Papers by Abdul R A S Y I D Zarta
The utilization of traditional medicine and treatment within the community of Kutai Kartanegara, ... more The utilization of traditional medicine and treatment within the community of Kutai Kartanegara, East Kalimantan, Indonesia is characterized by a wide range of practices. Medicinal plant extracts containing secondary metabolites, possessing diverse molecular structures and biological activities, exhibit promising potential for the development of medicines targeting various diseases. Phenolic compounds, present in plants, exhibit numerous biological effects, including antioxidant and antimicrobial properties. These secondary metabolite compounds play a crucial role in safeguarding against disease-induced damage. Nek Kara (Dillenia excelsa (Jack) Martelli ex. Gilg), a forest plant, has been traditionally employed by the local population for the treatment of diabetes. The objective of this study is to investigate the biological activities of the ethanol extract derived from Nek Kara leaves. The analysis encompasses the examination of phytochemical content, toxicity, as well as antioxidant and antimicrobial activities of the extract. The antioxidant activity is assessed through DPPH (1,1-diphenyl-2-picrylhydrazyl) scavenging activity using a spectrophotometer, while toxicity is determined via the BSLT (Brine Shrimp Lethality Test). The antimicrobial activity is evaluated using the diffusion method. The findings reveal the presence of phytochemical content, such as alkaloids, flavonoids, tannins, and steroids, within the ethanol extract derived from Nek Kara leaves. The BSLT results indicate the absence of toxic bioactivities in the ethanol extract. Furthermore, the Nek Kara leaf extract demonstrates potent antioxidant activity and exhibits inhibitory effects on the growth of bacterial and fungal colonies.
GSC Biological and Pharmaceutical Sciences, 2023
The utilization of traditional medicine and treatment within the community of Kutai Kartanegara, ... more The utilization of traditional medicine and treatment within the community of Kutai Kartanegara, East Kalimantan, Indonesia is characterized by a wide range of practices. Medicinal plant extracts containing secondary metabolites, possessing diverse molecular structures and biological activities, exhibit promising potential for the development of medicines targeting various diseases. Phenolic compounds, present in plants, exhibit numerous biological effects, including antioxidant and antimicrobial properties. These secondary metabolite compounds play a crucial role in safeguarding against disease-induced damage. Nek Kara (Dillenia excelsa (Jack) Martelli ex. Gilg), a forest plant, has been traditionally employed by the local population for the treatment of diabetes. The objective of this study is to investigate the biological activities of the ethanol extract derived from Nek Kara leaves. The analysis encompasses the examination of phytochemical content, toxicity, as well as antioxidant and antimicrobial activities of the extract. The antioxidant activity is assessed through DPPH (1,1-diphenyl-2-picrylhydrazyl) scavenging activity using a spectrophotometer, while toxicity is determined via the BSLT (Brine Shrimp Lethality Test). The antimicrobial activity is evaluated using the diffusion method. The findings reveal the presence of phytochemical content, such as alkaloids, flavonoids, tannins, and steroids, within the ethanol extract derived from Nek Kara leaves. The BSLT results indicate the absence of toxic bioactivities in the ethanol extract. Furthermore, the Nek Kara leaf extract demonstrates potent antioxidant activity and exhibits inhibitory effects on the growth of bacterial and fungal colonies.
Buletin Loupe, 2019
Indonesia memiliki hutan tropis yang kaya akan beraneka ragam tumbuhan yang dapat digunakan sebag... more Indonesia memiliki hutan tropis yang kaya akan beraneka ragam tumbuhan yang dapat digunakan sebagai obat tradisional, mulai dari akar, batang, daun, sampai buah semuanya mempunyai nilai yang besar dan dapat digunakan sebagai obat untuk kesehatan serta berasal dari berbagai suku yang berada di Indonesia. Senyawa antimikroba didefinisikan sebagai senyawa biologis atau kimia yang dapat menghambat pertumbuhan dan aktivitas mikroba. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bioaktivitas anti bakteri ekstrak etanol (C 2 H 6 O) dari tiga jenis tumbuhan Pulutan (Urena lobata L), Kadamba (M. speciosa) dan Buah Ketitir (Brucea javanica L. Merr). terhadap bakteri Streptococcuss mutans dan Escherichia coli. Metode pengujian antibakteri dilakukan dengan metode difusi agar sumuran dengan modifikasi dengan menggunakan ekstrak etanol. Ekstrak etanol tumbuhan obat pulutan (Urena lobata L), kadamba (Mitragyna spesiosa), dan buah ketitir (Brucea javanica L. Merr) memberikan penghambatan lemah sampai dengan kuat terhadap pertumbuhan bakteri Escherichia coli dan Streptococcuss mutans. Konsentrasi ekstrak etanol 200 (µg/well) memberikan penghambatan dengan klasifikasi kuat.
ABSTRAK
PENGEMBANGAN POTENSI BUMDES BERSAMA SEBAGAI
LEMBAGA EKONOMI KAWASAN PERDESAAN
MELALUI :... more ABSTRAK
PENGEMBANGAN POTENSI BUMDES BERSAMA SEBAGAI
LEMBAGA EKONOMI KAWASAN PERDESAAN
MELALUI :
KREASI PRODUKSI BRIKET ARANG KAYU SEBAGAI INNOVASI BIOENERGI TERBARUKAN
Penulisan karya tulis ini bertujuan untuk memaparkan pentingnya sumber energi alternatif terbarukan berupa briket arang kayu yang kami produksi sebagai substitusi dan pilihan akan langka dan mahalnya gas LPG yang saat ini sedang diperlukan masyarakat luas. Tidak hanya untuk kebutuhan rumah tangga tetapi untuk keperluan industri UKM dan berpotensi untuk dikembangkan skala eksport. Melimpahnya limbah kayu di Kalimantan memicu kami untuk melakukan inovasi dan kreasi yang kiranya bermanfaat buat kita semua. Bersama dengan penulisan ini kami berusaha memaparkan potensi bisnis yang bisa dikembangkan sehingga ada investor yang tertarik di bidang produksi bahan energi alternatif terbarukan dari lingkungan sekitar kita.
Dalam penyajian karya tulis ini bahwa produk yang kami hasilkan fokus pada limbah kayu khususnya limbah akar dan batang kayu ulin. Ulin (Eusideroxylon zwageri Teijsm & Binn.) atau disebut juga dengan bulian atau kayu besi adalah pohon berkayu dan merupakan tanaman khas Kalimantan[1] .Ulin adalah jenis pohon asli Indonesia (indigenous tree species) yang digolongkan ke dalam suku Lauraceae. Ulin memiliki tinggi pohon umumnya 30,35 m, diameter setinggi dada (dbh) 60-120 cm. Batang lurus berbanir, tajuk berbentuk bulat dan rapat serta memiliki percabangan yang mendatar.[2]
Karya tulis yang kami sajikan lebih berkonsentrasi pada peluang usaha /bisnisnya, namun data-data kami didukung pihak akademisi lokal dari 2 perguruan tinggi negeri di daerah. Salah satu hasil laboratorium dari Politani menyebutkan bahwa briket arang kayu ulin yang kami hasilkan mempunyai nilai Kalori 4.670 – 5.500, Carbon 630 – 700%, Kadar Air 12%, Sulphur 0.4%, Ash 4.00%.
Kata Kunci: Kualitas briket arang kayu; limbah kayu; ulin
Kualitas air sungai di sekitar tambang batubara 100% atau 36 parameter air masih memenuhi baku mu... more Kualitas air sungai di sekitar tambang batubara 100% atau 36 parameter air masih memenuhi baku mutu lingkungan air permukaan kelas II. Perlunya perhatian adanya beberapa parameter seperti tembaga, sulfida (H2S), kesadahan, phosphat dengan tingkat kekritisan 60-99% yang mendekati batas baku mutu lingkungan. Sungai Separi Besar, Nilai indeks pencemaran Sungai Separi Besar diperoleh sebesar 0,771, Sungai Separi Anak sebesar 0,712 dan Sungai Tanjakan Kecil sebesar 0,746 dengan kategori status mutu air sungai masih menenuhi baku mutu (kondisi baik). Nilai Indeks Kualitas Air untuk Indeks Kualitas Lingkungan Hidup untuk sungai di sekitar kawasan tambang secara umum termasuk dalam kriteria sangat baik
JURNAL AGRIMENT
This research is based on the background that oil palm plantations are a form of community farmin... more This research is based on the background that oil palm plantations are a form of community farming that cultivates oil palm plants with production in the form of fresh fruit bunches (FFB) as one of their sources of livelihood, although investment in oil palm plantations requires a relatively long period of time compared to oil palm plantations. with other plantation commodities. The purpose of this study was to determine the oil palm farming business in Saliki Village based on FFB production and palm oil prices. The data collection method used in this study is a qualitative method, which is a research that is used if the research factors cannot be quantified or cannot be calculated so that the variables cannot be expressed with numbers such as perceptions, opinions, assumptions and so on. According to qualitative research theory, in order for the research to be of really high quality, the data collected must be complete, namely primary data and secondary data. From the results of th...
Karakteristik Indonesia sebagai negara kepulauan yang terletak di daerah tropis dengan curah hu... more Karakteristik Indonesia sebagai negara kepulauan yang terletak di daerah tropis dengan curah hujan cukup besar sehingga memungkinkan semua jenis kehidupan flora-fauna dapat tumbuh subur di Indonesia merupakan sebuah potensi yang sangat besar untuk dikembangkan dari berbagai kepentingan dalam kehidupan manusia, baik untuk kepentingan ilmu pengetahuan, ekonomi, sosial, budaya, maupun kesehatan. Ngaung ( Ficus obscura Blume) merupakan salah satu tumbuhan yang tumbuh di area hutan yang digunakan sebagai tanaman obat yang terdapat di wilayah Kabupaten Kutai Kartanegara provinsi Kalimantan Timur. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bioaktivitas antioksidan dan antibakteri dari kulit ngaung beserta kandungan fitokimia dan toksisitas. Hasil penelitian memberikan hasil bahwa ekstrak kulit kayu ngaung (Ficus obscura Blume) memiliki kandungan senyawa fitokimia diantaranya flavonoid, saponin, alkaloid, triterpenoid dan steroid. Ekstrak kulit kayu ngaung bersifat toksik dengan LC50 709...
Buletin Poltanesa
His study aims to analyze the extent to which a mixture of wood waste and used newsprint can be u... more His study aims to analyze the extent to which a mixture of wood waste and used newsprint can be used as raw material for making paper.This study used a completely randomized design with two replications. where the treatment given is a mixture composition between waste wood pulp and old newsprint pulp, each consisting of 0 : 100% (A), 30% 70% (B), 50% : 50% (C), 70% : 30% (D) and 100% : 0% (E) of oven-dry weight of pulp per sheet of paperThe physical properties of paper pulp tested in the form of tear index, tensile index, crack index and folding resistance significantly affect the composition of the mixture of wood waste and used newsprint.The value of tear index, tensile index and folding resistance tend to decrease with the increase in the percentage of used newsprint to the composition of the mixture, while the value of the crack index increases. Wood waste and used newsprint can be used as raw materials in pulp and paper manufacture, especially in the treatment of mixed composi...
Buletin Poltanesa
Kualitas pelaporan belum sepenuhnya memenuhi Pedoman Kepmen LH Nomor 45/2005 terutama format lapo... more Kualitas pelaporan belum sepenuhnya memenuhi Pedoman Kepmen LH Nomor 45/2005 terutama format laporan dan subtansi pelaporan. Realisasi jenis dampak yang wajib dikelola dan dipantau kategori “baik”. Tingkat capaian implementasi kegiatan pengelolaan dan pemantauan dampak lingkungan pada kategori “cukup baik” Implementasi pengelolaan dan pemantauan lingkungan belum optimal disebabkan oleh permasalahan koordinasi dan komitmen perusahaan, fokus kebijakan sektoral (PHPL dan Proper), jadwal dan kapasitas laboratorium, kapasitas pengetahuan dan kompetensi staf serta tidak ada umpan balik/koreksi. Penilaian pelaksanaan RKL-RPL oleh Instansi Lingkungan Hidup belum optimal disebabkan oleh permasalahan jumlah, kapasitas pengetahuan dan kompetensi staff. Evaluasi terhadap beberapa dampak hasil pemantauan masih memenuhi ketentuan/standar ilmiah. laju erosi kategori “Kelas III” atau “TBE sedang”. Kualitas air sungai sebesar 93,33% kategori “memenuhi BML” dan 6,67% kategori “telah melampaui BML”. ...
Cemerlang yang diberikan kepada penulis pada tahun 2013-2015. 7. Direktorat Jenderal Pendidikan T... more Cemerlang yang diberikan kepada penulis pada tahun 2013-2015. 7. Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (DIKTI) melalui Program Disertasi Doktor (PDD) atas bantuan dana penelitian yang diberikan. 8. Pimpinan Politeknik Pertanian Negeri Samarinda beserta jajaran dan rekan sejawat atas dukungan yang diberikan. 9. Rekan-rekan dan mitra kerja di Laboratorium atas kontribusi, jalinan kerja sama serta kebersamaannya selama penelitian. 10. Seluruh rekan-rekan mahasiswa/I di Program Studi Doktor Ilmu Kehutanan Universitas Mulawarman, kebersamaan dan persahabatan yang terjalin dengan baik selama ini. Dengan mengharap ridho dari Allah SWT., semoga amal dan ibadah yang dilakukan bernilai ibadah dan mendapat balasan pahala yang berlipat ganda di isi Allah SWT. Segala kekurangan dan ketidaksempurnaan yang terdapat pada disertasi ini diharapkan tidak mengurangi makna dan manfaat yang terkandung di dalamnya. Semoga karya ini dapat bermanfaat dalam menunjang khasanah keilmuan dan pengetahuan bagi kita semua. Semoga Allah SWT., senantiasa melindungi dan melimpahkan rahmat serta hidayah-Nya dalam setiap langkah kita. Amin.
GSC Biological and Pharmaceutical Sciences, 2020
Indonesian forests are one of the richest ecosystems in the world. Secondary metabolites with mol... more Indonesian forests are one of the richest ecosystems in the world. Secondary metabolites with molecular structures and various biological activities of medicinal plant extracts have excellent potential to be developed into medicines of various diseases. Phenolic compounds found in plants have many biological effects including antioxidants and antimicrobials. Secondary metabolite compounds play a protective role against damage caused by disease. Traditional medicine and treatment among the people of Kutai Kartanegara is very diverse and has been widely used. Type of Tapak Leman (Hippobroma longiflora (L) G. Don) is one type of forest plants have been used as a medicinal plant by Ethnic Kutai with the efficacy of treatment of kidney stones and increase of stamina or vitality. The aim of study is to investigate the biological activity of Tapak Leman forest type that had been used as medicine. The leaves of the plant samples were extracted using ethanol and then extracts tested phytochemical content, toxicity, biological activity of antioxidant and antimicrobial. Testing of antioxidant activity by spectrophotometric method using DPPH (1,1-diphenyl-2picrylhydrazyl), the level of toxicity using by BSLT (Brine Shrimp Lethality Test), and antimicrobials by diffusion method. The results showed is Tapak Leman type has a phytochemical content of alkaloids, flavonoids, tannins, saponis and steroids. Type of Tapak Leman properties is toxic, has strong antioxidant and strong on fungi.
Biodiversitas, 2018
The Indonesian forest is one of the most species-rich ecosystems in the world. Within such forest... more The Indonesian forest is one of the most species-rich ecosystems in the world. Within such forests are plant species with secondary metabolites that have novel molecular structure and diverse biological activity with excellent potential to be used medicinally in prevention and cure of various diseases afflicting humans. Plant materials often contain various forms of antioxidants. Phenolic compounds found in plants have many biological effects. Flavonoids and other phenolics play a protective role against metabolic damage caused by disease and environmental stressors. The communities of Kutai Kartanegara in East Kalimantan Indonesia are representative of many traditional peoples who have evolved ways of treating human ailment and disease by use of specific plants sourced from their forests. The purpose of the research described in this paper was to identify significant medicinal plant species used by the Kutai ethnic community and to prepare extracts from these plants, mainly from the leaves, and to evaluate the extracts for bioactivity; namely by general identification of secondary metabolites, and by estimation of their antioxidant activity, toxicity, and antibacterial activity. Samples of ten plant species, used medicinally by the Kutai community, were extracted using ethanol solvent. Assay of antioxidant activity was carried out by the spectrophotometric method using DPPH (1,1-diphenyl-2-picrylhydrazyl radical) as the control. The degree of toxicity of the extracts was determined by the BSLT (Brine Shrimp Lethality Test) while anti-bacterial activity was evaluated using an in vitro assay of growth inhibition of cultures of the bacterium Escherichia coli. The result showed that nine of the plant species had strong antioxidant activity (IC50); extracts of two of the species were very toxic, while one other was toxic; and at least eight of the species had extracts that exhibited anti-bacterial activity. The phytochemical compounds identified in several of the ten species included flavonoids, tannins, saponins, steroids, triterpenoids, and alkaloids.
Buletin Loupe
Indonesia memiliki hutan tropis yang kaya akan beraneka ragam tumbuhan yang dapat digunakan sebag... more Indonesia memiliki hutan tropis yang kaya akan beraneka ragam tumbuhan yang dapat digunakan sebagai obat tradisional, mulai dari akar, batang, daun, sampai buah semuanya mempunyai nilai yang besar dan dapat digunakan sebagai obat untuk kesehatan serta berasal dari berbagai suku yang berada di Indonesia. Senyawa antimikroba didefinisikan sebagai senyawa biologis atau kimia yang dapat menghambat pertumbuhan dan aktivitas mikroba. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bioaktivitas anti bakteri ekstrak etanol (C2H6O) dari tiga jenis tumbuhan Pulutan (Urena lobata L), Kadamba (M. speciosa) dan Buah Ketitir (Brucea javanica L. Merr). terhadap bakteri Streptococcuss mutans dan Escherichia coli. Metode pengujian antibakteri dilakukan dengan metode difusi agar sumuran dengan modifikasi dengan menggunakan ekstrak etanol. Ekstrak etanol tumbuhan obat pulutan (Urena lobata L), kadamba (Mitragyna spesiosa), dan buah ketitir (Brucea javanica L. Merr) memberikan penghambatan lemah sam...
agriTECH
Calamus ornatus Bl., locally known as rotan mantang or rotan seuti is one of the commercial ratta... more Calamus ornatus Bl., locally known as rotan mantang or rotan seuti is one of the commercial rattan species growing in the forests of East Borneo. Its fruit is edible, like the fruits of other species of rattan, and it has been used by the local people as traditional medicine to treat stomachache or toothache. Until recently, there has not been any study investigating the benefits of the fruit for medicinal or other purposes. This research aimed to discover the bio-activity potentials of Calamus ornatus Bl. fruits by identifying its toxicity level and antibacterial potentials. The parts of the fruit (pericarp, flesh, and seed) were extracted using ethanol as solvent to extract samples. The toxicity was analyzed by using the Brine Shrimp Lethality Test (BSLT) method while the antibacterial activity was tested using a well diffusion method. Low toxicity was found in the flesh, whereas the pericarp and the seed were non-toxic. Antibacterial activity against Escherichia coli was found in...
Journal of Tropical Pharmacy and Chemistry
The bioactivity of some species of rattan fruit has been previously studied and it was found that... more The bioactivity of some species of rattan fruit has been previously studied and it was found that it has potential antioxidant agents. This study was conducted to determine the antioxidant content in three species of edible rattan fruit, namely Calamus manan Miq., Calamus ornatus Bl. and Calamus caesius Bl by using the DPPH method, whereby the test was carried out on the pericarp, flesh, and seeds of each fruit. The research findings revealed that phytochemical compounds, i.e. flavonoids, tannins, and triterpenoids are found almost in all parts of the fruit, while steroid is not found in any of the three species of the fruit. The antioxidant activity found in the fruit of C. caesius Bl is strong, meanwhile the antioxidant activity in the fruit of C. manan Miq only strong in its pericarp and seeds, but it is moderate in its flesh. The antioxidant activity found in the fruit of C. ornatus Bl. is strong in its pericarp and seeds, but it is moderate in its flesh. Therefore, these three species of rattan fruit are potential as antioxidant agents.
The bioactivity of some species of rattan fruit has been previously studied and it was found that... more The bioactivity of some species of rattan fruit has been previously studied and it was found that it has potential antioxidant agents. This study was conducted to determine the antioxidant content in three species of edible rattan fruit, namely Calamus manan Miq., Calamus ornatus Bl. and Calamus caesius Bl by using the DPPH method, whereby the test was carried out on the pericarp, flesh, and seeds of each fruit. The research findings revealed that phytochemical compounds, i.e. flavonoids, tannins, and triterpenoids are found almost in all parts of the fruit, while steroid is not found in any of the three species of the fruit. The antioxidant activity found in the fruit of C. caesius Bl is strong, meanwhile the antioxidant activity in the fruit of C. manan Miq only strong in its pericarp and seeds, but it is moderate in its flesh. The antioxidant activity found in the fruit of C. ornatus Bl. is strong in its pericarp and seeds, but it is moderate in its flesh. Therefore, these three species of rattan fruit are potential as antioxidant agents.
Uploads
Papers by Abdul R A S Y I D Zarta
PENGEMBANGAN POTENSI BUMDES BERSAMA SEBAGAI
LEMBAGA EKONOMI KAWASAN PERDESAAN
MELALUI :
KREASI PRODUKSI BRIKET ARANG KAYU SEBAGAI INNOVASI BIOENERGI TERBARUKAN
Penulisan karya tulis ini bertujuan untuk memaparkan pentingnya sumber energi alternatif terbarukan berupa briket arang kayu yang kami produksi sebagai substitusi dan pilihan akan langka dan mahalnya gas LPG yang saat ini sedang diperlukan masyarakat luas. Tidak hanya untuk kebutuhan rumah tangga tetapi untuk keperluan industri UKM dan berpotensi untuk dikembangkan skala eksport. Melimpahnya limbah kayu di Kalimantan memicu kami untuk melakukan inovasi dan kreasi yang kiranya bermanfaat buat kita semua. Bersama dengan penulisan ini kami berusaha memaparkan potensi bisnis yang bisa dikembangkan sehingga ada investor yang tertarik di bidang produksi bahan energi alternatif terbarukan dari lingkungan sekitar kita.
Dalam penyajian karya tulis ini bahwa produk yang kami hasilkan fokus pada limbah kayu khususnya limbah akar dan batang kayu ulin. Ulin (Eusideroxylon zwageri Teijsm & Binn.) atau disebut juga dengan bulian atau kayu besi adalah pohon berkayu dan merupakan tanaman khas Kalimantan[1] .Ulin adalah jenis pohon asli Indonesia (indigenous tree species) yang digolongkan ke dalam suku Lauraceae. Ulin memiliki tinggi pohon umumnya 30,35 m, diameter setinggi dada (dbh) 60-120 cm. Batang lurus berbanir, tajuk berbentuk bulat dan rapat serta memiliki percabangan yang mendatar.[2]
Karya tulis yang kami sajikan lebih berkonsentrasi pada peluang usaha /bisnisnya, namun data-data kami didukung pihak akademisi lokal dari 2 perguruan tinggi negeri di daerah. Salah satu hasil laboratorium dari Politani menyebutkan bahwa briket arang kayu ulin yang kami hasilkan mempunyai nilai Kalori 4.670 – 5.500, Carbon 630 – 700%, Kadar Air 12%, Sulphur 0.4%, Ash 4.00%.
Kata Kunci: Kualitas briket arang kayu; limbah kayu; ulin
PENGEMBANGAN POTENSI BUMDES BERSAMA SEBAGAI
LEMBAGA EKONOMI KAWASAN PERDESAAN
MELALUI :
KREASI PRODUKSI BRIKET ARANG KAYU SEBAGAI INNOVASI BIOENERGI TERBARUKAN
Penulisan karya tulis ini bertujuan untuk memaparkan pentingnya sumber energi alternatif terbarukan berupa briket arang kayu yang kami produksi sebagai substitusi dan pilihan akan langka dan mahalnya gas LPG yang saat ini sedang diperlukan masyarakat luas. Tidak hanya untuk kebutuhan rumah tangga tetapi untuk keperluan industri UKM dan berpotensi untuk dikembangkan skala eksport. Melimpahnya limbah kayu di Kalimantan memicu kami untuk melakukan inovasi dan kreasi yang kiranya bermanfaat buat kita semua. Bersama dengan penulisan ini kami berusaha memaparkan potensi bisnis yang bisa dikembangkan sehingga ada investor yang tertarik di bidang produksi bahan energi alternatif terbarukan dari lingkungan sekitar kita.
Dalam penyajian karya tulis ini bahwa produk yang kami hasilkan fokus pada limbah kayu khususnya limbah akar dan batang kayu ulin. Ulin (Eusideroxylon zwageri Teijsm & Binn.) atau disebut juga dengan bulian atau kayu besi adalah pohon berkayu dan merupakan tanaman khas Kalimantan[1] .Ulin adalah jenis pohon asli Indonesia (indigenous tree species) yang digolongkan ke dalam suku Lauraceae. Ulin memiliki tinggi pohon umumnya 30,35 m, diameter setinggi dada (dbh) 60-120 cm. Batang lurus berbanir, tajuk berbentuk bulat dan rapat serta memiliki percabangan yang mendatar.[2]
Karya tulis yang kami sajikan lebih berkonsentrasi pada peluang usaha /bisnisnya, namun data-data kami didukung pihak akademisi lokal dari 2 perguruan tinggi negeri di daerah. Salah satu hasil laboratorium dari Politani menyebutkan bahwa briket arang kayu ulin yang kami hasilkan mempunyai nilai Kalori 4.670 – 5.500, Carbon 630 – 700%, Kadar Air 12%, Sulphur 0.4%, Ash 4.00%.
Kata Kunci: Kualitas briket arang kayu; limbah kayu; ulin