Conference Presentations by Angga Marditama Sultan Sufanir

The purpose of this research is to compare 2 (two) methods i.e. Mechanistics and Semi-analytical ... more The purpose of this research is to compare 2 (two) methods i.e. Mechanistics and Semi-analytical in analyzes the flexible pavement structures of Indonesian freeway toll road and to calculate the overlay thickness required, based on the deflection data using Falling Weight Deflectometer (FWD) equipment. From the deflection data, Resilient Moduli in each layer can be determined by using the Mechanistics method i.e. the Everseries Computer Program. These results were then compared to the calculation results using the semi-analytical method i.e. AASHTO 1993. The result of Resilient Moduli in each layer shows that those values could identify the weakness layer in the pavement structure, indicated by the lower value of Moduli. The calculation using analytical method showed that the overlay needed was slightly higher than that calculated by semi-analytical method. This means that the analytical method could analyze the "total"deterioration of generated in the pavement structure.

Zona Selamat Sekolah (ZoSS) adalah lokasi di ruas jalan tertentu yang merupakan zona kecepatan be... more Zona Selamat Sekolah (ZoSS) adalah lokasi di ruas jalan tertentu yang merupakan zona kecepatan berbasis waktu untuk mengatur kecepatan kendaraan di lingkungan tingkat sekolah dasar yang berfungsi melindungi pejalan kaki anak sekolah dari bahaya kecelakaan lalu lintas dengan mengontrol kecepatan kendaraan yang melewatinya. Evaluasi keefektifan ZoSS mengacu pada metode Peraturan No: SK 3236/AJ 403/DRJD/2006 tentang Uji Coba Penerapan Zona Selamat Sekolah dengan melakukan pengamatan di ZoSS SDN Baros Mandiri 4 Cimahi pada jalan HMS Mintaredja, SH (Jalan Raya Baros) sebagai jalan arteri sekunder, 2 lajur 2 arah tak terbagi terhadap (1) perilaku siswa saat menyeberang, (2) karakteristik pengantar, (3) kecepatan lalu lintas, analisis menggunakan metode statistik Uji Z dengan membandingkan nilai Zhitung dengan nilai Ztabel dengan tingkat kesalahan 5%, (4) volume lalu lintas yang kaitannya dengan VCR dan tingkat pelayanan jalan (level of service) menggunakan MKJI 1997, dan (5) persepsi pengguna jalan dengan menggunakan metode induktif dengan analisis deskriptif. Hasil studi menunjukkan bahwa karakteristik perilaku penyeberang jalan dalam kondisi ‘selamat’, kecepatan kendaraan dalam kondisi ‘selamat’, VCR 0,67 dengan LOS B, karakteristik perilaku pengantar dalam kondisi ‘tidak selamat’. Dari keempat karakteristik penilaian, terdapat 1 karakteristik yang tidak selamat yaitu Perilaku Pengantar, sehingga disimpulkan ZoSS SDN Baros Mandiri 4 Cimahi belum efektif dan perlu perbaikan terhadap implementasi ZoSS. Serta 70 % responden tidak mengetahui mengenai ZoSS sehingga seringkali responden salah dalam memperlakukan ZoSS dalam berlalu lintas, oleh sebab itu perlu dilakukan sosialisasi yang lebih intensif terhadap masyarakat sekitar terkait dengan ZoSS yang akan dibangun.
Kata Kunci : Zona Selamat Sekolah (ZoSS), Karakteristik Penyeberang Jalan, Kecepatan Kendaraan, Karakteristik Pengantar, VCR, Level Of Service (LOS)

Fasilitas parkir adalah lokasi yang ditentukan sebagai tempat pemberhentian kendaraan yang tidak ... more Fasilitas parkir adalah lokasi yang ditentukan sebagai tempat pemberhentian kendaraan yang tidak bersifat sementara untuk melakukan kegiatan pada suatu kurun waktu. Berdasarkan tempat dimana kendaraan melakukan parkir, fasilitas parkir dibedakan menjadi fasilitas parkir luar badan jalan dimana tempat parkir kendaraan dibuat khusus berupa taman parkir atau gedung parkir, dan fasilitas parkir pada badan jalan dimana tempat parkir kendaraan menggunakan sebagian badan jalan. Fasilitas parkir pada badan jalan menyebabkan berkurangnya kapasitas suatu jalan, hal ini terjadi pada Jalan Kepatihan dan Jalan Dalem Kaum di Kota Bandung. Berdasarkan analisis menggunakan Manual Kapasitas Jalan Indonesia (MKJI 1997), Jalan Kepatihan dan Jalan Dalem Kaum merupakan jalan perkotaan tipe satu arah (2/1) dengan kapasitas 1.444 smp/jam, akibat adanya fasilitas parkir pada badan jalan maka kapasitasnya berkurang menjadi 1.093 smp/jam. Untuk mempertahankan kapasitas Jalan Kepatihan dan Jalan Dalem Kaum maka perlu merubah fasilitas parkir pada badan jalan menjadi fasilitas parkir luar badan jalan sesuai Pedoman Perencanaan dan Pengoperasian Fasilitas Parkir Dirjen Perhubungan Darat 1998, dengan cara merelokasi parkir kendaraan ke gedung parkir Alun-alun Bandung yang memiliki kapasitas parkir maksimum 334 mobil dan 751 motor, serta gedung parkir King’s Shopping Center yang memiliki kapasitas parkir maksimum 363 mobil dan 729 motor.
Kata Kunci: Fasilitas parkir, Fasilitas parkir luar badan jalan, Fasilitas parkir pada badan jalan, Kapasitas jalan, Kapasitas parkir.

Kota Bandung secara struktur pelayanan ruang kotanya terbagi dalam beberapa satuan pengembangan k... more Kota Bandung secara struktur pelayanan ruang kotanya terbagi dalam beberapa satuan pengembangan kota dan salah satunya adalah Setrasari. Kawasan yang diteliti ini memiliki empat kecamatan didalamnya dengan aktifitas yang heterogen dan sistem jaringan jalan yang cenderung berpola grid. Dalam perkembangan jaringan jalan tampak permasalahan lalu lintas khususnya kelambatan dan waktu tempuh yang lama menjadi fenomena umum baik di jam sibuk maupun jam antaranya. Tampak kondisi geometrik simpang diprediksi menjadi salah satu penyebab dari menurunnya kinerja layanan prasarana transportasi di kawasan Setrasari ini.
Penelitian ini diawali dengan melakukan kompilasi data sekunder yang dibutuhkan, terkait dengan informasi berbasis peta jaringan jalan di kota Bandung. Langkah selanjutnya adalah melakukan kalibrasi geometrik simpang dan analisis data geometrik sehingga menghasilkan pangkalan data tentang kondisi kesesuaian geometrik simpang. Tahap berikutnya adalah melakukan analisa kinerja lalu lintas yang menghasilkan profil kecepatan sebagai dasar untuk menghitung pengaruh yang ditimbulkan terhadap lingkungan jalan di area penelitian.
Kesimpulan dari penelitian ini adalah kondisi tidak sesuainya geometrik simpang terbukti memberikan dampak negatif terhadap kinerja jalan khususnya kinerja simpang. Jika memperhatikan jumlah simpang yang tidak sesuai dengan ketentuan minimum yang disyaratkan oleh Kementerian Pekerjaan Umum berada pada kisaran 35% dari keseluruhan simpang yang ada di SPK Setrasari. Maka akan memberikan dampak menurunnya kecepatan kendaraan sebesar 7% di ruas jalan utama dan mendorong meningkatnya massa polutan terlarut dalam udara sebesar 1,1% yang berarti mengakibatkan menurunnya kualitas lingkungan jalan di SPK Setrasari.
Kata Kunci : prasarana, geometrik simpang, kecepatan kendaraan, polutan
Papers by Angga Marditama Sultan Sufanir

PUSJATAN, 2014
Kota Bandung secara struktur pelayanan ruang kotanya terbagi dalam beberapa satuan pengembangan k... more Kota Bandung secara struktur pelayanan ruang kotanya terbagi dalam beberapa satuan pengembangan kota dan salah satunya adalah Setrasari. Kawasan yang diteliti ini memiliki empat kecamatan didalamnya dengan aktifitas yang heterogen dan sistem jaringan jalan yang cenderung berpola grid. Dalam perkembangan jaringan jalan tampak permasalahan lalu lintas khususnya kelambatan dan waktu tempuh yang lama menjadi fenomena umum baik di jam sibuk maupun jam antaranya. Tampak kondisi geometrik simpang diprediksi menjadi salah satu penyebab dari menurunnya kinerja layanan prasarana transportasi di kawasan Setrasari ini. Penelitian ini diawali dengan melakukan kompilasi data sekunder yang dibutuhkan, terkait dengan informasi berbasis peta jaringan jalan di kota Bandung. Langkah selanjutnya adalah melakukan kalibrasi geometrik simpang dan analisis data geometrik sehingga menghasilkan pangkalan data tentang kondisi kesesuaian geometrik simpang. Tahap berikutnya adalah melakukan analisa kinerja lalu lintas yang menghasilkan profil kecepatan sebagai dasar untuk menghitung pengaruh yang ditimbulkan terhadap lingkungan jalan di area penelitian. Kesimpulan dari penelitian ini adalah kondisi tidak sesuainya geometrik simpang terbukti memberikan dampak negatif terhadap kinerja jalan khususnya kinerja simpang. Jika memperhatikan jumlah simpang yang tidak sesuai dengan ketentuan minimum yang disyaratkan oleh Kementerian Pekerjaan Umum berada pada kisaran 35% dari keseluruhan simpang yang ada di SPK Setrasari. Maka akan memberikan dampak menurunnya kecepatan kendaraan sebesar 7% di ruas jalan utama dan mendorong meningkatnya massa polutan terlarut dalam udara sebesar 1,1% yang berarti mengakibatkan menurunnya kualitas lingkungan jalan di SPK Setrasari. Kata Kunci : prasarana, geometrik simpang, kecepatan kendaraan, polutan

Terdapat beberapa jalan di Kota Bandung yang tidak dapat mengakomodasi kemunculan bus TransMetro ... more Terdapat beberapa jalan di Kota Bandung yang tidak dapat mengakomodasi kemunculan bus TransMetro Bandung (TMB). Hal ini menimbulkan kemacetan jalan yang disebabkan berkurangnya ruangjalan untuk kendaraan lain, juga menyulitkan pengendara bus TMB terutama pada saat berbelok dibeberapa persimpangan jalan seperti yang terjadi di persimpangan jalan di daerah Sarijadi. Pemeriksaankondisi geometrik pada simpang jalan di Sarijadi ini mengacu pada beberapa pedoman diantaranya Pd.T-18-2004-B dan RSNI T-14-2004 dipakai untuk memeriksa karakteristik fungsi jalan yang ditinjau,kelas jalan dan dimensi kendaraan maksimum yang diijinkan. Selanjutnya untuk mengetahui jenislintasan belokan bus TMB digunakan pedoman Pt. T-02-2002-B yang digunakan juga sebagai pedomanuntuk pemotongan sudut apabila dibutuhkan perbaikan. Untuk menghitung panjang dan lebar perbaikanjalan digunakan pedoman Bina Marga tahun 1992 tentang Standar Perencanaan Geometrik Untuk JalanPerkotaan dan peraturan Departemen Perhubungan...

Gardu Tol Otomatis (GTO) adalah gardu tol khusus kendaraan kecil dengan tinggi maksimum 2,1 meter... more Gardu Tol Otomatis (GTO) adalah gardu tol khusus kendaraan kecil dengan tinggi maksimum 2,1 meter yang mekanisme pembayarannya secara otomatis menggunakan e-Toll Card. Teknologi GTO dikembangkan untuk memberikan kemudahan, kenyamanan, dan kelancaran transaksi di gerbang tol sehingga akan meningkatkan pelayanan kepada pengguna. Modernisasi sistem pembayaran di gerbang tol ini diharapkan mampu mempercepat waktu transaksi sehingga menjadi solusi masalah antrian pada gerbang tol. Menurut Permen PU No. 16/PRT/M/2014 tentang Standar Pelayanan Minimal (SPM) Jalan Tol tertulis bahwa kecepataan transaksi rata-rata GTO untuk gardu tol transaksi yaitu maksimal 5 detik untuk setiap kendaraan. Penelitian ini dilakukan pada tahun 2016 dengan tujuan untuk mengetahui efektivitas GTO Buah Batu ditinjau dari kecepatan transaksi rata-rata sesuai SPM Jalan Tol, dimana PT. Jasa Marga (Persero) Tbk telah menerapkan 1 GTO dari 4 gardu yang terpasang. Setelah dilakukan pengamatan, didapat hasil sebanyak 30...

Rekayasa Sipil, 2017
Arterial, collector, and local are the hierarchy of road function in urban areas. Each of them is... more Arterial, collector, and local are the hierarchy of road function in urban areas. Each of them is composed by primary and secondary road network. Certain road functions have certain criterion. Those criterion help in determining the type of design vehicle. Dimensionals and turning radius of the design vehicle are related to road geometric, i.e. the lane width and the widening of horizontal curve and intersection. The aim of this research is to check the suitability of road function criterion with the intersection geometric condition at Dipatiukur and Hasanuddin streets in Bandung. Those streets are chosen because they experience a change of the design vehicle dimension. Dipatiukur street has a secondary collector function, while Hasanuddin street has a secondary local function. Pd.T-18-2004-B, the guideline about a determination of road function classification in urban areas, stated that bus is not permitted to get through a local secondary road. In fact, DAMRI bus line 7 can get through Hasanuddin street. The result of checking the suitability of road function criterion can be seen from both design speed and the width of the road. If the vehicle designed is a car, it can be concluded that those two streets meet the requirements. Meanwhile, the result of checking the intersection geometric condition shows that the turning radius, entering sight distance, and the path for a bus are not appropriate with Pt.T 02-2002-B guideline about a Geometric Intersection Designing Procedure and a Geometric Designing Procedure for Inter-Urban Road Numb. 038/TBM/1997.

The purpose of this research is to compare 2 (two) methods i.e. Mechanistics and Semi-analytical ... more The purpose of this research is to compare 2 (two) methods i.e. Mechanistics and Semi-analytical in analyzes the flexible pavement structures of Indonesian freeway toll road and to calculate the overlay thickness required, based on the deflection data using Falling Weight Deflectometer (FWD) equipment. From the deflection data, Resilient Moduli in each layer can be determined by using the Mechanistics method i.e. the Everseries Computer Program. These results were then compared to the calculation results using the semi-analytical method i.e. AASHTO 1993. The result of Resilient Moduli in each layer shows that those values could identify the weakness layer in the pavement structure, indicated by the lower value of Moduli. The calculation using analytical method showed that the overlay needed was slightly higher than that calculated by semi-analytical method. This means that the analytical method could analyze the “total”deterioration of generated in the pavement structure.

Perencanaan geometrik jalan merupakan salah satu persyaratan dari perencanaan jalan.Perencanaan i... more Perencanaan geometrik jalan merupakan salah satu persyaratan dari perencanaan jalan.Perencanaan ini merupakan rancangan arah dan visualisasi dari trase jalan agar jalan memenuhi persyaratan keselamatan, keamanan, kenyamanan, dan keefisienan.Dituntut ketelitian dan akurasi tinggi dalam perencanaannya.Salah satu cara yang mungkin dilakukan yaitu dengan menggunakan piranti lunak. Saat ini, belum banyak piranti lunak yang dikembangkan berkaitan dengan perencanaan geometrik jalan. Kementerian Pekerjaan Umum, Direktorat Jenderal Bina Marga pun, sampai saat ini masih menggunakan metode manual dengan menggunakan rumus yang cukup kompleks yang menuntut ketelitian tinggi.Hal iniakan memberikan kesulitan dalam perencanaan atau bahkan ketidaksesuaian dengan hasil perencanaannya. Pesatnya perkembangan dunia teknologi saat ini, perencanaangeometrik jalan sangat mungkin untuk diotomatisasi.Untuk melakukan otomatisasi, diperlukan tahapan analisis mendalam mengenai kebutuhan pengguna terhadap otomat...

ABSTRAK Peningkatan volume kendaraanberdampak terhadapp eningkat a n kebisingan lalu lintas yang ... more ABSTRAK Peningkatan volume kendaraanberdampak terhadapp eningkat a n kebisingan lalu lintas yang menimbulkangangguan pendengaran bagi pengguna jalan dan masyarakat disekitarnya.Tujuan pen elitian ini yaitu menghitung kebisingan pada kawasan rumah sakit dan sekolah akibat arus lalu lintas di Jalan L.L. R.E. Martadinata Kota Bandung dengan menggunakan M etode Bina Marga Pd.T-10-2004-B tentang P rediksi K ebisingan A kibat L alu Lintas dengan Model Calculation of Road Traffic Noise (CoRTN). Dari hasil perhitungan diperoleh tingkat kebisingan di kawasan RSIA Limijati sebesar 62, 46 dB A (weekdays) dan 62,01 dBA (weekend), sedangkan tingkat kebisingan dikawasan Sekolah Taruna Bakti sebesar 66,06 dBA (weekdays) dan 66,21 dB A (weekend) . Dapat disimpulkan bahwa tingkat kebisingan di kawasan RSIA Limijati dan Sekolah Taruna Bakti sudah melebihi baku mutu yang diijinkan menurut Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup No. 48/MENLH/11/1996 yaitu sebesar 55 dBA, sehingga untuk menurunkan tin...

Asphalt modification with nanotechnology materials can be in the form of nanoclay, carbon nanotub... more Asphalt modification with nanotechnology materials can be in the form of nanoclay, carbon nanotubes and nanosilica. Recent research found that nanosilica has been proven to improve rutting performance and fatigue resistance in asphalt mixtures. Nanosilica that will be used in this research is nanosilica from Lapindo hot mud, Sidoarjo. One effort to reduce the impact of losses is to use Lapindo mud that has a large enough potential to be used as a source of silica in Indonesia. With the advancement of nanotechnology that already exists and proving that nanosilica can increase the performance of asphalt, this research on the characteristics of pen 60 modified asphalt nanosilica will be conducted with a percentage of 2%, 4%, 6%, and 8%. The research was based on laboratory works. The modified asphalt showed increasing 40,35% in penetration, 112,3% in penetration index and 13,586% in viscosity, 39,96% in flashpoint, and 2,9% specific gravity. The increasing characteristic also indicates...

Kebisingan merupakan suatu isu lingkungan di wilayah perkotaan. Semakin meningkatnya jumlah kenda... more Kebisingan merupakan suatu isu lingkungan di wilayah perkotaan. Semakin meningkatnya jumlah kendaraan, maka kebisingan yang dihasilkan juga semakin meningkat. Oleh karena itu, perlu untuk mengetahui tingkat kebisingan yang terjadi pada suatu wilayah guna meminimalisir efek yang ditimbulkan terhadap lingkungan sekitarnya. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh volume dan kecepatan kendaraan terhadap tingkat kebisingan pada Jalan Dr. Djunjunan di Kota Bandung. Metode yang digunakan yaitu dengan pengumpulan data melalui survei lapangan yang dilakukan pada peak hour saat pagi, siang dan sore hari masing-masing selama satu jam. Data-data yang dikumpulkan berupa: volume lalu lintas (kendaraan), kecepatan kendaraan (km/jam), dan tingkat kebisingan (dB). Setelah data-data tersebut terkumpul, kemudian dilakukan analisis hubungan antara ketiga variabel tersebut. Dari penelitian ini dapat diambil kesimpulan semakin besar volume kendaraan, maka kecepatan kendaraan akan semakin ren...
Pengembangan Infrastruktur Berkelanjutan untuk Meningkatkan Daya Saing Bangsa, 2017
IOP Conference Series: Materials Science and Engineering, 2020
Indonesia is a country that has an abundant supply of natural asphalt, namely Buton Rock Asphalt ... more Indonesia is a country that has an abundant supply of natural asphalt, namely Buton Rock Asphalt (BRA). The problems faced by the BRA pavement as a binder is the quality of asphalt concrete produced cannot yet compete the oil asphalt pavement as a binder. Therefore, researchers use Oily Sludge (OS) as a BRA rejuvenator. In this study, a test is conducted to identify the behavior and characteristics of Marshall and dynamic stability on the mixture of Asphalt Concrete – Wearing Course (AC-WC) with the use of BRA as a binder and an OS as the rejuvenation material of BRA. The variation of asphalt content used are 4,5%, 5%, 5,5%, 6%, and 6,5%. Based on the result of the test, the dynamic stability value of asphalt and BRA mixture that has been rejuvenated has a higher dynamic stability value than the mixture without BRA.

IOP Conference Series: Materials Science and Engineering, 2020
filler is one of the ingredients functioning as a filler of ribs from a paved mixture. In a flexi... more filler is one of the ingredients functioning as a filler of ribs from a paved mixture. In a flexible pavement structure, the surface layer is the most upper part of the pavement which acts to hold the wheel load and also as a dense layer of water to protect the required road body, with a minimum thickness of 4 cm. This research was conducted by experimental method aiming to know the highest stability value using volcanic ash deposits as a substitute for cement in the filler. The deposits of volcanic ash used are 0%, 25%, 50%, 75% and 100% of the filler weight. The specimen material consists of several types, namely Marshall, PRD, IP, and GMM specimens. Concrete asphalt mixture is designed on the basis of the Marshall method. The results show that the volcanic deposit content is 0% with a stability value of 1133 kg, 15% with 1151 kg stability value, 30% with 1076 kg stability value, 50% with 1056 kg stability value, 70% with 1048 kg stability value, 85% with 1047 kg stability value and 100% with 1121 kg stability value. From these variations, the highest stability value is found in 15% volcanic ash deposition with 1151kg. Stability Value (mm) Content of Substitution (%)

Jurnal Rekayasa Sipil (JRS-Unand), 2018
Ruas jalan Nagreg Batas Bandung-Garut merupakan jalan nasional tipe 2 lajur 2 arah tak terbagi de... more Ruas jalan Nagreg Batas Bandung-Garut merupakan jalan nasional tipe 2 lajur 2 arah tak terbagi dengan fungsi jalan arteri primer kelas I dan tata guna lahan pada ruas tersebut yaitu kawasan komersial, kawasan pemukiman, dan kawasan hijau. Ruas jalan tersebut menghubungkan wilayah Kabupaten Bandung dengan wilayah Kabupaten Garut, serta sebagai akses jalan utama dari wilayah barat menuju wilayah timur Pulau Jawa melalui Jalur Selatan. Jenis perkerasan eksisting merupakan perkerasan lentur dengan jenis kerusakan yang terjadi, yaitu: Alligator cracking, Patching and utility cut patching, dan Potholes. Penelitian ini menggunakan data hasil survey pada tahun 2016 dengan tujuan untuk mengetahui model persamaan kerusakan perkerasan jalan pada Ruas Jalan Nagreg Batas Bandung-Garut KM Bdg 40+100 s/d KM Bdg 42+430. Model persamaan kerusakan jalan dapat digunakan untuk memproyeksikan kerusakan di masa yang akan datang, guna membantu dalam mempersiapkan biaya pemeliharaan jalan secara jangka pa...

Potensi : Jurnal Sipil Politeknik
RSUP dr.Hasan Sadikin Bandung merupakan rumah sakit rujukan nasional yang mengampu tujuh rumah sa... more RSUP dr.Hasan Sadikin Bandung merupakan rumah sakit rujukan nasional yang mengampu tujuh rumah sakit regional di Jawa Barat dan beberapa rumah sakit di luar Provinsi Jawa Barat. Lokasi rumah sakit yang berada di dekat jalan raya mengakibatkan kondisi kawasan rumah sakit dipengaruhi oleh kebisingan arus lalu lintas, padahal baku mutu yang diijinkan adalah sebesar 55 dBA sesuai dengan kriteria bising menurut KEP-48/MENLH/11/1996. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui nilai kebisingan secara non-empirik dengan menggunakan alat Sound Level Meter. Pengumpulan data kebisingan dilakukan selama 8 hari pada waktu pagi, siang, dan sore hari dengan cara survei lapangan menggunakan alat Sound Level Meter Model SL-4010. Terdapat 29 titik survei yang terdiri dari 24 titik di luar pagar dan 5 titik di dalam pagar rumah sakit. Hasil surveimenunjukkan tingkat kebisingan berkisar antara 61-82 dBA dengan pola sebaran kebisingan disajikan dalam peta zona kebisingan, maka dapat disimpulkan b...

Bus Trans Metro Bandung (TMB) adalah bus rapid transit yang diharapkan menjadi solusi kemacetan d... more Bus Trans Metro Bandung (TMB) adalah bus rapid transit yang diharapkan menjadi solusi kemacetan di Kota Bandung. Namun kemunculan bus TMB ini tidak diikuti dengan penyesuaian dimensi jalan. Sehingga terdapat beberapa jalan di Kota Bandung yang pada akhirnya tidak dapat mengakomodasi bus TMB dan menimbulkan kemacetan jalan yang disebabkan berkurangnya ruang jalan untuk kendaraan lain. Hal ini pun menyulitkan pengendara bus TMB terutama pada saat berbelok di beberapa persimpangan jalan seperti yang terjadi di persimpangan jalan di daerah Sarijadi. Maka dari itu diperlukan pemeriksaan untuk mengetahui kelayakan kondisi geometrik pada simpang jalan di Sarijadi tersebut dan memberikan model solusi terkait geometrik jalan untuk menyelesaikan permasalahan apabila diperlukan.
Pemeriksaan kondisi geometrik pada simpang jalan di Sarijadi ini mengacu pada beberapa pedoman diantaranya Pd. T-18-2004-B dan RSNI T-14-2004 dipakai untuk memeriksa karakteristik fungsi jalan yang ditinjau, kelas jalan dan dimensi kendaraan maksimum yang diijinkan. Selanjutnya untuk mengetahui jenis lintasan belokan bus TMB digunakan pedoman Pt. T-02-2002-B yang digunakan juga sebagai pedoman untuk pemotongan sudut apabila dibutuhkan perbaikan. Untuk menghitung panjang dan lebar perbaikan jalan digunakan pedoman Bina Marga tahun 1992 tentang Standar Perencanaan Geometrik Untuk Jalan Perkotaan dan peraturan Departemen Perhubungan Mengenai Perekayasaan Tempat Perhentian Kendaraan Penumpang Umum.
Hasil dari pemeriksaan geometrik simpang empat lengan di Sarijadi adalah keadaan eksisting ketiga simpang yang ditinjau tidak memenuhi syarat untuk dilalui Bus Trans Metro Bandung dan perlu dilakukan perbaikan berupa pelebaran dan pembuatan lajur pergeseran.
Kata Kunci: Bus TMB koridor III, Pemeriksaan geometrik simpang, Simpang empat lengan

Perencanaan geometrik jalan merupakan salah satu persyaratan dari perencanaan jalan yang merupaka... more Perencanaan geometrik jalan merupakan salah satu persyaratan dari perencanaan jalan yang merupakan rancangan arah dan visualisasi dari trase jalan agar jalan memenuhi persyaratan selamat, aman, nyaman dan efisien. Untuk memenuhi persyaratan tersebut dituntut ketelitian dan akurasi yang tinggi dalam perencanaannya, salah satu cara yang mungkin dilakukan yaitu dengan menggunakan piranti lunak. Pada saat ini belum banyak piranti lunak yang dikembangkan berkaitan dengan perencanaan geometrik jalan, bahkan di Kementrian Pekerjaan Umum Direktorat Jenderal Bina Marga pun sampai saat ini masih menggunakan metode manual dengan menggunakan rumus yang cukup kompleks serta menuntut ketelitian yang tinggi, pada kenyataannya akan memberikan kesulitan pada proses perencanaan atau bahkan ketidaksesuaian pada hasil perencanaannya.
Dengan pesatnya perkembangan dunia teknologi saat ini, maka perencanaan geometrik jalan sangat mungkin untuk diotomatisasi. Namun untuk melakukan otomatisasi diperlukan tahapan analisa mendalam mengenai kebutuhan pengguna terhadap otomatisasi perencanaan geometrik jalan serta requirement yang dibutuhkan. Oleh karena itu, pada penelitian ini akan dianalisis tingkat kebutuhan otomatisasi perencanaan geometrik jalan beserta analisa requirement-nya dengan menggunakan Kano Model yang akan mengklasifikasikan jawaban customer terhadap suatu kebutuhan kedalam beberapa kelas sehingga dapat diketahui fitur-fitur yang dapat meningkatkan customer satisfaction.
Hasil yang didapat dari pengujian persepsi dan Kano Model untuk kebutuhan otomatisasi perhitungan geometrik jalan serta analisa requirement, didapat bahwa 98% responden setuju bahwa perhitungan geometrik jalan perlu untuk diotomatisasi dan seluruh requirement yang didefinisikan dapat diterima serta dapat meningkatkan kepuasan pengguna perangkat lunak perhitungan geometrik jalan.
Kata Kunci: Perencanaan geometrik jalan, Piranti lunak, Kano Model
Uploads
Conference Presentations by Angga Marditama Sultan Sufanir
Kata Kunci : Zona Selamat Sekolah (ZoSS), Karakteristik Penyeberang Jalan, Kecepatan Kendaraan, Karakteristik Pengantar, VCR, Level Of Service (LOS)
Kata Kunci: Fasilitas parkir, Fasilitas parkir luar badan jalan, Fasilitas parkir pada badan jalan, Kapasitas jalan, Kapasitas parkir.
Penelitian ini diawali dengan melakukan kompilasi data sekunder yang dibutuhkan, terkait dengan informasi berbasis peta jaringan jalan di kota Bandung. Langkah selanjutnya adalah melakukan kalibrasi geometrik simpang dan analisis data geometrik sehingga menghasilkan pangkalan data tentang kondisi kesesuaian geometrik simpang. Tahap berikutnya adalah melakukan analisa kinerja lalu lintas yang menghasilkan profil kecepatan sebagai dasar untuk menghitung pengaruh yang ditimbulkan terhadap lingkungan jalan di area penelitian.
Kesimpulan dari penelitian ini adalah kondisi tidak sesuainya geometrik simpang terbukti memberikan dampak negatif terhadap kinerja jalan khususnya kinerja simpang. Jika memperhatikan jumlah simpang yang tidak sesuai dengan ketentuan minimum yang disyaratkan oleh Kementerian Pekerjaan Umum berada pada kisaran 35% dari keseluruhan simpang yang ada di SPK Setrasari. Maka akan memberikan dampak menurunnya kecepatan kendaraan sebesar 7% di ruas jalan utama dan mendorong meningkatnya massa polutan terlarut dalam udara sebesar 1,1% yang berarti mengakibatkan menurunnya kualitas lingkungan jalan di SPK Setrasari.
Kata Kunci : prasarana, geometrik simpang, kecepatan kendaraan, polutan
Papers by Angga Marditama Sultan Sufanir
Pemeriksaan kondisi geometrik pada simpang jalan di Sarijadi ini mengacu pada beberapa pedoman diantaranya Pd. T-18-2004-B dan RSNI T-14-2004 dipakai untuk memeriksa karakteristik fungsi jalan yang ditinjau, kelas jalan dan dimensi kendaraan maksimum yang diijinkan. Selanjutnya untuk mengetahui jenis lintasan belokan bus TMB digunakan pedoman Pt. T-02-2002-B yang digunakan juga sebagai pedoman untuk pemotongan sudut apabila dibutuhkan perbaikan. Untuk menghitung panjang dan lebar perbaikan jalan digunakan pedoman Bina Marga tahun 1992 tentang Standar Perencanaan Geometrik Untuk Jalan Perkotaan dan peraturan Departemen Perhubungan Mengenai Perekayasaan Tempat Perhentian Kendaraan Penumpang Umum.
Hasil dari pemeriksaan geometrik simpang empat lengan di Sarijadi adalah keadaan eksisting ketiga simpang yang ditinjau tidak memenuhi syarat untuk dilalui Bus Trans Metro Bandung dan perlu dilakukan perbaikan berupa pelebaran dan pembuatan lajur pergeseran.
Kata Kunci: Bus TMB koridor III, Pemeriksaan geometrik simpang, Simpang empat lengan
Dengan pesatnya perkembangan dunia teknologi saat ini, maka perencanaan geometrik jalan sangat mungkin untuk diotomatisasi. Namun untuk melakukan otomatisasi diperlukan tahapan analisa mendalam mengenai kebutuhan pengguna terhadap otomatisasi perencanaan geometrik jalan serta requirement yang dibutuhkan. Oleh karena itu, pada penelitian ini akan dianalisis tingkat kebutuhan otomatisasi perencanaan geometrik jalan beserta analisa requirement-nya dengan menggunakan Kano Model yang akan mengklasifikasikan jawaban customer terhadap suatu kebutuhan kedalam beberapa kelas sehingga dapat diketahui fitur-fitur yang dapat meningkatkan customer satisfaction.
Hasil yang didapat dari pengujian persepsi dan Kano Model untuk kebutuhan otomatisasi perhitungan geometrik jalan serta analisa requirement, didapat bahwa 98% responden setuju bahwa perhitungan geometrik jalan perlu untuk diotomatisasi dan seluruh requirement yang didefinisikan dapat diterima serta dapat meningkatkan kepuasan pengguna perangkat lunak perhitungan geometrik jalan.
Kata Kunci: Perencanaan geometrik jalan, Piranti lunak, Kano Model
Kata Kunci : Zona Selamat Sekolah (ZoSS), Karakteristik Penyeberang Jalan, Kecepatan Kendaraan, Karakteristik Pengantar, VCR, Level Of Service (LOS)
Kata Kunci: Fasilitas parkir, Fasilitas parkir luar badan jalan, Fasilitas parkir pada badan jalan, Kapasitas jalan, Kapasitas parkir.
Penelitian ini diawali dengan melakukan kompilasi data sekunder yang dibutuhkan, terkait dengan informasi berbasis peta jaringan jalan di kota Bandung. Langkah selanjutnya adalah melakukan kalibrasi geometrik simpang dan analisis data geometrik sehingga menghasilkan pangkalan data tentang kondisi kesesuaian geometrik simpang. Tahap berikutnya adalah melakukan analisa kinerja lalu lintas yang menghasilkan profil kecepatan sebagai dasar untuk menghitung pengaruh yang ditimbulkan terhadap lingkungan jalan di area penelitian.
Kesimpulan dari penelitian ini adalah kondisi tidak sesuainya geometrik simpang terbukti memberikan dampak negatif terhadap kinerja jalan khususnya kinerja simpang. Jika memperhatikan jumlah simpang yang tidak sesuai dengan ketentuan minimum yang disyaratkan oleh Kementerian Pekerjaan Umum berada pada kisaran 35% dari keseluruhan simpang yang ada di SPK Setrasari. Maka akan memberikan dampak menurunnya kecepatan kendaraan sebesar 7% di ruas jalan utama dan mendorong meningkatnya massa polutan terlarut dalam udara sebesar 1,1% yang berarti mengakibatkan menurunnya kualitas lingkungan jalan di SPK Setrasari.
Kata Kunci : prasarana, geometrik simpang, kecepatan kendaraan, polutan
Pemeriksaan kondisi geometrik pada simpang jalan di Sarijadi ini mengacu pada beberapa pedoman diantaranya Pd. T-18-2004-B dan RSNI T-14-2004 dipakai untuk memeriksa karakteristik fungsi jalan yang ditinjau, kelas jalan dan dimensi kendaraan maksimum yang diijinkan. Selanjutnya untuk mengetahui jenis lintasan belokan bus TMB digunakan pedoman Pt. T-02-2002-B yang digunakan juga sebagai pedoman untuk pemotongan sudut apabila dibutuhkan perbaikan. Untuk menghitung panjang dan lebar perbaikan jalan digunakan pedoman Bina Marga tahun 1992 tentang Standar Perencanaan Geometrik Untuk Jalan Perkotaan dan peraturan Departemen Perhubungan Mengenai Perekayasaan Tempat Perhentian Kendaraan Penumpang Umum.
Hasil dari pemeriksaan geometrik simpang empat lengan di Sarijadi adalah keadaan eksisting ketiga simpang yang ditinjau tidak memenuhi syarat untuk dilalui Bus Trans Metro Bandung dan perlu dilakukan perbaikan berupa pelebaran dan pembuatan lajur pergeseran.
Kata Kunci: Bus TMB koridor III, Pemeriksaan geometrik simpang, Simpang empat lengan
Dengan pesatnya perkembangan dunia teknologi saat ini, maka perencanaan geometrik jalan sangat mungkin untuk diotomatisasi. Namun untuk melakukan otomatisasi diperlukan tahapan analisa mendalam mengenai kebutuhan pengguna terhadap otomatisasi perencanaan geometrik jalan serta requirement yang dibutuhkan. Oleh karena itu, pada penelitian ini akan dianalisis tingkat kebutuhan otomatisasi perencanaan geometrik jalan beserta analisa requirement-nya dengan menggunakan Kano Model yang akan mengklasifikasikan jawaban customer terhadap suatu kebutuhan kedalam beberapa kelas sehingga dapat diketahui fitur-fitur yang dapat meningkatkan customer satisfaction.
Hasil yang didapat dari pengujian persepsi dan Kano Model untuk kebutuhan otomatisasi perhitungan geometrik jalan serta analisa requirement, didapat bahwa 98% responden setuju bahwa perhitungan geometrik jalan perlu untuk diotomatisasi dan seluruh requirement yang didefinisikan dapat diterima serta dapat meningkatkan kepuasan pengguna perangkat lunak perhitungan geometrik jalan.
Kata Kunci: Perencanaan geometrik jalan, Piranti lunak, Kano Model
Kata kunci: geometrik jalan, lajur pendakian, ram penyelamat darurat