adalah hazburgit kemudian ditutupi oleh endapan termuda yaitu endapan permukaan (aluvial.), struk... more adalah hazburgit kemudian ditutupi oleh endapan termuda yaitu endapan permukaan (aluvial.), struktur berupa kekar dan sesar yang berarah mendatar menganan (dextral) yang berarah timurlaut-baratdaya dan utara selatan, ubahan yang terjadi adalah serpentinisasi. Statistik geokimia tanah untuk unsur Ni (nikel) menunjukkan : maks. 18524ppm=1,852%; min.187 ppm=0,0187%; rata-rata=5274ppm=0,527%; anomali Ni>6.022 ppm=0,6022%(gambar 3). Pada sumur ujiTB-1kadar Ni cukup tinggi yaitu Ni=26700 ppm=2,67% dan Fe= 216.000 ppm= 21,6% juga didapatkan garnerit pada kedalaman 1,5 -2,7 m dan masih menerus ke bawah belum sampai batuan dasar. Mineralisasi garnierit di daerah ini berasal dari konsentrasi residu dari bahan yang tertinggal (zona paling atas) dan konsentrasi celah yang terbawa sebagai partikel koloidal (zona tengah) serta konsentrasi residu yang terbawa sebagai partikel koloidal (zona tengah) Berdasarkan sebaran anomali gabungan Ni, Co, Cr, Mg dan Fe dan data analisis kimia saprolit dan mineralisasi garnierit TB-1 maka di daerah ujipetik Pongkalaero paling sedikit ada 2 daerah prospek : daerah prospek P1, P2. Selain mineralisasi garnerit juga terdapat sebaran boulder kromit,didaerah uji petik Pongkalaero. Dari penyebaran boulder kromit sekunder teridentifikasi 4 blok daerah akumulasi boulder kromit setelah dilakukan penghitungan sumber daya hipotetik sebanyak 259,92 ton bijih, dengan kadar antara 20-39,25 % kromit.
adalah hazburgit kemudian ditutupi oleh endapan termuda yaitu endapan permukaan (aluvial.), struk... more adalah hazburgit kemudian ditutupi oleh endapan termuda yaitu endapan permukaan (aluvial.), struktur berupa kekar dan sesar yang berarah mendatar menganan (dextral) yang berarah timurlaut-baratdaya dan utara selatan, ubahan yang terjadi adalah serpentinisasi. Statistik geokimia tanah untuk unsur Ni (nikel) menunjukkan : maks. 18524ppm=1,852%; min.187 ppm=0,0187%; rata-rata=5274ppm=0,527%; anomali Ni>6.022 ppm=0,6022%(gambar 3). Pada sumur ujiTB-1kadar Ni cukup tinggi yaitu Ni=26700 ppm=2,67% dan Fe= 216.000 ppm= 21,6% juga didapatkan garnerit pada kedalaman 1,5 -2,7 m dan masih menerus ke bawah belum sampai batuan dasar. Mineralisasi garnierit di daerah ini berasal dari konsentrasi residu dari bahan yang tertinggal (zona paling atas) dan konsentrasi celah yang terbawa sebagai partikel koloidal (zona tengah) serta konsentrasi residu yang terbawa sebagai partikel koloidal (zona tengah) Berdasarkan sebaran anomali gabungan Ni, Co, Cr, Mg dan Fe dan data analisis kimia saprolit dan mineralisasi garnierit TB-1 maka di daerah ujipetik Pongkalaero paling sedikit ada 2 daerah prospek : daerah prospek P1, P2. Selain mineralisasi garnerit juga terdapat sebaran boulder kromit,didaerah uji petik Pongkalaero. Dari penyebaran boulder kromit sekunder teridentifikasi 4 blok daerah akumulasi boulder kromit setelah dilakukan penghitungan sumber daya hipotetik sebanyak 259,92 ton bijih, dengan kadar antara 20-39,25 % kromit.
Uploads
Papers by andi takwa