A. HAKIKAT PENDIDIK Pada hakikat, Allah Swt merupakan Pendidik bagi semesta alam, baik mikro maup... more A. HAKIKAT PENDIDIK Pada hakikat, Allah Swt merupakan Pendidik bagi semesta alam, baik mikro maupun makro kosmos. Kata al-Rabb dalam firman Allah Swt pada surah al-fatiha (1):2 merupakan akar kata yang membentuk istilah al-tarbyah atau pendidikan Islami. Karena itu pengertian yang terkandung pada ayat tersebut adalah " segala puji bagi Allah, Pendidik semesta alam ". Berdasar ayat ini, Allah Swt adalah Murabbi atau pendidik Yang Maha Agung bagi seluruh kosmos. Sebagai Murabbi, pendidikan dan pemeliharan Allah Swt terhadap manusia mencakup segala sesuatu berkaitan dengan kehidupan manusia mancakup segala sesuatu berkaitan dengan kehidupan manusia mencakup segala sesuatu berkaitan dengan kehidupan manusia, termasuk juga amarah, ancaman, siksaan, dan sebagainya. Dalam Islam, selain nabi dan Rasul, orangtua dinyatakan sebagai pendidik pertama dan utama bagi anak. Mereka adalah pendidik qudraty yang secara langsung menerima amanah untuk mendidik anak-anaknya dari Allah Swt. Allah Swt memerintahkan agar orangtua memelihara diri dan keluarganya dari bahaya api neraka. Dalam konteks pendidikan, salah satu upaya memelihara keluarga dari api nereka tersebut adalah memerintahkan kepada mereka untuk bersyahadah dan menyembah Allah Swt, dan proses itu harus dilakukan dengan penuh kesabaran B. TUGAS PENDIDIK Menurut ahli-ahli pendidikan islam, secara umum, tugas pendidik adalah mendidik. Aktiivitas mendidik itu sebahagian dilakukan dalam bentuk mengajar, melatih, membimbing, mengarahkan, memberi dorongan, memuji, memberi, contoh atau keteladanan, membiasakan bahkan memberi hadiah dan hukuman. Karenanya, tugas mendidik bukan hanya sekedar mengajar, tetapi juga memotivasi, menggerakkan, memberi penguatan, mengklarifikasi, dan memfasilitasi proses pembelajaran, yaitu proses dimana peserta didik dibina agar dapat merealisasikan seluruh potensi yang dimillikinya secara maksima. Dalam Islam, tugas utama yang harus diemban pendidik pada dasarnya adalah mengenalkan dan meneguhkan kembali perjanjian suci manusia terhadap Allah Swt. untuk itu, seorang pendidik harus berupaya mengantarkan peserta didiknya kearah penegenalan kembali syahadah kepada Allah Swt yang telah diikrarkan ketiak individu manusia berada di alam ruh,
Dalam perspektif Islam, alam semesta adalah segala sesuatu selain Allah Swt. Karenanya, alam seme... more Dalam perspektif Islam, alam semesta adalah segala sesuatu selain Allah Swt. Karenanya, alam semesta bukan hanya langit dan bumi., tetapi meliputi segala sesuatu yang ada dan berada diantara keduanya. Tidak hanya itu, dalam perspektif Islam, alam semesta tidak dapat diamati oleh penginderan manusia. Dalam Islam, segala sesuatu selain Allah Swt, yang dapat diamati atau didekati melalui penginderaan manusia disebut alam syahadah. Ia merupakan fenomena. Sementara itu, segala sesuatu selain Allah Swt, yang tidak dapat diamati atau didekati melalui penginderaan manusia disebut sebagai alam ghaib, karenanaya, ia adalah fenomena.
A. Terminologi Alam Semesta Dalam perspektif Islam, alam semesta adalah segala sesuatu selain All... more A. Terminologi Alam Semesta Dalam perspektif Islam, alam semesta adalah segala sesuatu selain Allah Swt. Karenanya, alam semesta bukan hanya langit dan bumi., tetapi meliputi segala sesuatu yang ada dan berada diantara keduanya. Tidak hanya itu, dalam perspektif Islam, alam semesta tidak dapat diamati oleh penginderan manusia. Dalam Islam, segala sesuatu selain Allah Swt, yang dapat diamati atau didekati melalui penginderaan manusia disebut alam syahadah. Ia merupakan fenomena. Sementara itu, segala sesuatu selain Allah Swt, yang tidak dapat diamati atau didekati melalui penginderaan manusia disebut sebagai alam ghaib, karenanaya, ia adalah fenomena. Di samping itu, hal ini juga merupakann penegasan terhadap konsep alam semesta, yitu segala sesuatu selain Allah Swt. Dari sisi ini, penalaran kita mengharuskan eksisnya pluralitas atau kejamakan pada alam semesta ini. Karenanya, dari satu sisi, alam semesta bisa didefenisikan sebagai kumpulan jauhar yang tersusun dari maddah (materi) dan shurah (bentuk), yang bisa diklasifikasikan ke dalam wujud konkrit (syahadah) dan wujud abstrak (ghaib). Kemudian, dari sisi lain, alam semesta bisa pula dibagi-bagi ke dalam beberapa jenis, seperti benda-benda padat (jamadat), tumbuh-tumbuhan (nabatat) , hewan (hayyawanat), dan manusia. Di kalangan masyarakat Muslim, terdapat pemahaman bahwa alam semesta adlah segala sesuatu selain Allah Swt, tetapi dengan mengecualikan manusia. Pengecualian itu setidaknya disebabkan oleh pemikiran bahwa: (a) kepada manusia Allah Swt mengamanahkan alam semesta ini untuk dikelola dan dimanfaatkan bagi kemaslahatan seluruh makhluk, (b) untuk berkemampuan mengelola dan memanfaatkan alam semesta, kepada manusia, Allah Swt anugerahkan 'aql dan 'aql ini tidak diberikan-nya, kecuali hanya kepada manusia. Karena itu, manusia dikeluarkan dari definisi alam semesta. Dengan demikian, penggunaan terma alam semesta hanya merujuk pda pengertian alam semesta dalam pengertian jagat raya. Dalam kehidupan, manusia berinteraksi dengan alam semesta. Uuntuk itu manusia harus mengenal alam semesta berikut karakter atau wataknya. Secara umum, alam itu bisa dibedakan kedalam dua jenis: (1) alam syahadah, dan (2) alam ghaib. Alam syahadah adalah wujud dan konkrit dan karenanya dapat diindera. Alam syahadah tunduk kepada hukum evolusi, dalam arrti berkembang dan berubah-ubah. Karenanya, ia adalah
A. HAKIKAT PENDIDIK Pada hakikat, Allah Swt merupakan Pendidik bagi semesta alam, baik mikro maup... more A. HAKIKAT PENDIDIK Pada hakikat, Allah Swt merupakan Pendidik bagi semesta alam, baik mikro maupun makro kosmos. Kata al-Rabb dalam firman Allah Swt pada surah al-fatiha (1):2 merupakan akar kata yang membentuk istilah al-tarbyah atau pendidikan Islami. Karena itu pengertian yang terkandung pada ayat tersebut adalah " segala puji bagi Allah, Pendidik semesta alam ". Berdasar ayat ini, Allah Swt adalah Murabbi atau pendidik Yang Maha Agung bagi seluruh kosmos. Sebagai Murabbi, pendidikan dan pemeliharan Allah Swt terhadap manusia mencakup segala sesuatu berkaitan dengan kehidupan manusia mancakup segala sesuatu berkaitan dengan kehidupan manusia mencakup segala sesuatu berkaitan dengan kehidupan manusia, termasuk juga amarah, ancaman, siksaan, dan sebagainya. Dalam Islam, selain nabi dan Rasul, orangtua dinyatakan sebagai pendidik pertama dan utama bagi anak. Mereka adalah pendidik qudraty yang secara langsung menerima amanah untuk mendidik anak-anaknya dari Allah Swt. Allah Swt memerintahkan agar orangtua memelihara diri dan keluarganya dari bahaya api neraka. Dalam konteks pendidikan, salah satu upaya memelihara keluarga dari api nereka tersebut adalah memerintahkan kepada mereka untuk bersyahadah dan menyembah Allah Swt, dan proses itu harus dilakukan dengan penuh kesabaran B. TUGAS PENDIDIK Menurut ahli-ahli pendidikan islam, secara umum, tugas pendidik adalah mendidik. Aktiivitas mendidik itu sebahagian dilakukan dalam bentuk mengajar, melatih, membimbing, mengarahkan, memberi dorongan, memuji, memberi, contoh atau keteladanan, membiasakan bahkan memberi hadiah dan hukuman. Karenanya, tugas mendidik bukan hanya sekedar mengajar, tetapi juga memotivasi, menggerakkan, memberi penguatan, mengklarifikasi, dan memfasilitasi proses pembelajaran, yaitu proses dimana peserta didik dibina agar dapat merealisasikan seluruh potensi yang dimillikinya secara maksima. Dalam Islam, tugas utama yang harus diemban pendidik pada dasarnya adalah mengenalkan dan meneguhkan kembali perjanjian suci manusia terhadap Allah Swt. untuk itu, seorang pendidik harus berupaya mengantarkan peserta didiknya kearah penegenalan kembali syahadah kepada Allah Swt yang telah diikrarkan ketiak individu manusia berada di alam ruh,
Dalam perspektif Islam, alam semesta adalah segala sesuatu selain Allah Swt. Karenanya, alam seme... more Dalam perspektif Islam, alam semesta adalah segala sesuatu selain Allah Swt. Karenanya, alam semesta bukan hanya langit dan bumi., tetapi meliputi segala sesuatu yang ada dan berada diantara keduanya. Tidak hanya itu, dalam perspektif Islam, alam semesta tidak dapat diamati oleh penginderan manusia. Dalam Islam, segala sesuatu selain Allah Swt, yang dapat diamati atau didekati melalui penginderaan manusia disebut alam syahadah. Ia merupakan fenomena. Sementara itu, segala sesuatu selain Allah Swt, yang tidak dapat diamati atau didekati melalui penginderaan manusia disebut sebagai alam ghaib, karenanaya, ia adalah fenomena.
A. Terminologi Alam Semesta Dalam perspektif Islam, alam semesta adalah segala sesuatu selain All... more A. Terminologi Alam Semesta Dalam perspektif Islam, alam semesta adalah segala sesuatu selain Allah Swt. Karenanya, alam semesta bukan hanya langit dan bumi., tetapi meliputi segala sesuatu yang ada dan berada diantara keduanya. Tidak hanya itu, dalam perspektif Islam, alam semesta tidak dapat diamati oleh penginderan manusia. Dalam Islam, segala sesuatu selain Allah Swt, yang dapat diamati atau didekati melalui penginderaan manusia disebut alam syahadah. Ia merupakan fenomena. Sementara itu, segala sesuatu selain Allah Swt, yang tidak dapat diamati atau didekati melalui penginderaan manusia disebut sebagai alam ghaib, karenanaya, ia adalah fenomena. Di samping itu, hal ini juga merupakann penegasan terhadap konsep alam semesta, yitu segala sesuatu selain Allah Swt. Dari sisi ini, penalaran kita mengharuskan eksisnya pluralitas atau kejamakan pada alam semesta ini. Karenanya, dari satu sisi, alam semesta bisa didefenisikan sebagai kumpulan jauhar yang tersusun dari maddah (materi) dan shurah (bentuk), yang bisa diklasifikasikan ke dalam wujud konkrit (syahadah) dan wujud abstrak (ghaib). Kemudian, dari sisi lain, alam semesta bisa pula dibagi-bagi ke dalam beberapa jenis, seperti benda-benda padat (jamadat), tumbuh-tumbuhan (nabatat) , hewan (hayyawanat), dan manusia. Di kalangan masyarakat Muslim, terdapat pemahaman bahwa alam semesta adlah segala sesuatu selain Allah Swt, tetapi dengan mengecualikan manusia. Pengecualian itu setidaknya disebabkan oleh pemikiran bahwa: (a) kepada manusia Allah Swt mengamanahkan alam semesta ini untuk dikelola dan dimanfaatkan bagi kemaslahatan seluruh makhluk, (b) untuk berkemampuan mengelola dan memanfaatkan alam semesta, kepada manusia, Allah Swt anugerahkan 'aql dan 'aql ini tidak diberikan-nya, kecuali hanya kepada manusia. Karena itu, manusia dikeluarkan dari definisi alam semesta. Dengan demikian, penggunaan terma alam semesta hanya merujuk pda pengertian alam semesta dalam pengertian jagat raya. Dalam kehidupan, manusia berinteraksi dengan alam semesta. Uuntuk itu manusia harus mengenal alam semesta berikut karakter atau wataknya. Secara umum, alam itu bisa dibedakan kedalam dua jenis: (1) alam syahadah, dan (2) alam ghaib. Alam syahadah adalah wujud dan konkrit dan karenanya dapat diindera. Alam syahadah tunduk kepada hukum evolusi, dalam arrti berkembang dan berubah-ubah. Karenanya, ia adalah
Uploads
Papers by cut fadhilah