Hipertensi adalah peningkatan tekanan darah arterial yang langsung terus-menerus (Brashers, Valen... more Hipertensi adalah peningkatan tekanan darah arterial yang langsung terus-menerus (Brashers, Valentina, 2008). Tekanan darah melibatkan dua pengukuran, normal: sistole <120 mmHg dan diastole <80 mmHg. Prehipertensi: sistole 120-139 mmHg dan diastole 80-89 mmHg. Hipertensi tahap 1: sistole140-159 mmHg dan diastole 90-99 mmHg. Hipertensi tahap 2: sistole >160 mmHg dan diastole >100 mmHg.(Turner,Rick, 2010). Penyakit hipertensi di klasifikasikan menjadi dua yaitu, hipertensi primer dan hipertensi sekunder. Hipertensi primer adalah hipertensi yang belum bertambahnya umur, stres psikologis, dan faaktor keturunan. Sekitar 90% pasien hipertensi masuk dalam kategori ini..Gaya hidup sering merupakan faktor resiko penting bagi timbulnya hipertensi pada seseorang. Gaya hidup modern dengan pola makan dan gaya hidup tertentu, cenderung mengakibatkan terjadinya hipertensi. Beberapa diantaranya adalah konsumsi lemak, konsumsi natrium, merokok, stres emosional, konsumsi alkohol dan obesitas (Anies, 2006).Hipertensi sekunder adalah hipertensi yang disebabkan oleh beberapa proses patologik yang dapat dikenali, biasanya yang terkait dengan fisiologi ginjal (Graber, Mark,dkk, 2006). Bila faktor penyebab dapat diatasi, tekanan darah dapat kembali normal. Pada bentuk sekunder dari hipertensi, penyakit parenkim dan penyakit renovaskular adalah faktor penyebab yang paling umum. Kontrasepsi oral telah dihubungkan dengan hipertensi ringan yang berhubungan dengan peningkatan substrat rennin dan peningkatan kadar angiotensin II dan aldosteron. Insiden hipertensi meningkat dengan bertambahnya usia. Prevalensi hipertensi ringan sebesar 2% pada usia 25 tahun atau kurang, meningkat menjadi 25% pada usia 50 tahun dan 50% pada usia 70 tahun (Davey, Patrick, 2005). Resiko yang paling banyak terjadi akibat komplikasi dari penyakit hipertensi ialah stroke sehingga peneliti membatasi untuk membahas hanya tentang penyakit stroke.Komplikasi yang sering timbul ialah stroke, penyakit jantung, dan gagal ginjal (Gunawan, Lany, 2007). Stroke dapat terjadi akibat hemoragi tekanan tinggi di otak atau akibat embolus yang terlepas Jurnal Kesehatan STIKes Santo Borromeus 58 1.2 Rumusa Masalah 1.2.1 Apa definisi dari hipertensi? 1.2.2 Apa klasifikasi dari hipertensi? 1.2.3 Apa etiologi dari hipertensi? JURNAL ILMIAH KEDOKTERAN • 163 KADAR ZINC SERUM DAN HITUNG MONOSIT DARAH TEPI PENDERITA KUSTA MULTIBASILAR LEBIH RENDAH DARIPADA KUSTA PAUSIBASILAR DI RSUP SANGLAH ABSTRAK Zinc (Zn) diketahui memiliki peranan penting dalam sistem imun. Defi siensi zinc dapat menghambat aktivasi dan produksi sitokin Th1 dan menyebabkan disfungsi imunitas seluler. Keadaan ini juga menyebabkan perubahan limfopoiesis dan hematopoiesis serta apoptosis sel mononuklear darah tepi yang berfungsi sebagai sel fagosit mononuklear. Penelitian ini bertujuan mengetahui kadar zinc serum dan hitung monosit darah tepi penderita kusta yang datang ke poliklinik kulit dan kelamin RSUP Sanglah Denpasar. Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian potong lintang. Pengambilan sampel penelitian diambil secara consecutive sampling dengan jumlah sampel sebesar 75 orang. Rerata kadar zinc serum pada penderita kusta multibasilar adalah 5,66 (SB11,74) lebih rendah dibandingkan dengan penderita kusta pausibasilar 19,38 (S| 18,21 dan perbedaan ini secara statistik bermakna dengan P < 0,05. Rerata hitung monosit pada kelompok kusta multibasilar adalah 7,12 (SB 2,53) lebih rendah dibandingkan dengan kelompok kusta pausibasilar 7,88 (SB 3,08), tetapi secara statistik tidak bermakna dengan P> 0,05. Analisis regresi logistik menunjukkan pengaruh kadar zinc terhadap kemungkinan terjadinya kusta. Perlu dipertimbangkan koreksi kadar zinc serum pada penderita kusta melalui pendekatan nutrisi atau pemberian suplemen zinc. [MEDICINA. 2012;43:163-8]. Kata kunci : rerata kadar zinc serum, monosit, kusta ZINC SERUM LEVEL AND PERIPHERAL BLOOD MONOCYTE COUNT OF MULTIBACILAR LEPROSY PATIENT LOWER THAN PAUCIBACILAR LEPROSY IN RSUP SANGLAH ABSTRACT Zinc has been known to have important role in the immune system. Zinc defi ciency can inhibit activation and production cytokine of Th1 and may cause cellular immunity dysfunction. This conditon also may cause changes of lymphopoiesis and hematopoiesis also peripheral blood of mononuclear cell as mononuclear fagocyte. The Aim of this study is to know zinc serum status and peripheral blood monocyte count of leprosy patient in Dermato Venerologi policlinic Sanglah hospital Denpasar. This study use cross sectional design. Sample of study take by consecutive sampling with sample size contains 75 patient. Mean of zinc serum status on multibacillary leprosy patient is 5.66 (SB 11.74 ) found lower compare to paucibacillary leprosy patient 19.38 (SB 18.21) and statistically signifi cant with P < 0.05. Mean of peripheral blood monocyte count in multibacillary patient is 7.12 (SB 2.53) lower compare to paucibacillary leprosy patient with 7.88 (SB 3.08), but statistically not signifi cant with P > 0.05. Binary logistic analysis show the infl uence of zinc serum status to probability to have leprosy. This study suggest correction of serum zinc level in leprosy patient through nutritional approach or the granting of a supplement of zinc. [MEDICINA. 2012;43:163-8].
Hipertensi adalah peningkatan tekanan darah arterial yang langsung terus-menerus (Brashers, Valen... more Hipertensi adalah peningkatan tekanan darah arterial yang langsung terus-menerus (Brashers, Valentina, 2008). Tekanan darah melibatkan dua pengukuran, normal: sistole <120 mmHg dan diastole <80 mmHg. Prehipertensi: sistole 120-139 mmHg dan diastole 80-89 mmHg. Hipertensi tahap 1: sistole140-159 mmHg dan diastole 90-99 mmHg. Hipertensi tahap 2: sistole >160 mmHg dan diastole >100 mmHg.(Turner,Rick, 2010). Penyakit hipertensi di klasifikasikan menjadi dua yaitu, hipertensi primer dan hipertensi sekunder. Hipertensi primer adalah hipertensi yang belum bertambahnya umur, stres psikologis, dan faaktor keturunan. Sekitar 90% pasien hipertensi masuk dalam kategori ini..Gaya hidup sering merupakan faktor resiko penting bagi timbulnya hipertensi pada seseorang. Gaya hidup modern dengan pola makan dan gaya hidup tertentu, cenderung mengakibatkan terjadinya hipertensi. Beberapa diantaranya adalah konsumsi lemak, konsumsi natrium, merokok, stres emosional, konsumsi alkohol dan obesitas (Anies, 2006).Hipertensi sekunder adalah hipertensi yang disebabkan oleh beberapa proses patologik yang dapat dikenali, biasanya yang terkait dengan fisiologi ginjal (Graber, Mark,dkk, 2006). Bila faktor penyebab dapat diatasi, tekanan darah dapat kembali normal. Pada bentuk sekunder dari hipertensi, penyakit parenkim dan penyakit renovaskular adalah faktor penyebab yang paling umum. Kontrasepsi oral telah dihubungkan dengan hipertensi ringan yang berhubungan dengan peningkatan substrat rennin dan peningkatan kadar angiotensin II dan aldosteron. Insiden hipertensi meningkat dengan bertambahnya usia. Prevalensi hipertensi ringan sebesar 2% pada usia 25 tahun atau kurang, meningkat menjadi 25% pada usia 50 tahun dan 50% pada usia 70 tahun (Davey, Patrick, 2005). Resiko yang paling banyak terjadi akibat komplikasi dari penyakit hipertensi ialah stroke sehingga peneliti membatasi untuk membahas hanya tentang penyakit stroke.Komplikasi yang sering timbul ialah stroke, penyakit jantung, dan gagal ginjal (Gunawan, Lany, 2007). Stroke dapat terjadi akibat hemoragi tekanan tinggi di otak atau akibat embolus yang terlepas Jurnal Kesehatan STIKes Santo Borromeus 58 1.2 Rumusa Masalah 1.2.1 Apa definisi dari hipertensi? 1.2.2 Apa klasifikasi dari hipertensi? 1.2.3 Apa etiologi dari hipertensi? JURNAL ILMIAH KEDOKTERAN • 163 KADAR ZINC SERUM DAN HITUNG MONOSIT DARAH TEPI PENDERITA KUSTA MULTIBASILAR LEBIH RENDAH DARIPADA KUSTA PAUSIBASILAR DI RSUP SANGLAH ABSTRAK Zinc (Zn) diketahui memiliki peranan penting dalam sistem imun. Defi siensi zinc dapat menghambat aktivasi dan produksi sitokin Th1 dan menyebabkan disfungsi imunitas seluler. Keadaan ini juga menyebabkan perubahan limfopoiesis dan hematopoiesis serta apoptosis sel mononuklear darah tepi yang berfungsi sebagai sel fagosit mononuklear. Penelitian ini bertujuan mengetahui kadar zinc serum dan hitung monosit darah tepi penderita kusta yang datang ke poliklinik kulit dan kelamin RSUP Sanglah Denpasar. Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian potong lintang. Pengambilan sampel penelitian diambil secara consecutive sampling dengan jumlah sampel sebesar 75 orang. Rerata kadar zinc serum pada penderita kusta multibasilar adalah 5,66 (SB11,74) lebih rendah dibandingkan dengan penderita kusta pausibasilar 19,38 (S| 18,21 dan perbedaan ini secara statistik bermakna dengan P < 0,05. Rerata hitung monosit pada kelompok kusta multibasilar adalah 7,12 (SB 2,53) lebih rendah dibandingkan dengan kelompok kusta pausibasilar 7,88 (SB 3,08), tetapi secara statistik tidak bermakna dengan P> 0,05. Analisis regresi logistik menunjukkan pengaruh kadar zinc terhadap kemungkinan terjadinya kusta. Perlu dipertimbangkan koreksi kadar zinc serum pada penderita kusta melalui pendekatan nutrisi atau pemberian suplemen zinc. [MEDICINA. 2012;43:163-8]. Kata kunci : rerata kadar zinc serum, monosit, kusta ZINC SERUM LEVEL AND PERIPHERAL BLOOD MONOCYTE COUNT OF MULTIBACILAR LEPROSY PATIENT LOWER THAN PAUCIBACILAR LEPROSY IN RSUP SANGLAH ABSTRACT Zinc has been known to have important role in the immune system. Zinc defi ciency can inhibit activation and production cytokine of Th1 and may cause cellular immunity dysfunction. This conditon also may cause changes of lymphopoiesis and hematopoiesis also peripheral blood of mononuclear cell as mononuclear fagocyte. The Aim of this study is to know zinc serum status and peripheral blood monocyte count of leprosy patient in Dermato Venerologi policlinic Sanglah hospital Denpasar. This study use cross sectional design. Sample of study take by consecutive sampling with sample size contains 75 patient. Mean of zinc serum status on multibacillary leprosy patient is 5.66 (SB 11.74 ) found lower compare to paucibacillary leprosy patient 19.38 (SB 18.21) and statistically signifi cant with P < 0.05. Mean of peripheral blood monocyte count in multibacillary patient is 7.12 (SB 2.53) lower compare to paucibacillary leprosy patient with 7.88 (SB 3.08), but statistically not signifi cant with P > 0.05. Binary logistic analysis show the infl uence of zinc serum status to probability to have leprosy. This study suggest correction of serum zinc level in leprosy patient through nutritional approach or the granting of a supplement of zinc. [MEDICINA. 2012;43:163-8].
Hipertensi adalah peningkatan tekanan darah arterial yang langsung terus-menerus (Brashers, Valen... more Hipertensi adalah peningkatan tekanan darah arterial yang langsung terus-menerus (Brashers, Valentina, 2008). Tekanan darah melibatkan dua pengukuran, normal: sistole <120 mmHg dan diastole <80 mmHg. Prehipertensi: sistole 120-139 mmHg dan diastole 80-89 mmHg. Hipertensi tahap 1: sistole140-159 mmHg dan diastole 90-99 mmHg. Hipertensi tahap 2: sistole >160 mmHg dan diastole >100 mmHg.(Turner,Rick, 2010). Penyakit hipertensi di klasifikasikan menjadi dua yaitu, hipertensi primer dan hipertensi sekunder. Hipertensi primer adalah hipertensi yang belum bertambahnya umur, stres psikologis, dan faaktor keturunan. Sekitar 90% pasien hipertensi masuk dalam kategori ini..Gaya hidup sering merupakan faktor resiko penting bagi timbulnya hipertensi pada seseorang. Gaya hidup modern dengan pola makan dan gaya hidup tertentu, cenderung mengakibatkan terjadinya hipertensi. Beberapa diantaranya adalah konsumsi lemak, konsumsi natrium, merokok, stres emosional, konsumsi alkohol dan obesitas (Anies, 2006).Hipertensi sekunder adalah hipertensi yang disebabkan oleh beberapa proses patologik yang dapat dikenali, biasanya yang terkait dengan fisiologi ginjal (Graber, Mark,dkk, 2006). Bila faktor penyebab dapat diatasi, tekanan darah dapat kembali normal. Pada bentuk sekunder dari hipertensi, penyakit parenkim dan penyakit renovaskular adalah faktor penyebab yang paling umum. Kontrasepsi oral telah dihubungkan dengan hipertensi ringan yang berhubungan dengan peningkatan substrat rennin dan peningkatan kadar angiotensin II dan aldosteron. Insiden hipertensi meningkat dengan bertambahnya usia. Prevalensi hipertensi ringan sebesar 2% pada usia 25 tahun atau kurang, meningkat menjadi 25% pada usia 50 tahun dan 50% pada usia 70 tahun (Davey, Patrick, 2005). Resiko yang paling banyak terjadi akibat komplikasi dari penyakit hipertensi ialah stroke sehingga peneliti membatasi untuk membahas hanya tentang penyakit stroke.Komplikasi yang sering timbul ialah stroke, penyakit jantung, dan gagal ginjal (Gunawan, Lany, 2007). Stroke dapat terjadi akibat hemoragi tekanan tinggi di otak atau akibat embolus yang terlepas Jurnal Kesehatan STIKes Santo Borromeus 58 1.2 Rumusa Masalah 1.2.1 Apa definisi dari hipertensi? 1.2.2 Apa klasifikasi dari hipertensi? 1.2.3 Apa etiologi dari hipertensi? JURNAL ILMIAH KEDOKTERAN • 163 KADAR ZINC SERUM DAN HITUNG MONOSIT DARAH TEPI PENDERITA KUSTA MULTIBASILAR LEBIH RENDAH DARIPADA KUSTA PAUSIBASILAR DI RSUP SANGLAH ABSTRAK Zinc (Zn) diketahui memiliki peranan penting dalam sistem imun. Defi siensi zinc dapat menghambat aktivasi dan produksi sitokin Th1 dan menyebabkan disfungsi imunitas seluler. Keadaan ini juga menyebabkan perubahan limfopoiesis dan hematopoiesis serta apoptosis sel mononuklear darah tepi yang berfungsi sebagai sel fagosit mononuklear. Penelitian ini bertujuan mengetahui kadar zinc serum dan hitung monosit darah tepi penderita kusta yang datang ke poliklinik kulit dan kelamin RSUP Sanglah Denpasar. Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian potong lintang. Pengambilan sampel penelitian diambil secara consecutive sampling dengan jumlah sampel sebesar 75 orang. Rerata kadar zinc serum pada penderita kusta multibasilar adalah 5,66 (SB11,74) lebih rendah dibandingkan dengan penderita kusta pausibasilar 19,38 (S| 18,21 dan perbedaan ini secara statistik bermakna dengan P < 0,05. Rerata hitung monosit pada kelompok kusta multibasilar adalah 7,12 (SB 2,53) lebih rendah dibandingkan dengan kelompok kusta pausibasilar 7,88 (SB 3,08), tetapi secara statistik tidak bermakna dengan P> 0,05. Analisis regresi logistik menunjukkan pengaruh kadar zinc terhadap kemungkinan terjadinya kusta. Perlu dipertimbangkan koreksi kadar zinc serum pada penderita kusta melalui pendekatan nutrisi atau pemberian suplemen zinc. [MEDICINA. 2012;43:163-8]. Kata kunci : rerata kadar zinc serum, monosit, kusta ZINC SERUM LEVEL AND PERIPHERAL BLOOD MONOCYTE COUNT OF MULTIBACILAR LEPROSY PATIENT LOWER THAN PAUCIBACILAR LEPROSY IN RSUP SANGLAH ABSTRACT Zinc has been known to have important role in the immune system. Zinc defi ciency can inhibit activation and production cytokine of Th1 and may cause cellular immunity dysfunction. This conditon also may cause changes of lymphopoiesis and hematopoiesis also peripheral blood of mononuclear cell as mononuclear fagocyte. The Aim of this study is to know zinc serum status and peripheral blood monocyte count of leprosy patient in Dermato Venerologi policlinic Sanglah hospital Denpasar. This study use cross sectional design. Sample of study take by consecutive sampling with sample size contains 75 patient. Mean of zinc serum status on multibacillary leprosy patient is 5.66 (SB 11.74 ) found lower compare to paucibacillary leprosy patient 19.38 (SB 18.21) and statistically signifi cant with P < 0.05. Mean of peripheral blood monocyte count in multibacillary patient is 7.12 (SB 2.53) lower compare to paucibacillary leprosy patient with 7.88 (SB 3.08), but statistically not signifi cant with P > 0.05. Binary logistic analysis show the infl uence of zinc serum status to probability to have leprosy. This study suggest correction of serum zinc level in leprosy patient through nutritional approach or the granting of a supplement of zinc. [MEDICINA. 2012;43:163-8].
Hipertensi adalah peningkatan tekanan darah arterial yang langsung terus-menerus (Brashers, Valen... more Hipertensi adalah peningkatan tekanan darah arterial yang langsung terus-menerus (Brashers, Valentina, 2008). Tekanan darah melibatkan dua pengukuran, normal: sistole <120 mmHg dan diastole <80 mmHg. Prehipertensi: sistole 120-139 mmHg dan diastole 80-89 mmHg. Hipertensi tahap 1: sistole140-159 mmHg dan diastole 90-99 mmHg. Hipertensi tahap 2: sistole >160 mmHg dan diastole >100 mmHg.(Turner,Rick, 2010). Penyakit hipertensi di klasifikasikan menjadi dua yaitu, hipertensi primer dan hipertensi sekunder. Hipertensi primer adalah hipertensi yang belum bertambahnya umur, stres psikologis, dan faaktor keturunan. Sekitar 90% pasien hipertensi masuk dalam kategori ini..Gaya hidup sering merupakan faktor resiko penting bagi timbulnya hipertensi pada seseorang. Gaya hidup modern dengan pola makan dan gaya hidup tertentu, cenderung mengakibatkan terjadinya hipertensi. Beberapa diantaranya adalah konsumsi lemak, konsumsi natrium, merokok, stres emosional, konsumsi alkohol dan obesitas (Anies, 2006).Hipertensi sekunder adalah hipertensi yang disebabkan oleh beberapa proses patologik yang dapat dikenali, biasanya yang terkait dengan fisiologi ginjal (Graber, Mark,dkk, 2006). Bila faktor penyebab dapat diatasi, tekanan darah dapat kembali normal. Pada bentuk sekunder dari hipertensi, penyakit parenkim dan penyakit renovaskular adalah faktor penyebab yang paling umum. Kontrasepsi oral telah dihubungkan dengan hipertensi ringan yang berhubungan dengan peningkatan substrat rennin dan peningkatan kadar angiotensin II dan aldosteron. Insiden hipertensi meningkat dengan bertambahnya usia. Prevalensi hipertensi ringan sebesar 2% pada usia 25 tahun atau kurang, meningkat menjadi 25% pada usia 50 tahun dan 50% pada usia 70 tahun (Davey, Patrick, 2005). Resiko yang paling banyak terjadi akibat komplikasi dari penyakit hipertensi ialah stroke sehingga peneliti membatasi untuk membahas hanya tentang penyakit stroke.Komplikasi yang sering timbul ialah stroke, penyakit jantung, dan gagal ginjal (Gunawan, Lany, 2007). Stroke dapat terjadi akibat hemoragi tekanan tinggi di otak atau akibat embolus yang terlepas Jurnal Kesehatan STIKes Santo Borromeus 58 1.2 Rumusa Masalah 1.2.1 Apa definisi dari hipertensi? 1.2.2 Apa klasifikasi dari hipertensi? 1.2.3 Apa etiologi dari hipertensi? JURNAL ILMIAH KEDOKTERAN • 163 KADAR ZINC SERUM DAN HITUNG MONOSIT DARAH TEPI PENDERITA KUSTA MULTIBASILAR LEBIH RENDAH DARIPADA KUSTA PAUSIBASILAR DI RSUP SANGLAH ABSTRAK Zinc (Zn) diketahui memiliki peranan penting dalam sistem imun. Defi siensi zinc dapat menghambat aktivasi dan produksi sitokin Th1 dan menyebabkan disfungsi imunitas seluler. Keadaan ini juga menyebabkan perubahan limfopoiesis dan hematopoiesis serta apoptosis sel mononuklear darah tepi yang berfungsi sebagai sel fagosit mononuklear. Penelitian ini bertujuan mengetahui kadar zinc serum dan hitung monosit darah tepi penderita kusta yang datang ke poliklinik kulit dan kelamin RSUP Sanglah Denpasar. Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian potong lintang. Pengambilan sampel penelitian diambil secara consecutive sampling dengan jumlah sampel sebesar 75 orang. Rerata kadar zinc serum pada penderita kusta multibasilar adalah 5,66 (SB11,74) lebih rendah dibandingkan dengan penderita kusta pausibasilar 19,38 (S| 18,21 dan perbedaan ini secara statistik bermakna dengan P < 0,05. Rerata hitung monosit pada kelompok kusta multibasilar adalah 7,12 (SB 2,53) lebih rendah dibandingkan dengan kelompok kusta pausibasilar 7,88 (SB 3,08), tetapi secara statistik tidak bermakna dengan P> 0,05. Analisis regresi logistik menunjukkan pengaruh kadar zinc terhadap kemungkinan terjadinya kusta. Perlu dipertimbangkan koreksi kadar zinc serum pada penderita kusta melalui pendekatan nutrisi atau pemberian suplemen zinc. [MEDICINA. 2012;43:163-8]. Kata kunci : rerata kadar zinc serum, monosit, kusta ZINC SERUM LEVEL AND PERIPHERAL BLOOD MONOCYTE COUNT OF MULTIBACILAR LEPROSY PATIENT LOWER THAN PAUCIBACILAR LEPROSY IN RSUP SANGLAH ABSTRACT Zinc has been known to have important role in the immune system. Zinc defi ciency can inhibit activation and production cytokine of Th1 and may cause cellular immunity dysfunction. This conditon also may cause changes of lymphopoiesis and hematopoiesis also peripheral blood of mononuclear cell as mononuclear fagocyte. The Aim of this study is to know zinc serum status and peripheral blood monocyte count of leprosy patient in Dermato Venerologi policlinic Sanglah hospital Denpasar. This study use cross sectional design. Sample of study take by consecutive sampling with sample size contains 75 patient. Mean of zinc serum status on multibacillary leprosy patient is 5.66 (SB 11.74 ) found lower compare to paucibacillary leprosy patient 19.38 (SB 18.21) and statistically signifi cant with P < 0.05. Mean of peripheral blood monocyte count in multibacillary patient is 7.12 (SB 2.53) lower compare to paucibacillary leprosy patient with 7.88 (SB 3.08), but statistically not signifi cant with P > 0.05. Binary logistic analysis show the infl uence of zinc serum status to probability to have leprosy. This study suggest correction of serum zinc level in leprosy patient through nutritional approach or the granting of a supplement of zinc. [MEDICINA. 2012;43:163-8].
Hipertensi adalah peningkatan tekanan darah arterial yang langsung terus-menerus (Brashers, Valen... more Hipertensi adalah peningkatan tekanan darah arterial yang langsung terus-menerus (Brashers, Valentina, 2008). Tekanan darah melibatkan dua pengukuran, normal: sistole <120 mmHg dan diastole <80 mmHg. Prehipertensi: sistole 120-139 mmHg dan diastole 80-89 mmHg. Hipertensi tahap 1: sistole140-159 mmHg dan diastole 90-99 mmHg. Hipertensi tahap 2: sistole >160 mmHg dan diastole >100 mmHg.(Turner,Rick, 2010). Penyakit hipertensi di klasifikasikan menjadi dua yaitu, hipertensi primer dan hipertensi sekunder. Hipertensi primer adalah hipertensi yang belum bertambahnya umur, stres psikologis, dan faaktor keturunan. Sekitar 90% pasien hipertensi masuk dalam kategori ini..Gaya hidup sering merupakan faktor resiko penting bagi timbulnya hipertensi pada seseorang. Gaya hidup modern dengan pola makan dan gaya hidup tertentu, cenderung mengakibatkan terjadinya hipertensi. Beberapa diantaranya adalah konsumsi lemak, konsumsi natrium, merokok, stres emosional, konsumsi alkohol dan obesitas (Anies, 2006).Hipertensi sekunder adalah hipertensi yang disebabkan oleh beberapa proses patologik yang dapat dikenali, biasanya yang terkait dengan fisiologi ginjal (Graber, Mark,dkk, 2006). Bila faktor penyebab dapat diatasi, tekanan darah dapat kembali normal. Pada bentuk sekunder dari hipertensi, penyakit parenkim dan penyakit renovaskular adalah faktor penyebab yang paling umum. Kontrasepsi oral telah dihubungkan dengan hipertensi ringan yang berhubungan dengan peningkatan substrat rennin dan peningkatan kadar angiotensin II dan aldosteron. Insiden hipertensi meningkat dengan bertambahnya usia. Prevalensi hipertensi ringan sebesar 2% pada usia 25 tahun atau kurang, meningkat menjadi 25% pada usia 50 tahun dan 50% pada usia 70 tahun (Davey, Patrick, 2005). Resiko yang paling banyak terjadi akibat komplikasi dari penyakit hipertensi ialah stroke sehingga peneliti membatasi untuk membahas hanya tentang penyakit stroke.Komplikasi yang sering timbul ialah stroke, penyakit jantung, dan gagal ginjal (Gunawan, Lany, 2007). Stroke dapat terjadi akibat hemoragi tekanan tinggi di otak atau akibat embolus yang terlepas Jurnal Kesehatan STIKes Santo Borromeus 58 1.2 Rumusa Masalah 1.2.1 Apa definisi dari hipertensi? 1.2.2 Apa klasifikasi dari hipertensi? 1.2.3 Apa etiologi dari hipertensi? JURNAL ILMIAH KEDOKTERAN • 163 KADAR ZINC SERUM DAN HITUNG MONOSIT DARAH TEPI PENDERITA KUSTA MULTIBASILAR LEBIH RENDAH DARIPADA KUSTA PAUSIBASILAR DI RSUP SANGLAH ABSTRAK Zinc (Zn) diketahui memiliki peranan penting dalam sistem imun. Defi siensi zinc dapat menghambat aktivasi dan produksi sitokin Th1 dan menyebabkan disfungsi imunitas seluler. Keadaan ini juga menyebabkan perubahan limfopoiesis dan hematopoiesis serta apoptosis sel mononuklear darah tepi yang berfungsi sebagai sel fagosit mononuklear. Penelitian ini bertujuan mengetahui kadar zinc serum dan hitung monosit darah tepi penderita kusta yang datang ke poliklinik kulit dan kelamin RSUP Sanglah Denpasar. Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian potong lintang. Pengambilan sampel penelitian diambil secara consecutive sampling dengan jumlah sampel sebesar 75 orang. Rerata kadar zinc serum pada penderita kusta multibasilar adalah 5,66 (SB11,74) lebih rendah dibandingkan dengan penderita kusta pausibasilar 19,38 (S| 18,21 dan perbedaan ini secara statistik bermakna dengan P < 0,05. Rerata hitung monosit pada kelompok kusta multibasilar adalah 7,12 (SB 2,53) lebih rendah dibandingkan dengan kelompok kusta pausibasilar 7,88 (SB 3,08), tetapi secara statistik tidak bermakna dengan P> 0,05. Analisis regresi logistik menunjukkan pengaruh kadar zinc terhadap kemungkinan terjadinya kusta. Perlu dipertimbangkan koreksi kadar zinc serum pada penderita kusta melalui pendekatan nutrisi atau pemberian suplemen zinc. [MEDICINA. 2012;43:163-8]. Kata kunci : rerata kadar zinc serum, monosit, kusta ZINC SERUM LEVEL AND PERIPHERAL BLOOD MONOCYTE COUNT OF MULTIBACILAR LEPROSY PATIENT LOWER THAN PAUCIBACILAR LEPROSY IN RSUP SANGLAH ABSTRACT Zinc has been known to have important role in the immune system. Zinc defi ciency can inhibit activation and production cytokine of Th1 and may cause cellular immunity dysfunction. This conditon also may cause changes of lymphopoiesis and hematopoiesis also peripheral blood of mononuclear cell as mononuclear fagocyte. The Aim of this study is to know zinc serum status and peripheral blood monocyte count of leprosy patient in Dermato Venerologi policlinic Sanglah hospital Denpasar. This study use cross sectional design. Sample of study take by consecutive sampling with sample size contains 75 patient. Mean of zinc serum status on multibacillary leprosy patient is 5.66 (SB 11.74 ) found lower compare to paucibacillary leprosy patient 19.38 (SB 18.21) and statistically signifi cant with P < 0.05. Mean of peripheral blood monocyte count in multibacillary patient is 7.12 (SB 2.53) lower compare to paucibacillary leprosy patient with 7.88 (SB 3.08), but statistically not signifi cant with P > 0.05. Binary logistic analysis show the infl uence of zinc serum status to probability to have leprosy. This study suggest correction of serum zinc level in leprosy patient through nutritional approach or the granting of a supplement of zinc. [MEDICINA. 2012;43:163-8].
Hipertensi adalah peningkatan tekanan darah arterial yang langsung terus-menerus (Brashers, Valen... more Hipertensi adalah peningkatan tekanan darah arterial yang langsung terus-menerus (Brashers, Valentina, 2008). Tekanan darah melibatkan dua pengukuran, normal: sistole <120 mmHg dan diastole <80 mmHg. Prehipertensi: sistole 120-139 mmHg dan diastole 80-89 mmHg. Hipertensi tahap 1: sistole140-159 mmHg dan diastole 90-99 mmHg. Hipertensi tahap 2: sistole >160 mmHg dan diastole >100 mmHg.(Turner,Rick, 2010). Penyakit hipertensi di klasifikasikan menjadi dua yaitu, hipertensi primer dan hipertensi sekunder. Hipertensi primer adalah hipertensi yang belum bertambahnya umur, stres psikologis, dan faaktor keturunan. Sekitar 90% pasien hipertensi masuk dalam kategori ini..Gaya hidup sering merupakan faktor resiko penting bagi timbulnya hipertensi pada seseorang. Gaya hidup modern dengan pola makan dan gaya hidup tertentu, cenderung mengakibatkan terjadinya hipertensi. Beberapa diantaranya adalah konsumsi lemak, konsumsi natrium, merokok, stres emosional, konsumsi alkohol dan obesitas (Anies, 2006).Hipertensi sekunder adalah hipertensi yang disebabkan oleh beberapa proses patologik yang dapat dikenali, biasanya yang terkait dengan fisiologi ginjal (Graber, Mark,dkk, 2006). Bila faktor penyebab dapat diatasi, tekanan darah dapat kembali normal. Pada bentuk sekunder dari hipertensi, penyakit parenkim dan penyakit renovaskular adalah faktor penyebab yang paling umum. Kontrasepsi oral telah dihubungkan dengan hipertensi ringan yang berhubungan dengan peningkatan substrat rennin dan peningkatan kadar angiotensin II dan aldosteron. Insiden hipertensi meningkat dengan bertambahnya usia. Prevalensi hipertensi ringan sebesar 2% pada usia 25 tahun atau kurang, meningkat menjadi 25% pada usia 50 tahun dan 50% pada usia 70 tahun (Davey, Patrick, 2005). Resiko yang paling banyak terjadi akibat komplikasi dari penyakit hipertensi ialah stroke sehingga peneliti membatasi untuk membahas hanya tentang penyakit stroke.Komplikasi yang sering timbul ialah stroke, penyakit jantung, dan gagal ginjal (Gunawan, Lany, 2007). Stroke dapat terjadi akibat hemoragi tekanan tinggi di otak atau akibat embolus yang terlepas Jurnal Kesehatan STIKes Santo Borromeus 58 1.2 Rumusa Masalah 1.2.1 Apa definisi dari hipertensi? 1.2.2 Apa klasifikasi dari hipertensi? 1.2.3 Apa etiologi dari hipertensi? JURNAL ILMIAH KEDOKTERAN • 163 KADAR ZINC SERUM DAN HITUNG MONOSIT DARAH TEPI PENDERITA KUSTA MULTIBASILAR LEBIH RENDAH DARIPADA KUSTA PAUSIBASILAR DI RSUP SANGLAH ABSTRAK Zinc (Zn) diketahui memiliki peranan penting dalam sistem imun. Defi siensi zinc dapat menghambat aktivasi dan produksi sitokin Th1 dan menyebabkan disfungsi imunitas seluler. Keadaan ini juga menyebabkan perubahan limfopoiesis dan hematopoiesis serta apoptosis sel mononuklear darah tepi yang berfungsi sebagai sel fagosit mononuklear. Penelitian ini bertujuan mengetahui kadar zinc serum dan hitung monosit darah tepi penderita kusta yang datang ke poliklinik kulit dan kelamin RSUP Sanglah Denpasar. Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian potong lintang. Pengambilan sampel penelitian diambil secara consecutive sampling dengan jumlah sampel sebesar 75 orang. Rerata kadar zinc serum pada penderita kusta multibasilar adalah 5,66 (SB11,74) lebih rendah dibandingkan dengan penderita kusta pausibasilar 19,38 (S| 18,21 dan perbedaan ini secara statistik bermakna dengan P < 0,05. Rerata hitung monosit pada kelompok kusta multibasilar adalah 7,12 (SB 2,53) lebih rendah dibandingkan dengan kelompok kusta pausibasilar 7,88 (SB 3,08), tetapi secara statistik tidak bermakna dengan P> 0,05. Analisis regresi logistik menunjukkan pengaruh kadar zinc terhadap kemungkinan terjadinya kusta. Perlu dipertimbangkan koreksi kadar zinc serum pada penderita kusta melalui pendekatan nutrisi atau pemberian suplemen zinc. [MEDICINA. 2012;43:163-8]. Kata kunci : rerata kadar zinc serum, monosit, kusta ZINC SERUM LEVEL AND PERIPHERAL BLOOD MONOCYTE COUNT OF MULTIBACILAR LEPROSY PATIENT LOWER THAN PAUCIBACILAR LEPROSY IN RSUP SANGLAH ABSTRACT Zinc has been known to have important role in the immune system. Zinc defi ciency can inhibit activation and production cytokine of Th1 and may cause cellular immunity dysfunction. This conditon also may cause changes of lymphopoiesis and hematopoiesis also peripheral blood of mononuclear cell as mononuclear fagocyte. The Aim of this study is to know zinc serum status and peripheral blood monocyte count of leprosy patient in Dermato Venerologi policlinic Sanglah hospital Denpasar. This study use cross sectional design. Sample of study take by consecutive sampling with sample size contains 75 patient. Mean of zinc serum status on multibacillary leprosy patient is 5.66 (SB 11.74 ) found lower compare to paucibacillary leprosy patient 19.38 (SB 18.21) and statistically signifi cant with P < 0.05. Mean of peripheral blood monocyte count in multibacillary patient is 7.12 (SB 2.53) lower compare to paucibacillary leprosy patient with 7.88 (SB 3.08), but statistically not signifi cant with P > 0.05. Binary logistic analysis show the infl uence of zinc serum status to probability to have leprosy. This study suggest correction of serum zinc level in leprosy patient through nutritional approach or the granting of a supplement of zinc. [MEDICINA. 2012;43:163-8].
Uploads
Papers by elsa sasmi