INTISARI Kolimator memiliki peran penting dalam pesawat sinar-X, karena kolimator berfungsi sebag... more INTISARI Kolimator memiliki peran penting dalam pesawat sinar-X, karena kolimator berfungsi sebagai pembatasan luas bidang penyinaran sinar-X sehingga dilakukan pengujian kolimator dan uji kesearahan berkas sinar-X untuk menentukan kelayakan operasi pesawat sinar-X tersebut. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui penatalaksanaan pengujian kolimator dan uji kesearahan berkas sinar-X, mengetahuai kelayakan operasional pesawat sinar-X, dengan standar operasional pesawat sinar-X dan alat kolimator dan beam alignment test tool yang sesuai dengan KEPMENKES RI no 1250 tahun 2009 dan PERKA BAPETEN no 9 tahun 2011. Desain penelitian ini menggunakan metode Deskriptif dengan melakukan langsung pengujian kolimator terhadap tiga pesawat sinar-X di Instalasi radiologi Rumah sakit Advent Bandar Lampung. Hasil dan kesimpulan menyatakan dua pesawat sinar-X dengan kondisi dan jenis pesawat yang berbeda menghasilkan nilai luas lapangan penyinaran < 3% dan kesearahan berkas sinar-X < 3 0 sesuai dengan standar NCRP dan satu pesawat sinar-X di saran kan untuk diperbaiki karena hasil uji kesesuaian luas lapangan penyinaran 3,5% tidak sesuai dengan standar Kepmenkes no 1250 tahun 2009 karena melebihi standar NCRP ≤ 3% of FFD. Sumber data : (
INTISARI Kolimator memiliki peran penting dalam pesawat sinar-X, karena kolimator berfungsi sebag... more INTISARI Kolimator memiliki peran penting dalam pesawat sinar-X, karena kolimator berfungsi sebagai pembatasan luas bidang penyinaran sinar-X sehingga dilakukan pengujian kolimator dan uji kesearahan berkas sinar-X untuk menentukan kelayakan operasi pesawat sinar-X tersebut. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui penatalaksanaan pengujian kolimator dan uji kesearahan berkas sinar-X, mengetahuai kelayakan operasional pesawat sinar-X, dengan standar operasional pesawat sinar-X dan alat kolimator dan beam alignment test tool yang sesuai dengan KEPMENKES RI no 1250 tahun 2009 dan PERKA BAPETEN no 9 tahun 2011. Desain penelitian ini menggunakan metode Deskriptif dengan melakukan langsung pengujian kolimator terhadap tiga pesawat sinar-X di Instalasi radiologi Rumah sakit Advent Bandar Lampung. Hasil dan kesimpulan menyatakan dua pesawat sinar-X dengan kondisi dan jenis pesawat yang berbeda menghasilkan nilai luas lapangan penyinaran < 3% dan kesearahan berkas sinar-X < 3 0 sesuai dengan standar NCRP dan satu pesawat sinar-X di saran kan untuk diperbaiki karena hasil uji kesesuaian luas lapangan penyinaran 3,5% tidak sesuai dengan standar Kepmenkes no 1250 tahun 2009 karena melebihi standar NCRP ≤ 3% of FFD. Sumber data : (
Uploads
Papers by herman man