Papers by AFIDA SILMI NAHDLIYAH
Tujuan dari percobaan kali ini yaitu : Mengetahui pengaruh sudut terhadap jarak terjauh dari semp... more Tujuan dari percobaan kali ini yaitu : Mengetahui pengaruh sudut terhadap jarak terjauh dari semprotan air, Mengetahui pengaruh ketinggian awal terhadap jarak terjauh dari semproton air, Mengetahui pengaruh besar kecilnya lubang terhadap jarak terjauh dari semproton air

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh toksisitas kandungan pupuk phonska terhadap p... more Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh toksisitas kandungan pupuk phonska terhadap pertumbuhan tanaman cabai. Penelitian ini dilaksanakan di GH Universitas Trunojoyo Madura pada bulan Mei sampai juni 2024. Penelitian ini menggunakan metode Rancangan Acak Kelompok dengan 2 faktor yang terdiri dari pemberian air dan komposisi dosis phonska. Tiga wadah dengan konsentrasi pupuk phonska berbeda (1:2:4) yang digunakan untuk meneliti efek toksisitas. Wadah A tidak diberi pupuk, wadah B menerima 2 gram pupuk, dan wadah C menerima 4 gram pupuk. Penyiraman dilakukan setiap pagi dan sore hari. Penelitian ini mengukur parameter pertumbuhan tanaman cabai dengan fokus pada tinggi tanaman dan warna daun pada tanaman cabai. Data yang diperoleh akan dianalisis untuk menentukan pengaruh toksisitas pupuk phonska terhadap pertumbuhan tanaman cabai. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada wadah A (kontrol), tanaman cabai tumbuh dengan warna daun yang hijau dan sehat serta tinggi rata-rata 5,45 cm. Wadah B (2 gr) laju pertumbuhan lambat, tanaman mencapai tinggi 3 cm dan lainnya mati serta warna daun berubah menjadi lebih pucat. Wadah C (4 cm) tanaman menunjukkan gejala keracunan warna daun menjadi coklat dan kering serta laju pertumbuhan yang sangat buruk hingga kematian pada hari ke-6.
Motor dan sepeda merupakan salah satu alat transportasi yang ada di seluruh dunia. Sepeda merupak... more Motor dan sepeda merupakan salah satu alat transportasi yang ada di seluruh dunia. Sepeda merupakan kendaraan yang memiliki roda dua atau tiga, dimana sepeda juga memiliki setang, tempat duduk serta sepasang pengayuh yang cara kerjanya digerakkan oleh kaki. Sepeda merupakan salah satu alat
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya, seh... more Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini guna memenuhi tugas kelompok untuk mata kuliah Filsafat Pendidikan, dengan judul "Dasar-Dasar Pengetahuan". Penulis mengucapkan terima kasih kepada dosen pengampu mata kuliah Filsafat Pendidikan, Ibu Try Hartiningsih, S.Pd, M.Pd. Juga mengucapkan terimakasih kepada teman-teman yang telah berkontribusi dalam pembuatan makalah ini. Kami menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna dikarenakan terbatasnya pengalaman dan pengetahuan yang kami miliki. Oleh karena itu kami mengharapkan segala bentuk saran serta masukan bahkan kritik yang membangun dari berbagai pihak. Kami berharap dengan adanya makalah ini semoga dapat memberikan manfaat bagi kami, pembaca, dan khususnya dalam dunia pendidikan.

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui tingkat pH pada urine, serta
mengidentifikasi adanya am... more Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui tingkat pH pada urine, serta
mengidentifikasi adanya amonia, empedu, glukosa, dan protein pada urine. Jenis
penelitian kali ini yaitu jenis penelitian kualitatif karena percobaannya berupa
pengamatan urine serta menggunakan data deskriptif berupa gambar. Hasil dari
penelitian kali ini yaitu tingkat pH urine menunjukkan angka 6 yang artinya bersifat
sedikit asam, urine mengandung amonia dikarenakan sebelum dipanaskan aroma
urine tidak begitu menyengat, namun setelah dipanaskan aroma urine begitu
menyengat. Urine tidak mengandung empedu dikarenakan tidak terdapat cincin hijau
atau pembatas urine setelah dilakukannya uji empedu. Urine tidak mengandung
glukosa dikarenakan perubahan warna pada urine setelah proses pengujian berubah
menjadi hijau yang berarti normal dan tidak mengandung glukosa. Urine tidak
mengandung protein dikarenakan perubahan warna pada urine setelah proses
pengujian berubah menjadi kuning kehijauan yang menunjukkan kondisi normal dan
tidak mengandung protein.

Penelitian ini dilakukan untuk dapat membedakan macam-macam pembuluh
darah pada ekor ikan kepala ... more Penelitian ini dilakukan untuk dapat membedakan macam-macam pembuluh
darah pada ekor ikan kepala timah. Jenis penelitian kali ini yaitu jenis penelitian
kualitatif karena menggunakan metode mengamati pembuluh darah pada ekor ikan
dan pengumpulan data nya menggunakan perbedaan pembuluh darah pada ekor ikan kepala timah yaitu ada luas penampang, kecepatan aliran darah, arah aliran darah, dan percabangan pembuluh darah. Hasil dari penelitian kali ini yaitu peredaran darah yaitu pada hewan ikan kepala timah yang diamati dengan mikroskop yaitu mempunyai perbedaan pada pembuluh darahnya. Arteri mempunyai warna merah dengan kecepatan aliran darah cepat dan vena berwarna biru dan Kecepatan aliran lambat. Terdapat lima macam pembuluh darah pada ekor ikan kepala timah diantaranya yaitu arteri, arteriole, vena, venule, dan kapiler. Macam-macam pembuluh darah tersebut memiliki perbedaannya masing-masing yaitu terletak pada luas penampang ekor kepala timah, arah aliran darah, kecepatan aliran, dan percabangan pada pembuluh darahnya.

Penelitian kali ini dilakukan untuk mengetahui perubahan yang terjadi pada
sel epidermis Rhoeo di... more Penelitian kali ini dilakukan untuk mengetahui perubahan yang terjadi pada
sel epidermis Rhoeo discolor pada keadaan sebelum plasmolisis dan setelah plasmolisis
serta untuk menganalisis faktor-faktor penyebab terjadinya plasmolisis pada sel
epidermis Rhoeo discolor. Penelitian kali ini dilakukan dengan metode penelitian
kualitatif, karena pada saat penelitian tidak terdapat perhitungan tetapi hanya
observasi atau pengamatan perubahan sel epidermis Rhoeo discolor dan perbandingan
sebelum dan setelah ditetesi air dan larutan garam (NaCl). Hasil penelitian kali ini
pada saat sebelum plasmolisis sel epidermis Rhoeo discolor tidak mengalami perubahan
sel dalam keadaan normal atau bisa jadi mengalami turgiditas tinggi . Sel epidermis
Rhoeo discolor jika ditetesi air akan mengembang sel-selnya tersusun rapat dan
berwarna ungu. Sedangkan sel epidermis Rhoeo discolor yang ditetesi larutan garam
(NaCl) akan mengalami plasmolisis dan kehilangan tekanan turgor. Plasmolisis yaitu
keadaan dimana sel mengerut dikarenakan berada pada lingkungan yang bersifat
hipertonis atau berkonsentrasi tinggi terhadap sel epidermis Rhoeo discolor, sehingga
air didalam sistem akan keluar menuju lingkungan.

Penelitian ini dilakukan untuk dapat mengetahui dan memahami sifat
membran plasma sel atau penguj... more Penelitian ini dilakukan untuk dapat mengetahui dan memahami sifat
membran plasma sel atau pengujian osmosis, prinsip transportasi pada sel dan dapat
mengidentifikasikan jenis transformasi pada sel. Penelitian kali ini dilakukan dengan
metode perendaman kentang dan wortel menggunakan tiga jenis larutan, yaitu air
murni, larutan garam, dan larutan gula. Kentang dan wortel tersebut dikupas dan
direndam selama satu jam dan dilihat perubahan yang terjadi yaitu pada perubahan
ukuran dan sifat fisiknya. Hasil dari penelitian kali ini pada perlakuan air yaitu
kentang dan wortel mengalami penambahan ukuran, warna mejadi pucat, bentuknya
memanjang, dan teksturnya mengeras. Pada perlakuan larutan garam, kentang dan
wortel mengalami penurunan ukuran, warna tidak berubah, bentuknya menyusut
dan teksturnya lembek. Pada perlakuan larutan gula kentang dan wortel mengalami
penurunan ukuran, warna berubah menjadi pekat, bentuknya menyusut, dan
teksturnya agak keras. Pada perlakuan air, air memiliki konsentrasi yang rendah,
sedangkan kentang dan wortel memiliki konsentrasi yang tinggi. Pada perlakuan
larutan garam dan larutan gula, kedua larutan tersebut memiliki konsentrasi yang
tinggi, sedangkan kentang dan wortel memiliki konsentrasi yang rendah.
Uploads
Papers by AFIDA SILMI NAHDLIYAH
mengidentifikasi adanya amonia, empedu, glukosa, dan protein pada urine. Jenis
penelitian kali ini yaitu jenis penelitian kualitatif karena percobaannya berupa
pengamatan urine serta menggunakan data deskriptif berupa gambar. Hasil dari
penelitian kali ini yaitu tingkat pH urine menunjukkan angka 6 yang artinya bersifat
sedikit asam, urine mengandung amonia dikarenakan sebelum dipanaskan aroma
urine tidak begitu menyengat, namun setelah dipanaskan aroma urine begitu
menyengat. Urine tidak mengandung empedu dikarenakan tidak terdapat cincin hijau
atau pembatas urine setelah dilakukannya uji empedu. Urine tidak mengandung
glukosa dikarenakan perubahan warna pada urine setelah proses pengujian berubah
menjadi hijau yang berarti normal dan tidak mengandung glukosa. Urine tidak
mengandung protein dikarenakan perubahan warna pada urine setelah proses
pengujian berubah menjadi kuning kehijauan yang menunjukkan kondisi normal dan
tidak mengandung protein.
darah pada ekor ikan kepala timah. Jenis penelitian kali ini yaitu jenis penelitian
kualitatif karena menggunakan metode mengamati pembuluh darah pada ekor ikan
dan pengumpulan data nya menggunakan perbedaan pembuluh darah pada ekor ikan kepala timah yaitu ada luas penampang, kecepatan aliran darah, arah aliran darah, dan percabangan pembuluh darah. Hasil dari penelitian kali ini yaitu peredaran darah yaitu pada hewan ikan kepala timah yang diamati dengan mikroskop yaitu mempunyai perbedaan pada pembuluh darahnya. Arteri mempunyai warna merah dengan kecepatan aliran darah cepat dan vena berwarna biru dan Kecepatan aliran lambat. Terdapat lima macam pembuluh darah pada ekor ikan kepala timah diantaranya yaitu arteri, arteriole, vena, venule, dan kapiler. Macam-macam pembuluh darah tersebut memiliki perbedaannya masing-masing yaitu terletak pada luas penampang ekor kepala timah, arah aliran darah, kecepatan aliran, dan percabangan pada pembuluh darahnya.
sel epidermis Rhoeo discolor pada keadaan sebelum plasmolisis dan setelah plasmolisis
serta untuk menganalisis faktor-faktor penyebab terjadinya plasmolisis pada sel
epidermis Rhoeo discolor. Penelitian kali ini dilakukan dengan metode penelitian
kualitatif, karena pada saat penelitian tidak terdapat perhitungan tetapi hanya
observasi atau pengamatan perubahan sel epidermis Rhoeo discolor dan perbandingan
sebelum dan setelah ditetesi air dan larutan garam (NaCl). Hasil penelitian kali ini
pada saat sebelum plasmolisis sel epidermis Rhoeo discolor tidak mengalami perubahan
sel dalam keadaan normal atau bisa jadi mengalami turgiditas tinggi . Sel epidermis
Rhoeo discolor jika ditetesi air akan mengembang sel-selnya tersusun rapat dan
berwarna ungu. Sedangkan sel epidermis Rhoeo discolor yang ditetesi larutan garam
(NaCl) akan mengalami plasmolisis dan kehilangan tekanan turgor. Plasmolisis yaitu
keadaan dimana sel mengerut dikarenakan berada pada lingkungan yang bersifat
hipertonis atau berkonsentrasi tinggi terhadap sel epidermis Rhoeo discolor, sehingga
air didalam sistem akan keluar menuju lingkungan.
membran plasma sel atau pengujian osmosis, prinsip transportasi pada sel dan dapat
mengidentifikasikan jenis transformasi pada sel. Penelitian kali ini dilakukan dengan
metode perendaman kentang dan wortel menggunakan tiga jenis larutan, yaitu air
murni, larutan garam, dan larutan gula. Kentang dan wortel tersebut dikupas dan
direndam selama satu jam dan dilihat perubahan yang terjadi yaitu pada perubahan
ukuran dan sifat fisiknya. Hasil dari penelitian kali ini pada perlakuan air yaitu
kentang dan wortel mengalami penambahan ukuran, warna mejadi pucat, bentuknya
memanjang, dan teksturnya mengeras. Pada perlakuan larutan garam, kentang dan
wortel mengalami penurunan ukuran, warna tidak berubah, bentuknya menyusut
dan teksturnya lembek. Pada perlakuan larutan gula kentang dan wortel mengalami
penurunan ukuran, warna berubah menjadi pekat, bentuknya menyusut, dan
teksturnya agak keras. Pada perlakuan air, air memiliki konsentrasi yang rendah,
sedangkan kentang dan wortel memiliki konsentrasi yang tinggi. Pada perlakuan
larutan garam dan larutan gula, kedua larutan tersebut memiliki konsentrasi yang
tinggi, sedangkan kentang dan wortel memiliki konsentrasi yang rendah.
mengidentifikasi adanya amonia, empedu, glukosa, dan protein pada urine. Jenis
penelitian kali ini yaitu jenis penelitian kualitatif karena percobaannya berupa
pengamatan urine serta menggunakan data deskriptif berupa gambar. Hasil dari
penelitian kali ini yaitu tingkat pH urine menunjukkan angka 6 yang artinya bersifat
sedikit asam, urine mengandung amonia dikarenakan sebelum dipanaskan aroma
urine tidak begitu menyengat, namun setelah dipanaskan aroma urine begitu
menyengat. Urine tidak mengandung empedu dikarenakan tidak terdapat cincin hijau
atau pembatas urine setelah dilakukannya uji empedu. Urine tidak mengandung
glukosa dikarenakan perubahan warna pada urine setelah proses pengujian berubah
menjadi hijau yang berarti normal dan tidak mengandung glukosa. Urine tidak
mengandung protein dikarenakan perubahan warna pada urine setelah proses
pengujian berubah menjadi kuning kehijauan yang menunjukkan kondisi normal dan
tidak mengandung protein.
darah pada ekor ikan kepala timah. Jenis penelitian kali ini yaitu jenis penelitian
kualitatif karena menggunakan metode mengamati pembuluh darah pada ekor ikan
dan pengumpulan data nya menggunakan perbedaan pembuluh darah pada ekor ikan kepala timah yaitu ada luas penampang, kecepatan aliran darah, arah aliran darah, dan percabangan pembuluh darah. Hasil dari penelitian kali ini yaitu peredaran darah yaitu pada hewan ikan kepala timah yang diamati dengan mikroskop yaitu mempunyai perbedaan pada pembuluh darahnya. Arteri mempunyai warna merah dengan kecepatan aliran darah cepat dan vena berwarna biru dan Kecepatan aliran lambat. Terdapat lima macam pembuluh darah pada ekor ikan kepala timah diantaranya yaitu arteri, arteriole, vena, venule, dan kapiler. Macam-macam pembuluh darah tersebut memiliki perbedaannya masing-masing yaitu terletak pada luas penampang ekor kepala timah, arah aliran darah, kecepatan aliran, dan percabangan pada pembuluh darahnya.
sel epidermis Rhoeo discolor pada keadaan sebelum plasmolisis dan setelah plasmolisis
serta untuk menganalisis faktor-faktor penyebab terjadinya plasmolisis pada sel
epidermis Rhoeo discolor. Penelitian kali ini dilakukan dengan metode penelitian
kualitatif, karena pada saat penelitian tidak terdapat perhitungan tetapi hanya
observasi atau pengamatan perubahan sel epidermis Rhoeo discolor dan perbandingan
sebelum dan setelah ditetesi air dan larutan garam (NaCl). Hasil penelitian kali ini
pada saat sebelum plasmolisis sel epidermis Rhoeo discolor tidak mengalami perubahan
sel dalam keadaan normal atau bisa jadi mengalami turgiditas tinggi . Sel epidermis
Rhoeo discolor jika ditetesi air akan mengembang sel-selnya tersusun rapat dan
berwarna ungu. Sedangkan sel epidermis Rhoeo discolor yang ditetesi larutan garam
(NaCl) akan mengalami plasmolisis dan kehilangan tekanan turgor. Plasmolisis yaitu
keadaan dimana sel mengerut dikarenakan berada pada lingkungan yang bersifat
hipertonis atau berkonsentrasi tinggi terhadap sel epidermis Rhoeo discolor, sehingga
air didalam sistem akan keluar menuju lingkungan.
membran plasma sel atau pengujian osmosis, prinsip transportasi pada sel dan dapat
mengidentifikasikan jenis transformasi pada sel. Penelitian kali ini dilakukan dengan
metode perendaman kentang dan wortel menggunakan tiga jenis larutan, yaitu air
murni, larutan garam, dan larutan gula. Kentang dan wortel tersebut dikupas dan
direndam selama satu jam dan dilihat perubahan yang terjadi yaitu pada perubahan
ukuran dan sifat fisiknya. Hasil dari penelitian kali ini pada perlakuan air yaitu
kentang dan wortel mengalami penambahan ukuran, warna mejadi pucat, bentuknya
memanjang, dan teksturnya mengeras. Pada perlakuan larutan garam, kentang dan
wortel mengalami penurunan ukuran, warna tidak berubah, bentuknya menyusut
dan teksturnya lembek. Pada perlakuan larutan gula kentang dan wortel mengalami
penurunan ukuran, warna berubah menjadi pekat, bentuknya menyusut, dan
teksturnya agak keras. Pada perlakuan air, air memiliki konsentrasi yang rendah,
sedangkan kentang dan wortel memiliki konsentrasi yang tinggi. Pada perlakuan
larutan garam dan larutan gula, kedua larutan tersebut memiliki konsentrasi yang
tinggi, sedangkan kentang dan wortel memiliki konsentrasi yang rendah.