ata kualitas sering terdengar, namun kadang kurang memahami hakikat yang terkandung di dalamnya. ... more ata kualitas sering terdengar, namun kadang kurang memahami hakikat yang terkandung di dalamnya. Secara konvensional, kualitas didefinisikan dengan penggambaran karakteristik langsung dari suatu produk, seperti performansi, keandalan, kemudahan dalam penggunaan, estetika dan sebagainya. Dalam era globalisasi, secara strategik kualitas didefinisikan sebagai segala sesuatu yang mampu memenuhi keinginan atau kebutuhan pelanggan (meeting the needs of customers). Keunggulan suatu produk terukur melalui tingkat kepuasan pelanggan. Karakteristik sistem kualitas modern dicirikan dalam lima aspek, yaitu: berorientasi pada pelanggan, adanya partisipasi aktif yang dipimpin oleh manajemen puncak, adanya pemahaman dari setiap orang terhadap tanggung jawab spesifik untuk berkualitas, adanya aktivitas yang berorientasi pada tindakan pencegahan kerusakan dan adanya suatu filosofi yang menganggap bahwa kualitas merupakan jalan hidup (way of life). Manajemen kualitas didefinisikan sebagai suatu cara meningkatkan performansi, secara terus menerus (continuous improvement) pada setiap level operasi atau proses, dalam setiap area fungsional dari suatu organisasi dengan menggunakan sumber daya manusia dan modal yang tersedia. Beberapa hal penting yang terkandung dalam definisi tersebut adalah adanya perencanaan kualitas, pengendalian kualitas, jaminan kualitas, dan peningkatan kualitas. Perlukah Penerapan Manajemen Kualitas? Konsep tersebut di atas dikemukakan oleh Joseph M. Juran dan W. Edward Deming yang keduanya pakar berkebangsaan Amerika Serikat. Namun konsep ini pada awalnya justru tidak laku di negaranya sendiri, justru bangsa Jepang yang mencoba menjalankannya. Paham yang dikenal di K PEN D A HU L UA N
ata kualitas sering terdengar, namun kadang kurang memahami hakikat yang terkandung di dalamnya. ... more ata kualitas sering terdengar, namun kadang kurang memahami hakikat yang terkandung di dalamnya. Secara konvensional, kualitas didefinisikan dengan penggambaran karakteristik langsung dari suatu produk, seperti performansi, keandalan, kemudahan dalam penggunaan, estetika dan sebagainya. Dalam era globalisasi, secara strategik kualitas didefinisikan sebagai segala sesuatu yang mampu memenuhi keinginan atau kebutuhan pelanggan (meeting the needs of customers). Keunggulan suatu produk terukur melalui tingkat kepuasan pelanggan. Karakteristik sistem kualitas modern dicirikan dalam lima aspek, yaitu: berorientasi pada pelanggan, adanya partisipasi aktif yang dipimpin oleh manajemen puncak, adanya pemahaman dari setiap orang terhadap tanggung jawab spesifik untuk berkualitas, adanya aktivitas yang berorientasi pada tindakan pencegahan kerusakan dan adanya suatu filosofi yang menganggap bahwa kualitas merupakan jalan hidup (way of life). Manajemen kualitas didefinisikan sebagai suatu cara meningkatkan performansi, secara terus menerus (continuous improvement) pada setiap level operasi atau proses, dalam setiap area fungsional dari suatu organisasi dengan menggunakan sumber daya manusia dan modal yang tersedia. Beberapa hal penting yang terkandung dalam definisi tersebut adalah adanya perencanaan kualitas, pengendalian kualitas, jaminan kualitas, dan peningkatan kualitas. Perlukah Penerapan Manajemen Kualitas? Konsep tersebut di atas dikemukakan oleh Joseph M. Juran dan W. Edward Deming yang keduanya pakar berkebangsaan Amerika Serikat. Namun konsep ini pada awalnya justru tidak laku di negaranya sendiri, justru bangsa Jepang yang mencoba menjalankannya. Paham yang dikenal di K PEN D A HU L UA N
Uploads
Papers by Dito Laksmana