Limbah organik dari industri pertanian seperti limbah cair pabrik kelapa sawit (PKS) mengandung b... more Limbah organik dari industri pertanian seperti limbah cair pabrik kelapa sawit (PKS) mengandung bahan organik yang tinggi tetapi tidak bisa langsung di aplikasikan ke tanah karena memiliki pH yang rendah dan nilai biological oxygen demand (BOD) yang tinggi menyebabkan terjadinya imobilisasi nitrogen (N) serta keracunan bagi tanaman. Ultisol merupakan tanah dengan kandungan bahan organik, pH dan unsur-unsur hara yang rendah sehingga memerlukan perbaikan untuk menghasilkan produksi pangan yang tinggi, khususnya kedelai. Kandungan C organik total tanah pada umumnya digunakan sebagai indikator perbaikan kualitas tanah yang diberi masukan bahan organik. Namun demikian, C organik total sering kali tidak sensitif terhadap perubahan pengelolaan. Penelitian ini bertujuan untuk: (i) mengevaluasi peningkatan fraksi C organik, ketersediaan unsur hara dan hasil tanaman kedelai akibat aplikasi limbah cair PKS dan pupuk buatan, (ii) menentukan hubungan fraksi C organik dengan ketersediaan unsur ha...
International Journal on Advanced Science, Engineering and Information Technology, 2017
Optimizing the utilization of agroindustrial organic waste such as palm oil mill effluent (POME) ... more Optimizing the utilization of agroindustrial organic waste such as palm oil mill effluent (POME) can prevent environment pollution and soil nutrient cycling can be a valuable alternative to improve soil quality. The objective of this study was to evaluate the changes of soil organic fractions and nutrients after application of treated palm oil mill effluent. The treatments consisted of control and effluent application at rates of 5, 10, 15 and 20 ton ha -1 . The treatments were arranged in a completely randomized design with three replications. Application of effluent significantly increased total organic C, labile organic C, humic acid C, pH, total N, available P, and exchangeable K. A significant reduction of exchangeable Al also occurred with effluent application. The increases of total organic C and labile organic were found with the application of 20 t ha -1 of effluent, but the increase was not significant compared to the effluent application at rates of 10 and 15 t ha -1 . Sensitivity indexes of total organic C, labile organic C and humic acid C following effluent application were 24-66%, 103-197% and 95-114% respectively in which labile organic C showed the highest sensitivity index. Total organic C, labile organic C and humic acid were positively correlated with increasing rates of effluent application. Labile organic C revealed the strongest relationship (R 2 =0.91) with effluent application compared to total organic C (R 2 =0.88) and humic acid (R 2 =0.67). A significant increase of total N was only found by the effluent application at rate of 20 t ha -1 . Significant increases in available P and exchangeable K occurred at rate of 10, 15 and 20 t ha -1 . It can be concluded that the increase in soil organic carbon levels was related to the amount of organic (effluent) input added to the soil. In addition, the application of treated effluent can improve soil pH and nutrient availability.
Penelitian kebijakan ini dilaksanakan di tiga kabupaten dalam Provinsi Jambi, yaitu Kabupaten Ker... more Penelitian kebijakan ini dilaksanakan di tiga kabupaten dalam Provinsi Jambi, yaitu Kabupaten Kerinci, Kabupaten Merangin dan Kabupaten Sarolangun dari bulan Agustus hingga Desember 2007. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengkaji sejauh mana manfaat dan peran sistem irigasi yang ada di setiap kabupaten dalam upaya meningkatkan produksi padi, dan mengidentifikasi permasalahan irigasi dan merancang solusinya untuk mendukung upaya pencapaian swasembada beras di Provinsi Jambi. Penelitian dilaksanakan dengan metoda survey dan hasilnya diolah dan disajikan secara deskriptif. Data yang dikumpulkan meliputi data spasial (peta situasi), keadaan iklim/cuaca, sumber air, sistem irigasi yang ada, kondisi jaringan irigasi, produksi padi sawah dan produksi usaha tani lainnya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa beberapa permasalahan yang menonjol pada sistem irigasi pada pertanaman padi di Kabupaten Kerinci, Kabupaten Merangin dan Kabupaten Sarolangun, yang di antaranya adalah: 1) berkurangnya ...
Karbon (C) organik tanah yang merupakan bagian utama dari bahan organik tanah mengalami penurunan... more Karbon (C) organik tanah yang merupakan bagian utama dari bahan organik tanah mengalami penurunan sebagai akibat perubahan-perubahan penggunaan lahan dari kondisi alami menjadi lahan-lahan pertanian. Penurunan C organik tanah menjadi semakin besar karena masukan bahan organik yang rendah dan bila penurunan ini. berlangsung terus menerus maka pada akhirnya menyebabkan degradasi tanah. Artikel ini membahas peranan, dekomposisi dan struktur dari bahan organik tanah dalam hubungannya dengan dinamika fraksi C organik tanah pada pengelolaan lahan yang berbeda di daerah tropis basah. Perubahan penggunaan dan pengelolaan lahan menyebabkan terjadinya perubahan C organik total dan fraksi-fraksi C organik labil dan stabil tanah. Beberapa penelitian telah menunjukkan bahwa fraksi C organik labil seperti C organik partikulat lebih responsif terhadap perubahan-perubahan dari pengelolaan tanah dan merupakan suatu indikator yang sensitif dari kualitas tanah. Disamping itu fraksi C organik stabil seperti asam humat yang mengalami perubahan karena praktek-praktek pengelolaan tanah dapat digunakan untuk menilai kapasitas potensial tanah sebagai penyimpan karbon. Perubahan-perubahan penggunaan lahan dan pengelolaan tanah mempunyai pengaruh negatif dan positif terhadap C organik total, fraksi C organik labil (C organik partikulat) dan fraksi C organik stabil (asam humat). Praktek-praktek pengelolaan yang dapat mempertahankan dan memperbaiki fraksi-fraksi C organik tanah meliputi sistem agroforestri, aplikasi pupuk organik, mulsa dan pengembalian sisa tanaman ke dalam tanah. Fraksi C organik partikulat dan asam humat menunjukkan perubahan-perubahan yang lebih besar dibandingkan C organik total akibat perubahan-perubahan penggunaan lahan dan praktekpraktek pengelolaan tanah di daerah tropis basah.
International Journal on Advanced Science, Engineering and Information Technology, 2013
Effluent from a palm oil mill contains organic matters and nutrients. It can result in water poll... more Effluent from a palm oil mill contains organic matters and nutrients. It can result in water pollution when it is discharged into river without treatment. One way to manage this effluent is through composting that has potential to allow the recycling of effluent nutrients in a sustainable and environmentally friendly manner so that it can be used as organic fertilizer. This study wasintended to evaluate the benefit of effluent compost application to improve soil chemical properties and soybean yield. Effluent wascomposted with chicken manure and lime for eight weeks. A pot experiment of which each pot was filled with 10 kg of soil (Ultisol)was conducted in a screen house from April to November 2012 at the Experimental Farm, University of Jambi, Muaro JambiResidency. The treatments were without compost (adding 0,25 g Urea, 0,75 g SP-36 and 0,50 g KCl) and compost application with amounts of 12,5 ml, 25 ml, 37,5 ml, 50 ml, 62,5 ml, and 75 ml. The indicator plant was soybean. The treatments were arranged in acompletely randomized design and replicated four times. Results of study showed a significant improvement of soil chemicalproperties with compost application in which application of 75 ml compost resulted in the highest increase of pH, organic C, cationexchange capacity, total N, available P, exchangeable cations (K, Ca, Mg). Furthermore, the dry weight of shoot, pod number and dryweight of seed increased significantly with compost application. The highest dry weight of seed was 28 g (equivalent to 2, 82 t ha-1)obtained by compost application of 75 ml (equivalent to 15 t ha -1).
Limbah organik dari industri pertanian seperti limbah cair pabrik kelapa sawit (PKS) mengandung b... more Limbah organik dari industri pertanian seperti limbah cair pabrik kelapa sawit (PKS) mengandung bahan organik yang tinggi tetapi tidak bisa langsung di aplikasikan ke tanah karena memiliki pH yang rendah dan nilai biological oxygen demand (BOD) yang tinggi menyebabkan terjadinya imobilisasi nitrogen (N) serta keracunan bagi tanaman. Ultisol merupakan tanah dengan kandungan bahan organik, pH dan unsur-unsur hara yang rendah sehingga memerlukan perbaikan untuk menghasilkan produksi pangan yang tinggi, khususnya kedelai. Kandungan C organik total tanah pada umumnya digunakan sebagai indikator perbaikan kualitas tanah yang diberi masukan bahan organik. Namun demikian, C organik total sering kali tidak sensitif terhadap perubahan pengelolaan. Penelitian ini bertujuan untuk: (i) mengevaluasi peningkatan fraksi C organik, ketersediaan unsur hara dan hasil tanaman kedelai akibat aplikasi limbah cair PKS dan pupuk buatan, (ii) menentukan hubungan fraksi C organik dengan ketersediaan unsur ha...
International Journal on Advanced Science, Engineering and Information Technology, 2017
Optimizing the utilization of agroindustrial organic waste such as palm oil mill effluent (POME) ... more Optimizing the utilization of agroindustrial organic waste such as palm oil mill effluent (POME) can prevent environment pollution and soil nutrient cycling can be a valuable alternative to improve soil quality. The objective of this study was to evaluate the changes of soil organic fractions and nutrients after application of treated palm oil mill effluent. The treatments consisted of control and effluent application at rates of 5, 10, 15 and 20 ton ha -1 . The treatments were arranged in a completely randomized design with three replications. Application of effluent significantly increased total organic C, labile organic C, humic acid C, pH, total N, available P, and exchangeable K. A significant reduction of exchangeable Al also occurred with effluent application. The increases of total organic C and labile organic were found with the application of 20 t ha -1 of effluent, but the increase was not significant compared to the effluent application at rates of 10 and 15 t ha -1 . Sensitivity indexes of total organic C, labile organic C and humic acid C following effluent application were 24-66%, 103-197% and 95-114% respectively in which labile organic C showed the highest sensitivity index. Total organic C, labile organic C and humic acid were positively correlated with increasing rates of effluent application. Labile organic C revealed the strongest relationship (R 2 =0.91) with effluent application compared to total organic C (R 2 =0.88) and humic acid (R 2 =0.67). A significant increase of total N was only found by the effluent application at rate of 20 t ha -1 . Significant increases in available P and exchangeable K occurred at rate of 10, 15 and 20 t ha -1 . It can be concluded that the increase in soil organic carbon levels was related to the amount of organic (effluent) input added to the soil. In addition, the application of treated effluent can improve soil pH and nutrient availability.
Penelitian kebijakan ini dilaksanakan di tiga kabupaten dalam Provinsi Jambi, yaitu Kabupaten Ker... more Penelitian kebijakan ini dilaksanakan di tiga kabupaten dalam Provinsi Jambi, yaitu Kabupaten Kerinci, Kabupaten Merangin dan Kabupaten Sarolangun dari bulan Agustus hingga Desember 2007. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengkaji sejauh mana manfaat dan peran sistem irigasi yang ada di setiap kabupaten dalam upaya meningkatkan produksi padi, dan mengidentifikasi permasalahan irigasi dan merancang solusinya untuk mendukung upaya pencapaian swasembada beras di Provinsi Jambi. Penelitian dilaksanakan dengan metoda survey dan hasilnya diolah dan disajikan secara deskriptif. Data yang dikumpulkan meliputi data spasial (peta situasi), keadaan iklim/cuaca, sumber air, sistem irigasi yang ada, kondisi jaringan irigasi, produksi padi sawah dan produksi usaha tani lainnya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa beberapa permasalahan yang menonjol pada sistem irigasi pada pertanaman padi di Kabupaten Kerinci, Kabupaten Merangin dan Kabupaten Sarolangun, yang di antaranya adalah: 1) berkurangnya ...
Karbon (C) organik tanah yang merupakan bagian utama dari bahan organik tanah mengalami penurunan... more Karbon (C) organik tanah yang merupakan bagian utama dari bahan organik tanah mengalami penurunan sebagai akibat perubahan-perubahan penggunaan lahan dari kondisi alami menjadi lahan-lahan pertanian. Penurunan C organik tanah menjadi semakin besar karena masukan bahan organik yang rendah dan bila penurunan ini. berlangsung terus menerus maka pada akhirnya menyebabkan degradasi tanah. Artikel ini membahas peranan, dekomposisi dan struktur dari bahan organik tanah dalam hubungannya dengan dinamika fraksi C organik tanah pada pengelolaan lahan yang berbeda di daerah tropis basah. Perubahan penggunaan dan pengelolaan lahan menyebabkan terjadinya perubahan C organik total dan fraksi-fraksi C organik labil dan stabil tanah. Beberapa penelitian telah menunjukkan bahwa fraksi C organik labil seperti C organik partikulat lebih responsif terhadap perubahan-perubahan dari pengelolaan tanah dan merupakan suatu indikator yang sensitif dari kualitas tanah. Disamping itu fraksi C organik stabil seperti asam humat yang mengalami perubahan karena praktek-praktek pengelolaan tanah dapat digunakan untuk menilai kapasitas potensial tanah sebagai penyimpan karbon. Perubahan-perubahan penggunaan lahan dan pengelolaan tanah mempunyai pengaruh negatif dan positif terhadap C organik total, fraksi C organik labil (C organik partikulat) dan fraksi C organik stabil (asam humat). Praktek-praktek pengelolaan yang dapat mempertahankan dan memperbaiki fraksi-fraksi C organik tanah meliputi sistem agroforestri, aplikasi pupuk organik, mulsa dan pengembalian sisa tanaman ke dalam tanah. Fraksi C organik partikulat dan asam humat menunjukkan perubahan-perubahan yang lebih besar dibandingkan C organik total akibat perubahan-perubahan penggunaan lahan dan praktekpraktek pengelolaan tanah di daerah tropis basah.
International Journal on Advanced Science, Engineering and Information Technology, 2013
Effluent from a palm oil mill contains organic matters and nutrients. It can result in water poll... more Effluent from a palm oil mill contains organic matters and nutrients. It can result in water pollution when it is discharged into river without treatment. One way to manage this effluent is through composting that has potential to allow the recycling of effluent nutrients in a sustainable and environmentally friendly manner so that it can be used as organic fertilizer. This study wasintended to evaluate the benefit of effluent compost application to improve soil chemical properties and soybean yield. Effluent wascomposted with chicken manure and lime for eight weeks. A pot experiment of which each pot was filled with 10 kg of soil (Ultisol)was conducted in a screen house from April to November 2012 at the Experimental Farm, University of Jambi, Muaro JambiResidency. The treatments were without compost (adding 0,25 g Urea, 0,75 g SP-36 and 0,50 g KCl) and compost application with amounts of 12,5 ml, 25 ml, 37,5 ml, 50 ml, 62,5 ml, and 75 ml. The indicator plant was soybean. The treatments were arranged in acompletely randomized design and replicated four times. Results of study showed a significant improvement of soil chemicalproperties with compost application in which application of 75 ml compost resulted in the highest increase of pH, organic C, cationexchange capacity, total N, available P, exchangeable cations (K, Ca, Mg). Furthermore, the dry weight of shoot, pod number and dryweight of seed increased significantly with compost application. The highest dry weight of seed was 28 g (equivalent to 2, 82 t ha-1)obtained by compost application of 75 ml (equivalent to 15 t ha -1).
Uploads
Papers by ermadani dani