Sebagian besar Wilayah Provinsi Nusa Tenggara Timur merupakan dataran yang terdiri dari kepulauan dan didominasi dengan daerah perbukitan. Sungai yang terdapat di sebagian besar Wilayah Nusa Tenggara Timur, memiliki alur curam dengan...
moreSebagian besar Wilayah Provinsi Nusa Tenggara Timur merupakan dataran yang terdiri dari kepulauan dan didominasi dengan daerah perbukitan. Sungai yang terdapat di sebagian besar Wilayah Nusa Tenggara Timur, memiliki alur curam dengan kondisi struktur berbatu yang mempunyai dampak terjadinya kekeringan atau kemarau berkepanjangan. Iklim kawasan NTT pada umumnya cukup kering, hal ini merupakan konsekuensi dari letak geografiknya dan orientasi rangkaian kepulauan tersebut terhadap masa udara, dan gerakan angin yang berlaku di daerah tersebut. Musim hujan umumnya berlangsung selama 3 sampai 5 bulan (nopember-maret), sedangkan musim kering berlangsung selama 7 sampai 9 bulan (april-oktober). Curah hujan tahunan rata-rata kurang dari 1.000 mm di daerah pantai, sedangkan di daerah perbukitan di pedalaman dapat mencapai 2.000 mm atau lebih (Kasiro,dkk, 1997). Dengan kondisi ini, dibandingkan daerah lain di Indonesia, NTT memiliki musim kering yang lebih panjang, sehingga mengalami kurangnya ketersediaan air pada musim kering atau kemarau.