Drafts by Agustina Kristin

Penelitian kecil yang dilakukan berjudul “Analisis ketersediaan pakan orangutan (Pongo pygmaeus) ... more Penelitian kecil yang dilakukan berjudul “Analisis ketersediaan pakan orangutan (Pongo pygmaeus) di Resor Pesalat TNTP”. Analisis vegetasi dilakukan di tiga tipe ekosistem, yaitu hutan rawa campuran, hutan kerangas, dan hutan diptero dataran rendah. Analisis vegetasi dilakukan terhadap jenis pohon, semai, pancang, dan tiang,. Analisis vegetasi ini …. menemukan jenis pakan dominan pada tiga tipe ekosistem yaitu hutan rawa campuran, hutan kerangas, dan hutan diptero dataran rendah berturut-turut yaitu: a) tingkat hidup pohon: rengas (Gluta renghas), lowari (Shima wallichii), dan ulin (Eusideroxylon zwageri); b) tiang: banditan kuning (Polyalthia sp.), halaban (Vitex pinnata), dan pepisangan (Polyalthia rumphii); c) pancang: medang perawas (Litsea elliptica), pelawan (Tristianopsis merguensis), serta kayu batu (Daryodes costata) dan tembaras (Memecylon edule); d) semai: ubar putih (Syzigium tawaense), jamai, dan meranti (Shorea spp.). Hasil analisis komposisi vegetasi dan pertumbuhannya menujukkan bahwa pakan orangutan di Resor Pesalat tersedia dalam jangka waktu panjang.
Image of landscape is important aspect to gain a better understanding land use and land cover cha... more Image of landscape is important aspect to gain a better understanding land use and land cover change (LUCC) issues. Bare Soil Index (BSI) help us to be indicator of urban expansion.

Abstrak:Salah satu taksa yang banyak ditemukan di ekosistem hutan hujan tropis adalah arthropoda.... more Abstrak:Salah satu taksa yang banyak ditemukan di ekosistem hutan hujan tropis adalah arthropoda. Arthropoda dapat menjadi salah satu indikator lingkungan sehingga untuk mengetahui kelimpahannya, dapat diidentifikasi melalui kondisi lingkungan yang ada di ekosistem tersebut. Pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan metode sampling yaitu pitfall trap, light trap, dan malaise trap. Diketahui taksa yang didapatkan pada keadaan diurnal adalah famili Muscidae, Formicidae, Arachnidae, dan Blattelidae sedangkan taksa yang didapatkan pada keadaan nokturnal adalah famili Hepialidae, Carabidae, Acrididae, Scarabidae, Gryllidae, Vespidae, Nemesiidae, Polyphagidae, Formicidae, Oecobiidae, dan Arachnidae. Jumlah kelimpahan terbanyak yang ditemukan pada keadaan diurnal berasal dari famili Formicidae sebanyak 18 ekor dan pada keadaan nokturnal berasal dari famili Hepialidae sebanyak 56 ekor. Abstract:One of the taxa found in tropical rainforest ecosystems is arthropods. Arthropods can be one environmental indicator so as to know its abundance, can be identified through environmental conditions existing in the ecosystem. The method that used to collect the sample is pitfall trap, light trap, and malaise trap. The taxa obtained in diurnal circumstance are the families of Muscidae, Formicidae, Arachnidae, and Blattelidae whereas the taxa obtained in nocturnal state are Hepialidae, Carabidae, Arachnidae. There are 18 kinds from family Formicidae found in the diurnal circumstance and 56 kinds from family Hepialidae found in the diurnal circumstance that makes it the largest abundance arthropods in tropical rainsforest ecosystems. PENDAHULUAN Hutan hujan tropis merupakan sebuah anugerah Tuhan yang luar biasa. Hutan hujan tropis merupakan sebuah ekosistem dengan keanekaragaman tertinggi jika dibandingkan dengan ekosistem lainnya dan diduga sekitar 65%-75% spesies terestrial hidup di hutan hujan tropis (Myers et al.,., 2000; Mittermeier et al.,., 2004). Kondisi ini disebabkan karena hutan hujan tropis mendapat cahaya matahari sepanjang tahun sehingga menyebabkan hutan hujan tropis memiliki tingkat pertumbuhan paling tinggi jika dibandingakan dengan ekosistem lainnya (J.L. Montheith, 1972). Salah satu kehidupan yang paling banyak ditemukan dalam ekosistem ini adalah taksa arthropoda. Dari seluruh arthropoda yang ada di dunia, kebanyakan arthropoda berada di hutan hujan tropis (Yves Basset et al.,, 2012). Menurut Campbell dan Reece (2008), arthropoda merupakan mahkluk yang memiliki tingkat keanekaragaman tertinggi dan juga merupakan mahkluk yang setidaknya diperkirakan sudah ada sejak 535-525 juta tahun yang lalu. Hal ini menunjukan bahwa arthropoda merupakan mahkluk hidup yang sangat sukses dalam mempertahankan spesiesnya dari berbagai kondisi lingkungan. Tidak dapat dipungkiri bahwa arthropoda sudah menjadi suatu taksa yang memiliki fungsi dan manfaat yang sangat penting dalam keberjalanan proses ekologi suatu ekosistem (Janzen, 1987). Kemampuan arthropoda dalam proses penguraian, polinasi, sumber energi, dan penyeimbang ekologi menjadi sebuah aset penting dalam hutan hujan tropis (Pyle et al.,., 1981). Tentunya lingkungan menjadi
Uploads
Drafts by Agustina Kristin