dari Poli Paru RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung dengan consecutive sampling. Kontrol asma dikumpulkan dengan menggunakan ACT secara time series. Data yang terkumpul dianalisis secara deskriptif dan inferensial dengan skala signifikansi p<0,05.Hasil penelitian menunjukkan adanya perbedaan rerata yang signifikan lebih tinggi antara skor ACT setelah diberikan teknik pernapasan buteyko (19,79±1,47) dengan skor ACT pada minggu III (17,50±1,78), minggu II (12,64±1,82), minggu I (9,57±1,95), dan pretest (7,64±1,82). Post hoc analisis menemukan skor post test minggu ke empat (19,79±1,47) signifikan lebih baik dari pada post test minggu III (17,50±1,78), minggu II (12,64±1,82), minggu I (9,57±1,95), dan pre-test (7,64±1,82) dalam meningkatkan kontrol asma. Disimpulkan bahwa ada pengaruh teknik pernapasan buteyko terhadap ACT (asthma control test). Dengan demikian, hasil penelitian ini menjadi penting sebagai bahan telaah bagi perawat di Rumah Sakit dalam upaya peningkatan kontrol asma.
Uploads
Papers by mimi amaludin