Papers by cahaman87 miank

Pada kasus Indonesia, koperasi sebagai badan usaha yang dimiliki dan dimanfaatkan oleh anggota, d... more Pada kasus Indonesia, koperasi sebagai badan usaha yang dimiliki dan dimanfaatkan oleh anggota, ditegaskan dalam Undang-undang nomor 25 tahun 1992. Batasan koperasi dalam perundangan ini memiliki makna yang lebih tegas dan jelas dibanding batasan lama, dalam Undang-undang No. 12 tahun 1967, yang memungkinkan terciptanya pemikiran ganda tentang koperasi. Undang-undang nomor 25 tahun 1992 mengakomodasi perubahan tataran instrumental seperti dengan diaturnya Pengelola atau manajer dalam pengelolaan koperasi. Koperasi seperti badan usaha lainnya memiliki keleluasaan gerak dalam menjalankan usaha selama tidak menyalahi ketentuan perundang-undangan dan idielogi normatif yang ada. Usaha merupakan proses rasional yang akhirnya bermuara pada penciptaan keuntungan (profit), akumulasi keuntungan tersebut digunakan untuk melayani kebutuhana anggota. Kata kunci: Koperasi, perekonomian, manajer, pemberdayaan
Harusnya kita mengerti ajakan itu sebagai sebuah kebaikan. Jangan kita memamerkan emosi melawan e... more Harusnya kita mengerti ajakan itu sebagai sebuah kebaikan. Jangan kita memamerkan emosi melawan emosi maka terjadilah kegaduhan dan kehancuran bagi negeri ini. Sekarang, apa yang sudah diatur dan disampaikan pemerintah dan aparat berwajib harus dipatuhi. Kalau tidak bisa memasang baliho di tempat tertentu maka jangan lakukan. Bila ada pajak yang harus ditanggung dalam memasang baliho maka dituruti. Kita tidak bisa bermain dengan kehendak sendiri dan emosi sendiri. Pemerintahan ini harus berlanjut terus dan ada perubahan kedepannya. Itulah tugas kita sebagai sebuah bangsa dan negara. Semoga saja atas penyampaian dari Pangdam Jaya tidak menimbulkan polemik baru. Jangan sampai kita berperang hanya soal baliho. Alangkah baiknya, FPI yang disampaikan tersebut menarik dan menurunkan bsemua baliho yang mereka pasang di tempat tertentu dan melanggar aturan hukum yang ada.

Kedatangan Rizieq Shihab ke Indonesia bersama dan acara pernikahan putri beliau yang mengundang k... more Kedatangan Rizieq Shihab ke Indonesia bersama dan acara pernikahan putri beliau yang mengundang kerumunan masih menjadi perbincangan hangat yang berlanjut. Berbagai kritikan datang kepada seorang Rizieq akibat kerumunan-kerumunan tersebut. Bahkan, yang sekarang menjadi perbincangan publik adalah saat Pangdam Jaya Mayjen TNI Dudung Abdurachman mengatakan FPI dibubarkan saja atas pemasangan baliho dan penurunan baliho Rizieq Shihab. Kata Mayjen TNI Dudung Abdurachman begini,"kalau siapa pun di republik ini, ini negara hukum, harus taat kepada hukum, kalau masang baliho udah jelas ada aturannya, ada bayar pajak dan tempat ditentukan jangan seenaknya saja, seakan-akan dia paling benar. Jangan coba-coba pokoknya. Kalau perlu, FPI Bubarkan saja itu, bubarkan saja. Kalau coba-coba dengan TNI, mari," katanya (detik.com, 20/11). Dengan pernyataan itu, yang patut kita pahami adalah bahwa negara ini punya kita bersama. Jangan sampai kita bertindak seenaknya saja tanpa ada batasan. Kita berhak mempertahankan negara ini agar lebih baik, punya estetika yang baik dan sedap dipandang mata. Memasang baliho sudah jelas bahwa tidak bisa di sembarang tempat. Jadi, oknum yang memasang itu jangan bertindak demikian. Tolong hargai aparat berwajib dalam bekerja keras menertibkan dan menjaga kedaulatan negara kita. Jangan jadikan negara ini menjadi rusak atau hancur. Harus kita bersama-sama mempertahankan kemerdekaan yang sudah diberikan para pahlawan kita. Jangan kita sendiri yang menghancurkan negara ini kedepan.
Pepatah yang dikutip di bagian awal tulisan ini memberikan pengingatan kepada kita agar di era di... more Pepatah yang dikutip di bagian awal tulisan ini memberikan pengingatan kepada kita agar di era digital seperti sekarang ini kita tak boleh terlambat apa pun alasannya. Terlambat karena macet, pesawat rusak, ada keluarga yang sakit, ban kendaraan terkena ranjau paku di jalan, dan berbagai alasan lainnya tetap tidak punya makna, dan tidak akan pernah mampu mengubah "tulang menjadi daging". Mari bergegas, dan tetap siuman, karena jika terlambat kita hanya akan mendapat tulang-tulang belaka. Kita perlu dagingnya, dan bukan tulangnya. Mari bekerja keras, taat undang-undang patuh ajaran agama, agar kita bisa menikmati Daging dan bukan Tulang. Dalam sebuah NKRI yang majemuk seluruh warga bangsa semestinya memperoleh Daging, daging murni tanpa tetelan/gajih, dan bukan Tulang!

Kami cuma tulang-tulang berserakan Tapi adalah kepunyaanmu Kaulah lagi yang tentukan nilai tulang... more Kami cuma tulang-tulang berserakan Tapi adalah kepunyaanmu Kaulah lagi yang tentukan nilai tulang-tulang berserakan Atau jiwa kami melayang untuk kemerdekaan kemenangan dan harapan atau tidak untuk apa-apa, Kami tidak tahu, kami tidak bisa lagi berkata Kaulah sekarang yang berkata Penyebutan "tulang" dan "tulang-tulang" oleh seorang Chairil Anwar bukan saja memberi makna spesifik bagi tulang-tulang yang sering kali tergolek di piring-piring kotor sesudah sebuah pesta usai. Namun, itu sekaligus memberikan energi, memberikan roh pada puisinya itu. Memang terasa getaran khusus tatkala kita membaca puisi "Karawang-Bekasi" di hari-hari peringatan Kemerdekaan RI. Melalui puisi itu para pahlawan seolah menggugat seluruh warga bangsa agar kemerdekaan negeri yang diperoleh melalui pengorbanan jiwa raga mereka harus diisi dengan aktivitas pembangunan yang memberi kemaslahatan bagi rakyat jelata. Para pahlawan, yang kemudian telah menjadi tulang-belulang tetap mengingatkan agar tujuan kemerdekaan itu suatu saat bisa terwujud dalam ruang-ruang sejarah bangsa kita. Tulang-tulang itu, melalui kepiawaian seorang Chairil, seakan menggugat dan mengingatkan kita tentang makna kemerdekaan. Sebagai umat beragama kita memahami bahwa pemerintah dan bangsa kita memberi respek kepada para pahlawan bangsa yang berkorban demi kemerdekaan negeri ini. Gugatan "tulang-tulang" dalam puisi Chairil Anwar telah didengar oleh pemerintah dan akan diperbarui dari waktu ke waktu.

Penganugerahannya tidak harus pada saat seorang hakim tengah aktif menjabat. Sebaiknya usai pensi... more Penganugerahannya tidak harus pada saat seorang hakim tengah aktif menjabat. Sebaiknya usai pensiun dari jabatan, supaya penilaian negatif dari publik menjadi nihil. Di sinilah letak kesalahan pemerintah. Kurang sensitif membaca keadaan. Hal yang saya khawatirkan lagi adalah, jangan sampai sebagian publik beranggapan bahwa, karena gagal "menaklukkan" Gatot Nurmantyo, akhirnya pemerintah mencoba "menundukkan" para hakim MK. Semoga anggapan itu tidak pernah muncul. Bukankah selain keenam hakim tadi, sebagian penerima tanda jasa sudah meninggal dunia dan diwakilkan oleh anggota keluarga mereka? Maksudnya begini, tidak perlu menunggu para hakim meninggal dunia, tetapi mestinya dicari waktu yang tepat. Lebih tepatnya usai pensiun. Masukan ini bukan cuma bagi hakim MK, melainkan kepada seluruh hakim di lembaga mana pun yang berpotensi mendapat tanda jasa dari negara. Sepanjang aktif menjabat dan diberi "sesuatu" oleh pemerintah, maka selama itu juga publik bertanya dan curiga. Jangan salahkan publik. Saya akhiri tulisan ini dengan sebuah kutipan kalimat yang saya ambil dari www.mkri.id (sila klik): "Mahkamah Konstitusi terikat pada prinsip umum penyelenggaraan kekuasaan kehakiman yang merdeka, bebas dari pengaruh kekuasaan lembaga lainnya dalam menegakkan hukum dan keadilan".

Mari kita rangkum lebih spesifik: "prajurit petarung siap ditugaskan, inspeksi tidak biasanya, ad... more Mari kita rangkum lebih spesifik: "prajurit petarung siap ditugaskan, inspeksi tidak biasanya, ada gangguan musuh yang ingin mencabik-cabik serta menginjak-injak persatuan dan kesatuan bangsa". Bukankah arahan serupa setidaknya sudah diberikan 3 (kali) beberapa bulan terakhir, yaitu pada HUT ke-75 TNI, HUT ke-70 RI, dan Hari Pahlawan? Jika arahan sampai diulangi kembali padahal belum lama diberikan, bukankah bermakna ada kondisi genting atau darurat di tanah air ini? Fokus pada rangkuman spesifik tadi, semuanya terbaca jelas. Apakah dalam rangka pelaksanaan Pilkada 2020 atau untuk hal lain sehingga Panglima TNI melakukan inspeksi mendadak di markas 3 (tiga) matra sekaligus di hari yang sama? Mungkin betul untuk kepentingan Pilkada 2020, dan mungkin bisa lebih dari itu lagi. Negara tengah terancam bahaya. Bukan tentara asing, tetapi orang-orang (musuh) yang punya "niat jahat". Makanya di samping Polri, TNI harus disiagakan. Sila tafsir terukur, siapakah yang disebut musuh berniat jahat itu. Dan ternyata, yang disiagakan bukan cuma Kopassus, Marinir, dan Paskhas. Masih ada satu kelompok pasukan khusus lagi, pasukan "super elit" (pasukan elit pilihan 3 matra) yang dinamakan Koopsus (Komando Operasi Khusus). Kemarin anggota Koopsus dikabarkan menggelar latihan. Entah berlokasi di mana latihannya, yang jelas setelah selesai dan hendak menuju markas di Cilangkap, tiba-tiba sebanyak 5 (lima) kendaraan taktis (rantis) milik Koopsus berhenti mendadak di pinggir jalan, dekat markas Front Pembela Islam (FPI). Video iring-iringan 5 rantis viral di media sosial, dengan rincian 2 mobil truk, 1 jenis "Maung" (paling kentara), 1 mobil patroli, dan 1 sepeda motor Polisi Militer. Netizen menyebut momen itu sebagai ajang show of force (unjuk kekuatan) TNI.

"Sero venientibus ossa. Mereka yang terlambat hanya akan mendapat tulang-tulangnya." Tulang (tula... more "Sero venientibus ossa. Mereka yang terlambat hanya akan mendapat tulang-tulangnya." Tulang (tulang binatang) acap kali diasosiasikan sebagai benda tak berharga. Manusia menikmati dagingnya. Setelah itu, tulangnya dibuang. Biasanya dibuang ke tempat sampah, lalu diperebutkan oleh kucing atau anjing. Tulang juga sering menjadi semacam "penghambat", terutama bagi anak kecil yang belum mahir makan sendiri, apalagi makan ikan. Itulah sebabnya, dengan bantuan teknologi, bisa diproduksi ikan bandeng atau ayam goreng tulang lunak. Dengan begitu tulang menjadi lembut dan bisa dimakan bersama makanan yang kita nikmati. Tulang menyatu dengan ikan atau daging ayam. Dengan teknologi ini anak-anak dapat makan ikan atau ayam tanpa takut "ketulangan" dan nafsu makan mereka ikut bertambah. Kata "tulang" banyak kita temukan dalam peribahasa. Juga dalam puisi dan bentuk-bentuk lain. Ada peribahasa yang cukup populer: "Bagai anjing menggonggong tulang". Peribahasa ini menggambarkan seseorang yang tidak pernah puas dengan apa yang sudah ia miliki. Ia selalu berusaha dengan berbagai cara untuk menambah miliknya. Ada juga peribahasa lain yang berbunyi demikian: "Lebih baik berputih tulang daripada berputih mata". Peribahasa ini ingin menggambarkan pemikiran bahwa lebih baik mati daripada menanggung malu. Peribahasa Indonesia yang memakai kata "tulang" cukup banyak dan memiliki beragam makna, walau tidak terlalu populer. Dalam puisi Chairil Anwar yang amat terkenal, "Karawang-Bekasi", kata "tulang" mendapat tempat yang cukup terhormat! Beberapa kali kata "tulang" dan "tulang-tulang" disebut secara berganti-ganti di dalamnya. Jika kita membaca puisi itu dengan penuh penghayatan, penempatan "tulang" dan "tulang-tulang"

Salahkah pengamat dan kalangan buruh mengkritik penganugerahan Bintang Mahaputera? Menurut saya, ... more Salahkah pengamat dan kalangan buruh mengkritik penganugerahan Bintang Mahaputera? Menurut saya, tidak. Sebab, siapa pun pasti berprasangka demikian. Walaupun pada kenyataannya ke depan, para hakim konsisten, profesional, dan independen. Lalu salah pulakah hakim MK menerima Bintang Mahaputera dari negara? Tidak juga. Mereka berhak menerimanya dan tidak melanggar aturan. Konstitusi mengizinkannya. Hanya momennya yang tidak tepat, selain untuk menjaga marwah dan kehormatan lembaga. "MK membiarkan dirinya terbawa arus benturan kepentingan antara hakim dan pembuat undang-undang. Demi menjaga marwah pengadilan dan kehormatan dirinya, hakim seharusnya tidak menerima hal tersebut," tutur pakar Hukum Tata Negara dari Universitas Andalas Padang, Feri Amsari, Minggu (15/11/2020). Berarti letak kesalahannya ada di pemerintah? Jawabannya, "ya", tapi sebagian. Pemerintah tidak salah sepenuhnya. Pemerintah yang mengatasnamakan negara berkewajiban menjalankan amanat konstitusi, salah satunya memberi penghargaan kepada tokoh dan pejabat yang terbukti berjasa. Akan tetapi, bukankah konsitusi dan UU tidak mewajibkan pemerintah melakukannya di waktu terbatas? Buktinya, penganugerahan dibuat terjadwal dua kali di tahun ini, yang tidak seperti biasanya.
Kedua, Amerika Serikat masih dianggap negara dengan kekuatan ekonomi terbesar di dunia. Dengan ti... more Kedua, Amerika Serikat masih dianggap negara dengan kekuatan ekonomi terbesar di dunia. Dengan tingkat penguasaan teknologi yang tinggi ditambah kualitas sumber daya manusia yang juga tinggi dari sekitar 320 juta lebih warganya, negara ini menjadi penguasa banyak sektor seperti produk-produk perangkat elektronik, layanan teknologi, pengobatan, perangkat dan kendaraan militer bahkan teknologi luar angkasa.
Harta Tahta Amerika US Election ini begitu terasa prestige nya mungkin jika dibanding pemilu nega... more Harta Tahta Amerika US Election ini begitu terasa prestige nya mungkin jika dibanding pemilu negara lain, dan selalu menjadi sorotan dunia. Jawabannya tentu karena Amerika Serikat mendapat julukan negara adidaya, maksudnya karena pengaruh yang besar di dunia.
Uploads
Papers by cahaman87 miank