Papers by teddy hendiawan

Saat ini dongeng kancil mendapatkan tantangan untuk tumbuh di masyarakat, tantangan dari ketatnya... more Saat ini dongeng kancil mendapatkan tantangan untuk tumbuh di masyarakat, tantangan dari ketatnya persaingan cerita dari luar negeri, kemudian pandangan buruk terhadap cerita kancil, tanpa disadari telah membuat cerita kancil ini mulai dilupakan. Maka dari itu sangat perlu dilakukannya modifikasi agar sesuai dengan konteks saat ini, yang dikemas dalam bentuk yang menyesuaikan dengan perkembangan zaman dan teknologi saat ini dan tanpa mengubah makna dasar atau nilai-nilai positif dari cerita kancil. Penelitian pada perancangan ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan objektif untuk membahas masalah dan menganalisis cerita yang diangkat. Hasil analilis akan diolah dalam proses adaptasi untuk membuat sebuah cerita yang baru. Kemudian melalui aspek tertentu dari visual storytelling dan teori interaktivitas, cerita yang baru diolah untuk menghasilkan formulasi yang tepat untuk diterima oleh target audien. Sebagai hasil, cerita kancil yang diadaptasi dapat disampaikan melalui f...
Penyakit Prosopagnosia pertama kali ditemukan pada tahun 1947 oleh Joachim Bodamer, dalam bahasa ... more Penyakit Prosopagnosia pertama kali ditemukan pada tahun 1947 oleh Joachim Bodamer, dalam bahasa Inggris penyakit ini dinamakan face blindness atau “buta wajah” penyakit ini terjadi karena adanya kerusakan pada bagian kanan atau di bagian Fusiform Gyrus. Dengan kata lain, seorang penderita prosopagnosia tidak dapat mengidentifikasi wajah orang lain, teman, orang tua, suami, istri, anak, bahkan dirinya sendiri. Dalam perancangan film ini, dengan metode kualitatif yang pedekatan melalui psikologi kognitif. Perancangan film pendek sebagai media informasi dan diharapkan menambah wawasan terhadap masyarakat. Dengan itu perancang yang berposisi sebagai tata suara yang bertujuan untuk membuat suasana dan menambah mood dalam film tersebut di alunan musik tersebut. Kata kunci : Prosopagnosia, tata suara, musik, mood

Prosopagnosia adalah sebuah penyakit yang mengganggu otak penderita sehingga penderita tidak bisa... more Prosopagnosia adalah sebuah penyakit yang mengganggu otak penderita sehingga penderita tidak bisa mengenali wajah seseorang, penyakit ini juga biasa disebut penyakit buta wajah. Dalam penelitian yang dilakukan di Jerman pada tahun 2006 menyatakan bahwa penderita penyakit ini sebanyak 2% dari populasi dunia. Media yang telah digunakan untuk mengenalkan penyakit ini adalah film dokumenter yang masih meraih target audience kalangan tua yaitu umur 35-50 tahun. Maka dari itu diperlukannya sebuah film fiksi yang menerangkan penyakit prosopagnosia pada kalangan muda khususnya umur 18-24 tahun. Dalam sebuah film tentu diperlukan sebuah penataan kamera yang dapat menterjemahkan director shot kedalam sebuah breakdown shot dan untuk pengambilan montase, agar pesan dari film tersebut untuk menjelaskan penyakit prosopagnosia terhadap target audience dapat tersampaian dengan baik. Metode yang digunakan dimulai dari pengumpulan data (studi pustaka, observasi, dan wawancara), kemudian data tersebut...

ProTVF, 2021
Komunitas film indie di Bandung berkembang di berbagai lingkungan dan kalangan termasuk dari ling... more Komunitas film indie di Bandung berkembang di berbagai lingkungan dan kalangan termasuk dari lingkungan sekolah-sekolah dan kampus-kampus, serta umum. Terdapat beberapa masalah di seputar komunitas film indie dan karya film indie di Bandung, pertama; masalah bagaimana gagasan dan pesan disampaikan dalam karya film indie, kedua; diperlukan upaya lebih jauh untuk dapat memahami, memaknai, dan mengapresiasi teks film indie. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui bagaimana nilai-nilai keluarga direpresentasikan dalam film "We Need to Talk about Mom" melalui kajian akademis. Penelitian dilakukan dengan menggunakan metode penelitian hermeneutika Paul Ricoeur dengan teknik deskriptif interpretatif berdasarkan tahapan pemahaman; semantik, reflektif, dan eksistensial. Data penelitian berasal dari peserta Bandung & Santos Film Festival 2017. Jenis film yang diteliti terdiri dari film dokumenter, fiksi, dan eksperimental dengan genre; drama, fantasi, horror, komedi, dan pertualangan. Film indie "We Need to Talk about Mom" yang menjadi sampel objek penelitian dari dua puluh sembilan film indie lainnya, bergenre film fiksi drama. Hasil yang diperoleh dari penelitian ini pertama; Film indie "We Need to Talk about Mom" membangun kesadaran mengenai nilai-nilai "kebersamaan" dalam sebuah keluarga melalui dialog, akomodasi, negosiasi, dan perlawanan. Kedua; Makna eksplisit digambarkan lebih pada penyelesaian masalah antara anak dan ayah dengan berbagai perbedaan pandangan (world view), pola gaya hidup, dan nilai-nilai. Ketiga; Makna implisit merupakan relasionalitas sebagai bentuk aktualisasi dan eksistensi dari kedua tokoh, sedangkan makna reflektif merupakan simbolisasi gaya ungkap kreator, yang merepresentasikan persoalan cinta, gender, dominasi, dan maskulinitas. Kata-kata Kunci: Film indie Bandung; hubungan keluarga; makna film indie; representasi; teks film indie Representation of family relationships in the indie film text "We Need to Talk about Mom"
The aim of this research is to investigate the landscape as forming identity in the Cau Bau Kan m... more The aim of this research is to investigate the landscape as forming identity in the Cau Bau Kan movie scene. However, the landscape depicted is often symbolic, and often contributes to social formation, impacting on human associations and social norms. The purpose of this study is to know the meaning of landscape into a cultural identity from the Cau Bau Kan movie. This study uses texture analysis to reveal surface quality in a film. The use of textural analysis to interpret and analyze the interrelations of narrative, style, and meaning of the strategy of applying aspects of landscape as cultural identity.

Jurnal Penelitian Pendidikan, 2019
Film yang mengangkat budaya suku Bugis dan kental tentang relasi gender adalah film Athirah yang ... more Film yang mengangkat budaya suku Bugis dan kental tentang relasi gender adalah film Athirah yang menceritakan tentang ketegaran perempuan Bugis dalam keluarga sangat berharga. Isu perempuan tidak pernah habis dibicarakan terkait dengan kesetaraan maupun ketidakadilan gender dan paham patriarki di Indonesia bahwa kekuasaan laki-laki yang menentukan keputusan kehidupan perempuan. Pola relasi gender terdiri dari kekuasaan dan status, komunikasi non verbal, serta pembagian kerja. Penelitian ini bertujuan untuk memahami konstruksi relasi gender dan mitos suku Bugis dalam karakter Emma pada mise en scene film Athirah. Penelitian ini menggunakan kualitatif, pendekatan cultural studies dengan menggunakan analisis semiotika Roland Barthes untuk menganalisis objek yang diteliti. Adapun hasil dari penelitian ini ialah relasi gender dalam film Athirah dikontruksi oleh budaya dari segi ideologi patriarki dan ideologi feminisme. Kesimpulannya adalah konstruksi relasi gender dalam film Athirah ini...

Film pendek Kisah yang Tak Terbaca berangkat dari data UNESCO yang menyatakan bahwa masyarakat In... more Film pendek Kisah yang Tak Terbaca berangkat dari data UNESCO yang menyatakan bahwa masyarakat Indonesia memiliki minat membaca yang sangat rendah. Data menunjukkan bahwa pada tahun 2012 salah satu negara dengan jumlah penduduk terbanyak ini memiliki indeks minat membaca yang hanya sebesar 0,001% yang artinya dari 1000 penduduk Indonesia hanya 1 orang yang tertarik untuk membaca. Sungguh sangat disayangkan mengingat besarnya potensi yang dimiliki oleh bangsa Indonesia, terutama generasi mudanya. Perancangan film ini menggunakan metode campuran eksploratori yaitu penggabungan antara metode kualitatif dan kuantitatif untuk mendapatkan data dan informasi yang dibutuhkan. Pada metode campuran eksploratori, penulis mencari dan mengumpulkan data secara kualitatif untuk mengeksplorasi masalah-masalah yang ada dengan hanya beberapa partisipan yang akan membantu mengembangkan beberapa item dan skala untuk instrumen data kuantitatif. Penulis juga menggunakan pendekatan psikologi lingkungan un...
Bandung Creative Movement (BCM) Journal, 2015
Uploads
Papers by teddy hendiawan