Lingkungan memiliki faktor penting terhadap kehidupan organisme yang ada di dalamnya seperti ikan... more Lingkungan memiliki faktor penting terhadap kehidupan organisme yang ada di dalamnya seperti ikan. Lingkungan yang tercemar dapat mempengaruhi organ-organ yang sensitif dari ikan terhadap perubahan lingkungan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran histopatologi organ insang, usus, hati, dan ginjal pada ikan mas terpapar bahan toksik dibandingkan dengan ikan mas yang tidak terpapar bahan toksik (kontrol). Preparat histopatologi ikan mas yang digunakan pada penelitian ini adalah preparat histopatologi ikan mas akibat pemaparan pestisida yang berasal dari Jurusan Biologi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Padjadjaran tahun 2009 dan preparat histopatologi ikan mas hasil penelitian akibat pemaparan logam berat Pb. Berdasarkan pengamatan histopatologi pada masing-masing jaringan ikan mas yang meliputi jaringan hati, ginjal, usus, dan insang ikan mas menunjukkan bahwa terjadi kerusakan dan perubahan jaringan untuk preparat histopatologi ikan mas patologis diantaranya terjadi necrosis, hyperplasia, hypertropi, atropi dan pada preparat histopatologi ikan mas kontrol jaringan ikan mas berada dalam keadaan normal dan utuh.
Keadaan suatu lingkungan memiliki pengaruh yang besar terhadap organisme yang ada di dalamnya. Pe... more Keadaan suatu lingkungan memiliki pengaruh yang besar terhadap organisme yang ada di dalamnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui potensi uji toksisitas sublethal menggunakan bahan pyretroid sintetik dengan perlakuan konsentrasi 0,05 ppm dengan cara mengukur perubahan fisiologis berupa gerak operculum; aktifitas gerak dan gejala klinis berupa lendir ikan; serta persentase kematian benih ikan mas dalam suatu lingkungan tersebut. Pada pemaparan bahan toksik sebesar 0,05 ppm survival rate yang diperoleh setelah pengamatan selama 7 hari sebesar 60%. Didapatkan bahwa konsentrasi bahan toksik pyretroid sintetik sebesar 0,05 ppm masih dapat ditoleransi oleh ikan mas. Pengamatan yang dilakukan pada gejala fisiologis dan gejala klinis ikan yang terpapar pestisida jenis pyretroid sintetik yaitu ikan akan aktif dan mengeluarkan lendir. Perubahan fisiologis tetap terjadi seiring bertambahnya hari. Kualitas air yang diamati selama penelitian berlangsung adalah suhu dan pH. Dari hasil pengamatan menunjukkan kualitas air yang masih layak untuk pemeliharaan benih ikan mas.
ABSTRAK Kehidupan mahluk hidup tergantung dari apa yang terjadi di lingkungannya. Penelitian ini ... more ABSTRAK Kehidupan mahluk hidup tergantung dari apa yang terjadi di lingkungannya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui potensi toksisitas akut Pyretroid sintetik perlukuan kontrol dengan cara mengukur persentase kematian benih ikan mas dalam suatu lingkungan. Analisis data yang digunakan untuk menentukan nilai LC 50 48 jam pada penelitian kali ini adalah Analisis Probit. Uji kuantitatif yang pertama kali dilakukan adalah uji toksisitas akut, karena uji ini dapat memperkirakan LC50, sehingga bisa diketahui seberapa besar konsentrasi zat toksik yang bisa mengakibatkan makhluk hidup yang ada didalamnya mati. Uji toksisitas akut bahan toksik Pyretroid Sintetis selama 48 jam pada hewan uji benih ikan mas (Cyrprinus carpio) dengan konsentrasi 0 ppm, 0.25 ppm, dan 0.75 ppm didapatkan data rata-rata persentase mortalitas pada hewan uji benih ikan mas yaitu 0.6%,10%,9%, dan 8%. Presentase yang seharusnya semakin tinggi konsentrasi suatu bahan toksik selama pemaparan maka akan semakin tinggi mortalitasnya, namun pada hasil uji penlitian ini didapatkan hasil yang tidak berurutan, hal tersebut terjadi mungkin dikarenakan adanya kesalahan pada proses perhitungan maupun pengujian. ABSTRACT Life living creatures depends on what happened in the area. This experiment attempts to examine the potential toxicity acute pyretroid synthetic control by way to measure the percentage death seed carp in an environment. Data analysis used to determine the value lc50 48 hours in lab work this time was analysis probit. The quantitative first time done by is test acute toxicity, because the probe can estimate that lc50, so that it can known how big concentration of a toxic who could cause the living creatures which are in it dead. Test acute toxicity material toxic pyretroid synthetic for 48 hours in animals test seed carp (Cyrprinus carpio) by concentration of the 0 ppm, 0.25 ppm, and 0.75 ppm obtained the average data the percentage mortalitas in animals test seed carp namely 0.6 %, 10 %, 9 %, and 8 % .The percentage that is supposed to the higher concentration an ingredient toxic for exposure to the more high mortalitas.
Lingkungan memiliki faktor penting terhadap kehidupan organisme yang ada di dalamnya seperti ikan... more Lingkungan memiliki faktor penting terhadap kehidupan organisme yang ada di dalamnya seperti ikan. Lingkungan yang tercemar dapat mempengaruhi organ-organ yang sensitif dari ikan terhadap perubahan lingkungan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran histopatologi organ insang, usus, hati, dan ginjal pada ikan mas terpapar bahan toksik dibandingkan dengan ikan mas yang tidak terpapar bahan toksik (kontrol). Preparat histopatologi ikan mas yang digunakan pada penelitian ini adalah preparat histopatologi ikan mas akibat pemaparan pestisida yang berasal dari Jurusan Biologi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Padjadjaran tahun 2009 dan preparat histopatologi ikan mas hasil penelitian akibat pemaparan logam berat Pb. Berdasarkan pengamatan histopatologi pada masing-masing jaringan ikan mas yang meliputi jaringan hati, ginjal, usus, dan insang ikan mas menunjukkan bahwa terjadi kerusakan dan perubahan jaringan untuk preparat histopatologi ikan mas patologis diantaranya terjadi necrosis, hyperplasia, hypertropi, atropi dan pada preparat histopatologi ikan mas kontrol jaringan ikan mas berada dalam keadaan normal dan utuh.
Keadaan suatu lingkungan memiliki pengaruh yang besar terhadap organisme yang ada di dalamnya. Pe... more Keadaan suatu lingkungan memiliki pengaruh yang besar terhadap organisme yang ada di dalamnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui potensi uji toksisitas sublethal menggunakan bahan pyretroid sintetik dengan perlakuan konsentrasi 0,05 ppm dengan cara mengukur perubahan fisiologis berupa gerak operculum; aktifitas gerak dan gejala klinis berupa lendir ikan; serta persentase kematian benih ikan mas dalam suatu lingkungan tersebut. Pada pemaparan bahan toksik sebesar 0,05 ppm survival rate yang diperoleh setelah pengamatan selama 7 hari sebesar 60%. Didapatkan bahwa konsentrasi bahan toksik pyretroid sintetik sebesar 0,05 ppm masih dapat ditoleransi oleh ikan mas. Pengamatan yang dilakukan pada gejala fisiologis dan gejala klinis ikan yang terpapar pestisida jenis pyretroid sintetik yaitu ikan akan aktif dan mengeluarkan lendir. Perubahan fisiologis tetap terjadi seiring bertambahnya hari. Kualitas air yang diamati selama penelitian berlangsung adalah suhu dan pH. Dari hasil pengamatan menunjukkan kualitas air yang masih layak untuk pemeliharaan benih ikan mas.
ABSTRAK Kehidupan mahluk hidup tergantung dari apa yang terjadi di lingkungannya. Penelitian ini ... more ABSTRAK Kehidupan mahluk hidup tergantung dari apa yang terjadi di lingkungannya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui potensi toksisitas akut Pyretroid sintetik perlukuan kontrol dengan cara mengukur persentase kematian benih ikan mas dalam suatu lingkungan. Analisis data yang digunakan untuk menentukan nilai LC 50 48 jam pada penelitian kali ini adalah Analisis Probit. Uji kuantitatif yang pertama kali dilakukan adalah uji toksisitas akut, karena uji ini dapat memperkirakan LC50, sehingga bisa diketahui seberapa besar konsentrasi zat toksik yang bisa mengakibatkan makhluk hidup yang ada didalamnya mati. Uji toksisitas akut bahan toksik Pyretroid Sintetis selama 48 jam pada hewan uji benih ikan mas (Cyrprinus carpio) dengan konsentrasi 0 ppm, 0.25 ppm, dan 0.75 ppm didapatkan data rata-rata persentase mortalitas pada hewan uji benih ikan mas yaitu 0.6%,10%,9%, dan 8%. Presentase yang seharusnya semakin tinggi konsentrasi suatu bahan toksik selama pemaparan maka akan semakin tinggi mortalitasnya, namun pada hasil uji penlitian ini didapatkan hasil yang tidak berurutan, hal tersebut terjadi mungkin dikarenakan adanya kesalahan pada proses perhitungan maupun pengujian. ABSTRACT Life living creatures depends on what happened in the area. This experiment attempts to examine the potential toxicity acute pyretroid synthetic control by way to measure the percentage death seed carp in an environment. Data analysis used to determine the value lc50 48 hours in lab work this time was analysis probit. The quantitative first time done by is test acute toxicity, because the probe can estimate that lc50, so that it can known how big concentration of a toxic who could cause the living creatures which are in it dead. Test acute toxicity material toxic pyretroid synthetic for 48 hours in animals test seed carp (Cyrprinus carpio) by concentration of the 0 ppm, 0.25 ppm, and 0.75 ppm obtained the average data the percentage mortalitas in animals test seed carp namely 0.6 %, 10 %, 9 %, and 8 % .The percentage that is supposed to the higher concentration an ingredient toxic for exposure to the more high mortalitas.
Uploads
Papers by indah nurwulan