2 x 45 menit ( 1 kali pertemuan) A. Kompetensi Inti KI-1 : : Menghayati dan mengamalkan ajaran ag... more 2 x 45 menit ( 1 kali pertemuan) A. Kompetensi Inti KI-1 : : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya KI-2 : Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (gotongroyong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsifdan pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif d engan lingkungan social dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia. KI-3 : Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, procedural berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan procedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah KI-4 : Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan B. Kompetensi Dasar dan Indikator Kompetensi Dasar 2.1 2.2 2.3 3.2 : : : : Memiliki motivasi internal, kemampuan bekerjasama, konsisten, sikap disiplin, rasa percayadiri, dan sikap toleransi dalam perbedaan strategi berpikir dalam memilih dan menerapkan strategi menyelesaikan masalah. Mampu mentransformasi diri dalam berpilaku jujur, tangguh mengadapi masalah, kritis dan disiplin dalam melakukan tugas belajar matematika. Menunjukkan sikap bertanggungjawab, rasa ingintahu, jujur dan perilaku peduli lingkungan Mendeskripsikan dan menganalisis konsep nilai mutlak dalam persamaan dan pertidaksamaan serta menerapkannya dalam pemecahan masalah nyata. Indikator 1. Menumbuhkan sikap penghayatan terhadap karunia Tuhan YME 2. Mengembangkan kerjasama, disiplin dan toleransi dalam kegiatan kelompok maupun individu selama proses pembelajaran 3. Menemukan pengertian nilai mutlak. 4. Menemukan konsep nilai mutlak. 4.2 : Menerapkan konsep nilai mutlak dalam persamaan dan pertidaksamaan linier
[email protected] | 113 PSIKOLOGI PENDIDIKAN DIAGNOSTIK KESULITAN BELAJAR (DKB) SUGIYANTO, M.Pd... more [email protected] | 113 PSIKOLOGI PENDIDIKAN DIAGNOSTIK KESULITAN BELAJAR (DKB) SUGIYANTO, M.Pd (www.uny.ac.id) PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA Jl. Colombo, Karang Malang, Yogyakarta 55281 telp (0274) 586168. [email protected] | 114 BAB VI DIAGNOSTIK KESULITAN BELAJAR (DKB) Tujuan Mempelajari Pokok Bahasan Ini :
Pada kuliah Aljabar Matriks kita telah mendiskusikan struktur ruang R 2 dan R 3 beserta semua kon... more Pada kuliah Aljabar Matriks kita telah mendiskusikan struktur ruang R 2 dan R 3 beserta semua konsep yang terkait. Pada bab ini kita akan membicarakan struktur yang merupakan bentuk perumuman dari R n , yaitu yang kita sebut sebagai ruang vektor. Pada kuliah ini kita hanya membicarakan ruang vektor dengan skalar bilangan real. Ruang Vektor Definisi 1.1: Misalkan V suatu himpunan tak kosong dan R menyatakan himpunan skalar real. V dikatakan ruang vektor atas R jika terdapat operasi biner penjumlahan (+) dan perkalian dengan skalar real sehingga untuk semua , , dan , memenuhi:
BANDUNG 2010 2 KATA PENGANTAR Bismillahirrahmanirrahim Segala puji bagi Allah Rabb semesta alam. ... more BANDUNG 2010 2 KATA PENGANTAR Bismillahirrahmanirrahim Segala puji bagi Allah Rabb semesta alam. Shalawat serta salam bagi Rasulullah Muhammad shallallahu alaihi wasallam. Tulisan ini merupakan hasil rangkuman materi kuliah Aljabar Linear yang pernah diampu oleh Penulis. Uraian dibuat sesederhana mungkin yang diharapkan dapat dipahami dengan mudah oleh pengguna tulisan ini. Terakhir, Penulis berharap semoga tulisan ini bermanfaat, khususnya bagi para pembaca yang berminat dalam bidang aljabar. Bandung, Maret 2010 Penulis, Sumanang Muhtar Gozali
A. LATAR BELAKANG Organisasi bimbingan konseling di sekolah dalam pengertian umum adalah suatu wa... more A. LATAR BELAKANG Organisasi bimbingan konseling di sekolah dalam pengertian umum adalah suatu wadah atau badan yang mengatur segala kegiatan untuk mencapai tujuan bimbingan secara bersama-sama. Sebagai suatu badan, banyak ahli menawarkan model atau pola organisasi mana yang cocok diterapkan disekolah. Akan tetapi pola organisasi yang dipilih harus berdasarkan atas kesepakatan bersama diantara pihak-pihak yang terkait di sekolah yang dilanjutkan dengan usaha-usaha perencanaan untuk mencapai tujuan, pembagian tugas, pengendalian proses dan penggunaan sumbersumber bimbingan Bimbingan dan konseling tidak akan dapat dilaksanakan tanpa organisasi yang baik dan sempurna. Tanpa organisasi itu berarti tidak adanya koordinasi dan perencanaan, sasaran yang cukup jelas, control dan kepemimpinan yang berwibawa, tegas dan bijaksana. Dengan arti lain suatu organisasi yang baik ditandai oleh adanya dasar dan tujuan organisasi, personalia dan perencanaan yang matang. B. RUMUSAN MASALAH 1. Bagaimana model pengorganisasian BK di sekolah yang efektif? 2. Bagaimana peran dan tugas kepala sekolah, wali kelas, guru mata pelajaran, dan guru BK dalam pelaksanaan BK di sekolah? 3. Bagaimana model penanganan kasus di sekolah? C. TUJUAN PENULISAN 1. Menunjukkan model pengorganisasian BK di sekolah yang efektif 2. Menjelaskan peran dan tugas kepala sekolah, wali kelas, guru mata pelajaran, dan guru BK dalam pelaksanaan BK di sekolah 3. Memaparkan model penanganan kasus di sekolah
Setiap orang pasti mempunyai gaya menulis yang berbeda-beda sehingga mengakibatkan suatu buku isi... more Setiap orang pasti mempunyai gaya menulis yang berbeda-beda sehingga mengakibatkan suatu buku isinya berbeda dengan buku lain dan adanya kelebihan dan kekurangan pada buku tersebut. Dalam tugas kali ini akan dibahas mengenai perbandingan dua buku mata kuliah wajib Pendidikan Kewarganegaraan yaitu buku Pendidikan Kewarganegaraan Pada Perguruan Tinggi karangan Drs. H. Daeng Sudirwo, M.Pd., yang diterbitkan pada tahun 2015 dan buku Panduan Kuliah Pendidikan Kewarganegaraan Untuk Perguruan Tinggi karangan tim penyusun Dr. Wilodati, M.Si., dkk., yang diterbitkan pada tahun 2016.
BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Setiap orang pasti mempunyai gaya menulis yang berbeda-beda s... more BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Setiap orang pasti mempunyai gaya menulis yang berbeda-beda sehingga mengakibatkan suatu buku isinya berbeda dengan buku lain dan adanya kelebihan dan kekurangan pada buku tersebut. Dalam tugas kali ini akan dibahas mengenai perbandingan dua buku mata kuliah wajib Pendidikan Kewarganegaraan yaitu buku Pendidikan Kewarganegaraan Pada Perguruan Tinggi karangan Drs. H. Daeng Sudirwo, M.Pd., yang diterbitkan pada tahun 2015 dan buku Panduan Kuliah Pendidikan Kewarganegaraan Untuk Perguruan Tinggi karangan tim penyusun Dr. Wilodati, M.Si., dkk., yang diterbitkan pada tahun 2016. Secara langsung, dilihat dari tahun terbitnya, kedua buku tersebut diterbitkan pada tahun yang berbeda. Ada jarak satu tahun diantara keduanya, apakah dengan perbedaan satu tahun itu akan mempengaruhi perbandingan buku dalam kualitas penulisannya dalam bidang pendidikan kewarganegaraan. Selain untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah pendidikan kewarganegaraan, perbandingan kedua buku ini juga dapat menginformasikan kepada kita mengenai keunggulan dan kelemahan dari kedua buku tersebut. Hal yang dosoroti dalam sebuah penulisan perbandingan ini tidak sebatas pada isi buku saja, tetapi sistematika, penyajian, kecermatan ejaan, diksi, yang tidak berhubungan langsung dengan aspek isi. Bahkan, ilustrasi, tata letak atau hal-hal yang berkenaan dengan teknik percetakan pun bisa dikomentari dan dinilai, selain menilai kelebihan dan kekuranganya. 2. Tujuan Penulisan Tujuan yang ingin dicapai dalam penulisan laporan ini adalah untuk mengetahui seberapa besar ketelitian kita dalam menymak dan memperhatikan buku, sehingga kita bisa membuat suatu perbandingan mengenai kualitas buku yang dibandingkan. 3. Rumusan Masalah Apa yang menjadi kelemahan dan keunggulan dari dua buku PKN yaitu buku Pendidikan Kewarganegaraan pada Perguruan Tinggi karya Drs. H. Daeng
yaitu demos, yang berarti rakyat, dan kratos, yang berarti pemerintahan atau kekuasaan. Jadi demo... more yaitu demos, yang berarti rakyat, dan kratos, yang berarti pemerintahan atau kekuasaan. Jadi demokrasi ialah rakyat yang berkuasa Setelah Perang Dunia ke-II, secara formal demokrasi merupakan dasar dari kebanyakan negara di dunia. Di antara semakin banyak aliran pemikiran yang menamakan dirinya sebagai demokrasi, ada dua aliran penting, yaitu demokrasi konstitusional dan kelompok yang mengatasnamakan dirinya "demokrasi" namun pada dasarnya menyandarkan dirinya pada komunisme. Demokrasi yang dianut di Indonesia, yaitu demokrasi berdasarkan Pancasila, masih dalam taraf perkembangan. Dan mengenai sifat dan cirinya masih terdapat pelbagai tafsiran serta pandangan. Pada perkembangannya, sebelum berdasarkan pada demokrasi pancasila, Indonesia mengalami tiga periodeisasi penerapan demokrasi, yaitu: Demokrasi Liberal ( 1950-1959 2. Demokrasi Terpimpin (1959)(1960)(1961)(1962)(1963)(1964)(1965)(1966) 3. Demokrasi Pancasila ( 1966-sekarang )
2 x 45 menit ( 1 kali pertemuan) A. Kompetensi Inti KI-1 : : Menghayati dan mengamalkan ajaran ag... more 2 x 45 menit ( 1 kali pertemuan) A. Kompetensi Inti KI-1 : : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya KI-2 : Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (gotongroyong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsifdan pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif d engan lingkungan social dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia. KI-3 : Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, procedural berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan procedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah KI-4 : Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan B. Kompetensi Dasar dan Indikator Kompetensi Dasar 2.1 2.2 2.3 3.2 : : : : Memiliki motivasi internal, kemampuan bekerjasama, konsisten, sikap disiplin, rasa percayadiri, dan sikap toleransi dalam perbedaan strategi berpikir dalam memilih dan menerapkan strategi menyelesaikan masalah. Mampu mentransformasi diri dalam berpilaku jujur, tangguh mengadapi masalah, kritis dan disiplin dalam melakukan tugas belajar matematika. Menunjukkan sikap bertanggungjawab, rasa ingintahu, jujur dan perilaku peduli lingkungan Mendeskripsikan dan menganalisis konsep nilai mutlak dalam persamaan dan pertidaksamaan serta menerapkannya dalam pemecahan masalah nyata. Indikator 1. Menumbuhkan sikap penghayatan terhadap karunia Tuhan YME 2. Mengembangkan kerjasama, disiplin dan toleransi dalam kegiatan kelompok maupun individu selama proses pembelajaran 3. Menemukan pengertian nilai mutlak. 4. Menemukan konsep nilai mutlak. 4.2 : Menerapkan konsep nilai mutlak dalam persamaan dan pertidaksamaan linier
[email protected] | 113 PSIKOLOGI PENDIDIKAN DIAGNOSTIK KESULITAN BELAJAR (DKB) SUGIYANTO, M.Pd... more [email protected] | 113 PSIKOLOGI PENDIDIKAN DIAGNOSTIK KESULITAN BELAJAR (DKB) SUGIYANTO, M.Pd (www.uny.ac.id) PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA Jl. Colombo, Karang Malang, Yogyakarta 55281 telp (0274) 586168. [email protected] | 114 BAB VI DIAGNOSTIK KESULITAN BELAJAR (DKB) Tujuan Mempelajari Pokok Bahasan Ini :
Pada kuliah Aljabar Matriks kita telah mendiskusikan struktur ruang R 2 dan R 3 beserta semua kon... more Pada kuliah Aljabar Matriks kita telah mendiskusikan struktur ruang R 2 dan R 3 beserta semua konsep yang terkait. Pada bab ini kita akan membicarakan struktur yang merupakan bentuk perumuman dari R n , yaitu yang kita sebut sebagai ruang vektor. Pada kuliah ini kita hanya membicarakan ruang vektor dengan skalar bilangan real. Ruang Vektor Definisi 1.1: Misalkan V suatu himpunan tak kosong dan R menyatakan himpunan skalar real. V dikatakan ruang vektor atas R jika terdapat operasi biner penjumlahan (+) dan perkalian dengan skalar real sehingga untuk semua , , dan , memenuhi:
BANDUNG 2010 2 KATA PENGANTAR Bismillahirrahmanirrahim Segala puji bagi Allah Rabb semesta alam. ... more BANDUNG 2010 2 KATA PENGANTAR Bismillahirrahmanirrahim Segala puji bagi Allah Rabb semesta alam. Shalawat serta salam bagi Rasulullah Muhammad shallallahu alaihi wasallam. Tulisan ini merupakan hasil rangkuman materi kuliah Aljabar Linear yang pernah diampu oleh Penulis. Uraian dibuat sesederhana mungkin yang diharapkan dapat dipahami dengan mudah oleh pengguna tulisan ini. Terakhir, Penulis berharap semoga tulisan ini bermanfaat, khususnya bagi para pembaca yang berminat dalam bidang aljabar. Bandung, Maret 2010 Penulis, Sumanang Muhtar Gozali
A. LATAR BELAKANG Organisasi bimbingan konseling di sekolah dalam pengertian umum adalah suatu wa... more A. LATAR BELAKANG Organisasi bimbingan konseling di sekolah dalam pengertian umum adalah suatu wadah atau badan yang mengatur segala kegiatan untuk mencapai tujuan bimbingan secara bersama-sama. Sebagai suatu badan, banyak ahli menawarkan model atau pola organisasi mana yang cocok diterapkan disekolah. Akan tetapi pola organisasi yang dipilih harus berdasarkan atas kesepakatan bersama diantara pihak-pihak yang terkait di sekolah yang dilanjutkan dengan usaha-usaha perencanaan untuk mencapai tujuan, pembagian tugas, pengendalian proses dan penggunaan sumbersumber bimbingan Bimbingan dan konseling tidak akan dapat dilaksanakan tanpa organisasi yang baik dan sempurna. Tanpa organisasi itu berarti tidak adanya koordinasi dan perencanaan, sasaran yang cukup jelas, control dan kepemimpinan yang berwibawa, tegas dan bijaksana. Dengan arti lain suatu organisasi yang baik ditandai oleh adanya dasar dan tujuan organisasi, personalia dan perencanaan yang matang. B. RUMUSAN MASALAH 1. Bagaimana model pengorganisasian BK di sekolah yang efektif? 2. Bagaimana peran dan tugas kepala sekolah, wali kelas, guru mata pelajaran, dan guru BK dalam pelaksanaan BK di sekolah? 3. Bagaimana model penanganan kasus di sekolah? C. TUJUAN PENULISAN 1. Menunjukkan model pengorganisasian BK di sekolah yang efektif 2. Menjelaskan peran dan tugas kepala sekolah, wali kelas, guru mata pelajaran, dan guru BK dalam pelaksanaan BK di sekolah 3. Memaparkan model penanganan kasus di sekolah
Setiap orang pasti mempunyai gaya menulis yang berbeda-beda sehingga mengakibatkan suatu buku isi... more Setiap orang pasti mempunyai gaya menulis yang berbeda-beda sehingga mengakibatkan suatu buku isinya berbeda dengan buku lain dan adanya kelebihan dan kekurangan pada buku tersebut. Dalam tugas kali ini akan dibahas mengenai perbandingan dua buku mata kuliah wajib Pendidikan Kewarganegaraan yaitu buku Pendidikan Kewarganegaraan Pada Perguruan Tinggi karangan Drs. H. Daeng Sudirwo, M.Pd., yang diterbitkan pada tahun 2015 dan buku Panduan Kuliah Pendidikan Kewarganegaraan Untuk Perguruan Tinggi karangan tim penyusun Dr. Wilodati, M.Si., dkk., yang diterbitkan pada tahun 2016.
BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Setiap orang pasti mempunyai gaya menulis yang berbeda-beda s... more BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Setiap orang pasti mempunyai gaya menulis yang berbeda-beda sehingga mengakibatkan suatu buku isinya berbeda dengan buku lain dan adanya kelebihan dan kekurangan pada buku tersebut. Dalam tugas kali ini akan dibahas mengenai perbandingan dua buku mata kuliah wajib Pendidikan Kewarganegaraan yaitu buku Pendidikan Kewarganegaraan Pada Perguruan Tinggi karangan Drs. H. Daeng Sudirwo, M.Pd., yang diterbitkan pada tahun 2015 dan buku Panduan Kuliah Pendidikan Kewarganegaraan Untuk Perguruan Tinggi karangan tim penyusun Dr. Wilodati, M.Si., dkk., yang diterbitkan pada tahun 2016. Secara langsung, dilihat dari tahun terbitnya, kedua buku tersebut diterbitkan pada tahun yang berbeda. Ada jarak satu tahun diantara keduanya, apakah dengan perbedaan satu tahun itu akan mempengaruhi perbandingan buku dalam kualitas penulisannya dalam bidang pendidikan kewarganegaraan. Selain untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah pendidikan kewarganegaraan, perbandingan kedua buku ini juga dapat menginformasikan kepada kita mengenai keunggulan dan kelemahan dari kedua buku tersebut. Hal yang dosoroti dalam sebuah penulisan perbandingan ini tidak sebatas pada isi buku saja, tetapi sistematika, penyajian, kecermatan ejaan, diksi, yang tidak berhubungan langsung dengan aspek isi. Bahkan, ilustrasi, tata letak atau hal-hal yang berkenaan dengan teknik percetakan pun bisa dikomentari dan dinilai, selain menilai kelebihan dan kekuranganya. 2. Tujuan Penulisan Tujuan yang ingin dicapai dalam penulisan laporan ini adalah untuk mengetahui seberapa besar ketelitian kita dalam menymak dan memperhatikan buku, sehingga kita bisa membuat suatu perbandingan mengenai kualitas buku yang dibandingkan. 3. Rumusan Masalah Apa yang menjadi kelemahan dan keunggulan dari dua buku PKN yaitu buku Pendidikan Kewarganegaraan pada Perguruan Tinggi karya Drs. H. Daeng
yaitu demos, yang berarti rakyat, dan kratos, yang berarti pemerintahan atau kekuasaan. Jadi demo... more yaitu demos, yang berarti rakyat, dan kratos, yang berarti pemerintahan atau kekuasaan. Jadi demokrasi ialah rakyat yang berkuasa Setelah Perang Dunia ke-II, secara formal demokrasi merupakan dasar dari kebanyakan negara di dunia. Di antara semakin banyak aliran pemikiran yang menamakan dirinya sebagai demokrasi, ada dua aliran penting, yaitu demokrasi konstitusional dan kelompok yang mengatasnamakan dirinya "demokrasi" namun pada dasarnya menyandarkan dirinya pada komunisme. Demokrasi yang dianut di Indonesia, yaitu demokrasi berdasarkan Pancasila, masih dalam taraf perkembangan. Dan mengenai sifat dan cirinya masih terdapat pelbagai tafsiran serta pandangan. Pada perkembangannya, sebelum berdasarkan pada demokrasi pancasila, Indonesia mengalami tiga periodeisasi penerapan demokrasi, yaitu: Demokrasi Liberal ( 1950-1959 2. Demokrasi Terpimpin (1959)(1960)(1961)(1962)(1963)(1964)(1965)(1966) 3. Demokrasi Pancasila ( 1966-sekarang )
Uploads
Papers by melinda elda