Papers by Ni Njoman manik
Recausticizing units in mill pulp have a major role in converting green liqour into white liquor ... more Recausticizing units in mill pulp have a major role in converting green liqour into white liquor and produces lime mud as a by-product. In the recuaticizing process there is the addition of calcium oxide. Two types of calcium oxide are used, i.e burn lime and fresh lime. These two types will affect the quality of the lime mud produced. The objective of this research is to identify the effect of variations of addition burn and fresh lime to lime mud quality.The target parameters of CaCO3 content >86%, total alkali <1% and Non-Process Elements (NPE) <2%. The range of combination addition burn lime and fresh is between 0%-100%. The optimal composition of addition of calcium oxide in the manufacture of lime mud both from a technical and cost perspective is the second variation (75% burn lime and 25% fresh lime). The second variation gives content of CaCO3 86.80%, total alkali 0.1141% and Non-Process Elements (NPE) are P₂O₅ 0.4260%, SiO₂ 2.4344%, MgO 0.2260%, Fe₂O₃ 0.1984% and Mn₂O₅ 0 ,0068%. These result are in accordance with the lime mud quality standard.
Jurnal Vokasi Teknologi Industri, 2019
Berkurang ketersediaan bahan baku untuk bahan baku kertas mengakibatkan penggunaan kertas bekas (... more Berkurang ketersediaan bahan baku untuk bahan baku kertas mengakibatkan penggunaan kertas bekas (secondary fiber atau disebut SF) sebagai bahan baku kertas. Hampir semua pabrik pengolahan kertas memilliki unit pelepasan tinta (deinking). Metode deinking yang banyak digunakan adalah Flotasi, yaitu memanfaatkan metode yang memanfaatkan gelembung untuk melepaskan tinta dari SF. Ukuran gelembung yang disarankan di kisaran 0.1-1 mm. Penelitian ini ditujukan untuk mengembangkan metode Flotasi dan untuk hal tersebut diAgar bisa mengembangkan metoda deinking flotation ini maka diperlukan plant deinking dalam skala laboratorium. Alasannya dengan skala dan kapasitas kecil, maka pengembangan metode ini dapat lebih mudah dan murah karena tidak melibatkan industri yang beresiko terganggunya proses produksi. Tantangan lainnya adalah bagaimana membuat kondisi plant semirip mungkin dengan di industri agar jika pengembangan metode sudah berhasil bisa kangsung diaplikasikan. Implementasi dari rancangan ini masih belum memberikan hasil yang menggembirakan, karena diameter gelembung yang dihasilkan masih di kisaran 5 mm. Gerak gelembung juga masih terlalu cepat untuk mencapai permukaan. Tekanan kompresor masih belum bisa bervariasi melainkan hanya di 4 bar saja. Gelembung juga tidak merata di permukaan bak. Oleh karena itu rancangan yang sudah diimplementasikan perlu diperbaiki lagi.
Jurnal Vokasi Teknologi Industri/Jurnal Vokasi Teknologi Industri (JVTI), Dec 31, 2023
Terdapat dua proses bleaching yaitu oxydative dan reductive. Pada proses ini digunakan hidroksida... more Terdapat dua proses bleaching yaitu oxydative dan reductive. Pada proses ini digunakan hidroksida untuk membantu proses swelling serat, dilakukan untuk mempermudah proses penghilangan kromofor oleh anion perhidroksil yang akan meningkatkan derajat putih serat. Pada Proses Oxydative Bleaching yang baik, akan didapatkan kenaikan derajat putih (brightness gain) minimal 5% berdasarkan referensi dari pabrik. Untuk mencapai target tersebut, diperlukan optimasi Proses Oxydative Bleaching dengan melakukan penambahan retention time pada proses pemasukan bahan kimia. Penelitian ini bertujuan untuk menemukan dosis dan retention time yang optimal pada Proses Oxydative Bleaching untuk mencapai brightness gain 5%. Berdasarkan tujuan tersebut, maka dilakukan penelitian dengan variasi dosis Natrium Hidroksida 3 kg/T, 5 kg/T, dan 7 kg/T. Kemudian variasi retention time adalah 30 detik, 40 detik, dan 50 detik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tensile strength tertinggi didapatkan ketika menggunakan dosis 7 kg/T dan retention time 50 detik yaitu 3,31 Pa. Untuk brightness tertinggi didapatkan ketika proses bleaching dosis NaOH 5 kg/T dan retention time 50 detik yaitu 82,40%.
International Journal of Scientific Research in Science and Technology, Jan 5, 2023
The use of secondary fiber and rejected pulp as fiber raw material for medium paper is very econo... more The use of secondary fiber and rejected pulp as fiber raw material for medium paper is very economical. However, the use of reject pulp results in the breaking or removal of the fiber charge due to highly anionic in the rejected pulp. This research aims to determine the optimum dosage of poly aluminum chloride (PAC) as an anionic trash catcher. The anion trash catcher has the role of reducing the value of particle charge in the rejected pulp. In this study, the following variations were used: blank (without PAC), 1 kg PAC/ton paper, 2 kg PAC/ton paper, 3 kg PAC/ton paper, and 4 kg/T paper. The method is first adding PAC to the pulp and then giving retention aid afterwards. The results of the charge test showed a decreasing charge in the pulp from-789.3-µeq/L to-44.45-µeq/L. Paper properties tested include ring crush, corrugated and internal bonding. The best ring crush test value was 15.4 kgF at a PAC dose of 2 kg/ton paper. The medium corrugated test (known as concora test) value was 19.79 KgF at a PAC dose of 4 Kg/ton of paper. The internal bounding value was 167.70 J/m2 at a PAC dose of 3 Kg/T. All of these properties' test results have entered the referenced standard. This research concludes that retention aid works effectively on fiber after adding PAC, which acts as an anionic trash catcher.
International Journal of Scientific Research in Science and Technology, Oct 10, 2022
Recausticizing units in mill pulp have a major role in converting green liqour into white liquor ... more Recausticizing units in mill pulp have a major role in converting green liqour into white liquor and produces lime mud as a by-product. In the recuaticizing process there is the addition of calcium oxide. Two types of calcium oxide are used, i.e burn lime and fresh lime. These two types will affect the quality of the lime mud produced. The objective of this research is to identify the effect of variations of addition burn and fresh lime to lime mud quality.The target parameters of CaCO3 content >86%, total alkali <1% and Non-Process Elements (NPE) <2%. The range of combination addition burn lime and fresh is between 0%-100%. The optimal composition of addition of calcium oxide in the manufacture of lime mud both from a technical and cost perspective is the second variation (75% burn lime and 25% fresh lime). The second variation gives content of CaCO3 86.80%, total alkali 0.1141% and Non-Process Elements (NPE) are P₂O₅ 0.4260%, SiO₂ 2.4344%, MgO 0.2260%, Fe₂O₃ 0.1984% and Mn₂O₅ 0 ,0068%. These result are in accordance with the lime mud quality standard.
Penggunaan fresh water di industri pulp sangat besar yaitu sekitar 25,000 galon per 1 ton kertas.... more Penggunaan fresh water di industri pulp sangat besar yaitu sekitar 25,000 galon per 1 ton kertas. Hal ini menuntut adanya inovasi terkait penghematan penggunaan air yang diambil langsung dari alam (fresh water). Inovasi terbaru terkait mengurangi atau mengganti fresh water adalah dengan menggunakan condensate water atau cooling water pada proses pemutihan pulp (bleaching). Condesate water diambil dari hasil samping proses di Evaporation Plant. Air pendingin (cooling water) yang digunakan dari Cooling Tower. Cooling water memiliki range yang rendah sehingga tidak efektif dalam pertukaran panas di Cooling Tower. Pada penelitian ini dilakukan variasi pencampuran condensate water yang akan diaplikasikan pada proses bleaching tahap awal dari serangkain pemutihan pulp (D0) yaitu : condensate water 10% + fresh water 90%, condensate water 20% + fresh water 80%, condensate water 30% + fresh water 70%, condensate water 40% + fresh water 60%, condensate water 50% + fresh water 50% dan fresh water 100%. Pada pencampuran cooling water yang akan diaplikasikan pada proses bleaching tahap D0 yaitu : cooling water 100%, cooling water 80% + fresh water 20%, cooling water 60% + fresh water 40%, cooling water 40% + fresh water 60%, cooling water 20% + fresh water 80%, dan fresh water 100%. Data brightness cooling water 100% yaitu 65,49% tidak berbeda dengan nilai brightness fresh water 100% yaitu 65,27% sedangkan nilai brightness condensate water 64,46% pada konsentrasi 10%. Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa mengganti fresh water dengan cooling water tidak mempengaruhi pulp yang dihasilkan sedangkan menggunakan condensate water sebagai pengencer pulp menyebabkan pulp yang dihasilkan mengalami penurunan brightness. Cooling water dapat menjadi pengganti fresh water sebagai pengencer pulp diproses bleaching Kata kunci: pemutihan pulp, condensate water, cooling water.
This research aims to determine the effectiveness of the use of pins chip mixture of acacia and e... more This research aims to determine the effectiveness of the use of pins chip mixture of acacia and eucalyptus wood and the optimum condition of the quality of the pulp. The cooking conditions for kraft pulp were alkalinity (17%, 18%, and 19%) and sulfidity were the same in each test (31.28%). Maximum cooking temperature is 160°C for 3 hours, with H-Factor 800. Bleaching of pulp pins chips using three processes, namely D0, EOP, and D1. Pulp properties test consists of physical strength and optical test. The ripening conditions for kraft pulp resulted in a fairly high pulp yield of about 50.93% at 17% active alkaline charge condition, 51.07% at 18% active alkaline charge condition, and 51.42% at 19% active alkaline charge condition. The use of acacia and eucalyptus pins chips was effective enough to produce a fairly high yield with a range of 40-55%, with the lowest kappa number 1.12 and the highest 1.23. The effect of increasing the concentration of alkali is more effective at 19% active alkaline charge conditions, but the resulting viscosity is very low, as well as 17% active alkaline charge conditions are less effective but the viscosity is quite high. The ideal conditions of active alkaline charge are 18% with 50.93% pins chip yield, 720 cm3/g viscosity, and 89.03% ISO brightness. In general, different concentrations of active alkali charge white liquor affect the physical strength and optical properties.
CERN European Organization for Nuclear Research - Zenodo, Jul 3, 2022
This research aims to determine the effectiveness of the use of pins chip mixture of acacia and e... more This research aims to determine the effectiveness of the use of pins chip mixture of acacia and eucalyptus wood and the optimum condition of the quality of the pulp. The cooking conditions for kraft pulp were alkalinity (17%, 18%, and 19%) and sulfidity were the same in each test (31.28%). Maximum cooking temperature is 160°C for 3 hours, with H-Factor 800. Bleaching of pulp pins chips using three processes, namely D0, EOP, and D1. Pulp properties test consists of physical strength and optical test. The ripening conditions for kraft pulp resulted in a fairly high pulp yield of about 50.93% at 17% active alkaline charge condition, 51.07% at 18% active alkaline charge condition, and 51.42% at 19% active alkaline charge condition. The use of acacia and eucalyptus pins chips was effective enough to produce a fairly high yield with a range of 40-55%, with the lowest kappa number 1.12 and the highest 1.23. The effect of increasing the concentration of alkali is more effective at 19% active alkaline charge conditions, but the resulting viscosity is very low, as well as 17% active alkaline charge conditions are less effective but the viscosity is quite high. The ideal conditions of active alkaline charge are 18% with 50.93% pins chip yield, 720 cm3/g viscosity, and 89.03% ISO brightness. In general, different concentrations of active alkali charge white liquor affect the physical strength and optical properties.
JURNAL VOKASI TEKNOLOGI INDUSTRI (JVTI), 2021
Penggunaan fresh water di industri pulp sangat besar yaitu sekitar 25,000 galon per 1 ton kertas.... more Penggunaan fresh water di industri pulp sangat besar yaitu sekitar 25,000 galon per 1 ton kertas. Hal ini menuntut adanya inovasi terkait penghematan penggunaan air yang diambil langsung dari alam (fresh water). Inovasi terbaru terkait mengurangi atau mengganti fresh water adalah dengan menggunakan condensate water atau cooling water pada proses pemutihan pulp (bleaching). Condesate water diambil dari hasil samping proses di Evaporation Plant. Air pendingin (cooling water) yang digunakan dari Cooling Tower. Cooling water memiliki range yang rendah sehingga tidak efektif dalam pertukaran panas di Cooling Tower. Pada penelitian ini dilakukan variasi pencampuran condensate water yang akan diaplikasikan pada proses bleaching tahap awal dari serangkain pemutihan pulp (D0) yaitu : condensate water 10% + fresh water 90%, condensate water 20% + fresh water 80%, condensate water 30% + fresh water 70%, condensate water 40% + fresh water 60%, condensate water 50% + fresh water 50% dan fresh wa...
JURNAL VOKASI TEKNOLOGI INDUSTRI (JVTI), 2019
Berkurang ketersediaan bahan baku untuk bahan baku kertas mengakibatkan penggunaan kertas bekas (... more Berkurang ketersediaan bahan baku untuk bahan baku kertas mengakibatkan penggunaan kertas bekas (secondary fiber atau disebut SF) sebagai bahan baku kertas. Hampir semua pabrik pengolahan kertas memilliki unit pelepasan tinta (deinking). Metode deinking yang banyak digunakan adalah Flotasi, yaitu memanfaatkan metode yang memanfaatkan gelembung untuk melepaskan tinta dari SF. Ukuran gelembung yang disarankan di kisaran 0.1-1 mm. Penelitian ini ditujukan untuk mengembangkan metode Flotasi dan untuk hal tersebut diAgar bisa mengembangkan metoda deinking flotation ini maka diperlukan plant deinking dalam skala laboratorium. Alasannya dengan skala dan kapasitas kecil, maka pengembangan metode ini dapat lebih mudah dan murah karena tidak melibatkan industri yang beresiko terganggunya proses produksi. Tantangan lainnya adalah bagaimana membuat kondisi plant semirip mungkin dengan di industri agar jika pengembangan metode sudah berhasil bisa kangsung diaplikasikan. Implementasi dari rancang...
JURNAL VOKASI TEKNOLOGI INDUSTRI (JVTI), 2019
Penelitian bertujuan menentukan properties strength dari pulp yang berbahan baku pelepah kelapa s... more Penelitian bertujuan menentukan properties strength dari pulp yang berbahan baku pelepah kelapa sawit di Laboratorium Satuan Operasi Pulp dan Kertas. Pelepah kelapa sawit merupakan limbah organik kategori non-wood dengan kandungan selulosa tinggi. Proses pembuatan pulp didominasi oleh kraft yang tidak ramah lingkungan. Salah satu metode pulping lain adalah proses organosolv dengan menggunakan pelarut organik seperti asam asetat yang menghasilkan yield yang lebih tinggi dan properties mekanis. Pengaruh kondisi operasi seperti suhu, waktu, konsentrasi liquor dan perbandingannya penting terhadap properties pulp. Proses menggunakan asam asetat 10 % dan 15% serta NaOH 15%. Pengaruh perbandingan liquor terhadap solid, penambahan aditif soda, suhu operasi dan konsentrasi komponen liquor diteliti untuk mendapatkan nilai optimal dari proses. Pretreatment hidrotermal dilakukan meningkatkan penetrasi dan difusi zat aktif selama proses pulping. Kertas yang dihasilkan memiliki kekuatan tarik yan...
JURNAL VOKASI TEKNOLOGI INDUSTRI (JVTI)
Penelitian ini merupakan salah satu langkah untuk meminimalkan terjadinya penumpukan limbah padat... more Penelitian ini merupakan salah satu langkah untuk meminimalkan terjadinya penumpukan limbah padat di area landfill industri pulp dan kertas yaitu melakukan suatu inovasi dan pengembangan teknologi berupa pemanfaatan limbah padat reject pulp yang dimodifikasi menjadi suatu media filtrasi. Hal tersebut dilakukan mengetahui bahwa kandungan alfa selulosa dalam reject pulp masih cukup tinggi sehingga dengan metode purifikasi (pemurnian) dan modifikasi penambahan bahan kimia, reject pulp berpotensi digunakan sebagai media filtrasi. Yang mana media filtrasi termodifikasi ini melalui pengujian terhadap propertiesnya sifat fisik maupun sifat optik dapat mampu mengolah air limbah pulp dan kertas menjadi air bersih dengan kualitas yang memenuhi standar PerMenLH No.5 tahun 2014. Proses purifikasi (pemurnian) reject pulp dilakukan melalui dua metode yaitu pembilasan secara berulang menggunakan air panas dan melakukan perendaman menggunakan peroksida (bleaching) untuk menghilangkan lignin yang ma...
Work Result, 2018
This file contains the SOP of laboratory in the institution I work. The file consist SOP of Physi... more This file contains the SOP of laboratory in the institution I work. The file consist SOP of Physic Laboratory, SOP Computer Laboratory, The Laboratory Management, etc
Uploads
Papers by Ni Njoman manik