MY Papers by gusmailina Rasyid
Webinar Asosiasi Klaster Indonesia (AKsI), 2023
PENGERTIAN : PENGENDALI IKLIM DI INDONESIA
OUTLINE
PEMAHAMAN YANG BENAR TENTANG EL NINO
DAMPAK EL... more PENGERTIAN : PENGENDALI IKLIM DI INDONESIA
OUTLINE
PEMAHAMAN YANG BENAR TENTANG EL NINO
DAMPAK EL NINO BAGI INDONESIA
DINAMIKA ATMOSFER TERKINI DAN PREDIKSINYA
DI MANA INFORMASI EL NINO BISA DIDAPATKAN
LITERASI MASYARAKAT PERTANIAN TENTANG IKLIM EKSTREM
Bank SWISS
Seorang mahasiswa yang berkuliah di Swiss menulis: Saat belajar di Swiss, saya menyewa rumah di d... more Seorang mahasiswa yang berkuliah di Swiss menulis: Saat belajar di Swiss, saya menyewa rumah di dekat kampus. Pemilik rumah itu bernama Kristina, dia merupakan wanita single berusia 67 tahun yang bekerja sebagai guru di sekolah menengah sebelum pensiun. Uang pensiun Swiss sudah lebih dari cukup sehingga sebenarnya ia tidak perlu khawatir tentang makanan dan tempat tinggal di masa pensiunnya. Pemerintah Swiss juga telah mengesahkan undang-undang untuk mendukung skema "Bank Waktu". * Sungguh konsep yang indah! Semoga bisa diadopsi di seluruh dunia juga!!!* Please feel free to share it.
Sertifikat, 2019
International Conference Society for Indonesian Biodiversity
Sertifikat 28 Agustus 2020, 2020
Sinergitas Aksi dan Peran Pemuda Indonesia Bersama pemerintah
Dokumen ini ditandatangani secara elektronik menggunakan sertifikat dari BSrE, silahkan lakukan v... more Dokumen ini ditandatangani secara elektronik menggunakan sertifikat dari BSrE, silahkan lakukan verifikasi pada dokumen elektronik yang dapat diunduh dengan melakukan scan QR Code

Psidium guajava (jambu biji) adalah salah satu jenis yang termasuk ke dalam Familia Myrtaceae, ya... more Psidium guajava (jambu biji) adalah salah satu jenis yang termasuk ke dalam Familia Myrtaceae, yang memiliki khasiat yang sangat menakjubkan, baik itu buah maupun daunnya. Tumbuhan ini tersebar merata di Indonesia mulai dari perkotaan hingga desa, serta pegunungan hingga hutan. Daun jambu biji memiliki efek yang luar biasa karena dapat mengatur kadar glukosa dalam darah. Beberapa studi menunjukkan bahwa ekstrak daun jambu memiliki efek preventif dan korektif pada hiperglikemia, serta memiliki dampak positif pada hati, dengan mengurangi jumlah tetesan lipid yang ditemukan dalam hati. Daun jambu biji mengandung semacam komponen yang dapat menyerang bakteri phatogen dan antibacteria, sehingga masyarakat lazim menggunakan sebagai anti diare. Beberapa studi juga melansir bahwa daun jambu biji yang dicampur dengan herba lain dapat mengobati hipertensi bahkan penyakit stroke. Daun jambu biji memiliki efek menguntungkan pada miokardium penderita diabetes, serta komplikasi jantung yang diakibatkan oleh diabetes. Hasil studi juga menunjukkan bahwa ekstrak daun jambu secara signifikan dapat menurunkan glukosa darah, hemoglobin terglikasi dan tingkat fruktosamin untuk jangka waktu satu bulan sehingga disimpulkan bahwa ekstrak daun jambu biji bermanfaat untuk mencegah komplikasi kardiovaskular pada kasus yang terkait dengan diabetes. Tulisan ini menyajikan informasi mengenai manfaat ekstrak daun jambu biji dan minyak atsiri yang disuling dari daun jambu biji varietas Crystal sekaligus informasi mengenai potensinya dalam aspek biofarmaka. Daun jambu biji diambil dari daerah Bantar Kambing, Kabupaten Bogor. Setelah kering angin daun disuling di laboratorium HHBK, Pustekolah Bogor. Dari hasil penyulingan diperoleh minyak yang berwarna kuning keemasan, dengan rendemen berkisar antara 0,6, 0,8 dan 1,2% serta mempunyai aroma yang khas.
SURAT PENGALIHAN HAK CIPTAAN
KAJIAN PERAN STRATEGIS KELOMPOK WANITA TANI DEWI SRI, BOJONG PICUNG, CIANJUR DALAM DIVERSIFIKASI ... more KAJIAN PERAN STRATEGIS KELOMPOK WANITA TANI DEWI SRI, BOJONG PICUNG, CIANJUR DALAM DIVERSIFIKASI PRODUK BERBASIS ASAP CAIR
Asap cair atau cuka kayu adalah cairan destilat yang berwarna kuning kecoklatan hingga hitam yan... more Asap cair atau cuka kayu adalah cairan destilat yang berwarna kuning kecoklatan hingga hitam yang diperoleh dari proses karbonisasi pembuatan arang. Asap cair merupakan salah satu bagian dari produk Teknologi Arang Terpadu (TAT) yang telah dikembangkan dan disosialisasikan oleh Pusat Litbang Hasil Hutan sejak tahun 2003. Pusat Penelitian dan Pengembangan Hasil Hutan (P3HH) telah melakukan penelitian dan pengembangan mengenai pembuatan dan aplikasi asap cair sejak tahun 2000. Aplikasi sebagian besar untuk pertumbuhan berbagai jenis tanaman, baik tanaman kehutanan maupun tanaman pertanian dan perkebunan dengan hasil yang signifikan.
Prosiding MAPEKI, 2016
Prosiding Seminar 2016

FORPRO, 2017
Upaya pengurangan sampah yang bertujuan untuk membatasi volume tumpukan sampah sangat perlu dilak... more Upaya pengurangan sampah yang bertujuan untuk membatasi volume tumpukan sampah sangat perlu dilakukan. Selain bertujuan untuk kebersihan, keindahan dan kesehatan, pengolahan sampah perlu dilakukan agar dapat mencegah emisi gas Rumah kaca (GRK) dari tumpukan sampah ke atmosfir. Salah satu alternatif yang dapat diterapkan adalah teknologi arang terpadu dengan memanfaatkan sampah organik menjadi produk arang, asap cair dan arang kompos bioaktif (Arkoba). Ke tiga produk ini dapat digunakan sebagai pengganti pupuk kimia, sekaligus mendukung keberhasilan budidaya organik.
Arang kompos bioaktif (Arkoba) adalah gabungan arang dan kompos yang dihasilkan melalui teknologi pengomposan dengan bantuan mikroba lignoselulotik yang tetap hidup di dalam kompos. Apabila diberikan ke tanah mikroba tersebut berperan secara hayati sebagai biofungisida untuk melindungi tanaman dari serangan penyakit akar, sehingga disebut bioaktif (Gusmailina, dkk., 2002). Sejak tahun 2000-an Teknologi arang terpadu ini telah disosialisasikan ke berbagai kelompok masyarakat dan instansi pemerintahan. Banyak kelompok yang telah sukses menerapkan teknologi ini baik berupa Arkoba maupun Asap cair, untuk kemudian dimanfaatkan sendiri, ada juga yang telah berhasil menjual secara komersil (Komarayati, dkk., 2011; 2014) Pada tahun 2016, kegiatan bertujuan untuk menerapkan system budidaya organik pada padi dengan menggunakan Arkoba sebagai pupuk dasar dan asap cair sebagai suplai tambahan unsur hara sekaligus pestisida alami. Lokasi yang dipakai adalah milik kelompok tani Iti Kurih sekaligus yang mengelolanya. Sistem budidaya yang dilakukan selama ini adalah menggunakan pupuk kimia yang diberikan sebanyak 3 kali selama periode semusim tanam, termasuk menggunakan pestisida untuk mencegah serangan hama dan penyakit.
Lokasi demontrasi plot percontohan (Demplot) terletak di Desa Kertajaya, Kecamatan Ciranjang, Kabupaten Cianjur. Luas yang dipakai untuk uji coba adalah 0.2 Ha, musim tanam (MT) II ( April s/d Agst 2016 ). Varitas padi yang ditanam adalah varietas Ciherang, Jarak tanam 30 x30 cm. Jumlah bibit yang ditanam: 2-3 btg/rumpun yang ditanam secara monoculture. Tanggal tanam 20 April 2016, tanggal panen 1-2 Agustus 2016.Pelaksana: Bapak Sarifudin (Pengurus Kelompok Tani Itikurih).

FORPRO, 2018
Papua..! Manokwari..Wasior..!! Akhirnya sampai juga di tempat ini. Sewaktu masih sekolah dasar h... more Papua..! Manokwari..Wasior..!! Akhirnya sampai juga di tempat ini. Sewaktu masih sekolah dasar hanya terbaca dalam peta, sekalipun masih termasuk NKRI, namun karena letaknya paling ujung timur Indonesia, mustahil rasanya bisa berkunjung ke tempat yang mempunyai alam yang indah dan elok ini dengan hutan yang masih hijau seperti hamparan permadani jika dilihat dari pesawat. Tepi pantai yang meliuk-liuk menambah kesegaran bagi mata yang memandangnya. Benar-benar tempat idaman bagi orang yang mencintai alam ciptaan Allah Yang Maha Esa. Perjalanan dari Wasior menuju Camp Simei dengan kapal kayu kecil, menyebrangi laut Teluk Wondama dimalam hari, diterangi bulan purnama sungguh merupakan pengalaman yang sangat menakjubkan, laut yang jernih dengan semilir angin sepoi-sepoi menambah suasana nikmat menyatu dengan malam yang semakin khusyuk menjerap perasaan tentang kebesaran Illahi (Gambar 1). Maha besar Allah dengan segala ciptaanNya. Perjalanan ini terlaksana atas dasar kerjasama dengan PT. Wijaya Sentosa. Bersama dengan Prof. DR. Gustan Pari, Dra. Sri Komarayati dan Mad Ali melaksanakan tugas awal yaitu alih Iptek tentang Arang Terpadu bertempat di persemaian PT. Wijaya Sentosa yaitu di Camp Simei, yang diampingi oleh Bapak Andi Taufik Husein Dalimunte dari pihak PT. Wijaya Sentosa (PT. WS). Kegiatan berlangsung lancar mulai dari persentasi-persentasi pengenalan iptek arang terpadu, meliputi cara kerja tungku arang dan asap cair, pengenalan tentang arang kompos bioaktif serta cara membuat dan manfaatnya, pengenalan tentang asap cair serta manfaatnya, kemudian dikuti dengan praktek membuat arang plus asap cair, serta praktek membuat arang kompos bioaktif yang diikuti oleh seluruh personil dan staf persemaian.
Arang terpadu adalah teknologi yang dalam proses dan aplikasinya dilakukan secara terpadu. Merupa... more Arang terpadu adalah teknologi yang dalam proses dan aplikasinya dilakukan secara terpadu. Merupakan teknologi terapan yang ramah lingkungan, karena memanfaatkan berbagai jenis limbah biomassa serta menerapkan teknologi yang rendah emisi. Teknologi ini akan menghasilkan arang, arang kompos dan asap cair

Asap cair atau cuka kayu adalah cairan destilat yang diperoleh dari proses karbonisasi, cairan te... more Asap cair atau cuka kayu adalah cairan destilat yang diperoleh dari proses karbonisasi, cairan tersebut berwarna kuning kecoklatan – hitam. Asap cair dihasilkan dari asap yang didinginkan yang dapat dibuat dari limbah lignoselulosa dengan teknologi yang sederhana. Rahasia yang dimiliki asap cair selain bersifat asam, memiliki aroma dan rasa spesifik ,juga mengandung komponen kimia yang multi guna bagi manusia, hewan maupun tumbuhan, seperti asam asetat, fenol dan methanol. Cairan asap cair ini dapat digunakan sebagai obat penyakit kulit, biopestisida, pemacu pertumbuhan tanaman, pengawet makanan, pengawet kayu, pembersih ruangan, penyerap racun dalam tubuh, anti oksidan, anti mikroba, koagulan dan menghilangkan bau pada pengolahan karet, pencegah jamur dan lain-lain. Tulisan ini bertujuan untuk menyebar luaskan informasi dan hasil penelitian sekaligus mengungkap rahasia yang terdapat pada asap cair (cuka kayu).

RINGKASAN Salah satu cara untuk mendukung tercapainya berbagai tantangan global, diperlukan inova... more RINGKASAN Salah satu cara untuk mendukung tercapainya berbagai tantangan global, diperlukan inovasi dan pengembangan sistem budidaya (farming) yang berkelanjutan, ramah lingkungan, dan rendah emisi. Sistem tersebut selain harus mampu mendukung peningkatan produksi padi, juga bisa memantapkan ketahanan pangan nasional yang berkelanjutan, yang berujung pada meningkatnya kesejahteraan petani dan kelestarian sumberdaya, menurunkan emisi GRK (gas rumah kaca) sekaligus mengembangkan energi terbarukan. Carbon farming merupakan metode kultivasi atau budidaya (pertanian, perkebunan atau kehutanan) dengan cara mengurangi atau menangkap emisi Gas Rumah Kaca, sekaligus menyimpan tanpa melepaskan carbon dari tanaman dan tanah. Dalam hal ini termasuk pengelolaan air, lahan, tumbuhan dan hewan secara terpadu untuk menghadapi tantangan restorasi, perubahan iklim dan ketahanan pangan dalam mengurangi emisi pada proses produksinya, sekaligus meningkatkan produksi dan produktivitas serta penyerapan karbon dalam sistim lansekap areal budidaya. Aplikasi biocham (biochar soil amandement) atau biochar pembangun kesuburan tanah atau juga dengan kata lain arang sebagai pembangun kesuburan tanah, merupakan cara peningkatan kualitas tanah secara permanen. Banyak studi yang telah dilakukan baik di dalam maupun di luar negeri menunjukkan bahwa biochar/arang merupakan aktor penting untuk mengatasi berbagai krisis secara mudah dan murah. Pustekolah sejak tahun 1998 telah melakukan serangkain penelitian dan uji coba serta sosialisasi di lapangan baik perorangan maupun secara kelompok tentang aplikasi arang (karbon) pada berbagai jenis tumbuhan. Hasil yang diperoleh menyimpulkan bahwa peranan arang dalam rangkaian sistem kultivasi/farming (budidaya) sangat signifikan dalam meningkatkan produksi dan produktivitas lahan, baik tanaman pertanian maupun kehutanan. Dalam proses karbonisasi, diterapkan teknologi tanpa/sedikit asap, sehingga diperoleh asap cair sebagai hasil samping yang mempunyai nilai dan manfaat multi fungsi. Dalam pengembangan tahap selanjutnya arang kemudian diperkaya menjadi arang kompos bioaktif, sehingga kandungan nutrisi hara lebih tinggi.

ABSTRAK Ketapang (Terminalia catappa) adalah sejenis pohon cepat tumbuh, rindang, tumbuh dan memb... more ABSTRAK Ketapang (Terminalia catappa) adalah sejenis pohon cepat tumbuh, rindang, tumbuh dan membentuk tajuk indah bertingkat-tingkat. Pohon ini sering dijadikan sebagai pohon peneduh di taman-taman, tepi pantai dan tepi jalan. Sejak dahulu ketapang telah menjadi pohon multiguna, kulit luar dipakai untuk menyamak kulit, pewarna alami dan sebagai tinta. Kayunya mempunyai kualitas cukup baik meskipun rentan terhadap rayap. Ketapang berbuah hampir sepanjang tahun, sehingga sering dijumpai buahnya berserakan dibawah pohon. Tulisan ini menyajikan hasil analisis biji ketapang yang belum dimanfaatkan secara optimal. Hasil analisis dengan menggunakan gas chromatografi diperoleh total lemak sebesar 42.148 %. Diantara jenis-jenis lemak yang terdeteksi adalah : palmitat 33.383, linoleat 32.522, oleat 29.604, stearat 4.205, linolenat 0.259 %. dan miristat.0.028. Hasil analisis menunjukkan bahwa biji ketapang merupakan sumberdaya potensial sebagai substitusi bahan baku industry makanan ataupun kesehatan Kata kunci : biji ketapang, potensi, analisis asam lemak, ===================================================================== PENDAHULUAN Ketapang (Terminalia catappa) merupakan salah satu jenis pohon yang termasuk ke dalam family Combretaceae, tumbuhan ini berasal dari Asia Tenggara, dan tersebar hampir di seluruh daerah di Asia Tenggara termasuk di Indonesia. Tumbuhan ini juga biasa ditanam di Australia, India, Madagaskar hingga Amerika Tengah dan Amerika Selatan. Habitat yang disukai oleh pohon ketapang adalah daerah dataran rendah hingga ketinggian 500 meter dari permukaan laut (Heyne, 1987). Pohon ini menggugurkan daunnya hingga dua kali dalam setahun sehingga
Upaya pengurangan sampah yang bertujuan untuk membatasi volume tumpukan sampah sangat perlu dilak... more Upaya pengurangan sampah yang bertujuan untuk membatasi volume tumpukan sampah sangat perlu dilakukan. Selain bertujuan untuk kebersihan, keindahan dan kesehatan, pengolahan sampah perlu dilakukan agar dapat mencegah emisi gas Rumah kaca (GRK) dari tumpukan sampah ke atmosfir. Salah satu alternatif yang dapat diterapkan adalah teknologi arang terpadu dengan memanfaatkan sampah organik menjadi produk arang, asap cair dan arang kompos bioaktif (Arkoba). Ke tiga produk ini dapat digunakan sebagai pengganti pupuk kimia, sekaligus mendukung keberhasilan budidaya organik.
Uploads
MY Papers by gusmailina Rasyid
OUTLINE
PEMAHAMAN YANG BENAR TENTANG EL NINO
DAMPAK EL NINO BAGI INDONESIA
DINAMIKA ATMOSFER TERKINI DAN PREDIKSINYA
DI MANA INFORMASI EL NINO BISA DIDAPATKAN
LITERASI MASYARAKAT PERTANIAN TENTANG IKLIM EKSTREM
Arang kompos bioaktif (Arkoba) adalah gabungan arang dan kompos yang dihasilkan melalui teknologi pengomposan dengan bantuan mikroba lignoselulotik yang tetap hidup di dalam kompos. Apabila diberikan ke tanah mikroba tersebut berperan secara hayati sebagai biofungisida untuk melindungi tanaman dari serangan penyakit akar, sehingga disebut bioaktif (Gusmailina, dkk., 2002). Sejak tahun 2000-an Teknologi arang terpadu ini telah disosialisasikan ke berbagai kelompok masyarakat dan instansi pemerintahan. Banyak kelompok yang telah sukses menerapkan teknologi ini baik berupa Arkoba maupun Asap cair, untuk kemudian dimanfaatkan sendiri, ada juga yang telah berhasil menjual secara komersil (Komarayati, dkk., 2011; 2014) Pada tahun 2016, kegiatan bertujuan untuk menerapkan system budidaya organik pada padi dengan menggunakan Arkoba sebagai pupuk dasar dan asap cair sebagai suplai tambahan unsur hara sekaligus pestisida alami. Lokasi yang dipakai adalah milik kelompok tani Iti Kurih sekaligus yang mengelolanya. Sistem budidaya yang dilakukan selama ini adalah menggunakan pupuk kimia yang diberikan sebanyak 3 kali selama periode semusim tanam, termasuk menggunakan pestisida untuk mencegah serangan hama dan penyakit.
Lokasi demontrasi plot percontohan (Demplot) terletak di Desa Kertajaya, Kecamatan Ciranjang, Kabupaten Cianjur. Luas yang dipakai untuk uji coba adalah 0.2 Ha, musim tanam (MT) II ( April s/d Agst 2016 ). Varitas padi yang ditanam adalah varietas Ciherang, Jarak tanam 30 x30 cm. Jumlah bibit yang ditanam: 2-3 btg/rumpun yang ditanam secara monoculture. Tanggal tanam 20 April 2016, tanggal panen 1-2 Agustus 2016.Pelaksana: Bapak Sarifudin (Pengurus Kelompok Tani Itikurih).
OUTLINE
PEMAHAMAN YANG BENAR TENTANG EL NINO
DAMPAK EL NINO BAGI INDONESIA
DINAMIKA ATMOSFER TERKINI DAN PREDIKSINYA
DI MANA INFORMASI EL NINO BISA DIDAPATKAN
LITERASI MASYARAKAT PERTANIAN TENTANG IKLIM EKSTREM
Arang kompos bioaktif (Arkoba) adalah gabungan arang dan kompos yang dihasilkan melalui teknologi pengomposan dengan bantuan mikroba lignoselulotik yang tetap hidup di dalam kompos. Apabila diberikan ke tanah mikroba tersebut berperan secara hayati sebagai biofungisida untuk melindungi tanaman dari serangan penyakit akar, sehingga disebut bioaktif (Gusmailina, dkk., 2002). Sejak tahun 2000-an Teknologi arang terpadu ini telah disosialisasikan ke berbagai kelompok masyarakat dan instansi pemerintahan. Banyak kelompok yang telah sukses menerapkan teknologi ini baik berupa Arkoba maupun Asap cair, untuk kemudian dimanfaatkan sendiri, ada juga yang telah berhasil menjual secara komersil (Komarayati, dkk., 2011; 2014) Pada tahun 2016, kegiatan bertujuan untuk menerapkan system budidaya organik pada padi dengan menggunakan Arkoba sebagai pupuk dasar dan asap cair sebagai suplai tambahan unsur hara sekaligus pestisida alami. Lokasi yang dipakai adalah milik kelompok tani Iti Kurih sekaligus yang mengelolanya. Sistem budidaya yang dilakukan selama ini adalah menggunakan pupuk kimia yang diberikan sebanyak 3 kali selama periode semusim tanam, termasuk menggunakan pestisida untuk mencegah serangan hama dan penyakit.
Lokasi demontrasi plot percontohan (Demplot) terletak di Desa Kertajaya, Kecamatan Ciranjang, Kabupaten Cianjur. Luas yang dipakai untuk uji coba adalah 0.2 Ha, musim tanam (MT) II ( April s/d Agst 2016 ). Varitas padi yang ditanam adalah varietas Ciherang, Jarak tanam 30 x30 cm. Jumlah bibit yang ditanam: 2-3 btg/rumpun yang ditanam secara monoculture. Tanggal tanam 20 April 2016, tanggal panen 1-2 Agustus 2016.Pelaksana: Bapak Sarifudin (Pengurus Kelompok Tani Itikurih).
Desa Balesariterletak di kecamatan Windusari perbatas degan temanggung daerah kamiterletak di lereng pegunungan giyanti jarak dari kota Magelang kurang lebih 15 km ditempuh dengan kendaraan motor 15 m enit dan jarak dari kabupaten Magelang kurang lebih 25 km ditempuh motor 30 menit alam desa balesari mempunyai keunikan tersendiri dari sawah terasering , gunung Giyanti ,dan hutan
Family: Verbenaceae
Synonym(s): Jatus grandis (L. f.) Kuntze, Tectonia theca Lour., Theka grandis (L. f.) Lam.
was set into 400–450°C, while the retention time was set into 6 hours. The process produces charcoal and liquid smoke. ARKOBA production was carried out by mixing compost: charcoal: activator, with a composition of 85%: 10%: 5%. Meanwhile, the ARKOBA dose was set to 400 kg/1000m2
. The result shows that the productivity of rice threated was higher than those of chemical fertilizers. Rice productivity was recorded at 3.2 tons/ha against 2.98 tons/ha in the Ciranjang and 4 tons/ha compared to 3.1 tons/ha in the Sukaresmi demonstration plot. Mixing ARKOBA and liquid smoke threatment provides a surplus of around 7.4–29% than chemical applications and becomes recommended technology for increasing rice productivity.
Keywords: ARKOBA, pesticide, fertilizer, rice field, productivity
observed in detail. The BET surface area and the iodine index of the prepared activated carbon were used as pyrochar selection. Proximate, ultimate, XRD, FTIR, TGA, and SEM were used to characterize the physical and chemical properties of the product. Pyrochar pores were found to develop significantly at 350
1. Prof. Drs. Sutarno, M.Sc., Ph.D. (Pembantu Rektor 1, Universitas Sebelas Maret, Surakarta, Ketua Umum MBI Pusat)
2. Prof. Dr. Ir. Bambang Hero Saharjo, M.Agr (Dekan Fakultas Kehutanan, Institut Pertanian Bogor)
3. Dr. Jatna Supriatna (Kepala Pusat Penelitian Perubahan Iklim, Universitas Indonesia Depok)
4. Dr. Ir. Ali Jamil, M.P. (Kepala Balai Besar Penelitian Tanaman Padi, Sukamandi)
5. Dr. Djufri, M.Si. (Dekan FKIP Universitas Syiah Kuala, Banda Aceh)
Psidium guajava (jambu biji) adalah salah satu jenis yang termasuk ke dalam Familia Myrtaceae, yang memiliki khasiat yang sangat menakjubkan, baik itu buah maupun daunnya. Tumbuhan ini tersebar merata di Indonesia mulai dari perkotaan hingga desa, serta pegunungan hingga hutan. Daun jambu biji memiliki efek yang luar biasa karena dapat mengatur kadar glukosa dalam darah. Beberapa studi menunjukkan bahwa ekstrak daun jambu memiliki efek preventif dan korektif pada hiperglikemia, serta memiliki dampak positif pada hati, dengan mengurangi jumlah tetesan lipid yang ditemukan dalam hati. Daun jambu biji mengandung semacam komponen yang dapat menyerang bakteri phatogen dan antibacteria, sehingga masyarakat lazim menggunakan sebagai anti diare. Beberapa studi juga melansir bahwa daun jambu biji yang dicampur dengan herba lain dapat mengobati hipertensi bahkan penyakit stroke. Daun jambu biji memiliki efek menguntungkan pada miokardium penderita diabetes, serta komplikasi jantung yang diakibatkan oleh diabetes. Hasil studi juga menunjukkan bahwa ekstrak daun jambu secara signifikan dapat menurunkan glukosa darah, hemoglobin terglikasi dan tingkat fruktosamin untuk jangka waktu satu bulan sehingga disimpulkan bahwa ekstrak daun jambu biji bermanfaat untuk mencegah komplikasi kardiovaskular pada kasus yang terkait dengan diabetes.
Tulisan ini menyajikan informasi mengenai manfaat ekstrak daun jambu biji dan minyak atsiri yang disuling dari daun jambu biji varietas Crystal sekaligus informasi mengenai potensinya dalam aspek biofarmaka. Daun jambu biji diambil dari daerah Bantar Kambing, Kabupaten Bogor. Setelah kering angin daun disuling di laboratorium HHBK, Pustekolah Bogor. Dari hasil penyulingan diperoleh minyak yang berwarna kuning ke-emasan, dengan rendemen berkisar antara 0,6, 0,8 dan 1,2% serta mempunyai aroma yang khas.
Kata kunci : Psidium guajava, daun jambu biji, destilasi, atsiri, potensi biofarmaka
Solusi Balad Lumampah (SBL) adalah perusahaan yang bergerak di bidang Umrah dan Haji Plus, dengan system saling menguntungkan. Didirikan pd tgl 22 Juni 2012 dg pelopor Bp. H. Aom Juang Wibowo, SN, ijin KemenAg D.351/2013. Mempunyai Sertifikat DSN (Dewan Syariah Nasional) No 83/DSN-MUI/VI/2012. Program ini juga membuka kesempatan dan berpeluang untuk mendapatkan umrah gratis serta berbagai reward lainnya dengan cara syariah.
Bagaimana cara mendapatkan kesempatan Umrah Gratis? Yaitu dengan PENGHASILAN TAMBAHAN DARI SAHABAT SBL. CARANYA : Perluas Silaturrahmi, kenalkan Program SAHABAT SBL kepada rekan, sahabat, keluarga dan saudara. Kemudian kita akan mendapat UJRAH (komisi) untuk memenuhi Tabungan Umrah kita.
SYIAR = IBADAH UJROH = UMRAH GRATIS
BUSINESS PLAN : UJRAH RIAYAH : Komisi Rp 400.000/Jamaah
Informasi selanjutnya Hubungi : 087874523230
Senna (Cassia angustifolia), adalah tumbuhan asli dari Afrika, termasuk keluarga Fabaceae, subfamili Caesalpinioideae. Pertama kali diperkenalkan pada abad ke-9 karena efek medisnya oleh ahli medis Arab. Senna adalah nama dari Arab, sedangkan di India dikenal dengan nama Sanay. Di Indonesia, khususnya Jawa, daun senna lebih dikenal dengan nama godong seno atau daun jati cina. Tumbuhan ini termasuk pohon seperti semak, yang tumbuh di alam tropis maupun nontropis secara liar dengan ketinggian pohon mencapai 2-3 meter. Daunnya sudah lama digunakan oleh nenek moyang serta putri-putri keraton untuk membantu proses sekresi/pembuangan kotoran, sehingga tubuh akan terasa segar karena buang air besar lancar, diperkirakan daun senna juga berkhasiat sebagai starter metabolisme. Tulisan ini menyajikan informasi tentang eksplorasi senyawa organik daun senna. Analisis dilakukan dengan menggunakan Pyrolisis-GCMS. Hasil terdapat 40 komponen senyawa. Diantara 10 senyawa yang dominan adalah: Methyl-4,6-Di-O-Methyl-.Alpha; Beta.-D-Glucopyranoside; 5,10-Diethoxy-2,3,7,8-Tetrahydro-1h,6h-Dipyrrolo;1,6-Anhydro-Beta-D-Glucopyranose; 8,11,14-Eicosatrienoic Acid; Valeric Acid,Thio-,S-Sec-Butyl Ester 2-Butyl Thiol; Benzene, 1,2-dimethoxy-4-(2-propenyl)-Methyleugenol;Oxacycloheptadec; Ambrettolide; l-Limonene; dan Dodecanamide. Hasil analisis yang diperoleh diharapkan dapat digunakan sebagai informasi dasar bagi penelitian pengembangan selanjutnya.
Kata Kunci : Analisis, daun, eksplorasi, manfaat, senna, senyawa
Senna (Cassia angustifolia), adalah tumbuhan asli dari Afrika, termasuk keluarga Fabaceae, subfamili Caesalpinioideae. Pertama kali diperkenalkan pada abad ke-9 karena efek medisnya oleh ahli medis Arab. Senna adalah nama dari Arab, sedangkan di India dikenal dengan nama Sanay. Di Indonesia, khususnya Jawa, daun senna lebih dikenal dengan nama godong seno atau daun jati cina. Tumbuhan ini termasuk pohon seperti semak, yang tumbuh di alam tropis maupun nontropis secara liar dengan ketinggian pohon mencapai 2-3 meter. Daunnya sudah lama digunakan oleh nenek moyang serta putri-putri keraton untuk membantu proses sekresi/pembuangan kotoran, sehingga tubuh akan terasa segar karena buang air besar lancar, diperkirakan daun senna juga berkhasiat sebagai starter metabolisme. Tulisan ini menyajikan informasi tentang eksplorasi senyawa organik daun senna. Analisis dilakukan dengan menggunakan Pyrolisis-GCMS. Hasil terdapat 40 komponen senyawa. Diantara 10 senyawa yang dominan adalah: Methyl-4,6-Di-O-Methyl-.Alpha; Beta.-D-Glucopyranoside; 5,10-Diethoxy-2,3,7,8-Tetrahydro-1h,6h-Dipyrrolo;1,6-Anhydro-Beta-D-Glucopyranose; 8,11,14-Eicosatrienoic Acid; Valeric Acid,Thio-,S-Sec-Butyl Ester 2-Butyl Thiol; Benzene, 1,2-dimethoxy-4-(2-propenyl)-Methyleugenol;Oxacycloheptadec; Ambrettolide; l-Limonene; dan Dodecanamide. Hasil analisis yang diperoleh diharapkan dapat digunakan sebagai informasi dasar bagi penelitian pengembangan selanjutnya.
Kata Kunci : Analisis, daun, eksplorasi, manfaat, senna, senyawa
Salah satu cara untuk mendukung tercapainya berbagai tantangan global, diperlukan inovasi dan pengembangan sistem budidaya (farming) yang berkelanjutan, ramah lingkungan, dan rendah emisi. Sistem tersebut selain harus mampu mendukung peningkatan produksi padi, juga bisa memantapkan ketahanan pangan nasional yang berkelanjutan, yang berujung pada meningkatnya kesejahteraan petani dan kelestarian sumberdaya, menurunkan emisi GRK (gas rumah kaca) sekaligus mengembangkan energi terbarukan. Carbon farming merupakan metode kultivasi atau budidaya (pertanian, perkebunan atau kehutanan) dengan cara mengurangi atau menangkap emisi Gas Rumah Kaca, sekaligus menyimpan tanpa melepaskan carbon dari tanaman dan tanah. Dalam hal ini termasuk pengelolaan air, lahan, tumbuhan dan hewan secara terpadu untuk menghadapi tantangan restorasi, perubahan iklim dan ketahanan pangan dalam mengurangi emisi pada proses produksinya, sekaligus meningkatkan produksi dan produktivitas serta penyerapan karbon dalam sistim lansekap areal budidaya. Aplikasi biocham (biochar soil amandement) atau biochar pembangun kesuburan tanah atau juga dengan kata lain arang sebagai pembangun kesuburan tanah, merupakan cara peningkatan kualitas tanah secara permanen. Banyak studi yang telah dilakukan baik di dalam maupun di luar negeri menunjukkan bahwa biochar/arang merupakan aktor penting untuk mengatasi berbagai krisis secara mudah dan murah. Pustekolah sejak tahun 1998 telah melakukan serangkain penelitian dan uji coba serta sosialisasi di lapangan baik perorangan maupun secara kelompok tentang aplikasi arang (karbon) pada berbagai jenis tumbuhan. Hasil yang diperoleh menyimpulkan bahwa peranan arang dalam rangkaian sistem kultivasi/farming (budidaya) sangat signifikan dalam meningkatkan produksi dan produktivitas lahan, baik tanaman pertanian maupun kehutanan. Dalam proses karbonisasi, diterapkan teknologi tanpa/sedikit asap, sehingga diperoleh asap cair sebagai hasil samping yang mempunyai nilai dan manfaat multi fungsi. Dalam pengembangan tahap selanjutnya arang kemudian diperkaya menjadi arang kompos bioaktif, sehingga kandungan nutrisi hara lebih tinggi.
Kata kunci : karbon, farming, arang kompos, tantangan global, inovasi, pembangunan kehutanan
Arkoba dapat dibuat dari limbah organik yang ada disekitar kita, mulai dari limbah rumah tangga, pertanian, perkebunan, kehutanan dan industri. Membuang sampah (organik) atau memusnahkan sampah melalui pembakaran adalah perbuatan yang sangat merugikan lingkungan. Karena dengan pengolahan yang sederhana, sampah akan menjadi sesuatu yang sangat berharga untuk lingkungan. Asap yang ditimbulkan dengan membakar sampah juga merusak lingkungan dan sangat tidak dianjurkan apalagi dalam skala besar. Sampah adalah sumberdaya, oleh sebab itu dengan sedikit upaya sampah dan limbah organik lainnya dapat dijadikan kompos, bahkan bisa ditingkatkan menjadi pupuk organik.
Tulisan ini menguraikan secara global tentang arkoba, fungsi dan manfaat serta teknik membuatnya. Pustekolah sejak tahun 1997/1998 telah memulai penelitian tentang pemanfaatan arang sebagai pembangun kesuburan tanah, dan kemudian dilanjutkan lagi dengan pemanfaatan arang pada proses komposting sehingga dihasilkan arang kompos bioaktif (Arkoba).