Pertumbuhan ekonomi Indonesia menunjukkan geliat positif sejak tahun 2000 serta memunculkan masya... more Pertumbuhan ekonomi Indonesia menunjukkan geliat positif sejak tahun 2000 serta memunculkan masyarakat kelas menengah yang pertumbuhannya sekitar 9 juta warga setiap tahunnya. Bila dilihat dari produk domestik bruto per kapita pada tahun 2012 yang mencapai 3850 USD, diperkirakan bahwa sekitar 60 % penduduk Indonesia berada di kelas menengah. Kategori kelas menengah, menurut Bank Dunia, adalah mereka yang membelanjakan uangnya sebesar 2 dolar sampai 20 dolar AS per hari. Kenaikan pendapatan per kapita masyarakat rupanya didukung oleh pola konsumsi masyarakat sendiri. Perilaku konsumtif masyarakat menjadi gaya hidup yang cenderung serba sama terjadi di berbagai wilayah Nusantara. Sifat konsumerisme di kelas menengah Indonesia akan menaikkan pendapatan domestik bruto yang besar, sehingga ekonomi yang ekspansif akan terjadi. Sektor yang mengalami peningkatan konsumsi antara lain di bidang tourism, informasi teknologi, fashion, property, culinary. Konsumsi masyarakat kelas menengah menyumbang 70 persen dari pertumbuhan ekonomi diharapkan menggerakkan perekonomian Indonesia agar terus bertumbuh. Laporan Bank Dunia menyebutkan, jumlah kelas menengah di Indonesia saat ini sekitar 56,5 persen dari total jumlah penduduk. Menurut Sensus Penduduk 2010, penduduk Indonesia berjumlah 237,6 juta. Dengan demikian jumlah kelas menengah dengan pengeluaran per hari 2 dolar AS (sekitar Rp. 18.000,-) sampai dengan 20 dolar AS (sekitar Rp.180.000,-) tidak kurang dari 134 juta penduduk Indonesia. Dari 134 juta orang jumlah kelas menangah, sekitar 14 juta orang masuk ke dalam rata-rata pengeluaran 6 dolar sampai 20 dolar AS per hari. Sebanyak 68 persen atau sekitar 91 juta orang lainnya merupakan kelas menengah bawah, dengan pengeluaran 2-4 dolar AS per hari. Sumber : Bank Indonesia Biaya konsumsi masyarakat kelas ekonomi menengah Indonesia tergolong cukup besar. Belanja pakaian dan alas kaki tahun 2010 mencapai Rp.113,4 triliun. Belanja rumah tangga dan jasa sebesar Rp.194,4 triliun, belanja di luar negeri Rp.50 triliun, dan biaya transportasi Rp. 283,6 triliun. Sumber : Data BPS 2010 Melihat betapa pentingnya peran kelas menengah dalam perekonomian Indonesia dewasa ini juga dilihat dari tingkat konsumsinya yang begitu tinggi, sektor transportasi mulai menggarap pasar kelas menengah ini. Industri otomotif bermunculan di Indonesia. Pabrikan asing mulai berinvestasi di Indonesia. Namun yang perlu disadari adalah pembangunan infrastruktur belum terlalu berkembang. Akibatnya kemacetan tak terelakkan di beberapa daerah di Indonesia, tidak hanya ibukota Jakarta. Industri Transportasi Publik Darat, Udara, dan Laut juga berlomba-lomba menawarkan pelayanan terbaik. Khususnya di Industri Transportasi Publik Darat selain menghadapi kemungkinan peluang usaha, juga menghadapi ancaman dari berbagai sektor.
Pertumbuhan ekonomi Indonesia menunjukkan geliat positif sejak tahun 2000 serta memunculkan masya... more Pertumbuhan ekonomi Indonesia menunjukkan geliat positif sejak tahun 2000 serta memunculkan masyarakat kelas menengah yang pertumbuhannya sekitar 9 juta warga setiap tahunnya. Bila dilihat dari produk domestik bruto per kapita pada tahun 2012 yang mencapai 3850 USD, diperkirakan bahwa sekitar 60 % penduduk Indonesia berada di kelas menengah. Kategori kelas menengah, menurut Bank Dunia, adalah mereka yang membelanjakan uangnya sebesar 2 dolar sampai 20 dolar AS per hari. Kenaikan pendapatan per kapita masyarakat rupanya didukung oleh pola konsumsi masyarakat sendiri. Perilaku konsumtif masyarakat menjadi gaya hidup yang cenderung serba sama terjadi di berbagai wilayah Nusantara. Sifat konsumerisme di kelas menengah Indonesia akan menaikkan pendapatan domestik bruto yang besar, sehingga ekonomi yang ekspansif akan terjadi. Sektor yang mengalami peningkatan konsumsi antara lain di bidang tourism, informasi teknologi, fashion, property, culinary. Konsumsi masyarakat kelas menengah menyumbang 70 persen dari pertumbuhan ekonomi diharapkan menggerakkan perekonomian Indonesia agar terus bertumbuh. Laporan Bank Dunia menyebutkan, jumlah kelas menengah di Indonesia saat ini sekitar 56,5 persen dari total jumlah penduduk. Menurut Sensus Penduduk 2010, penduduk Indonesia berjumlah 237,6 juta. Dengan demikian jumlah kelas menengah dengan pengeluaran per hari 2 dolar AS (sekitar Rp. 18.000,-) sampai dengan 20 dolar AS (sekitar Rp.180.000,-) tidak kurang dari 134 juta penduduk Indonesia. Dari 134 juta orang jumlah kelas menangah, sekitar 14 juta orang masuk ke dalam rata-rata pengeluaran 6 dolar sampai 20 dolar AS per hari. Sebanyak 68 persen atau sekitar 91 juta orang lainnya merupakan kelas menengah bawah, dengan pengeluaran 2-4 dolar AS per hari. Sumber : Bank Indonesia Biaya konsumsi masyarakat kelas ekonomi menengah Indonesia tergolong cukup besar. Belanja pakaian dan alas kaki tahun 2010 mencapai Rp.113,4 triliun. Belanja rumah tangga dan jasa sebesar Rp.194,4 triliun, belanja di luar negeri Rp.50 triliun, dan biaya transportasi Rp. 283,6 triliun. Sumber : Data BPS 2010 Melihat betapa pentingnya peran kelas menengah dalam perekonomian Indonesia dewasa ini juga dilihat dari tingkat konsumsinya yang begitu tinggi, sektor transportasi mulai menggarap pasar kelas menengah ini. Industri otomotif bermunculan di Indonesia. Pabrikan asing mulai berinvestasi di Indonesia. Namun yang perlu disadari adalah pembangunan infrastruktur belum terlalu berkembang. Akibatnya kemacetan tak terelakkan di beberapa daerah di Indonesia, tidak hanya ibukota Jakarta. Industri Transportasi Publik Darat, Udara, dan Laut juga berlomba-lomba menawarkan pelayanan terbaik. Khususnya di Industri Transportasi Publik Darat selain menghadapi kemungkinan peluang usaha, juga menghadapi ancaman dari berbagai sektor.
Uploads
Papers by izza hasyim