Abstrak Penelitian memfokuskan pada pengkajian kekerasan simbolik yang terdapat dalam cerpen pili... more Abstrak Penelitian memfokuskan pada pengkajian kekerasan simbolik yang terdapat dalam cerpen pilihan Kompas karya Seno Gumira Ajidarma. Cerpen-cerpen tersebut adalah Dodolidodolibret, Karangan Bunga dari Menteri, Pring re-ke-teg Gunung Gamping Ambrol. Kekerasan simbolik merupakan praktik wacana yang dilakukan oleh kelompok dominan untuk meligitimasi kedudukannya dalam kuasa. Kekerasan simbolik secara halus dimanfaatkan para penulis untuk memberikan pesan kepada masyarakat. Dengan memanfaatkan kosep kekerasan simbolik Pierre Bourdieu peneliti mengkaji lebih jauh untuk membongkar bentuk kekerasan simbolik dalam ketiga cerpen pilihan di atas. Kata Kunci: kekerasan simbolik, doxa, Pierre Bourdieu, dominasi kuasa Pendahuluan Seno Gumira Ajidarma dikenal penulis yang cukup produktif di Indonesia. Bermacam tulisannya telah terbit mulai dari puisi, cerpen, novel, esai dan roman. Berbicara mengenai cerpen Seno dikenal aktif menulis cerpen sudah banyak cerpen-cerpennya yang telah terbit diantaranya Saksi Mata (1994), Iblis Tidak Pernah Mati (1999) Sepotong Senja Untuk Pacarku (2002) Dilarang Mandi di Kamar Mandi (1995) dan lain sebagainya. Selain itu, seno juga sering mengirimkan cerpennya ke media massa, sebagai media yang mudah diakses oleh masyarakat. Media massa seperti Kompas berperan cukup besar dalam penyampai karya sastra akhir-akhir ini selain lesunya minat baca buku masyarakat Indonesia dan telah berakhirnya eksistensi Horison sebagai media sastra Indonesia. Kompas hadir sebagai oase yang menyejukkan bagi dunia kesastraan Indonesia. Kompas banyak memuat cerpen-cerpen karya Seno beberapa diantarnya akan menjadi objek penelitian ini. Penelitian ini berusaha mengungkapkan bentuk-bentuk kekerasan simbolik yang terdapat dalam cerpen pilihan karya Seno Gumira Ajidarma yang berjudul Dodolidodolobret, Karangan Bunga dari Menteri, Pring re-ke-teg Gunung Gamping Ambrol. Sebagai bentuk interaksinya dengan masyarakat pembaca seorang penulis memberikan seluruh ide dan pengalaman sosialnya dalam tulisanya. Begitu juga Seno, tak jarang tanpa disadarinya, Seno sering kali mewacanakan berbagai macam bentuk sindiran yang mengarah pada kekerasan pada individu atau kelompok tertentu. Kekerasan sendiri diartikan sebuah bentuk upaya pemaksaan terhadap seorang individu atau kelompok dengan menggunakan bermacam bentuk. Kekerasan tersebut bisa berupa kekerasan fisik, kekerasan psikologis, kekerasan struktur negara terhadap individu atau kelompok tertentu, dan bisa juga berbentuk kekerasan ide, wacana dan bahasa. Oleh karena itu, dalam penelitian ini akan dikaji bentuk-bentuk kekerasan simbolik dalam cerpen karya Seno Gumira Ajidarma tersebut.
Abstrak Penelitian memfokuskan pada pengkajian kekerasan simbolik yang terdapat dalam cerpen pili... more Abstrak Penelitian memfokuskan pada pengkajian kekerasan simbolik yang terdapat dalam cerpen pilihan Kompas karya Seno Gumira Ajidarma. Cerpen-cerpen tersebut adalah Dodolidodolibret, Karangan Bunga dari Menteri, Pring re-ke-teg Gunung Gamping Ambrol. Kekerasan simbolik merupakan praktik wacana yang dilakukan oleh kelompok dominan untuk meligitimasi kedudukannya dalam kuasa. Kekerasan simbolik secara halus dimanfaatkan para penulis untuk memberikan pesan kepada masyarakat. Dengan memanfaatkan kosep kekerasan simbolik Pierre Bourdieu peneliti mengkaji lebih jauh untuk membongkar bentuk kekerasan simbolik dalam ketiga cerpen pilihan di atas. Kata Kunci: kekerasan simbolik, doxa, Pierre Bourdieu, dominasi kuasa Pendahuluan Seno Gumira Ajidarma dikenal penulis yang cukup produktif di Indonesia. Bermacam tulisannya telah terbit mulai dari puisi, cerpen, novel, esai dan roman. Berbicara mengenai cerpen Seno dikenal aktif menulis cerpen sudah banyak cerpen-cerpennya yang telah terbit diantaranya Saksi Mata (1994), Iblis Tidak Pernah Mati (1999) Sepotong Senja Untuk Pacarku (2002) Dilarang Mandi di Kamar Mandi (1995) dan lain sebagainya. Selain itu, seno juga sering mengirimkan cerpennya ke media massa, sebagai media yang mudah diakses oleh masyarakat. Media massa seperti Kompas berperan cukup besar dalam penyampai karya sastra akhir-akhir ini selain lesunya minat baca buku masyarakat Indonesia dan telah berakhirnya eksistensi Horison sebagai media sastra Indonesia. Kompas hadir sebagai oase yang menyejukkan bagi dunia kesastraan Indonesia. Kompas banyak memuat cerpen-cerpen karya Seno beberapa diantarnya akan menjadi objek penelitian ini. Penelitian ini berusaha mengungkapkan bentuk-bentuk kekerasan simbolik yang terdapat dalam cerpen pilihan karya Seno Gumira Ajidarma yang berjudul Dodolidodolobret, Karangan Bunga dari Menteri, Pring re-ke-teg Gunung Gamping Ambrol. Sebagai bentuk interaksinya dengan masyarakat pembaca seorang penulis memberikan seluruh ide dan pengalaman sosialnya dalam tulisanya. Begitu juga Seno, tak jarang tanpa disadarinya, Seno sering kali mewacanakan berbagai macam bentuk sindiran yang mengarah pada kekerasan pada individu atau kelompok tertentu. Kekerasan sendiri diartikan sebuah bentuk upaya pemaksaan terhadap seorang individu atau kelompok dengan menggunakan bermacam bentuk. Kekerasan tersebut bisa berupa kekerasan fisik, kekerasan psikologis, kekerasan struktur negara terhadap individu atau kelompok tertentu, dan bisa juga berbentuk kekerasan ide, wacana dan bahasa. Oleh karena itu, dalam penelitian ini akan dikaji bentuk-bentuk kekerasan simbolik dalam cerpen karya Seno Gumira Ajidarma tersebut.
Uploads
Papers by Agung Sutrisno