Jurnal Muara Ilmu Sosial, Humaniora, dan Seni, Oct 14, 2019
Saat ini fenomena demam idola kian menyemarak di Indonesia. Semakin tinggi tingkat pengidolaan se... more Saat ini fenomena demam idola kian menyemarak di Indonesia. Semakin tinggi tingkat pengidolaan seseorang, maka semakin tinggi juga tingkat keterlibatan dengan sosok yang di idolakan. Semakin individu mengidolakan atau terlibat dengan sosok yang di idolakan maka semakin besar pula keintiman (intimacy) yang diimajinasikan terhadap sosok idola tersebut. Ketika individu menjadikan selebriti fokus utama hidupnya, maka disfungsi akan terbentuk. Beberapa individu akan membentuk hubungan khayalan dengan selebriti idola mereka dan akhirnya mengarah ke obsesi virtual terhadap selebriti idola. Obsesi inilah yang akhirnya dikenal dengan istilah celebrity worship (McCutcheon,Maltby, & Houran, 2003). Beberapa penelitian menunjukkan celebrity worship dikaitkan dengan traits para penggemar yang patologis, negatif dan menyimpang, kinerja dan keterampilan belajar yang rendah, selfesteem yang rendah dan memiliki kesulitan dalam membentuk identitasnya, psyhological well-being yang rendah. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui peranan cognitive flexibility, self-esteem, loneliness, terhadap celebrity worship pada remaja. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan analisis multiple regresi. Sampel penelitian ini remaja berjumlah 630 orang dengan usia 10-24 tahun yang memiliki tokoh selebriti idola. Teknik pengambilan sampel menggunakan teknik non-probability sampling, yakni purposive sampling. Penelitian ini dilakukan dengan metode kuantitatif. yaitu dengan cara menyebar kuesioner penelitian kepada partisipan yang memenuhi kriteria. Dalam penelitian ini, peneliti mengadaptasi instrument pengumpulan data, yaitu celebrity attitude scale (CAS) 22 item, cognitive flexibility scale 12 item, Rosenberg Self Esteem Scale (RSES)10 item dan UCLA loneliness scale 20 item. Hasil penelitian ini menunjukkan adanya peranan dari cognitive flexibility, selfesteem, loneliness, usia dan jenis kelamin sebagai data demografi terhadap celebrity worship pada remaja dengan nilai R 2 sebesar 12,1%. Secara parsial, terdapat dua variabel yang berperan positif terhadap celebrity worship, yaitu variabel cognitive flexibility, dan variabel loneliness.
Uploads
Papers by Sri Tiatri