
Sunar Wibowo
More than 30 years of experience in dealing with human issues, focusing on 'how to' knowledge rather than 'why' understanding. Exposures to various experiences: employed professional, training, consultancy, running own business bring to key fundamental question: 'what life is'.
less
Related Authors
Anggalia Putri
University of Indonesia
Zulfandi Khalfani
University Of Syiah Kuala
Vinsensio Dugis
Universitas Airlangga
Hizkia Yosias Polimpung
Monash University (Malaysia)
Ziyad Falahi
University of Indonesia
Uploads
Papers by Sunar Wibowo
This paper tries to view ethical dimension of any academic research, by stressing the rational background, rather than just compliance to any ethical standards.
Drafts by Sunar Wibowo
Dalam perkembangan nasional maupun terutama internasional, masalah yang tidak dapat dihindari adalah globalisasi dengan munculnya lembaga-lembaga regional baru (AFTA, APC, WTO) yang mempengaruhi dinamika ekonomi Indonesia, yang pada dasarnya mau tidak mau memaksa Indonesia membuka diri terhadap pasar global (Pangestu & Malarangeng, 1997). Implikasi dari keterbukaan ini antara lain adalah kemampuan daya saing Indonesia, yang unsur paling pentingnya tentu saja adalah kualitas manusianya. Globalisasi memang menjadi hal yang tidak terhindarkan. Secara teoritis dan sebagaimana digembar-gemborkan oleh para pendukung globalisasi, kebebasan berusaha (liberalisasi ekonomi), demokratisasi dan penghargaan pada hak asasi manusia diharapkan menjadi sisi positip dari globalisasi itu.
Psikologi berperan besar meskipun tidak sendirian dalam meningkatkan kesuksesan pembangunan Indonesia di masa depan.
This paper tries to view ethical dimension of any academic research, by stressing the rational background, rather than just compliance to any ethical standards.
Dalam perkembangan nasional maupun terutama internasional, masalah yang tidak dapat dihindari adalah globalisasi dengan munculnya lembaga-lembaga regional baru (AFTA, APC, WTO) yang mempengaruhi dinamika ekonomi Indonesia, yang pada dasarnya mau tidak mau memaksa Indonesia membuka diri terhadap pasar global (Pangestu & Malarangeng, 1997). Implikasi dari keterbukaan ini antara lain adalah kemampuan daya saing Indonesia, yang unsur paling pentingnya tentu saja adalah kualitas manusianya. Globalisasi memang menjadi hal yang tidak terhindarkan. Secara teoritis dan sebagaimana digembar-gemborkan oleh para pendukung globalisasi, kebebasan berusaha (liberalisasi ekonomi), demokratisasi dan penghargaan pada hak asasi manusia diharapkan menjadi sisi positip dari globalisasi itu.
Psikologi berperan besar meskipun tidak sendirian dalam meningkatkan kesuksesan pembangunan Indonesia di masa depan.