Biotik: Jurnal Ilmiah Biologi Teknologi dan Kependidikan, Oct 30, 2019
Intan merupakan satu kawasan konservasi alam dan sebagai tempat pembelajaran, namun demikian kond... more Intan merupakan satu kawasan konservasi alam dan sebagai tempat pembelajaran, namun demikian kondisi ini telah berubah sejalan dengan tingginya aktivitas penduduk setempat seperti penebangan liar, alih fungsi hutan, pemburuan satwa liar, dan pembakaran hutan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jenis-jenis burung Famili Bucerotidae pada Ekosistem Taman Hutan Raya Pocut Meurah Intan sebagai materi pendukung matakuliah Ekologi. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survey explorative. Hasil penelitian ini ditemukan 4 (empat) spesies burung dari famili Bucerotidae, yaitu Buceros rhinoceros, Buceros bicornis, Anthrococeros albirostris dan Aceros undulatus. Hasil penelitian ini dimanfaatkan dan dikembangkan secara teoritis dalam matakuliah Ekologi dalam bentuk buku referensi.
Kelelawar memiliki peranan penting di dalam ekosistem. Peranan kelelawar ini dapat dilihat dari a... more Kelelawar memiliki peranan penting di dalam ekosistem. Peranan kelelawar ini dapat dilihat dari aspek ekologis, aspek ekonomi dan aspek medical. Dari segi ekologis, kelelawar memiliki fungsi sebagai pemencar biji, penyerbuk tumbuhan berbunga, dan pengendali hama serangga. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jenis kelelawar di Gampong Deudap Pulo Nasi, Kecamatan Pulo Aceh, Kabupaten Aceh Besar. Penelitian ini di lakukan dengan menggunakan metode penelitian eksploratif, kuantitatif deskriptif. Berdasarkan hasil pengamatan ditemukan 2 spesies dan 2 famili (Pteropodidae dan Hipposideridae), dengan jumlah perjumpaan individu 3 ekor yang terdiri dari 2 ekor spesies Cynopterus minutus dan 1 ekor spesies Hipposideros larvatus.
Biotik: Jurnal Ilmiah Biologi Teknologi dan Kependidikan, Apr 30, 2021
Penelitian dengan tujuan untuk mengetahui penguatan karakter curiosity peserta didik dengan imple... more Penelitian dengan tujuan untuk mengetahui penguatan karakter curiosity peserta didik dengan implementasi model discovery learning pada materi ekosistem telah dilaksanakan di MTsN Sabang, Aceh. Metode penelitian yang digunakan adalah mix methods. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh peserta didik kelas VII. Sampel dalam penelitian ini adalah kelas VII4 yang berjumlah 25 orang. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan angket curiosity. Data dianalisis dengan menggunakan rumus persentase. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata dimensi curiosity peserta didik setelah dibelajarkan melalui implementasi model discovery learning tergolong dalam kategori sangat baik, yaitu antusias mencari jawaban 83,6%, perhatian pada objek yang diamati 89,3%, menanyakan setiap langkah kegiatan 85%, dan antusiasme pada proses sains 84,6%,. Jadi disimpulkan bahwa model discovery learning dapat menguatkan karakter curiosity peserta didik pada materi ekosistem di MTsN Sabang, Aceh.
Upaya Pulau Nasi adalah salah satu pulau dari beberapa pulau yang menjadi bagian dari gugusan kep... more Upaya Pulau Nasi adalah salah satu pulau dari beberapa pulau yang menjadi bagian dari gugusan kepulauan Pulo Aceh yang terletak di Kabupaten Aceh Besar, Provinsi Aceh. Pulo Nasi, tepatnya di Gampong Rabo. Serangga termasuk ke dalam salah satu filum arthropoda yang tubuhnya itu terbagi atas kepala, dada dan perut (abdomen). Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui struktur komunitas serangga permukaan tanah di kawasan deudap pulo aceh kabupaten aceh besar. Penelitian ini menggunakan metode perangkap jebak atau Pitfall trap yang dilakukan dengan dua kali pengulangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwastruktur komunitas serangga permukaan tanah Diurnal (terdedah) sejumlah 1,944907127 dam diurnal (ternaung) sejumlah 1,76469264. Serangga permukaan tanah Nokturnal (terdedah) sejumlah 1,770260168 dan Noktunal (ternaung) sejumlah 1,540856756.
Biotik: Jurnal Ilmiah Biologi Teknologi dan Kependidikan, Apr 20, 2018
Penelitian perbedaan rentang waktu perilaku harian burung kuntul kecil (Egretta garzetta) di Kawa... more Penelitian perbedaan rentang waktu perilaku harian burung kuntul kecil (Egretta garzetta) di Kawasan Mangrove Alue Naga Kota Banda Aceh dilakukan pada bulan Mei 2016. Tujuan penelitian untuk mengetahui perbedaan frekuensi perilaku harian Egretta garzetta jantan dan betina di kawasan mangrove Alue Naga Kota Banda Aceh. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode focal animal sampling dengan mencatat seluruh perilaku harian. Pengolahan data melalui analisis kualitatif dan kuantitatif. Analisis frekuensi aktifitas harian, dilakukan dengan persentase perilaku harian. Hasil penelitian menunjukkan perilaku harian Egretta garzetta meliputi: aktifitas makan, aktifitas bertengger, aktifitas bersuara, aktifitas pindah, aktifitas menelisik bulu, aktifitas istirahat, dan aktifitas terbang. Aktifitas dengan rentang waktu tertinggi adalah pada betina yaitu aktifitas bertengger dan istirahat dengan masing-masing rata-rata selama 70 menit/hari (28%) dan 80 menit/hari (32%), dan rentang waktu paling rendah pada jantan dan betina adalah aktifitas bersuara dengan rata-rata selama 1 menit/hari (0,4%). Kesimpulan yang diperoleh dari penelitian ini adalah (1) Terdapat 7 aktifitas harian Egretta garzetta di kawasan mangrove Alue Naga Kota Banda Aceh meliputi: makan, bertengger, bersuara, pindah, menelisik bulu, istirahat, dan terbang; (2) aktifitas dengan rentang waktu tertinggi adalah pada betina, yaitu aktifitas bertengger dan beristirahat.
ABSTRAK Penelitian perilaku harian burung kuntul kecil (Egretta garzetta) di Kawasan Mangrove Alu... more ABSTRAK Penelitian perilaku harian burung kuntul kecil (Egretta garzetta) di Kawasan Mangrove Alue Naga Kota Banda Aceh dilakukan pada bulan Mei sampai dengan Juli 2016. Tujuan penelitian untuk mengetahuifrekuensi perilaku harian, perbedaan rentang waktu pada perilaku harian Egretta garzetta jantan-betina dan lokasi yang dipilih oleh Egretta garzetta di kawasan mangrove Alue Naga Kota Banda Aceh. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode focal animal sampling dengan mencatat seluruh perilaku harian. Pengolahan data melalui analisis kualitatif dan kuantitatif. Analisis frekuensi aktivitas harian, dilakukan dengan persentase harian. Hasil penelitian menunjukkan perilaku harian Egretta garzetta meliputi: aktivitas makan, aktivitas bertengger, aktivitas bersuara, aktivitas pindah, aktivitas menelisik bulu, aktivitas istirahat, dan aktivitas terbang. Aktivitas yang paling sering dilakukan Egretta garzetta yaitu berpindah tempat dengan frekuensi rata-rata 10 kali (26,7%) pada saat tidak ada aktivitas manusia, pada saat ada aktivitas manusiadengan frekuensi rata-rata 12 kali (31,9%). Aktivitas yang paling sedikit adalah bersuara dengan frekuensi rata-rata 1 kali (3,1%) saat tidak ada aktivitas manusia, dan pada saat ada aktivitas manusia dengan frekuensi 1 kali (3,2%). Aktivitas dengan rentang waktu tertinggi adalah pada betina yaitu aktivitas bertengger dan istirahat dengan masing-masing rata-rata selama 70 menit/hari (28%) dan 80 menit/hari (32%), dan rentang waktu paling rendah pada jantan dan betina adalah aktivitas bersuara dengan rata-rata selama 1 menit/hari (0,4%). Lokasi yang dipilih oleh Egretta garzetta untuk melakukan aktivitas harian di lokasi penelitian yaitu perairan berlumpur dangkal dengan kedalaman rata-rata sekitar 25 cm. Kesimpulan dalam penelitian ini adalah: (1) terdapat 7 jenis aktivitas harian Egretta garzetta pada lokasi penelitian meliputi: makan, bertengger, bersuara, pindah, menelisik bulu, istirahat, dan terbang. Aktivitas yang paling sering dilakukan adalah aktivitas berpindah dan aktivitas yang paling sedikit adalah aktivitas bersuara, (2) aktivitas dengan rentang waktu tertinggi adalah pada betina yaitu aktivitas bertengger dan istirahat dengan masing-masing rata-rata selama 70 menit/hari (28%) dan 80 menit/hari (32%), dan rentang waktu paling rendah pada jantan dan betina adalah aktivitas bersuara dengan rata-rata selama 1 menit/hari (0,4%), dan (3) lokasi yang dipilih Egretta garzetta adalah area perairan berlumpur dangkal sebagai lokasi favorit untuk mencari makan. Kata Kunci: Egretta garzetta, perilaku harian, frekuensi aktivitas harian.
Keanekaragaman berbagai spesies burung pada suatu habitat di pengaruhi oleh adanya berbagai veget... more Keanekaragaman berbagai spesies burung pada suatu habitat di pengaruhi oleh adanya berbagai vegetasi dari tumbuhan, aktivitas manusia dan juga ketersediaan pakan bagi burung. Guha Tujoh Laweung merupakan suatu wilayah yang memiliki tipe habitat yang dihuni oleh berbagai macam spesies fauna, termasuk burung. Ancaman utama terhadap burung di wilayah ini adalah kerusakan habitat yang disebabkan oleh aktivitas pembangunan, penebangan hutan dan ahli fungsi hutan menjadi kawasan perkebunan. Selain itu hadirnya kegiatan penambangan semen di kawasan tersebut menjadi ancaman terhadap habitat burung. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui spesies burung, dan tingkat keanekaragaman burung serta hutan Guha Tujoh Laweung Kabupaten Pidie. Penelitian ini menggunakan metode kombinasi titik hitung dan garis transek. Penentuan titik hitung di setiap habitat menggunakan metode purposive sampling, pengambilan data burung dilakukan pada empat tipe habitat yang terdiri dari sepuluh titik pengamatan. Hasil penelitian menujukkan bahwa, jumlah spesies burung yang terdapat di hutan Guha Tujoh Laweung adalah 32 spesies dari 23 famili. Tingkat keanekaragamannya termasuk ke dalam katagori sedang dengan tingkat keanekaragaman burung H =2.89. Bentuk hasil penelitian keanakaragaman spesies burung di Guha Tujoh Laweung diaplikasikan dalam bentuk buku referensi.
Biotik: Jurnal Ilmiah Biologi Teknologi dan Kependidikan, Sep 30, 2021
Pusat Penelitian Ketambe merupakan laboratorium alam serta salah satu kawasan pelestarian alam di... more Pusat Penelitian Ketambe merupakan laboratorium alam serta salah satu kawasan pelestarian alam di Indonesia yang kaya akan keanekaragaman hayati terletak di Taman Nasional Gunung Leuser (TNGL). Salah satu tumbuhan yang terdapat yaitu tumbuhan kayu lasun (Dysoxylum alliaceum) yang memiliki zat alelopati. Zat alelopati tersebut secara teori dapat menghambat pertumbuhan, perkembangan serta interaksi (asosiasi) dengan tumbuhan lain. Tujuan penelitian untuk mengetahui asosiasi tumbuhan kayu lasun (Dysoxylum alliaceum) dengan tumbuhan lain di Pusat Penelitian Ketambe. Rancangan penelitian menggunakan metode kuadrat, penentuan stasiun ditentukan secara purvosive sampling yaitu berdasarkan ada atau tidaknya tumbuhan kayu lasun ((Dysoxylum alliaceum) dan pengambilan sampel dilakukan dengan cara non-destructive. Pembuatan petak kuadrat berukuran 10 m x 10 m yang diletakkan sesuai arah mata angin. Hasil penelitian diperoleh tipe asosiasi tumbuhan di sekitar tumbuhan kayu lasun (Dysoxylum alliaceum) pada seluruh titik pengamatan didapatkan tipe positif dan tipe negatif dengan derajat (kekuatan) asosiasi dalam kategori lemah.
Monyet Ekor Panjang (Macaca fascicularis) memiliki peran penting dalam kehidupan di alam. Habitat... more Monyet Ekor Panjang (Macaca fascicularis) memiliki peran penting dalam kehidupan di alam. Habitat Monyet Ekor Panjang (Macaca fascicularis) dapat menjalankan fungsi ekologisnya, yaitu sebagai penyemaian atau menyemaikan benih, menumbuhkan biji menjadi benih untuk dipindah ke tempat penanaman. Kawasan Tahura memiliki keindahan alam yang begitu indah juga memiliki beraekaragam jenis flora dan fauna didalamnya, selain dijadikan tempat wisata, Tahura juga dimanfaatkan sebagai tempat konservasi, penelitian, praktikum lapangan dan kegiatan pembelajaran lapangan untuk siswa, mahasiswa maupun pemerhati lingkungan. Kawasan Tahura sudah mengalami alih fungsi lahan dan pembukaan lahan perkebunan baru pada kawasan tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik Macaca fascicularis berdasarkan tingkat umur. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode survey eksploratif yaitu melakukan penjelajahan atau pengamatan secara langsung pada lokasi pengamatan. Hasil penelitian dijumpai bahwa karakteristik Monyet Ekor Panjang (Macaca fascicularis) berdasarkan umur terbagi 5 kelompok yaitu Bayi, Anakan, Remaja, Betina dewasa dan Jantan Dewasa.
Burung bangau kecil atau kuntul kecil (Ergetta garzetta) merupakan jenis burung air dan juga term... more Burung bangau kecil atau kuntul kecil (Ergetta garzetta) merupakan jenis burung air dan juga termasuk burung migrasi yang ada di Indonesia. Sejatinya, burung air banyak bergantung pada habitat lahan basah. Mulai dari rawa rumput (grass swamp), tepian pantai hutan mangrove hingga lahan basah buatan seperti kolam, tambak dan sawah. Akhir-akhir ini habitat bangau kecil (Egretta garzetta) mengalami gangguan berupa perburuan liar dan kerusakan habitat. Hal tersebut mempengaruhi perilaku mencari makan dari burung tersebut. Penelitian ini berjudul perilaku mencari makan burung kuntul kecil (Egratta garetta) di Kawasan Mangrove Alue Naga, Kecamatan Syiah Kuala, Banda Aceh. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui waktu dan perilaku mencari makan dari burung kuntul kecil (Egratta garetta). Untuk mencapai tujuan penelitian ini diimplementasikan dengan metode obsevasi pengamatan langsung dan didukung dengan pengambilan gambar menggunakan kamera. Metode dalam penelitian ini menggunakan Vocal Observation. Hasil penelitian perilaku Mencari makan burung kuntul kecil di kawasan Mangrove Alue Naga diperoleh hasil waktu mencari makan pada pagi hari, siang hari dan sore hari sesuai dengan keaktifan dari prilaku mencari makan burung kuntul kecil. Pola mencari makan Egretta garzetta memiliki 5 jenis perilaku. Frekuensi perilaku mencari makan Egretta garzetta lebih berfariasi pada waktu sore hari.
Indonesia merupakan salah satu kawasan yang memiliki keanekaragaman hayati yang tinggi. Oleh kare... more Indonesia merupakan salah satu kawasan yang memiliki keanekaragaman hayati yang tinggi. Oleh karena itu Indonesia memiliki prioritas utama dalam upaya pelestarian. Iboih merupakan salah satu objek wisata yang terletak di kawsan Sabang, memiliki keanekaragaman hayati yang masih terjaga keberadaannya, khususnya berbagai spesies burung. Penelitian ini dilakukan di kawasan Iboih kecamatan Suka Karya Kota Sabang pada bulan Juni 2016. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui keanekaragaman spesies burung yang berada di kawasan tersebut. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode transek yang dipadukan dengan metode IPA (Indeks Point of Abundance). Hasil penelitian menunjukkan bahwa keanekaragaman spesies burung di Kawasan Desa Iboih Kecamatan Suka Karya Kota Sabang tergolong sedang dengan nilai keanekaragaman 2,0506495. Jumlah spesies yang ditemukan sebanyak 28 spesies dari 18 famili. Famili yang mendominasi adalah famili Apodidae dengan jumlah 242 individu, dan famili yang paling sedikit ditemukan adalah famili Sillvydae, Ardiedae, dan Moctacillidae yang masing-masing berjumlah 1 individu.
BIOTIK: Jurnal Ilmiah Biologi Teknologi dan Kependidikan
The advantages of developing and implementing information technology in education include increas... more The advantages of developing and implementing information technology in education include increased learning effectiveness and flexibility, as well as making the learning process easier for teachers and students. The study was conducted in the even semester of the 2018/2019 academic year in Bireuen Regency to determine the use of e-learning as a medium for high school biology learning. Mix methods research was used in this study. The participants in this study were all Bireuen Regency public high school teachers. The participants in this study were 12 biology teachers from SMAN 1 Bireuen, SMAN 2 Bireuen, and SMAN 2 Peusangan. A questionnaire is used to collect information. The data were analyzed using the percentage formula. The results showed that the use of e-learning as a medium for biology learning by teachers at SMA Bireuen Regency in terms of several criteria, namely e-learning planning was 77.08% and e-learning implementation was 72.50%. So it can be concluded that the use of...
BIOTIK: Jurnal Ilmiah Biologi Teknologi dan Kependidikan
The use of spice plants as medicine and potions cannot be separated from the culture and local wi... more The use of spice plants as medicine and potions cannot be separated from the culture and local wisdom adopted, so that in practice, special knowledge and skills are needed to produce drugs and potions that are believed to be able to maintain health and cure various diseases. The purpose of this study was to obtain information from the Rural Communities of Central Aceh about utilization of spices in traditional medicine. This research was conducted on the Paya Tungel Villagers, Jagong Jeget District, Central Aceh. This study used an exploratory survey method with purposive sampling. Data collection was carried out by semi-structured interviews with predetermined correspondents, and direct observations of spice plants in the field. Based on the results of the study, there are 21 species of spices used as medicine belonging to 9 families. Spices are used for health maintenance, anti-pain, anti-inflammatory and healing of infectious diseases and other metabolic disorders. The most widel...
Perairan Gunung Cut adalah salah satu pantai yang berada di pesisir Kecamatan Samadua. Perairan i... more Perairan Gunung Cut adalah salah satu pantai yang berada di pesisir Kecamatan Samadua. Perairan ini merupakan perairan pasang surut yang masih alami dan memiliki berbagai macam biota laut. Salah satu biota laut yang terdapat di Perairan Gunung Cut adalah gastropoda. Keberadaan gastropoda memiliki peranan penting dalam berbagai bidang seperti ekologi, ekonomi, dan pendidikan. Pentingnya untuk diketahui data base di suatu wilayah termasuk Perairan Gunung Cut ini, pemanfaatan data tersebut untuk memberi informasi kondisi lingkungan disuatu wilayah dengan berbagai biota perairannya. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui jenis-jenis gastropoda di Zona Litoral Perairan Gunung Cut Kabupaten Aceh Selatan. Metode penelitian yang digunakan yaitu kombinasi metode tansek garis (Line Transect) dan transek kuadrat (plot). Pengambilan sampel dilakukan secara purposive sampling pada zona litoral Perairan Gunung Cut Kecamatan Samadua Kabupaten Aceh Selatan. Penelitian ini dilakukan pada bul...
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis minat dan hasil belajar peserta didik dengan menerapk... more Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis minat dan hasil belajar peserta didik dengan menerapkan video animasi pada materi sistem ekskresi di kelas VIII di MTsS Darul Hikmah Aceh Besar. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen dengan menggunakan metode quasi experimen dan teknik purposive sampling. Sampel penelitian terdiri dari 50 sampel yang merupakan peserta didik pada kelas VIII. Penelitian yang dilakukan pada bulan Juni 2021. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan observasi, pemberian angket dan soal tes. Analisis data dilakukan dengan kuantitatif terhadap observasi, angket dan soal tes. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat perbedaan minat belajar peserta didik pada kelas eksperimen dan kelas kontrol. Persentase angket minat belajar peserta didik pada kelas eksperimen yaitu 79,7% dengan kategori sangat tinggi dan kelas kontrol 67,85% dengan kategori cukup. Persentase observasi minat belajar kelas eksperimen 82,7% dengan kategori sangat tin...
Fitoplankton merupakan organisme yang berperan sebagai produsen primer perairan, dapat dijadikan ... more Fitoplankton merupakan organisme yang berperan sebagai produsen primer perairan, dapat dijadikan indikator untuk mengevaluasi kualitas dan tingkat kesuburan perairan. Situ Pinangan merupakan perairan yang belum dimanfaatkan dengan baik oleh masyarakat, padahal jika di manfaatkan dengan baik akan memilliki nilai perekonomian yang cukup potensial. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis keanekaagaman fitoplankton. Metode yang digunakan purposive sampling yang terdiri dari 3 stasiun. Masing-masing stasiun terdiri dari inlet (air masuk), air tenang dan outlet (air keluar). Sampel yang diambil menempel pada substrat. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa terdapat 13 jenis fitoplankton yang temaksuk kedalam 3 kelas. Indeks keanekaragaman perifiton di Situ Pinangan 2.51 termaksuk ke dalam kategori sedang.
Perkebunan kakao merupakan salah satu komoditi yang terdapat di Desa Tanjong Putoh Kabupaten Aceh... more Perkebunan kakao merupakan salah satu komoditi yang terdapat di Desa Tanjong Putoh Kabupaten Aceh Utara dengan kondisi ekosistem yang masih mendukung kehidupan Arthropoda tanah seperti collembola. Collembola merupakan hewan tanah yang mempunyai banyak peran penting. Salah satunya berperan penting dalam siklus nutrisi dekomposisi bahan organik dan formasi tanah. Penelitian bertujuan untuk mengetahui jenis-jenis collembola yang terdapat di kawasan perkebunan kakao Desa Tanjong Putoh Kabupaten Aceh Utara. Metode penelitian yang digunakan adalah metode survey explorative yang dikombinasi dengan metode line transect. Pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan perangkap Pitfall trap. Berdasarkan hasil penelitian ditemukan 6 family, 15 spesies dan 201 jumlah individu. Kesimpulan penelitian adalah jenis collembola yang terdapat di kawasan perkebunan kakao yang paling banyak ditemukan yaitu family Entomobrydae
Kurangnya referensi mengenai burung Frugivora di prodi Pendidikan Biologi menjadikan suatu masala... more Kurangnya referensi mengenai burung Frugivora di prodi Pendidikan Biologi menjadikan suatu masalah yang harus dicarikan solusi. Kawasan Seulawah agam juga belum pernah dilakukan penelitian yang difokuskan pada burung Frugivora.. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui jenis burung Frugivora dan indeks keanekaragaman jenis burung Frugivora di Kawasan Gunung Seulawah Agam Aceh Besar yang dapat dimanfaatkan sebagai database.Teknik pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan metode Purposive Sampling. Penelitian ini dibagi atas 8 titik hitung yang tersebar di perkebunan dan Kawasan hutan Seulawah Agam. Pengambilan sampel burung pada setiap titik menggunakan metode Titik Hitung (Point Count). Analisis data menggunakan rumus keanekaragaman Diversitas Shannon-Wiener Ĥ = ∑ Pi ln Pi. Hasil penelitian diketahui bahwa di Kawasan Gunung Seulawah Agam Kabupaten Aceh Besar terdapat 17 jenis burung frugivora, yang tergolong dalam 10 famili. Keanekaragaman burung frugivora di Kawasan Gunun...
Biotik: Jurnal Ilmiah Biologi Teknologi dan Kependidikan, Oct 30, 2019
Intan merupakan satu kawasan konservasi alam dan sebagai tempat pembelajaran, namun demikian kond... more Intan merupakan satu kawasan konservasi alam dan sebagai tempat pembelajaran, namun demikian kondisi ini telah berubah sejalan dengan tingginya aktivitas penduduk setempat seperti penebangan liar, alih fungsi hutan, pemburuan satwa liar, dan pembakaran hutan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jenis-jenis burung Famili Bucerotidae pada Ekosistem Taman Hutan Raya Pocut Meurah Intan sebagai materi pendukung matakuliah Ekologi. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survey explorative. Hasil penelitian ini ditemukan 4 (empat) spesies burung dari famili Bucerotidae, yaitu Buceros rhinoceros, Buceros bicornis, Anthrococeros albirostris dan Aceros undulatus. Hasil penelitian ini dimanfaatkan dan dikembangkan secara teoritis dalam matakuliah Ekologi dalam bentuk buku referensi.
Kelelawar memiliki peranan penting di dalam ekosistem. Peranan kelelawar ini dapat dilihat dari a... more Kelelawar memiliki peranan penting di dalam ekosistem. Peranan kelelawar ini dapat dilihat dari aspek ekologis, aspek ekonomi dan aspek medical. Dari segi ekologis, kelelawar memiliki fungsi sebagai pemencar biji, penyerbuk tumbuhan berbunga, dan pengendali hama serangga. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jenis kelelawar di Gampong Deudap Pulo Nasi, Kecamatan Pulo Aceh, Kabupaten Aceh Besar. Penelitian ini di lakukan dengan menggunakan metode penelitian eksploratif, kuantitatif deskriptif. Berdasarkan hasil pengamatan ditemukan 2 spesies dan 2 famili (Pteropodidae dan Hipposideridae), dengan jumlah perjumpaan individu 3 ekor yang terdiri dari 2 ekor spesies Cynopterus minutus dan 1 ekor spesies Hipposideros larvatus.
Biotik: Jurnal Ilmiah Biologi Teknologi dan Kependidikan, Apr 30, 2021
Penelitian dengan tujuan untuk mengetahui penguatan karakter curiosity peserta didik dengan imple... more Penelitian dengan tujuan untuk mengetahui penguatan karakter curiosity peserta didik dengan implementasi model discovery learning pada materi ekosistem telah dilaksanakan di MTsN Sabang, Aceh. Metode penelitian yang digunakan adalah mix methods. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh peserta didik kelas VII. Sampel dalam penelitian ini adalah kelas VII4 yang berjumlah 25 orang. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan angket curiosity. Data dianalisis dengan menggunakan rumus persentase. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata dimensi curiosity peserta didik setelah dibelajarkan melalui implementasi model discovery learning tergolong dalam kategori sangat baik, yaitu antusias mencari jawaban 83,6%, perhatian pada objek yang diamati 89,3%, menanyakan setiap langkah kegiatan 85%, dan antusiasme pada proses sains 84,6%,. Jadi disimpulkan bahwa model discovery learning dapat menguatkan karakter curiosity peserta didik pada materi ekosistem di MTsN Sabang, Aceh.
Upaya Pulau Nasi adalah salah satu pulau dari beberapa pulau yang menjadi bagian dari gugusan kep... more Upaya Pulau Nasi adalah salah satu pulau dari beberapa pulau yang menjadi bagian dari gugusan kepulauan Pulo Aceh yang terletak di Kabupaten Aceh Besar, Provinsi Aceh. Pulo Nasi, tepatnya di Gampong Rabo. Serangga termasuk ke dalam salah satu filum arthropoda yang tubuhnya itu terbagi atas kepala, dada dan perut (abdomen). Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui struktur komunitas serangga permukaan tanah di kawasan deudap pulo aceh kabupaten aceh besar. Penelitian ini menggunakan metode perangkap jebak atau Pitfall trap yang dilakukan dengan dua kali pengulangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwastruktur komunitas serangga permukaan tanah Diurnal (terdedah) sejumlah 1,944907127 dam diurnal (ternaung) sejumlah 1,76469264. Serangga permukaan tanah Nokturnal (terdedah) sejumlah 1,770260168 dan Noktunal (ternaung) sejumlah 1,540856756.
Biotik: Jurnal Ilmiah Biologi Teknologi dan Kependidikan, Apr 20, 2018
Penelitian perbedaan rentang waktu perilaku harian burung kuntul kecil (Egretta garzetta) di Kawa... more Penelitian perbedaan rentang waktu perilaku harian burung kuntul kecil (Egretta garzetta) di Kawasan Mangrove Alue Naga Kota Banda Aceh dilakukan pada bulan Mei 2016. Tujuan penelitian untuk mengetahui perbedaan frekuensi perilaku harian Egretta garzetta jantan dan betina di kawasan mangrove Alue Naga Kota Banda Aceh. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode focal animal sampling dengan mencatat seluruh perilaku harian. Pengolahan data melalui analisis kualitatif dan kuantitatif. Analisis frekuensi aktifitas harian, dilakukan dengan persentase perilaku harian. Hasil penelitian menunjukkan perilaku harian Egretta garzetta meliputi: aktifitas makan, aktifitas bertengger, aktifitas bersuara, aktifitas pindah, aktifitas menelisik bulu, aktifitas istirahat, dan aktifitas terbang. Aktifitas dengan rentang waktu tertinggi adalah pada betina yaitu aktifitas bertengger dan istirahat dengan masing-masing rata-rata selama 70 menit/hari (28%) dan 80 menit/hari (32%), dan rentang waktu paling rendah pada jantan dan betina adalah aktifitas bersuara dengan rata-rata selama 1 menit/hari (0,4%). Kesimpulan yang diperoleh dari penelitian ini adalah (1) Terdapat 7 aktifitas harian Egretta garzetta di kawasan mangrove Alue Naga Kota Banda Aceh meliputi: makan, bertengger, bersuara, pindah, menelisik bulu, istirahat, dan terbang; (2) aktifitas dengan rentang waktu tertinggi adalah pada betina, yaitu aktifitas bertengger dan beristirahat.
ABSTRAK Penelitian perilaku harian burung kuntul kecil (Egretta garzetta) di Kawasan Mangrove Alu... more ABSTRAK Penelitian perilaku harian burung kuntul kecil (Egretta garzetta) di Kawasan Mangrove Alue Naga Kota Banda Aceh dilakukan pada bulan Mei sampai dengan Juli 2016. Tujuan penelitian untuk mengetahuifrekuensi perilaku harian, perbedaan rentang waktu pada perilaku harian Egretta garzetta jantan-betina dan lokasi yang dipilih oleh Egretta garzetta di kawasan mangrove Alue Naga Kota Banda Aceh. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode focal animal sampling dengan mencatat seluruh perilaku harian. Pengolahan data melalui analisis kualitatif dan kuantitatif. Analisis frekuensi aktivitas harian, dilakukan dengan persentase harian. Hasil penelitian menunjukkan perilaku harian Egretta garzetta meliputi: aktivitas makan, aktivitas bertengger, aktivitas bersuara, aktivitas pindah, aktivitas menelisik bulu, aktivitas istirahat, dan aktivitas terbang. Aktivitas yang paling sering dilakukan Egretta garzetta yaitu berpindah tempat dengan frekuensi rata-rata 10 kali (26,7%) pada saat tidak ada aktivitas manusia, pada saat ada aktivitas manusiadengan frekuensi rata-rata 12 kali (31,9%). Aktivitas yang paling sedikit adalah bersuara dengan frekuensi rata-rata 1 kali (3,1%) saat tidak ada aktivitas manusia, dan pada saat ada aktivitas manusia dengan frekuensi 1 kali (3,2%). Aktivitas dengan rentang waktu tertinggi adalah pada betina yaitu aktivitas bertengger dan istirahat dengan masing-masing rata-rata selama 70 menit/hari (28%) dan 80 menit/hari (32%), dan rentang waktu paling rendah pada jantan dan betina adalah aktivitas bersuara dengan rata-rata selama 1 menit/hari (0,4%). Lokasi yang dipilih oleh Egretta garzetta untuk melakukan aktivitas harian di lokasi penelitian yaitu perairan berlumpur dangkal dengan kedalaman rata-rata sekitar 25 cm. Kesimpulan dalam penelitian ini adalah: (1) terdapat 7 jenis aktivitas harian Egretta garzetta pada lokasi penelitian meliputi: makan, bertengger, bersuara, pindah, menelisik bulu, istirahat, dan terbang. Aktivitas yang paling sering dilakukan adalah aktivitas berpindah dan aktivitas yang paling sedikit adalah aktivitas bersuara, (2) aktivitas dengan rentang waktu tertinggi adalah pada betina yaitu aktivitas bertengger dan istirahat dengan masing-masing rata-rata selama 70 menit/hari (28%) dan 80 menit/hari (32%), dan rentang waktu paling rendah pada jantan dan betina adalah aktivitas bersuara dengan rata-rata selama 1 menit/hari (0,4%), dan (3) lokasi yang dipilih Egretta garzetta adalah area perairan berlumpur dangkal sebagai lokasi favorit untuk mencari makan. Kata Kunci: Egretta garzetta, perilaku harian, frekuensi aktivitas harian.
Keanekaragaman berbagai spesies burung pada suatu habitat di pengaruhi oleh adanya berbagai veget... more Keanekaragaman berbagai spesies burung pada suatu habitat di pengaruhi oleh adanya berbagai vegetasi dari tumbuhan, aktivitas manusia dan juga ketersediaan pakan bagi burung. Guha Tujoh Laweung merupakan suatu wilayah yang memiliki tipe habitat yang dihuni oleh berbagai macam spesies fauna, termasuk burung. Ancaman utama terhadap burung di wilayah ini adalah kerusakan habitat yang disebabkan oleh aktivitas pembangunan, penebangan hutan dan ahli fungsi hutan menjadi kawasan perkebunan. Selain itu hadirnya kegiatan penambangan semen di kawasan tersebut menjadi ancaman terhadap habitat burung. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui spesies burung, dan tingkat keanekaragaman burung serta hutan Guha Tujoh Laweung Kabupaten Pidie. Penelitian ini menggunakan metode kombinasi titik hitung dan garis transek. Penentuan titik hitung di setiap habitat menggunakan metode purposive sampling, pengambilan data burung dilakukan pada empat tipe habitat yang terdiri dari sepuluh titik pengamatan. Hasil penelitian menujukkan bahwa, jumlah spesies burung yang terdapat di hutan Guha Tujoh Laweung adalah 32 spesies dari 23 famili. Tingkat keanekaragamannya termasuk ke dalam katagori sedang dengan tingkat keanekaragaman burung H =2.89. Bentuk hasil penelitian keanakaragaman spesies burung di Guha Tujoh Laweung diaplikasikan dalam bentuk buku referensi.
Biotik: Jurnal Ilmiah Biologi Teknologi dan Kependidikan, Sep 30, 2021
Pusat Penelitian Ketambe merupakan laboratorium alam serta salah satu kawasan pelestarian alam di... more Pusat Penelitian Ketambe merupakan laboratorium alam serta salah satu kawasan pelestarian alam di Indonesia yang kaya akan keanekaragaman hayati terletak di Taman Nasional Gunung Leuser (TNGL). Salah satu tumbuhan yang terdapat yaitu tumbuhan kayu lasun (Dysoxylum alliaceum) yang memiliki zat alelopati. Zat alelopati tersebut secara teori dapat menghambat pertumbuhan, perkembangan serta interaksi (asosiasi) dengan tumbuhan lain. Tujuan penelitian untuk mengetahui asosiasi tumbuhan kayu lasun (Dysoxylum alliaceum) dengan tumbuhan lain di Pusat Penelitian Ketambe. Rancangan penelitian menggunakan metode kuadrat, penentuan stasiun ditentukan secara purvosive sampling yaitu berdasarkan ada atau tidaknya tumbuhan kayu lasun ((Dysoxylum alliaceum) dan pengambilan sampel dilakukan dengan cara non-destructive. Pembuatan petak kuadrat berukuran 10 m x 10 m yang diletakkan sesuai arah mata angin. Hasil penelitian diperoleh tipe asosiasi tumbuhan di sekitar tumbuhan kayu lasun (Dysoxylum alliaceum) pada seluruh titik pengamatan didapatkan tipe positif dan tipe negatif dengan derajat (kekuatan) asosiasi dalam kategori lemah.
Monyet Ekor Panjang (Macaca fascicularis) memiliki peran penting dalam kehidupan di alam. Habitat... more Monyet Ekor Panjang (Macaca fascicularis) memiliki peran penting dalam kehidupan di alam. Habitat Monyet Ekor Panjang (Macaca fascicularis) dapat menjalankan fungsi ekologisnya, yaitu sebagai penyemaian atau menyemaikan benih, menumbuhkan biji menjadi benih untuk dipindah ke tempat penanaman. Kawasan Tahura memiliki keindahan alam yang begitu indah juga memiliki beraekaragam jenis flora dan fauna didalamnya, selain dijadikan tempat wisata, Tahura juga dimanfaatkan sebagai tempat konservasi, penelitian, praktikum lapangan dan kegiatan pembelajaran lapangan untuk siswa, mahasiswa maupun pemerhati lingkungan. Kawasan Tahura sudah mengalami alih fungsi lahan dan pembukaan lahan perkebunan baru pada kawasan tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik Macaca fascicularis berdasarkan tingkat umur. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode survey eksploratif yaitu melakukan penjelajahan atau pengamatan secara langsung pada lokasi pengamatan. Hasil penelitian dijumpai bahwa karakteristik Monyet Ekor Panjang (Macaca fascicularis) berdasarkan umur terbagi 5 kelompok yaitu Bayi, Anakan, Remaja, Betina dewasa dan Jantan Dewasa.
Burung bangau kecil atau kuntul kecil (Ergetta garzetta) merupakan jenis burung air dan juga term... more Burung bangau kecil atau kuntul kecil (Ergetta garzetta) merupakan jenis burung air dan juga termasuk burung migrasi yang ada di Indonesia. Sejatinya, burung air banyak bergantung pada habitat lahan basah. Mulai dari rawa rumput (grass swamp), tepian pantai hutan mangrove hingga lahan basah buatan seperti kolam, tambak dan sawah. Akhir-akhir ini habitat bangau kecil (Egretta garzetta) mengalami gangguan berupa perburuan liar dan kerusakan habitat. Hal tersebut mempengaruhi perilaku mencari makan dari burung tersebut. Penelitian ini berjudul perilaku mencari makan burung kuntul kecil (Egratta garetta) di Kawasan Mangrove Alue Naga, Kecamatan Syiah Kuala, Banda Aceh. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui waktu dan perilaku mencari makan dari burung kuntul kecil (Egratta garetta). Untuk mencapai tujuan penelitian ini diimplementasikan dengan metode obsevasi pengamatan langsung dan didukung dengan pengambilan gambar menggunakan kamera. Metode dalam penelitian ini menggunakan Vocal Observation. Hasil penelitian perilaku Mencari makan burung kuntul kecil di kawasan Mangrove Alue Naga diperoleh hasil waktu mencari makan pada pagi hari, siang hari dan sore hari sesuai dengan keaktifan dari prilaku mencari makan burung kuntul kecil. Pola mencari makan Egretta garzetta memiliki 5 jenis perilaku. Frekuensi perilaku mencari makan Egretta garzetta lebih berfariasi pada waktu sore hari.
Indonesia merupakan salah satu kawasan yang memiliki keanekaragaman hayati yang tinggi. Oleh kare... more Indonesia merupakan salah satu kawasan yang memiliki keanekaragaman hayati yang tinggi. Oleh karena itu Indonesia memiliki prioritas utama dalam upaya pelestarian. Iboih merupakan salah satu objek wisata yang terletak di kawsan Sabang, memiliki keanekaragaman hayati yang masih terjaga keberadaannya, khususnya berbagai spesies burung. Penelitian ini dilakukan di kawasan Iboih kecamatan Suka Karya Kota Sabang pada bulan Juni 2016. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui keanekaragaman spesies burung yang berada di kawasan tersebut. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode transek yang dipadukan dengan metode IPA (Indeks Point of Abundance). Hasil penelitian menunjukkan bahwa keanekaragaman spesies burung di Kawasan Desa Iboih Kecamatan Suka Karya Kota Sabang tergolong sedang dengan nilai keanekaragaman 2,0506495. Jumlah spesies yang ditemukan sebanyak 28 spesies dari 18 famili. Famili yang mendominasi adalah famili Apodidae dengan jumlah 242 individu, dan famili yang paling sedikit ditemukan adalah famili Sillvydae, Ardiedae, dan Moctacillidae yang masing-masing berjumlah 1 individu.
BIOTIK: Jurnal Ilmiah Biologi Teknologi dan Kependidikan
The advantages of developing and implementing information technology in education include increas... more The advantages of developing and implementing information technology in education include increased learning effectiveness and flexibility, as well as making the learning process easier for teachers and students. The study was conducted in the even semester of the 2018/2019 academic year in Bireuen Regency to determine the use of e-learning as a medium for high school biology learning. Mix methods research was used in this study. The participants in this study were all Bireuen Regency public high school teachers. The participants in this study were 12 biology teachers from SMAN 1 Bireuen, SMAN 2 Bireuen, and SMAN 2 Peusangan. A questionnaire is used to collect information. The data were analyzed using the percentage formula. The results showed that the use of e-learning as a medium for biology learning by teachers at SMA Bireuen Regency in terms of several criteria, namely e-learning planning was 77.08% and e-learning implementation was 72.50%. So it can be concluded that the use of...
BIOTIK: Jurnal Ilmiah Biologi Teknologi dan Kependidikan
The use of spice plants as medicine and potions cannot be separated from the culture and local wi... more The use of spice plants as medicine and potions cannot be separated from the culture and local wisdom adopted, so that in practice, special knowledge and skills are needed to produce drugs and potions that are believed to be able to maintain health and cure various diseases. The purpose of this study was to obtain information from the Rural Communities of Central Aceh about utilization of spices in traditional medicine. This research was conducted on the Paya Tungel Villagers, Jagong Jeget District, Central Aceh. This study used an exploratory survey method with purposive sampling. Data collection was carried out by semi-structured interviews with predetermined correspondents, and direct observations of spice plants in the field. Based on the results of the study, there are 21 species of spices used as medicine belonging to 9 families. Spices are used for health maintenance, anti-pain, anti-inflammatory and healing of infectious diseases and other metabolic disorders. The most widel...
Perairan Gunung Cut adalah salah satu pantai yang berada di pesisir Kecamatan Samadua. Perairan i... more Perairan Gunung Cut adalah salah satu pantai yang berada di pesisir Kecamatan Samadua. Perairan ini merupakan perairan pasang surut yang masih alami dan memiliki berbagai macam biota laut. Salah satu biota laut yang terdapat di Perairan Gunung Cut adalah gastropoda. Keberadaan gastropoda memiliki peranan penting dalam berbagai bidang seperti ekologi, ekonomi, dan pendidikan. Pentingnya untuk diketahui data base di suatu wilayah termasuk Perairan Gunung Cut ini, pemanfaatan data tersebut untuk memberi informasi kondisi lingkungan disuatu wilayah dengan berbagai biota perairannya. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui jenis-jenis gastropoda di Zona Litoral Perairan Gunung Cut Kabupaten Aceh Selatan. Metode penelitian yang digunakan yaitu kombinasi metode tansek garis (Line Transect) dan transek kuadrat (plot). Pengambilan sampel dilakukan secara purposive sampling pada zona litoral Perairan Gunung Cut Kecamatan Samadua Kabupaten Aceh Selatan. Penelitian ini dilakukan pada bul...
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis minat dan hasil belajar peserta didik dengan menerapk... more Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis minat dan hasil belajar peserta didik dengan menerapkan video animasi pada materi sistem ekskresi di kelas VIII di MTsS Darul Hikmah Aceh Besar. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen dengan menggunakan metode quasi experimen dan teknik purposive sampling. Sampel penelitian terdiri dari 50 sampel yang merupakan peserta didik pada kelas VIII. Penelitian yang dilakukan pada bulan Juni 2021. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan observasi, pemberian angket dan soal tes. Analisis data dilakukan dengan kuantitatif terhadap observasi, angket dan soal tes. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat perbedaan minat belajar peserta didik pada kelas eksperimen dan kelas kontrol. Persentase angket minat belajar peserta didik pada kelas eksperimen yaitu 79,7% dengan kategori sangat tinggi dan kelas kontrol 67,85% dengan kategori cukup. Persentase observasi minat belajar kelas eksperimen 82,7% dengan kategori sangat tin...
Fitoplankton merupakan organisme yang berperan sebagai produsen primer perairan, dapat dijadikan ... more Fitoplankton merupakan organisme yang berperan sebagai produsen primer perairan, dapat dijadikan indikator untuk mengevaluasi kualitas dan tingkat kesuburan perairan. Situ Pinangan merupakan perairan yang belum dimanfaatkan dengan baik oleh masyarakat, padahal jika di manfaatkan dengan baik akan memilliki nilai perekonomian yang cukup potensial. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis keanekaagaman fitoplankton. Metode yang digunakan purposive sampling yang terdiri dari 3 stasiun. Masing-masing stasiun terdiri dari inlet (air masuk), air tenang dan outlet (air keluar). Sampel yang diambil menempel pada substrat. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa terdapat 13 jenis fitoplankton yang temaksuk kedalam 3 kelas. Indeks keanekaragaman perifiton di Situ Pinangan 2.51 termaksuk ke dalam kategori sedang.
Perkebunan kakao merupakan salah satu komoditi yang terdapat di Desa Tanjong Putoh Kabupaten Aceh... more Perkebunan kakao merupakan salah satu komoditi yang terdapat di Desa Tanjong Putoh Kabupaten Aceh Utara dengan kondisi ekosistem yang masih mendukung kehidupan Arthropoda tanah seperti collembola. Collembola merupakan hewan tanah yang mempunyai banyak peran penting. Salah satunya berperan penting dalam siklus nutrisi dekomposisi bahan organik dan formasi tanah. Penelitian bertujuan untuk mengetahui jenis-jenis collembola yang terdapat di kawasan perkebunan kakao Desa Tanjong Putoh Kabupaten Aceh Utara. Metode penelitian yang digunakan adalah metode survey explorative yang dikombinasi dengan metode line transect. Pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan perangkap Pitfall trap. Berdasarkan hasil penelitian ditemukan 6 family, 15 spesies dan 201 jumlah individu. Kesimpulan penelitian adalah jenis collembola yang terdapat di kawasan perkebunan kakao yang paling banyak ditemukan yaitu family Entomobrydae
Kurangnya referensi mengenai burung Frugivora di prodi Pendidikan Biologi menjadikan suatu masala... more Kurangnya referensi mengenai burung Frugivora di prodi Pendidikan Biologi menjadikan suatu masalah yang harus dicarikan solusi. Kawasan Seulawah agam juga belum pernah dilakukan penelitian yang difokuskan pada burung Frugivora.. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui jenis burung Frugivora dan indeks keanekaragaman jenis burung Frugivora di Kawasan Gunung Seulawah Agam Aceh Besar yang dapat dimanfaatkan sebagai database.Teknik pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan metode Purposive Sampling. Penelitian ini dibagi atas 8 titik hitung yang tersebar di perkebunan dan Kawasan hutan Seulawah Agam. Pengambilan sampel burung pada setiap titik menggunakan metode Titik Hitung (Point Count). Analisis data menggunakan rumus keanekaragaman Diversitas Shannon-Wiener Ĥ = ∑ Pi ln Pi. Hasil penelitian diketahui bahwa di Kawasan Gunung Seulawah Agam Kabupaten Aceh Besar terdapat 17 jenis burung frugivora, yang tergolong dalam 10 famili. Keanekaragaman burung frugivora di Kawasan Gunun...
Uploads
Papers by rizky ahadi