Papers by Adha Panca Wardanu

Teknologi Pangan : Media Informasi dan Komunikasi Ilmiah Teknologi Pertanian
The implementation of Good Manufaturing Practice (GMP) to the business group Wida Mantolo is aimi... more The implementation of Good Manufaturing Practice (GMP) to the business group Wida Mantolo is aiming at improving the knowledge and understanding the people who get involved in small industry about standardized production process as an effort to improve the quality and competitiveness of the products. Technology Transfer Method through particular trainings was used to solve the problem. The trainings, which were given to the business group Wida Mantolo, were related to a good way to produce a product and implement it in both system and process so that the products produced by Wida Mantolo business group could be improved in term of quality and competitiveness. This community service was divided into three phases, which are, preparation, implementation, and monitoring. Result of training showed that trainees' knowladge and understanding increased. It was proven by the trainees' capability to identify and independently assess the GMP based on its production standard. Also, they were able to implement particular aspects in GMP. The implementation of GMP rule showed improvement which was from 49.9 to 52.9.

Teknologi Pangan dan Gizi berisi tentang hasil penelitian yang dilakukan oleh akademisi dan penel... more Teknologi Pangan dan Gizi berisi tentang hasil penelitian yang dilakukan oleh akademisi dan peneliti dari perguruan tinggi dan litbang diseluruh Indonesia baik yang tergabung sebagai anggota Perhimpunan Ahli Teknologi Pangan dan Gizi maupun tidak., dalam bidang teknologi pangan yang terfokus pada pemanfaatan kearifan pangan lokal. Kontribusi artikel yang diseminarkan berasal dari Institut Harapannya prosiding ini dapat menjadi salah satu jawaban atas kebutuhan masyarakat khususnya dalam mengakselerasi terwujudnya ketahanan pangan dan gizi. v Penghargaan yang setinggi-tingginya kami sampaikan kepada para peserta yang telah berkontribusi dalam kegiatan seminar nasional ini. Demikian, kami harapkan sumbangsih keilmuan ini dapat memberikan manfaat bagi perkembangan ilmu dan teknologi pangan, utamanya pada pengembangan sumber daya lokal untuk ketahanan pangan dan gizi Secara khusus, sebagai Ketua Panitia, saya mengucapkan banyak terima kasih kepada Universitas Tanjunpura yang mendukung penuh kegiatan ini, demikian juga PATPI Cabang Pontianak, POLNEP, dan POLTEQ yang ikut serta memberikan dukungan terhadap penyelenggaraan seminar nasional Teknologi Pangan dan Gizi ini. Usaha yang sungguh-sungguh oleh tim panitia dan pihak-pihak lainnya sehingga proseding ini dapat hadir memberikan kontribusi dalam pengayaan ilmu teknologi pangan. Ucapan terima kasih kepada semua pihak yang telah bekerja keras sehingga dapat terlaksananya Seminar Nasional Teknologi Pangan dan diselesaikannya proseding ini. Mengawali sambutan ini, terlebih dahulu Saya ingin mengajak hadirin sekalian untuk bersama-sama memanjatkan puji syukur kepada Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat rahmat, taufik dan hidayah-Nya lah maka pada pagi ini kita semua dapat menghadiri acara Pembukaan Seminar Nasional "Teknologi Pangan dan Gizi" dengan tema Peningkatan Sumber Daya Lokal Untuk Akselerasi Ketahanan Pangan Dan Gizi yang yang penyelenggaraannya bekerjasama dengan PATPI Cabang Pontianak Tahun 2019 ini. Saya menyampaikan penghargaan yang setinggitingginya kepada semua yang telah berkenan hadir pada kegiatan ini khususnya kepada para Pembicara dan peserta dari luar Kalimantan Barat, semoga bisa memberikan vii kontribusi terhadap hasil seminar ini sehingga bermanfaat khususnya dalam Pembangunan Pangan di Kalimantan Barat. Hadirin yang berbahagia. Tingkat konsumsi penduduk Kalimantan Barat Tahun 2018 masih berada di bawah Angka Kecukupan Gizi (AKG) yaitu untuk konsumsi Energi baru mencapai 1.838 Kkal/Kap/Hari (91,90 % dari Angka Kecukupan Energi/AKE), dan konsumsi protein yang sudah mencapai 56,72 gram/kap/hari (109,08 % dari Angka Kecukupan Protein/AKP). Untuk Kabupaten/Kota konsumsi energi kecuali Kab. Kayong Utara dan Kab. Sambas, semua Kab/Kota juga masih berada di bawah AKE. Sedangkan konsumsi Protein hanya 3 Kab/Kota di Kalbar yang berada di bawah AKP yaitu Kab.Sanggau, Kab. Sintang, dan Kab. Kapuas Hulu, sementara Kab/Kota lainnya sudah melampaui AKP. Komposisi konsumsi pangan penduduk kita masih didominasi oleh kelompok pangan padi-padian terutama beras. Di sisi lain konsumsi kelompok sayur dan buah, pangan hewani, umbi-umbian, Buah/biji berminyak, dan kacangkacangan masih perlu ditingkatkan. Nilai kualitas keseimbangan pola konsumsi penduduk Kalimantan Barat yang digambarkan dengan Skor PPH Tahun 2018 baru mencapai 82,86. Untuk Kabupaten/Kota tahun 2018 Skor PPH tertinggi (91,97) yaitu di Kab. Kayong Utara sedangkan yang terendah (73,22) yaitu di Kab. Kapuas Hulu. Untuk itu Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat telah mentargetkan di viii akhir tahun 2023 skor PPH Kalimantan Barat bisa ditingkatkan menjadi 92,00. Hadirin yang berbahagia. Upaya perbaikan pola konsumsi tentu perlu didukung dengan upaya penyediaannya. Dan untuk kemandirian penyediaannya selayaknya kita mengedepankan pemanfaatan sumber daya lokal. Hal ini sejalan dengan Tema Seminar Nasional ini yaitu "Peningkatan Sumber Daya Lokal untuk Akselerasi Ketahanan Pangan dan Gizi". Untuk itu strategi yang patut dan layak dikembangkan di masyarakat adalah melalui "Pemanfaatan Pekarangan" sebagai sumber pemenuhan gizi keluarga secara mandiri. Sampai saat ini di Kalimantan Barat sudah ditumbuhkan sebanyak 555 kelompok Kawasan Rumah Pangan Lestari (KRPL). Untuk itu Provinsi dan Kabupaten/Kota perlu terus menumbuhkan lebih banyak lagi Kawasan pemanfaatan pekarangan ini sehingga semakin dirasakan manfaatnya oleh masyarakat. Hadirin yang berbahagia. Upaya untuk meningkatkan pemanfaatan sumber daya lokal khususnya untuk penyediaan pangan sudah sejak lama dilakukan, tetapi kenyataannya tidak banyak perubahan di masyarakat yang kita rasakan. Hal ini tidak terlepas dari ketersediaan bahan bakunya yang masih terbatas yang berdampak pada harganya menjadi lebih tinggi dan teknologi pengolahan pangannya yang masih terbatas serta rendahnya daya terima masyarakat. Oleh sebab itu ini menjadi tantangan ix tersendiri bagi Para Ahli Teknologi Pangan baik akademisi maupun peneliti untuk terus mengembangkan Teknologi Pangan yang lebih efektif dan efisien yang hasilnya bisa diterima oleh masyarakat. Hasil-hasil Penelitian dan Kajian yang sudah dihasilkan para Peneliti dan Perguruan Tinggi hendaknya dapat terus dikembangkan tidak saja memperhatikan aspek teknis tetapi juga memperhatikan aspek ekonomi, sosial budaya dan daya terima masyarakat. Dan hasil-hasil penelitian ini hendaknya tidak hanya berhenti menjadi sebuah karya ilmiah saja tetapi dapat disosialisasikan untuk diterapkan di masyarakat. Seminar Nasional ini tentu saja memberikan harapan yang besar bagi Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat untuk dapat melahirkan Inovasi-inovasi cerdas di bidang Teknologi Pangan. Dan kehadiran para ahli teknologi pangan dan gizi yang diwadahi dalam organisasi Perhimpunan Ahli Teknologi Pangan dan Gizi tentu saja akan membawa para Ahli Teknologi Pangan untuk lebih fokus dalam membangun sinergi dengan Pemerintah khususnya Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat. Kepada Pengurus PATPI Cabang Pontianak yang akan dilantik saya ucapkan selamat, semoga dapat mengemban tugasnya dengan baik. Hadirin yang berbahagia. Demikianlah beberapa hal pokok yang dapat saya sampaikan dalam kesempatan ini. Selanjutnya dengan mengucapkan : x Bismillahirrohmanirrohim, Seminar Nasional "Teknologi Pangan dan Gizi" dengan tema Peningkatan Sumber Daya Lokal Untuk Akselerasi Ketahanan Pangan Dan Gizi saya nyatakan dibuka. Selamat melakukan Seminar, semoga mendapatkan hasil yang baik untuk Masyarakat khususnya di Kalimantan Barat. Assalamu alaikum Warahmatullahiwabarokatuh Selamat pagi dan Salam damai Sejahtera bagi kita semua. GUBERNUR KALIMANTAN BARAT H. SUTARMIDJI, SH, M.HUM. xi SAMBUTAN KETUA PATPI Pangan merupakan kunci penting dalam pengembangan suatu daerah atau Negara. Oleh karena itu, "Peningkatan Sumber Daya Lokal untuk Akselerasi Ketahanan Pangan Dan Gizi" merupakan tema yang diangkat pada seminar nasional Teknologi Pangan dan Gizi yang di selenggarakan oleh Universitas Tanjungpura dan Perhimpunan Ahli Teknologi Pangan dan Gizi Cabang Pontianak. yang dilaksanakan pada tanggal 25 Juli 2019. Pada penyelenggaraan ini sekaligus pelantikan pengrus PATPI Cabang Pontianak Periode 2019-2023. Kegiatan seminar ini juga didukung oleh POLNEP dan POLTEQ. Ketahanan pangan, kemandirian pangan dan kedaulatan pangan merupakan ketiga hal yang saling berkaitan satu sama lain. Indonesia sebagai negara tropis dan umumnya merupakan daerah subur memiliki sumber daya alam hayati yang berlimpah. Oleh karena itu, harapan untuk mencapai ketahanan pangan, kemandirian pangan dan kedaulatan pangan bukanlah suatu hal yang mustahil untuk dicapai. Sentuhan ilmu dan teknologi pangan serta pengembangan media informasi merupakan suatu upaya untuk percepatan peningkatan ketrampilan sumberdaya manusia khususnya masyarakat pengguna sebagai bentuk hilirisasi teknologi pangan. Kegiatan ini bermaksud menjembatani berbagai pihak yang meliputi A-B-G (Academic, Businessman, Government) untuk saling bersinergi demi terwujudnya ketahanan pangan xii secara nasional dan daerah, khususnya di Propinsi Kalimantan Barat. Secara khusus, saya sebagai Ketuan PATPI Cabang Pontianak Periode 2019-2023 mengucapkan terimakasih kepada Universitas Tanjungpura, untuk diperkenankan menjadi mitra penyelnggara kegiatan seminar teknologi pangan ini. Tujuan dari kegiatan ini adalah mewujudkan visi dan misi untuk membangun komitmen para anggota dan profesi bidang teknologi pangan melalui bentuk pengembangan kompetensi keprofesian serta pemanfaatan teknologi bidang pangan, memenuhi kebutuhan pemangku kepentingan (stakeholder) di bidang teknologi pangan dan mempublikasikan hasil penelitian dan hasil hilirisasi teknologi pangan dan gizi. Oleh karena itu kritik dan saran untuk penyempurnaan pelaksanaan ke depan sangat kami harapkan. Akhir kata sayai berharap dan berserah diri kepada Tuhan Yang Maha Esa, semoga seluruh rangkaian kegiatan Seminar Nasional "Teknologi Pangan dan Gizi" ini berjalan dengan lancar sesuai dengan harapan kita bersama. Amin Pontianak, Juli 2019 Ketua PATPI Cabang Pontianak Dr. Ir. Yohana S.Kusuma Dewi, MP xiii NARASUMBER Inovasi Teknologi Pengolahan Pangan Lokal untuk Meningkatkan Daya Saing Produk Prof. Dr. Ir. Umar Santoso Pendahuluan (Kebutuhan pangan) Kebutuhan pangan global sangat besar dan selalu meningkat sejalan dengan jumlah penduduk meningkat. Sekarang ini populasi dunia sekitar 7,6 milyar, pada tahun 2030 diprediksi menjadi 8,5 milyar dan tahun 2050 menjadi 9,7 milyar dengan kebutuhan pangan 70% lebih banyak dari sekarang (The World Bank, 2016). Indonesia merupakan negara dengan jumlah populasi terbesar ke-4 di dunia. Saat ini penduduk Indonesia sekitar 269 juta jiwa, diprediksi tahun 2050 menjadi lebih dari 300 juta jiwa, Karenanya usaha pemenuhan kebutuhan pangan ke depan menjadi tantangan makin berat. Hal yang menguntungkan bagi Indonesia adalah memiliki biodiversitas yang sangat besar (nomer 3 di dunia setelah Brazil dan Colombia). Biodiversitas yang besar ini mencerminkan...
Conference Presentations by Adha Panca Wardanu

Prosiding Seminar Teknologi Pangan dan Gizi, 2019
Tujuan dari penelitian ini adalah mengidentifikasi faktor-faktor yang berpengaruh terhadap upaya ... more Tujuan dari penelitian ini adalah mengidentifikasi faktor-faktor yang berpengaruh terhadap upaya pengembangan unit usaha pengolahan terasi udang di desa Pagar mentimun kabupaten Ketapang. Penelitian menggunakan metode survey yaitu pengamatan langsung dilapangan dengan mewawancarai responden. Pengambilan sampel dilakukan secara purposive sampling untuk produsen dan lembaga pendukung, metode accidental untuk konsumen. Metode analisis dilakukan secara deskriptif kuantitatif dalam bentuk pembobotan dan rataan skor, sedangkan analisis strategi dilakukan dengan analisis matriks internal factor evaluation, matriks eksternal factor evaluation, matriks internal-eksternal, serta matriks strengths, weaknesses, opportunities, dan threats. Hasil penelitian ini menyatakan bahwa faktor kekuatan dalam upaya pengembangan agroindustri terasi udang di desa Pagar mentimun yaitu tersedianya tenaga kerja yang cukup dengan skor 0.636, sedangkan faktor kelemahan terletak pada ketersediaan bahan baku dengan skor 0.200. Kemudian faktor peluang yaitu perkembangan teknologi dan informasi sebagai media promosi dengan skor 0.549, sedangkan faktor yang menjadi ancaman terbesar adalah cuaca dengan nilai 0.301. Strategi yang dapat dilakukan untuk pengembangan agroindustri terasi udang di desa pagar mentimun berdasarkan analisis IE yaitu hold and maintain dengan beberapa alterantif strategi prioritas berdasarkan analisis QSPM yaitu menjadikan produk terasi udang sebagai produk unggulan, meningkatkan stok bahan baku, memanfaatkan kemajuan teknologi informasi dalam kegiatan pemasaran, memperbaiki desain dan jenis kemasan produk, melakukan pendampingan UMKM di bidang manajemen keuangan, dan memperkuat kelembagaan unit pengolahan terasi Udang.
Teaching Documents by Adha Panca Wardanu
Uploads
Papers by Adha Panca Wardanu
Conference Presentations by Adha Panca Wardanu
Teaching Documents by Adha Panca Wardanu