Papers by Agustina Pringganti

Beberapa posmodernis menyebut kita tengah hidup di zaman posmodernisme atau ada pula yang memakai... more Beberapa posmodernis menyebut kita tengah hidup di zaman posmodernisme atau ada pula yang memakai istilah "modernisme tahap akhir" (Habermas) atau "kapitalisme lanjut" (Jameson). Peter Barry mengatakan bahwa posmodernisme adalah sebuah penekanan pada impresionisme dan subjektivitas, yakni penekanan pada bagaimana cara kita melihat daripada apa yang kita lihat. Eklektisisme dan budaya populer adalah posmodernitas atau "realitas sosial" (Gahral Adian, 2006: 73) yang muncul sebagai hasil wacana pemikiran posmodernisme. Sastra-sastra kanonikal mulai dianggap kuno, bangunan arsitektur tradisional dianggap tak lagi seksi. Namun, hal-hal tradisional bisa tetap dihidupkan kembali dengan perpaduan-perpaduan yang menghasilkan tampilan internasional dan dipasarkan di ranah global. Era global dimana antarbangsa dan manusia saling ketergantungan serta batas-batas antarnegara menjadi bias merupakan masa yang mudah bagi pembentukan kembali budaya. Seperti yang McRobbie (1994: 3) katakan sebagai kritik terhadap budaya posmodern Jameson bahwa produk budaya tersebut tak ada yang baru, hanya produk lama, produk daur ulang, produk bekas dan dengan penjarahan akan masa lalu yang semakin intensif ini berharap menemukan sesuatu yang bisa dikembangkan atau disisipkan kembali dan diberikan makna sebagai yang baru dan yang lama secara bersamaan.
Aku lebih suka kalau kau bisa tampil mengenakan pakaian berwarna hitam dan putih. Sekaligus. Utuh... more Aku lebih suka kalau kau bisa tampil mengenakan pakaian berwarna hitam dan putih. Sekaligus. Utuh. Aku lebih suka menerimamu seutuhnya." Ungkapan di atas adalah secuplik dialog yang dikatakan oleh Salikha, narator dalam cerpen Sehelai Pakaian Hitam karya Leila S. Chudori. Cerpen ini menceritakan tentang dua tokoh, Hamdani dan Salikha, dengan Salikha menjadi narator. Kedua tokoh adalah penulis.

Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan 3 jenis tindak tutur dan tindak tutur... more Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan 3 jenis tindak tutur dan tindak tutur ilokusi berdasarkan klasifikasi Searle. Searle mengklasifikasi tindak tutur ilokusi menjadi lima jenis tuturan yaitu, representatif, direktif, komisif, ekspresif and deklarasi. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif. Data penelitian ini berupa tuturan pada cerpen "Ilona" karya Leila S. Chudori. Teori yang digunakan adalah teori tindak tutur ilokusi oleh Searle. Meskipun begitu dalam pendahuluan dijelaskan pula mengenai tindak tutur menurut Austin sebagai pengantar memahami tindak tutur ilokusi dan jenis tuturannya. Dalam analisisnya penulis menemukan 24 tuturan yang merupakan tindak tutur ilokusi. Dengan rincian ; 7 tuturan representatif, 3 tuturan direktif, 3 tuturan komisif, 6 tuturan ekspresif, dan 5 tuturan deklarasi. Tuturan Ona terdapat dalam setiap jenis tuturan tindak tutur ilokusi. Kecenderungannya menggunakan tindak tutur ilokusi dalam komunikasi verbal nya memperjelas karakteristik Ona yang terdapat pada narasi cerpen bahwa ia gadis yang peka, cerdas, kritis dan independen. Hal ini membuat penulis beranggapan bahwa tindak tutur seseorang merefleksikan karakteristiknya.
Berbeda dengan inti gerakan feminis terdahulu yang berjuang untuk mencapai kesetaraan antara pere... more Berbeda dengan inti gerakan feminis terdahulu yang berjuang untuk mencapai kesetaraan antara perempuan dan laki-laki, feminis posmodern menitikberatkan pada pembebasan perempuan dari hierarki struktur sosial yang membelenggu dan juga hegemoni laki-laki.
Uploads
Papers by Agustina Pringganti