Ilmu, sains, atau ilmu pengetahuan adalah seluruh usaha sadar untuk menyelidiki, menemukan, dan m... more Ilmu, sains, atau ilmu pengetahuan adalah seluruh usaha sadar untuk menyelidiki, menemukan, dan meningkatkan pemahaman manusia dari berbagai segi kenyataan dalam alam manusia. Segi-segi ini dibatasi agar dihasilkan rumusan-rumusan yang pasti. Ilmu memberikan kepastian dengan membatasi lingkup pandangannya, dan kepastian ilmu-ilmu diperoleh dari keterbatasannya.
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui jenis trematoda yang berparasit pada ginjal dan gambara... more Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui jenis trematoda yang berparasit pada ginjal dan gambaran histopatologi ginjal pada burung merpati yang ada di wilayah Yogyakarta. Penelitian dilakukan terhadap 25 lima ekor burung merpati. Merpati dikorbankan nyawanya, kadavernya dinekropsi, diambil bagian ginjal untuk pemeriksaan cacing dan pemeriksaaan histopatologi ginjal dengan pewarnaan hematoxylineosin. Ginjal digerus dalam mortir dan ditambah sedikit air, hasil gerusan ginjal diperiksa di bawah mikroskop stereo untuk mengetahui adanya cacing. Cacing yang diperoleh diwarnai dengan pewarnaan Schmison carmine untuk diidentifikasi. Ditemukan tujuh merpati (28 %) terinfeksi oleh cacing trematoda pada ginjal. Trematoda yang ditemukan memiliki oral sucker, faring, tidak memiliki saccus cirrus, testis intra sekal dengan posisi sedikit diagonal, bentuk tidak teratur, ovarium pretestikuler, viteleria terletak anterior ovarium, meluas mendekati posterior tubuh. Hasil pemeriksaan histopatologi ditemukan potongan cacing trematoda pada lumen duktus kolektivus medulla ginjal, adanya dilatasi duktus kolektivus dengan epitel yang memipih dan beberapa duktus terlihat kosong. Infeksi cacing menyebabkan radang granulomatosa, di jaringan interstitial yang didominasi oleh sel mononuklear dan sel raksasa. Simpulan yang dapat ditarik bahwa cacing diidentifikasi sebagai P. bragai, dan infeksi cacing tersebut bersifat subklinis pada burung merpati, menimbulkan lesi pada ginjal berupa radang granulomatosa, dilatasi duktus kolektivus, dan infiltrasi sel radang.
Ilmu, sains, atau ilmu pengetahuan adalah seluruh usaha sadar untuk menyelidiki, menemukan, dan m... more Ilmu, sains, atau ilmu pengetahuan adalah seluruh usaha sadar untuk menyelidiki, menemukan, dan meningkatkan pemahaman manusia dari berbagai segi kenyataan dalam alam manusia. Segi-segi ini dibatasi agar dihasilkan rumusan-rumusan yang pasti. Ilmu memberikan kepastian dengan membatasi lingkup pandangannya, dan kepastian ilmu-ilmu diperoleh dari keterbatasannya.
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui jenis trematoda yang berparasit pada ginjal dan gambara... more Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui jenis trematoda yang berparasit pada ginjal dan gambaran histopatologi ginjal pada burung merpati yang ada di wilayah Yogyakarta. Penelitian dilakukan terhadap 25 lima ekor burung merpati. Merpati dikorbankan nyawanya, kadavernya dinekropsi, diambil bagian ginjal untuk pemeriksaan cacing dan pemeriksaaan histopatologi ginjal dengan pewarnaan hematoxylineosin. Ginjal digerus dalam mortir dan ditambah sedikit air, hasil gerusan ginjal diperiksa di bawah mikroskop stereo untuk mengetahui adanya cacing. Cacing yang diperoleh diwarnai dengan pewarnaan Schmison carmine untuk diidentifikasi. Ditemukan tujuh merpati (28 %) terinfeksi oleh cacing trematoda pada ginjal. Trematoda yang ditemukan memiliki oral sucker, faring, tidak memiliki saccus cirrus, testis intra sekal dengan posisi sedikit diagonal, bentuk tidak teratur, ovarium pretestikuler, viteleria terletak anterior ovarium, meluas mendekati posterior tubuh. Hasil pemeriksaan histopatologi ditemukan potongan cacing trematoda pada lumen duktus kolektivus medulla ginjal, adanya dilatasi duktus kolektivus dengan epitel yang memipih dan beberapa duktus terlihat kosong. Infeksi cacing menyebabkan radang granulomatosa, di jaringan interstitial yang didominasi oleh sel mononuklear dan sel raksasa. Simpulan yang dapat ditarik bahwa cacing diidentifikasi sebagai P. bragai, dan infeksi cacing tersebut bersifat subklinis pada burung merpati, menimbulkan lesi pada ginjal berupa radang granulomatosa, dilatasi duktus kolektivus, dan infiltrasi sel radang.
Uploads
Papers by rimas agustin