Fenomena kebencian yang berkembang di tengah masyarakat, baik dalam dunia nyata maupun di ruang d... more Fenomena kebencian yang berkembang di tengah masyarakat, baik dalam dunia nyata maupun di ruang digital, telah menimbulkan keresahan yang signifikan. Kebencian yang diungkapkan melalui ujaran, perilaku, atau tulisan kerap dipicu oleh kesalahpahaman terhadap konteks ayat-ayat Al-Qur'an yang mengandung kata "benci.". Dalam konteks ini, terdapat kebutuhan mendesak untuk memahami ayat-ayat Al-Qur'an tentang kebencian secara tepat agar tidak menimbulkan dampak negatif, seperti polarisasi sosial, intoleransi, dan diskriminasi yang berujung pada konflik antarindividu atau kelompok. Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan konsep kebencian dalam Al-Qur'an dengan merujuk pada penafsiran ulama klasik maupun kontemporer. Melalui analisis mendalam, penelitian ini berupaya mengidentifikasi ayat-ayat yang relevan, memahami maknanya dalam konteks yang benar, dan merumuskan solusi berdasarkan perspektif tafsir. untuk memahami konsep kebencian dalam Al-Qur'an secara bijaksana, sehingga mampu mencegah kesalahpahaman dan menciptakan harmoni sosial di tengah keberagaman. Hasil penelitian menunjukkan bahwa konsep kebencian dalam Al-Qur'an diungkap melalui tujuh istilah utama, Maqatā, Qāla, Syana’ā, Al-Bagdā’, Al-Sû’, Kariha, dan Lā yuhibbu. Ayat-ayat terkait melarang kebencian yang dapat menghambat keadilan dan hubungan harmonis antarindividu. Tafsir dari para ulama, seperti Al-Qurtubi, Ibn Katsir, dan Quraish Shihab, menekankan pentingnya memahami konteks ayat-ayat kebencian untuk menghindari kesalahpahaman yang dapat memicu konflik sosial. Kebencian yang diperbolehkan adalah yang dilandasi keadilan, seperti terhadap tindakan kezaliman, sedangkan kebencian yang merusak hubungan sosial sangat dilarang. Penelitian ini menyoroti pentingnya pengendalian diri, promosi moderasi beragama, dan pendidikan tentang bahaya kebencian untuk menciptakan keadilan dan kedamaian dalam masyarakat.
Fenomena kebencian yang berkembang di tengah masyarakat, baik dalam dunia nyata maupun di ruang d... more Fenomena kebencian yang berkembang di tengah masyarakat, baik dalam dunia nyata maupun di ruang digital, telah menimbulkan keresahan yang signifikan. Kebencian yang diungkapkan melalui ujaran, perilaku, atau tulisan kerap dipicu oleh kesalahpahaman terhadap konteks ayat-ayat Al-Qur'an yang mengandung kata "benci.". Dalam konteks ini, terdapat kebutuhan mendesak untuk memahami ayat-ayat Al-Qur'an tentang kebencian secara tepat agar tidak menimbulkan dampak negatif, seperti polarisasi sosial, intoleransi, dan diskriminasi yang berujung pada konflik antarindividu atau kelompok. Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan konsep kebencian dalam Al-Qur'an dengan merujuk pada penafsiran ulama klasik maupun kontemporer. Melalui analisis mendalam, penelitian ini berupaya mengidentifikasi ayat-ayat yang relevan, memahami maknanya dalam konteks yang benar, dan merumuskan solusi berdasarkan perspektif tafsir. untuk memahami konsep kebencian dalam Al-Qur'an secara bijaksana, sehingga mampu mencegah kesalahpahaman dan menciptakan harmoni sosial di tengah keberagaman. Hasil penelitian menunjukkan bahwa konsep kebencian dalam Al-Qur'an diungkap melalui tujuh istilah utama, Maqatā, Qāla, Syana’ā, Al-Bagdā’, Al-Sû’, Kariha, dan Lā yuhibbu. Ayat-ayat terkait melarang kebencian yang dapat menghambat keadilan dan hubungan harmonis antarindividu. Tafsir dari para ulama, seperti Al-Qurtubi, Ibn Katsir, dan Quraish Shihab, menekankan pentingnya memahami konteks ayat-ayat kebencian untuk menghindari kesalahpahaman yang dapat memicu konflik sosial. Kebencian yang diperbolehkan adalah yang dilandasi keadilan, seperti terhadap tindakan kezaliman, sedangkan kebencian yang merusak hubungan sosial sangat dilarang. Penelitian ini menyoroti pentingnya pengendalian diri, promosi moderasi beragama, dan pendidikan tentang bahaya kebencian untuk menciptakan keadilan dan kedamaian dalam masyarakat.
Uploads
Papers by muhammad rijal
Hasil penelitian menunjukkan bahwa konsep kebencian dalam Al-Qur'an diungkap melalui tujuh istilah utama, Maqatā, Qāla, Syana’ā, Al-Bagdā’, Al-Sû’, Kariha, dan Lā yuhibbu. Ayat-ayat terkait melarang kebencian yang dapat menghambat keadilan dan hubungan harmonis antarindividu. Tafsir dari para ulama, seperti Al-Qurtubi, Ibn Katsir, dan Quraish Shihab, menekankan pentingnya memahami konteks ayat-ayat kebencian untuk menghindari kesalahpahaman yang dapat memicu konflik sosial. Kebencian yang diperbolehkan adalah yang dilandasi keadilan, seperti terhadap tindakan kezaliman, sedangkan kebencian yang merusak hubungan sosial sangat dilarang. Penelitian ini menyoroti pentingnya pengendalian diri, promosi moderasi beragama, dan pendidikan tentang bahaya kebencian untuk menciptakan keadilan dan kedamaian dalam masyarakat.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa konsep kebencian dalam Al-Qur'an diungkap melalui tujuh istilah utama, Maqatā, Qāla, Syana’ā, Al-Bagdā’, Al-Sû’, Kariha, dan Lā yuhibbu. Ayat-ayat terkait melarang kebencian yang dapat menghambat keadilan dan hubungan harmonis antarindividu. Tafsir dari para ulama, seperti Al-Qurtubi, Ibn Katsir, dan Quraish Shihab, menekankan pentingnya memahami konteks ayat-ayat kebencian untuk menghindari kesalahpahaman yang dapat memicu konflik sosial. Kebencian yang diperbolehkan adalah yang dilandasi keadilan, seperti terhadap tindakan kezaliman, sedangkan kebencian yang merusak hubungan sosial sangat dilarang. Penelitian ini menyoroti pentingnya pengendalian diri, promosi moderasi beragama, dan pendidikan tentang bahaya kebencian untuk menciptakan keadilan dan kedamaian dalam masyarakat.