Ungkapkan: Kajian balaghah dalam Al-Qur'an memiliki peran penting dalam menggali keindahan bahasa... more Ungkapkan: Kajian balaghah dalam Al-Qur'an memiliki peran penting dalam menggali keindahan bahasa dan pesan mendalam yang terkandung di dalamnya. Q.S. Al-Insan menjadi salah satu surah yang kaya dengan aspek balaghah, yang menarik untuk diteliti melalui pendekatan komparatif antara dua tafsir besar, yaitu Safwatut Tafasir karya Ash-Shabuni dan Tafsir Al-Munir karya Wahbah Az-Zuhaili. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis perbedaan dan persamaan pendekatan kedua mufassir dalam menafsirkan aspek balaghah pada ayat-ayat Q.S. Al-Insan. Paradigma yang digunakan dalam penelitian ini adalah paradigma kualitatif dengan metode analisis deskriptif-komparatif. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara studi pustaka terhadap kedua kitab tafsir, serta analisis teks Al-Qur'an yang relevan. Dari hasil penelitian yang telah dilakukan, dapat diambil kesimpulan bahwa kedua mufassir memiliki pendekatan yang saling melengkapi; Ash-Shabuni lebih menekankan pada keindahan bahasa yang mudah dipahami, sementara Az-Zuhaili memberikan analisis yang lebih mendalam terkait konteks sosial dan historis.
Ungkapkan: Kajian balaghah dalam Al-Qur'an memiliki peran penting dalam menggali keindahan bahasa... more Ungkapkan: Kajian balaghah dalam Al-Qur'an memiliki peran penting dalam menggali keindahan bahasa dan pesan mendalam yang terkandung di dalamnya. Q.S. Al-Insan menjadi salah satu surah yang kaya dengan aspek balaghah, yang menarik untuk diteliti melalui pendekatan komparatif antara dua tafsir besar, yaitu Safwatut Tafasir karya Ash-Shabuni dan Tafsir Al-Munir karya Wahbah Az-Zuhaili. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis perbedaan dan persamaan pendekatan kedua mufassir dalam menafsirkan aspek balaghah pada ayat-ayat Q.S. Al-Insan. Paradigma yang digunakan dalam penelitian ini adalah paradigma kualitatif dengan metode analisis deskriptif-komparatif. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara studi pustaka terhadap kedua kitab tafsir, serta analisis teks Al-Qur'an yang relevan. Dari hasil penelitian yang telah dilakukan, dapat diambil kesimpulan bahwa kedua mufassir memiliki pendekatan yang saling melengkapi; Ash-Shabuni lebih menekankan pada keindahan bahasa yang mudah dipahami, sementara Az-Zuhaili memberikan analisis yang lebih mendalam terkait konteks sosial dan historis.
Uploads
Papers by Azwar Hamid