Papers by rusmana rusmana

Jurnal Bios Logos, Dec 6, 2023
Kombucha bunga telang berdasarkan hasil penelitian sebelumnya telah terbukti selain dapat dimanfa... more Kombucha bunga telang berdasarkan hasil penelitian sebelumnya telah terbukti selain dapat dimanfaatkan sebagai minuman probiotik peningkat sistem imun, dapat dimanfaatkan sebagai bahan aktif obat dan kosmetik, bahan baku pupuk cair organik, dan juga formulasi maupun sediaan spray yang dirancang dapat menghambat pertumbuhan fungi patogen penyebab layu,cekung, dan kecoklatan pada bagian batang tanaman komoditas hortikultura. Penelitian ini bertujuan untuk membuat larutan fermentasi kombucha bunga telang sebagai formulasi dan sediaan spray yang dirancang sebagai antifungi Fusarium solani. Uji antifungi Fusarium solani dari masing-masing formulasi dan sediaan spray kombucha bunga telang dilakukan dengan difusi cakram. Anova satu jalur dan analisis pos hoc merupakan analisis statistik yang digunakan dalam penelitian ini. Berdasarkan uji Anova satu jalur dengan nilai p masing masing <0,05 kemudian dilanjut melalui analisis pos hoc membuktikan bahwa kombucha bunga telang pada konsenterasi gula sebesar 40% berbeda nyata sebagai antifungi Fusarium solani dibandingkan dengan 20% dan 30%. Kesimpulan dalam penelitian ini yaitu konsentrasi gula sebesar 40% dalam penelitian ini merupakan perlakuan yang terbaik sebagai antifungi Fusarium solani, sehingga kombucha bunga telang selain dapat dimanfaatkan sebagai minuman probiotik, dalam penelitian ini berpotensi untuk dimanfaatkan sebagai antifungi Fusarium solani.
Jurnal Agroekoteknologi
1), 50 kg ha-1 with three replication. The results showed that treatment of waterlogging affects ... more 1), 50 kg ha-1 with three replication. The results showed that treatment of waterlogging affects the number of soybean plant leaves at five Weeks After Planting (WAP). The number of leaves in the waterlogging treatment is 175% less compared to the waterlogging of 100% SWA, 125% SWA, and 150% SWA. Nitrogen treatment affects the stomata length of soybean crops. Nitrogen fertilizer doses of 50 kg ha-1 have a lower stomata length compared to doses of 0 kg ha-1 and 25 kg ha-1. There is interaction in the treatment of waterlogging and nitrogen fertilizers at a plant height of 2 WAP.

This study was conducted to determine the pattern characteristics of legumes in the vegetative ph... more This study was conducted to determine the pattern characteristics of legumes in the vegetative phase by using the Relative Growth Rate, Net Assimilation Rate (LAB), and Leaf Area Ratio (LTR). Where the LTR is dry matter production efficiency index, is a measure of the efficiency of clean LAB leaf area and the NLD is the quotient of leaf area to total plant dry weight. The experiment was conducted in field trails and laboratory PandeglangSMKN 2 Faculty of Agriculture, University of Sultan AgengTirtayasa. Starting in September to December 2012. Trial ordered by a single factor randomized complete block design (legume crops). Type of legume crops are planted consist of the three types, namely : soy beans, green beans, and peanuts. For purposes of analysis vegetative growth phase was observed (destructive) six times. The result showed that the characteristics of three types of legume crops : soy beans, peanuts, green beans, and each has different characteristics. Where the LTR and LAB ...
The study was conducted to determine the effect of different doses of nitrogen fertilizer on the ... more The study was conducted to determine the effect of different doses of nitrogen fertilizer on the land without and with weeding. The experiments using factorial randomized block design were carried out at the Sitandu Curug Serang. The experimental results showed that the difference of dosage of N fertilizer up to 100 kg Urea ha-1 did not show the difference of green bean plant yield. Weeding once a week can increase the yield and the components of green beans about 78.3% both the number of pods per plant and the weight of seeds per plant. Keywords: green bean, nitrogen, weeding

Aroma pada beras muncul karena tanaman memiliki gen yang mengendalikan sifat aroma. Penelitian in... more Aroma pada beras muncul karena tanaman memiliki gen yang mengendalikan sifat aroma. Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi gen aromatik pada beras lokal Indonesia. Isolasi DNA tanaman dilakukan dengan metode Doyle dan Doyle (1999) yang dimodifikasi, diikuti amplifikasi DNA PCR dengan 5 primer penanda SSR. Nilai PIC dalam bentuk scoring data digunakan untuk melihat tingkat kekerabatan dalam bentuk dendogram menggunakan program Nonomical Taxonomy dan Multivariate System (NT-SYS). Hasil penelitian gen aromatik pada 23 aksesi beras lokal menunjukkan bahwa alel bersifat polimorfik (100%) dan terdapat 3 kelompok utama, yaitu kelompok 1 (aromatik) dan kelompok 2 dan 3 (non-aromatik). Kelompok 1 terdiri dari 19 varietas padi dengan kemiripan genetik 0,822-0,96 atau tingkat keragaman genetik 4%- 17,8%, Kelompok 2 terdiri dari 3 varietas padi dengan kemiripan genetik 0,832-0,921 atau tingkat keragaman genetik 7,9%-16,8%, kelompok ketiga terdiri dari 1 varietas padi dengan kemiripan genetik...

Cekaman kekeringan pada setiap fase pertumbuhan kedelai akan menimbulkan respons yang berbeda pad... more Cekaman kekeringan pada setiap fase pertumbuhan kedelai akan menimbulkan respons yang berbeda pada varietas yang berbeda. Penurunan hasil kedelai tergantung pada varietas dan fase pertumbuhan pada saat terjadinya cekaman kekeringan. Penelitian dilaksanakan dengan tujuan untuk mengkaji respons tiga varietas kedelai yang mengalami cekaman kekeringan selama fase reproduktif. Penelitian dilaksanakan di rumah kaca Fakultas Pertanian Universitas Sultan Ageng Tirtayasa dimulai dari bulan April sampai Juli 2018. Percobaan menggunakan Rancangan Petak Terbagi (Split Plot Design). Petak Utama adalah varietas kedelai, terdiri atas tiga varietas (Cikuray, Kipas Putih, dan Burangrang). Anak Petak adalah ketersediaan air tanah, terdiri atas 100%, 75%, dan 50% air kapasitas lapangan. Setiap kombinasi perlakuan diulang 3 kali. Penentuan cekaman kekeringan menggunakan metode gravimetri. Hasil percobaan menunjukkan ketiga varietas kedelai memiliki toleransi yang berbeda terhadap cekaman kekeringan sel...

article, 2020
Rice has different varieties, with each variety possessing diverse physical and chemical characte... more Rice has different varieties, with each variety possessing diverse physical and chemical characteristics. The objective of this study was to analyze the physicochemical properties of several Indonesian local rice varieties. The experiment was conducted from March to April 2017 at the Agriculture Applied Technology Laboratory of the Faculty of Agriculture, Universitas Sultan Ageng Tirtayasa and at the Laboratory of Food Analysis Services in the Department of Food and Technology, IPB University. Nine local rice varieties from several areas in Indonesia were used as samples, namely Jalahawara, Ciherang, Pandan Wangi, Rojolele, Sokan, Bendang Pulau, Batang Piaman, Cisantana and Sidrap. Their physicochemical characteristics were analyzed based on some criteria such as: physical quality (weight, length, width, form and percentage of chalkiness), chemical content, water content, ash content, fat content, protein content, carbohydrate content, crude fiber content, starch, amylose and amylop...

Perbal: Jurnal Pertanian Berkelanjutan, Oct 23, 2019
Marigold merupakan tanaman herba hias yang saat ini mulai menjadi primadona serta memiliki nilai ... more Marigold merupakan tanaman herba hias yang saat ini mulai menjadi primadona serta memiliki nilai ekonomis yang cukup tinggi, oleh karena itu produktivitas dan kualitas bunga Marigold perlu ditingkatkan. Cara pemberian serta jenis pupuk yang tepat menjadi salah satu hal yang perlu diperhatikan agar menjadi efektif terhadap tanaman Marigold. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui keefektifan penggunaan pupuk NPK dalam bentuk konsentrasi dan interval pemupukan terhadap pertumbuhan tanaman Marigold. Penelitian didesain dengan Rancangan Acak Kelompok (RAK) yang terdiri dari dua faktor. Faktor pertama merupakan konsentrasi pupuk NPK yang terdiri dari tiga taraf, yaitu tanpa pupuk, 100 mg/liter air, dan 150 mg/liter air. Faktor kedua adalah interval pemupukan NPK yang terdiri dari 3 taraf, yaitu 1 kali/minggu, 1 kali/2 minggu, dan 1 kali/3 minggu. Seluruh perlakuan diulang sebanyak 3 kali, sehingga didapatkan kombinasi perlakuan sebanyak 27 plot. Parameter pengamatan meliputi tinggi tanaman, jumlah daun, diameter batang, inisiasi bunga, diameter bunga, lama kesegaran bunga. Perlakuan konsentrasi 150 mg/liter air dengan interval pemupukan 1 kali/minggu menjadi input yang optimal untuk pertumbuhan tanaman Marigold. Kata kunci: marigold, konsentrasi, interval pemupukan, pupuk NPK, pertumbuhan dan hasil Abstrak Marigolds are ornamental herbaceous plants that are now starting to become excellent and have high economic value, therefore the productivity and quality of marigold flowers needs to be improved. Giving technique and the right type of fertilizer is one thing that needs to be considered in order to be effective against Marigold plants. The purpose of this research was to determine the effectiveness of the use of NPK fertilizers in the form of concentration and fertilization intervals on the growth of Marigold plants. This research was designed with a Randomized Complete Block Design (RCBD) consisting of two factors. The first factor is the concentration of NPK fertilizer which consists of three levels, namely without fertilizer (K0), 100 mg / liter of water (K1), and 150 mg / liter of water (K2). The second factor is the NPK fertilizer interval which consists of 3 levels, namely 1 time / week (F1), 1 time / 2 weeks (F2), and 1 time / 3 weeks (F3). All treatments were repeated 3 times, so that a combination of 27 plots was obtained. Observation parameters include plant height, number of leaves, stem diameter, flower initiation, flower diameter, flower freshness duration. The concentration of 150 mg / liter of water with a fertilizer interval of 1 time / week is the optimal input for the growth of Marigold plants.

Prosiding Konferensi Nasional Pengabdian Kepada Masyarakat dan Corporate Social Responsibility (PKM-CSR)
Pengetahuan dan keterampilan mengelola limbah rumah tangga dan pemahaman pentingnya stop buang ai... more Pengetahuan dan keterampilan mengelola limbah rumah tangga dan pemahaman pentingnya stop buang air besar sembarangan perlu dikuasai oleh masyarakat, karena itu peningkatan keterampilan untuk mengelola limbah tersebut penting dilakukan agar limbah tersebut dapat dimanfaatkan dan menguntungkan serta kebersihan dan kesehatan lingkungan melalui kebiasaan masyarakat stop buang air besar sembarangan dapat meningkatkan kesehatan masyarakat secara luas. Metode pelaksanaan dilakukan dengan workshop dan penyampaian ide melalui kegiatan sosialisasi dan demo kepada masyarakat dengan pengelolaan limbah rumah tangga menggunakan konsep Pilah-Kumpul-Manfaat-Untung (PKMU) untuk mengurangi volume sampah rumah tangga dan menguntungkan masyarakat, serta strategi pemicuan yang merupakan cara untuk mendorong perubahan perilaku higiene dan sanitasi individu atau masyarakat atas kesadaraan sendiri dengan menyentuh perasaan, pola pikir, perilaku, dan kebiasaan individu atau masyarakat yaitu dengan pendidik...

Jurnal Keteknikan Pertanian Tropis dan Biosistem
Soybeans become a source of plant protein and an essensial food ingredient in Indonesia. Extreme ... more Soybeans become a source of plant protein and an essensial food ingredient in Indonesia. Extreme climate change causes weather changes; the impact is a long dry season which results in drought. Efforts to deal with drought stress are carried out using drought-tolerant soybean varieties that drop of production can be suppressed. The purpose of the study is to study growth responses for several different soybean varieties with drought-stricken conditions. The research was conducted from October 2019 to January 2020 at the Green House Agroecotechnology Laboratory of the Faculty of Agriculture, University of Sultan Ageng Tirtayasa, Banten. Factorial randomized block design method was then used which consists of two factors and three repetition. The first factor were that the Varieties consists of V1: Argo mulyo variety; V2: Deja 2 and V3 varieties: Dena varieties. The second factor was drought percentage comprising k1: 100% ATT (Groundwater Available); k2: 80% ATT, k3: 60% ATT and k4: 4...

JURNAL AGRIBISNIS TERPADU
Sistem pertanian Masyarakat Adat Kasepuhan Cicarucub yang berbasis kearifan lokal, dapat berperan... more Sistem pertanian Masyarakat Adat Kasepuhan Cicarucub yang berbasis kearifan lokal, dapat berperan dalam mekanisme pemenuhan kebutuhan pangan (Food Coping Strategy) tingkat rumah tangga. Berdasarkan hasil analisis food coping strategy, Masyarakat Adat Kasepuhan Cicarucub Taraf I. Secara garis besar tindakan food coping strategy pada Taraf I yaitu, 1) mencari pekerjaan lain, 2) melakukan perubahan makan, 3) penambahan akses untuk segera mendapatkan pangan, 4) melakukan perubahan distribusi dan frekuensi pangan. Food Coping Strategy Masyarakat Adat Kasepuhan Cicarucub berada pada Taraf I, kondisi tersebut menunjukan bahwa mekanisme bertahan rumah tangga dalam pemenuhan kebutuhan pangan, termasuk sudah tahan pangan. Dikarenakan mekanisme pemenuhan pangan tingkat rumah tangga Masyarakat Adat Kasepuhan Cicarucub tidak sampai melakukan langkah drastis, seperti mekanisme bertahan pada perilaku yang terdapat pada araf II maupun Taraf III. Perilaku food coping strategy dilakukan berbeda-beda sesuai dengan masalah yang dihadapinya. Semakin rumah tangga melakukan langkah drastis seperti perilaku pada Taraf II dan III, menunjukan suatu rumah tangga yang tidak tahan pangan. Hal ini dikarenakan adanya penurunan produksi, pendapatan terhadap konsumsi pangan dan status gizi yang dipengaruhi faktor, seperti redistribusi pendapatan, akses dan penggunaan tabungan, kesehatan, pendidikan, maupun pelayanan sosial lainnya.
Uploads
Papers by rusmana rusmana