BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Cacing tambang termasuk soil-transmitted helminths yaitu cac... more BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Cacing tambang termasuk soil-transmitted helminths yaitu cacing yang memerlukan tanah untuk berkembang menjadi bentuk infektif. 1,2,4 Infeksi cacing tambang terdapat luas di seluruh Indonesia yang beriklim tropis, terutama di pedesaan, daerah kumuh, dan daerah yang padat penduduknya. 1,2,4 Cacing tambang yang penting dalam masalah kesehatan masyarakat Indonesia yaitu Necator americanus dan Ancylostoma duodenale karena cacing tersebut hospes pada tubuh manusia. 1,3,4 Terdapat spesies lain cacing tambang seperti Ancylostoma braziliense dan Ancylostoma caninum, namun kedua spesies tersebut merupakan hospes pada hewan seperti kucing dan anjing. 3,4 Prevalensi kecacingan ini sangat bervariasi dari satu daerah ke daerah lain, tergantung dari beberapa faktor antara lain daerah pedesaan atau perkotaan, kelompok umur, kebiasaan penduduk setempat yang berhubungan dengan kebersihan (tempat buang air besar dan tidak beralas kaki), pekerjaan penduduk, dan status ekonomi. 1,5,6 Penelitian epidemiologi mengenai infeksi cacing tambang yang dilakukan di Cirebon, Jawa Barat berdasarkan status ekonomi dan kebersihan lingkungan mendapatkan angka prevalensi pada suatu kelompok dengan tingkat ekonomi dan kebersihan yang kurang adalah 82,4%, sedangkan pada kelompok lain dengan tingkat ekonomi dan kebersihan baik adalah 24%. 1 Asma merupakan suatu keadaan patologis sistem kekebalan tubuh yang ditandai oleh obstruksi saluran napas yang bersifat reversible akibat adanya suatu antigen yang menyebabkan inflamasi atau meningkatnya respons saluran nafas yang berlebihan terhadap berbagai rangsangan (hiperaktivitas). 7-10 Asma merupakan sepuluh besar penyebab kesakitan dan kematian di Indonesia menurut data penelitian Survei Kesehatan Rumah Tangga (SKRT) di berbagai propinsi di Indonesia. SKRT tahun 1986 menunjukkan asma menduduki urutan ke-5 dari 10 penyebab morbiditas. Pada SKRT 1
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Cacing tambang termasuk soil-transmitted helminths yaitu cac... more BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Cacing tambang termasuk soil-transmitted helminths yaitu cacing yang memerlukan tanah untuk berkembang menjadi bentuk infektif. 1,2,4 Infeksi cacing tambang terdapat luas di seluruh Indonesia yang beriklim tropis, terutama di pedesaan, daerah kumuh, dan daerah yang padat penduduknya. 1,2,4 Cacing tambang yang penting dalam masalah kesehatan masyarakat Indonesia yaitu Necator americanus dan Ancylostoma duodenale karena cacing tersebut hospes pada tubuh manusia. 1,3,4 Terdapat spesies lain cacing tambang seperti Ancylostoma braziliense dan Ancylostoma caninum, namun kedua spesies tersebut merupakan hospes pada hewan seperti kucing dan anjing. 3,4 Prevalensi kecacingan ini sangat bervariasi dari satu daerah ke daerah lain, tergantung dari beberapa faktor antara lain daerah pedesaan atau perkotaan, kelompok umur, kebiasaan penduduk setempat yang berhubungan dengan kebersihan (tempat buang air besar dan tidak beralas kaki), pekerjaan penduduk, dan status ekonomi. 1,5,6 Penelitian epidemiologi mengenai infeksi cacing tambang yang dilakukan di Cirebon, Jawa Barat berdasarkan status ekonomi dan kebersihan lingkungan mendapatkan angka prevalensi pada suatu kelompok dengan tingkat ekonomi dan kebersihan yang kurang adalah 82,4%, sedangkan pada kelompok lain dengan tingkat ekonomi dan kebersihan baik adalah 24%. 1 Asma merupakan suatu keadaan patologis sistem kekebalan tubuh yang ditandai oleh obstruksi saluran napas yang bersifat reversible akibat adanya suatu antigen yang menyebabkan inflamasi atau meningkatnya respons saluran nafas yang berlebihan terhadap berbagai rangsangan (hiperaktivitas). 7-10 Asma merupakan sepuluh besar penyebab kesakitan dan kematian di Indonesia menurut data penelitian Survei Kesehatan Rumah Tangga (SKRT) di berbagai propinsi di Indonesia. SKRT tahun 1986 menunjukkan asma menduduki urutan ke-5 dari 10 penyebab morbiditas. Pada SKRT 1
Uploads
Papers by abdul alim