ABSTRAK
Ide dasar dari teori interaksi simbolik menyatakan bahwa lambang atau simbol budaya dipel... more ABSTRAK Ide dasar dari teori interaksi simbolik menyatakan bahwa lambang atau simbol budaya dipelajari melalui interaksi, orang memberi arti untuk segala sesuatu yang akan mengontrol sikap dan perilaku mereka. Untuk memahami interaksi simbolik (interaksionisme simbolik) adalah cara berpikir tentang pikiran (mind), diri (self) dan masyarakat (society) .Dengan menggunakan sosiologi sebagai landasan, serta mengajarkan bahwa ketika manusia berinteraksi satu sama lain mereka berbagi makna untuk jangka waktu tertentu dan untuk tindakan tertentu. Untuk memahami hal ini, George Herbert Mead adalah sosok yang dipandang sebagai pembangun interaksi simbolik. Dia mengajarkan bahwa makna datang sebagai hasil interaksi antara orang, baik secara verbal dan nonverbal. Melalui tindakan dan respon yang terjadi, mampu memberikan makna terhadap kata-kata atau tindakan, dan oleh karena itu kita juga dapat memahami bahkan dengan cara-cara tertentu juga, karena orang diasumsikan kenaikan dari percakapan yang saling terkait antara individu. Kata kunci: interaksi simbolik, pikiran, diri, masyarakat
Abstrak Isu pemanasan global menjadi perhatian serius saat ini. Dunia arsitektur dituding sebagai... more Abstrak Isu pemanasan global menjadi perhatian serius saat ini. Dunia arsitektur dituding sebagai salah satu yang turut bertanggung jawab. Tidak dapat dipungkiri lagi bahwa dunia konstruksi mengeksploitasi alam dan inefisiensi terhadap energi. Konsep arsitektur hijau kemudian lahir sebagai suatu gerakan yang mendobrak paradigma tersebut. Selanjutnya arsitek berusaha merancang bangunan yang berkelanjutan (sustainable) dan menyelaraskan dengan alam. Pemerintah juga lantas menghimbau kepada masyarakat untuk menerapkan prinsip arsitektur hijau dalam desain bangunan masa kini. Saat ini, aspek penghijauan di kota-kota besar mulai diperhatikan. Permasalahan lingkungan perkotaan akibat adanya Urban Heat Island (UHI) menjadi latar belakang dari pemilik bangunan untuk mengaplikasikan konsep vertical garden pada bangunan mereka. Kemampuan vertical garden dalam menurunkan profil suhu permukaan dinding merupakan salah satu aspek dasar untuk menciptakan kenyamanan termal bagi penggunanya. Penelitian ini merupakan hasil studi dari pengaruh vertical garden terhadap kondisi termal bangunan Sekretariat KMPA Eka Citra yang merupakan salah satu organisasi kemahasiswaan dibidang kepencintaalaman di Universitas Negeri Jakarta. Profil suhu permukaan dinding interior ruangan bervertical garden lebih rendah bila dibandingkan dengan ruangan non vertical garden. Rata-rata selisih profil suhunya adalah 1.4ºC-2.1ºC. Penelitian ini berusaha untuk menggali lebih dalam tentang keunggulan vertical garden sebagai solusi desain arsitektur hijau perkotaan. Oleh karena itu penulis membahas tentang jenis-jenis tanaman apa saja yang dapat digunakan untuk vertical garden serta penerapan dan perawatannya, juga membahas model vertical garden yang tepat untuk diterapkan di iklim tropis Indonesia. Penulisan karya ilmiah ini menggunakan metode deskriptif-kualitatif yaitu mengambarkan kembali secara utuh hasil dari kajian. Sumber penulisan berasal dari pengamatan langsung serta kajian terhadap literatur dan jurnal. Melalui penulisan karya ilmiah ini penulis ingin mensosialisasikan penerapan vertical garden sebagai solusi bagi desain arsitektur hijau baik yang masih dalam tahap perancangan atau sudah terlanjur terbangun. Sehingga diharapkan dapat berkontribusi bagi pelestarian lingkungan dan gerakan go green dalam lingkup kota untuk mewujudkan kota yang berkelanjutan.
ABSTRAK
Ide dasar dari teori interaksi simbolik menyatakan bahwa lambang atau simbol budaya dipel... more ABSTRAK Ide dasar dari teori interaksi simbolik menyatakan bahwa lambang atau simbol budaya dipelajari melalui interaksi, orang memberi arti untuk segala sesuatu yang akan mengontrol sikap dan perilaku mereka. Untuk memahami interaksi simbolik (interaksionisme simbolik) adalah cara berpikir tentang pikiran (mind), diri (self) dan masyarakat (society) .Dengan menggunakan sosiologi sebagai landasan, serta mengajarkan bahwa ketika manusia berinteraksi satu sama lain mereka berbagi makna untuk jangka waktu tertentu dan untuk tindakan tertentu. Untuk memahami hal ini, George Herbert Mead adalah sosok yang dipandang sebagai pembangun interaksi simbolik. Dia mengajarkan bahwa makna datang sebagai hasil interaksi antara orang, baik secara verbal dan nonverbal. Melalui tindakan dan respon yang terjadi, mampu memberikan makna terhadap kata-kata atau tindakan, dan oleh karena itu kita juga dapat memahami bahkan dengan cara-cara tertentu juga, karena orang diasumsikan kenaikan dari percakapan yang saling terkait antara individu. Kata kunci: interaksi simbolik, pikiran, diri, masyarakat
Abstrak Isu pemanasan global menjadi perhatian serius saat ini. Dunia arsitektur dituding sebagai... more Abstrak Isu pemanasan global menjadi perhatian serius saat ini. Dunia arsitektur dituding sebagai salah satu yang turut bertanggung jawab. Tidak dapat dipungkiri lagi bahwa dunia konstruksi mengeksploitasi alam dan inefisiensi terhadap energi. Konsep arsitektur hijau kemudian lahir sebagai suatu gerakan yang mendobrak paradigma tersebut. Selanjutnya arsitek berusaha merancang bangunan yang berkelanjutan (sustainable) dan menyelaraskan dengan alam. Pemerintah juga lantas menghimbau kepada masyarakat untuk menerapkan prinsip arsitektur hijau dalam desain bangunan masa kini. Saat ini, aspek penghijauan di kota-kota besar mulai diperhatikan. Permasalahan lingkungan perkotaan akibat adanya Urban Heat Island (UHI) menjadi latar belakang dari pemilik bangunan untuk mengaplikasikan konsep vertical garden pada bangunan mereka. Kemampuan vertical garden dalam menurunkan profil suhu permukaan dinding merupakan salah satu aspek dasar untuk menciptakan kenyamanan termal bagi penggunanya. Penelitian ini merupakan hasil studi dari pengaruh vertical garden terhadap kondisi termal bangunan Sekretariat KMPA Eka Citra yang merupakan salah satu organisasi kemahasiswaan dibidang kepencintaalaman di Universitas Negeri Jakarta. Profil suhu permukaan dinding interior ruangan bervertical garden lebih rendah bila dibandingkan dengan ruangan non vertical garden. Rata-rata selisih profil suhunya adalah 1.4ºC-2.1ºC. Penelitian ini berusaha untuk menggali lebih dalam tentang keunggulan vertical garden sebagai solusi desain arsitektur hijau perkotaan. Oleh karena itu penulis membahas tentang jenis-jenis tanaman apa saja yang dapat digunakan untuk vertical garden serta penerapan dan perawatannya, juga membahas model vertical garden yang tepat untuk diterapkan di iklim tropis Indonesia. Penulisan karya ilmiah ini menggunakan metode deskriptif-kualitatif yaitu mengambarkan kembali secara utuh hasil dari kajian. Sumber penulisan berasal dari pengamatan langsung serta kajian terhadap literatur dan jurnal. Melalui penulisan karya ilmiah ini penulis ingin mensosialisasikan penerapan vertical garden sebagai solusi bagi desain arsitektur hijau baik yang masih dalam tahap perancangan atau sudah terlanjur terbangun. Sehingga diharapkan dapat berkontribusi bagi pelestarian lingkungan dan gerakan go green dalam lingkup kota untuk mewujudkan kota yang berkelanjutan.
Uploads
Papers by tita nurmala
Ide dasar dari teori interaksi simbolik menyatakan bahwa lambang atau simbol budaya dipelajari melalui interaksi, orang memberi arti untuk segala sesuatu yang akan mengontrol sikap dan perilaku mereka. Untuk memahami interaksi simbolik (interaksionisme simbolik) adalah cara berpikir tentang pikiran (mind), diri (self) dan masyarakat (society) .Dengan menggunakan sosiologi sebagai landasan, serta mengajarkan bahwa ketika manusia berinteraksi satu sama lain mereka berbagi makna untuk jangka waktu tertentu dan untuk tindakan tertentu. Untuk memahami hal ini, George Herbert Mead adalah sosok yang dipandang sebagai pembangun interaksi simbolik. Dia mengajarkan bahwa makna datang sebagai hasil interaksi antara orang, baik secara verbal dan nonverbal. Melalui tindakan dan respon yang terjadi, mampu memberikan makna terhadap kata-kata atau tindakan, dan oleh karena itu kita juga dapat memahami bahkan dengan cara-cara tertentu juga, karena orang diasumsikan kenaikan dari percakapan yang saling terkait antara individu.
Kata kunci: interaksi simbolik, pikiran, diri, masyarakat
Ide dasar dari teori interaksi simbolik menyatakan bahwa lambang atau simbol budaya dipelajari melalui interaksi, orang memberi arti untuk segala sesuatu yang akan mengontrol sikap dan perilaku mereka. Untuk memahami interaksi simbolik (interaksionisme simbolik) adalah cara berpikir tentang pikiran (mind), diri (self) dan masyarakat (society) .Dengan menggunakan sosiologi sebagai landasan, serta mengajarkan bahwa ketika manusia berinteraksi satu sama lain mereka berbagi makna untuk jangka waktu tertentu dan untuk tindakan tertentu. Untuk memahami hal ini, George Herbert Mead adalah sosok yang dipandang sebagai pembangun interaksi simbolik. Dia mengajarkan bahwa makna datang sebagai hasil interaksi antara orang, baik secara verbal dan nonverbal. Melalui tindakan dan respon yang terjadi, mampu memberikan makna terhadap kata-kata atau tindakan, dan oleh karena itu kita juga dapat memahami bahkan dengan cara-cara tertentu juga, karena orang diasumsikan kenaikan dari percakapan yang saling terkait antara individu.
Kata kunci: interaksi simbolik, pikiran, diri, masyarakat