Pers adalah seluruh alat komunikasi massa seperti radio, televisi, surat kabar, majalah dan lain ... more Pers adalah seluruh alat komunikasi massa seperti radio, televisi, surat kabar, majalah dan lain sebagainya yang memenuhi syarat publisita, periodika, yang besifat umum dan aktual (Abidin, 2005: 37). Dari beberapa alat komunikasi massa tersebut yang akan dibicarakan dalam makalah ini adalah surat kabar, majalah, dan tabloid, atau umumnya disebut sebagai media cetak atau pers cetak. Sebelum lebih jauh membahas pers yang mulai membuming di Indonesia pada era pasca kemerdekaan, alangkah baiknya terlebih dahulu mengetahui sejarah awal pers di Indonesia. Menurut Hamad (2004: 59-61) Indonesia baru berkenalan dengan pers ketika Belanda (melalui Verenigde Oost-Indische Compagnie, VOC) memulai penjajahan di tanah air. Dan sejak awal lahirnya pers tersebut, langsung berhubungan dengan kepentingan politik (meskipun pada saat itu politik yang lebih dominan terjadi antar para pedagang VOC). Upaya pertama penerbitan surat kabar di Batavia terjadi tahun 1712, tetapi pemerintah VOC melarangnya dengan alasan persaingan dagang yang akan menguntungkan pihak selain VOC melalui berita yang dimuat dalam koran tersebut. Selain alasan diatas, pihak VOC juga takut penerbitan tersebut akan menimbulkan akibat-akibat yang membahayakan di Negeri Belanda. Pada masa selanjutnya yaitu abad ke-19 (tahun 1854) telah diterbitkan pasal tentang pers yang memungkinkan pemerintah Hindia diberi hak mengawasi pers. Memasuki abad 20, tekanan politik terhadap pers mulai berkurang, isi dari undang-undang pers yang ada sebelumnya telah diperlonggar. Akan tetapi bukan bebas sama sekali, pemerintah Belanda tetap mengawasi pers baik pers Belanda, Cina, ataupun Indonesia demi kepentingan kekeuasaan.
Pers adalah seluruh alat komunikasi massa seperti radio, televisi, surat kabar, majalah dan lain ... more Pers adalah seluruh alat komunikasi massa seperti radio, televisi, surat kabar, majalah dan lain sebagainya yang memenuhi syarat publisita, periodika, yang besifat umum dan aktual (Abidin, 2005: 37). Dari beberapa alat komunikasi massa tersebut yang akan dibicarakan dalam makalah ini adalah surat kabar, majalah, dan tabloid, atau umumnya disebut sebagai media cetak atau pers cetak. Sebelum lebih jauh membahas pers yang mulai membuming di Indonesia pada era pasca kemerdekaan, alangkah baiknya terlebih dahulu mengetahui sejarah awal pers di Indonesia. Menurut Hamad (2004: 59-61) Indonesia baru berkenalan dengan pers ketika Belanda (melalui Verenigde Oost-Indische Compagnie, VOC) memulai penjajahan di tanah air. Dan sejak awal lahirnya pers tersebut, langsung berhubungan dengan kepentingan politik (meskipun pada saat itu politik yang lebih dominan terjadi antar para pedagang VOC). Upaya pertama penerbitan surat kabar di Batavia terjadi tahun 1712, tetapi pemerintah VOC melarangnya dengan alasan persaingan dagang yang akan menguntungkan pihak selain VOC melalui berita yang dimuat dalam koran tersebut. Selain alasan diatas, pihak VOC juga takut penerbitan tersebut akan menimbulkan akibat-akibat yang membahayakan di Negeri Belanda. Pada masa selanjutnya yaitu abad ke-19 (tahun 1854) telah diterbitkan pasal tentang pers yang memungkinkan pemerintah Hindia diberi hak mengawasi pers. Memasuki abad 20, tekanan politik terhadap pers mulai berkurang, isi dari undang-undang pers yang ada sebelumnya telah diperlonggar. Akan tetapi bukan bebas sama sekali, pemerintah Belanda tetap mengawasi pers baik pers Belanda, Cina, ataupun Indonesia demi kepentingan kekeuasaan.
Uploads
Papers by lela ndut