
Febi R Ramadhan
Hello! I am an MA/PhD student in the Department of Anthropology, Northwestern University. I study everyday production of religious knowledge on same-sex sexualities in Indonesia, particularly by looking at how Muslims with same-sex attraction, anti-LGBTQ+ Muslim activists, and queer Muslims produce, reproduce, contest, and engage with Islamic knowledge, Islamic epistemology, and conversion therapy practices in Indonesia, Southeast Asia, and elsewhere.
My research is located at the nexus between cultural anthropology, gender and sexuality studies, religious studies, and science and technology studies. Please feel free to email me if you have any questions, are interested in working together, or just want to talk about anything!
Address: Evanston, IL
My research is located at the nexus between cultural anthropology, gender and sexuality studies, religious studies, and science and technology studies. Please feel free to email me if you have any questions, are interested in working together, or just want to talk about anything!
Address: Evanston, IL
less
Related Authors
B. Harun Küçük
University of Pennsylvania
Edith Szanto
University of Alabama - Tuscaloosa
Armando Salvatore
McGill University
Andrea Peto
Central European University
Martin van Bruinessen
Universiteit Utrecht
Michelle Walks
Simon Fraser University
Armando Marques-Guedes
UNL - New University of Lisbon
Giulia Sissa
Ucla
Kym Maclaren
Toronto Metropolitan University
Rachel E Smith
University of Aberdeen
InterestsView All (14)
Uploads
Papers by Febi R Ramadhan
Books by Febi R Ramadhan
Pandangan yang heteronormatif ini kemudian mewujud dalam tafsir-tafsir keagamaan yang secara monolitik meyakini bahwa ‘satu-satunya yang suci’ hanyalah mereka yang heteroseksual. Tulisan-tulisan dalam buku ini mengajak pembaca untuk mengembara, memahami, dan merenung kembali tentang hakikat ‘yang suci’ dalam perspektif non-normatif, bahwa segala yang tergelar di jagad raya adalah tajalli Allah. Karenanya, umat manusia yang mengidentifikasikan diri sebagai queer, atau yang identitas gender dan seksualitasnya berbeda, juga bagian dari refleksi rahmat-Nya di muka bumi, yang tak boleh dipinggirkan dan diasingkan.
Pandangan yang heteronormatif ini kemudian mewujud dalam tafsir-tafsir keagamaan yang secara monolitik meyakini bahwa ‘satu-satunya yang suci’ hanyalah mereka yang heteroseksual. Tulisan-tulisan dalam buku ini mengajak pembaca untuk mengembara, memahami, dan merenung kembali tentang hakikat ‘yang suci’ dalam perspektif non-normatif, bahwa segala yang tergelar di jagad raya adalah tajalli Allah. Karenanya, umat manusia yang mengidentifikasikan diri sebagai queer, atau yang identitas gender dan seksualitasnya berbeda, juga bagian dari refleksi rahmat-Nya di muka bumi, yang tak boleh dipinggirkan dan diasingkan.